Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian Terdahulu

Bidang SDM Human Resources sangat dibutuhkan dan memegang peran strategis di setiap perusahaan, namun sekolah praktis yang mendidik peserta menjadi praktisi HR Human Resources belumlah banyak. Untuk itulah CG Training Network mengadakan training yang diikuti para praktisi HR, Management Trainee perusahaan dan para lulusan Sarjana S1 S2 dari semua jurusan serta karyawan perusahaan yang berminat yang nantinya meningkatkan profesinya di bidang Human Resource. CG Pratama Diharapkan dengan ikut sertanya para karyawan PT Multi Bintang Indonesia Tbk akan dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM salah satunya dengan manajemen kualitas. Oleh karena itu penulis tertarik menerapkan kosep TQM atau PMT, di dalam menerapkan TQM memiliki pengaruh terhadap peran karyawan, peran pimpinan, hubungan dengan pimpinan dengan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan Marbun dan Heranyanto 1993 : 227 pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk untuk melihat apakah faktor-faktor pembentuk dari total quality management mampu meningkatkan kualitas SDM. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan TQM Terhadap Kualitas SDM Pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah penerapan TQM Total Quality Management berpengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui penerapan Total Quality Management berpengaruh terhadap peningkatan kualitas SDM.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang Total Quality Management TQM dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi memiliki manfaat sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan bias dijadikan masukan bagi perusahaan dalam usaha memaksimumkan kualitas SDM. b. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dimana TQM dijadikan sebagai kerangka dasar untuk menilai kelakayakan perencanaan investasi terhadap suatu perusahaan. c. Bagi Penulis Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh sekaligus sebagai karya ilmiah yang merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Ekonomi UPN Surabaya BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Sularso dan Murdjanto Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.6. No.1.2004 telah banyak cara dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut, salah satunya adalah penerapan TQM. Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas perlu dilakukan penelitian tentang “pengaruh penerapan peran TQM terhadap kualitas sumber daya manusia pada Laboratorium Penguji Mutu” dengan objek Balai Pengujian Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember Balai Pengujian Sertifikat Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember telah diakreditasi sebagai laboratorium penguji oleh Komite Akreditasi nasional sejak tahun 1998 dengan ruang lingkup semula untuk komoditi kopi, kakao, karet konvensional, dan vanili. Kemudian pada Masa perpanjangan akreditasi yaitu tahun 2001 ruang lingkupnya di tambah dengan komoditi tembakau, cengkeh, mete dan lada. Jadi ruang lingkup akreditasi seluruhnya adalah kopi, kakao, karet konvensional, panili, lada, cengkeh, mete dan tembakau. Untuk memperoleh akreditasi tersebut Balai Pengujian Sertifikat Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember menerapkan sistem manajemen mutu TQM yang mengacu pada ISO 17025 Hadi, 2000. 7 Hasilnya berdasarkan pada analisis data dan pembahasan yang dilakukan adalah : 1. Bahwa kemampuan teoritis karyawan,secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pimpinan, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat signifikan, baik secara parsial maupun secara simultan, maka hipotesis pertama terbukti diterima. Dari hasil analisis koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R.Square sebesar 0.963 ini menunjukkan perubahan variable terikat sebesar 96,3 dapat dijelaskan oleh variable bebas secara simultan. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan TQM secara nyata akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan teoritis karyawan. 2. Bahwa kemampuan teknis karyawan, secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pimpinan dan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat signifikan, baik secara parsial maupun secara simultan, maka hipotesis kedua terbukti diterima. Dari hasil analisis koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R. Square sebesar 0,982 ini menunjukkan perubahan variabel terikat sebesar 98,2 dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara simultan. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan TQM secara nyata akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan teknis karyawan. 3. Bahwa kemampuan konseptual karyawan, secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pemimpin, hubungan pimpinan dan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat signifikan, baik secara parsial maupun simultan, maka hipotesis ketiga diterima. Dari hasil koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R. Square sebesar 0,942 ini menunjukkan perubahan variabel terikat sebesar 94,2 dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara simultan. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan TQM secara nyata akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan konseptual karyawan. 4. Bahwa kemampuan moral karyawan, secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pemimpin dan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat signifikan, baik secara parsial maupun simultan, maka hipotesis keempat terbukti diterima. Dari hasil koefisien determinasi dengan nilai Adjuster R. Square sebesar 0,890 ini menunjukkan perubahan variabel terikat sebesar 89,0 dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara simultan. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan TQM secara nyata akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kemampuan moral karyawan. 5. Bahwa ketrampilan teknis karyawan, secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pemimpin, hubungan pemimpin dan karyawan,aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut bersifat signifikan, baik secara parsial maupun simultan, maka hipotesis kelima terbukti diterima. Dari hasil koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R. Square sebesar 0,971 ini menunjukkan perubahan variabel terikat sebesar 97,1 dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan TQM secara nyata akan memberikan dampak positif bagi peningkatan ketrampilan teknis karyawan. 6. Bahwa kualitas SDM, secara nyata dipengaruhi oleh peran karyawan, peran pemimpin, hubungan pemimpin dan karyawan, aspek organisasi dan aspek lingkungan. Pengaruh tersebut brsifat signifikan, baik secara parsial maupun simultan, maka hipotesis keenam terbukti diterima. Dari hasil koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R. Square 0,994 ini menunjukkan perubahan variabel terikat sebesar 94,4 dapat dijelaskan oleh variabel bebas secara bersama-sama. Hasil ini mengindikasikan bahwa penerapan TQM secara nyata akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas SDM. Dengan demikian penerapan TQM berpengaruh baik terhadap peningkatan kualitas SDM di Balai Pengujian Sertifikat Mutu Barang Jember. 2.2. Landasan Teori 2.2.1 Definisi dan Unsur