58
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden dapat dikatakan setuju dengan pertanyaan yang
diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban bahwa menurut responden para karyawan harus
mempunyai kemampuan teoritis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menurut responden para karyawan mempunyai kemampuan
teknis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menurut responden para karyawan mempunyai kemampuan teknis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menurut responden para karyawan mempunyai kemampuan teknis dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan menurut responden para karyawan mempunyai kemampuan teknis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis
4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58.
Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut :
59
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Normalitas
Variable min
max skew
c.r. kurtosis
c.r. y5
4,000 7,000
-,012 -,048
-,270 -,551
y4 4,000
7,000 -,282
-1,151 -,538
-1,099 y3
4,000 7,000
,276 1,128
-,047 -,097
y2 4,000
7,000 -,137
-,561 -,411
-,838 y1
4,000 7,000
,264 1,077
,094 ,192
x1 4,000
7,000 -,434
-1,772 -,196
-,401 x2
4,000 7,000
,576 2,350
,116 ,236
x3 4,000
7,000 ,416
1,699 -,218
-,445 x4
4,000 7,000
,428 1,749
-,073 -,149
x5 4,000
7,000 ,203
,829 -,302
-,616 Multivariate
-9,599 -3,098
Sumber : lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di atas ±
2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987
bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walaupun ditribusi datanya tidak normal
masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.3.2. Evaluasi atas Outlier
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik
yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau
variabel kombinasi Hair,1998.
60
Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada
tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ2] pada df sebesar
jumlah variabel bebasnya df = 10. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai
χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 29,588.
Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate
berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.6.
Hasil Pengujian Outlier Multivariate
Re sidu als Sta tistics
a
16,70 86,91
50,50 12,549
100 -2, 694
2,901 ,000
1,000 100
4,910 12,172
9,069 1,221
100 13,75
91,56 50,68
13,132 100
-60,867 50,813
,000 26,157
100 -2, 206
1,842 ,000
,948 100
-2, 319 1,953
-,003 1,004
100 -67,231
57,101 -,181
29,341 100
-2, 379 1,985
-,004 1,009
100 2,146
18,282 9,900
2,819 100
,000 ,065
,011 ,012
100 ,022
,185 ,100
,028 100
Predic ted V alue St d. P redic ted Value
St andard E rror of Predic ted V alue
Adjust ed P redicted Value Residual
St d. Residual St ud. Residual
Deleted Residual St ud. Deleted Residual
Mahal. Dis tanc e Cooks Dis tanc e
Centered Leverage Value Minimum
Maximum Mean
St d. Deviat ion N
Dependent Variable: no a.
Sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui
nilai MD maksimum adalah 18,282 lebih kecil dari 29,588. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar
variabel.
61
4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity
Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil,
maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998.
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0
yaitu sebesar 19,536 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan
singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.
4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang
menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum.
Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabel
construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan
reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut :
62
Tabel 4.7. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis
Konstrak Indikator
Faktor Loading 1
2 3
4
TQM X1
0,456 X2
0,697 X3
0,699 X4
0,713 X5
0,601 Kualitas SDM
Y1 0,502
Y2 0,650
Y3 0,691
Y4 0,688
Y5 0,723
Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa
factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap
construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap
konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima.
Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu
item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan
mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha
yang dihasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
63
Tabel 4.8. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator
Item to Total Correlation
Koefisien Cronbachs Alpha
TQM X1
0,456 0,832
X2 0,697
X3 0,699
X4 0,713
X5 0,601
Kualitas SDM Y1
0,502 0,843
Y2 0,650
Y3 0,691
Y4 0,688
Y5 0,723
: tereliminasi
Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap
construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien
Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of
thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 [Hair et.al.,1998].
Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha,
perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted.
Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang
lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted
dihitung dengan rumus sebagai berikut: [
Σ Strespondenrdize Loading]
2
Construct Reliability = [
Σ Strespondenrdize Loading]
2
+ Σε
j
]
Σ [Strespondenrdize Loading
2
] Variance Extracted =
Σ [Strespondenrdize Loading
2
] + Σ ε
j
64
Sementara ε
j
dapat dihitung dengan formula ε
j
= 1 – [ Strespondenrdize loading ]
secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah
≥ 0,5 Hair at, 1998. Strespondenrdize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap
construct strespondenrdize regression weight terhadap setiap butir sebagai
indikatornya. ε
j
= 1 - [Strespondenrdize Loading]
Tabel 4.9.
2
Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut:
Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator
Strespondenrdize Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [εj] Construct
Reliability Variance
Extrated
TQM X1
0,492 0,242
0,758 1,380
0,708 X2
0,812 0,659
0,341 X3
0,760 0,578
0,422 X4
0,817 0,667
0,333 X5
0,657 0,432
0,568
Kualitas SDM Y1
0,569 0,324
0,676 1,395
0,722 Y2
0,708 0,501
0,499 Y3
0,746 0,557
0,443 Y4
0,764 0,584
0,416 Y5
0,823 0,677
0,323 Batas Dapat Diterima
≥ 0,7 ≥ 0,5
Sumber : Hasil Pengolahan Data lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability
dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya
≥ 0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,50. Yang artinya
seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel.
65
4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to
SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilrespondensi teori yang kuat serta validitas reliabilitas
data sangat baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dibawah ini :
,25
x
x5
,33
er_5
1,00 1
x4
,16
er_4
1,13 1
x3
,22
er_3
1,10 1
x2
,15
er_2
1,07 1
x1
,34
er_1
,66 1
y y1
,30
er_6 y2
,20
er_7 y3
,22
er_8 y4
,18
er_9 y5
,15
er_10
1,00 1
1,19 1
1,40 1
1,35 1
1,50 1
,52 ,07
d_y
1
Gambar 4.2. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach
66
Tabel 4.10. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 0,904
≤ 2,00 Baik
Probability 0,628
≥ 0,05 Baik
RMSEA 0,000
≤ 0,08 Baik
GFI 0,939
≥ 0,90 Baik
AGFI 0,902
≥ 0,90 Baik
TLI 1,011
≥ 0,95 Baik
CFI 1,000
≥ 0,94 Baik
Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata
dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai
dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilrespondensi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan
demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 19,536 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity
dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana
terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.
4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal
Pengaruh langsung [koefisien jalur] diamati dari bobot regresi terstrespondenr, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR
Critical Ratio atau p probability yang sama dengan nilai t
hitung
.
67
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Kausalitas
Regression Weights Ustd
Estimate Std
Estimate Prob.
Faktor
⇐
Faktor
Kualitas SDM ⇐
TQM 0,524
0,699 0,000
Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : lampiran 8 Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, hipotesis
yang menyatakan bahwa : 1. TQM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kualitas SDM. Hal
tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu 0,000
≤ 0,10.
4.4. Pembahasan