Pada header IPv4, terdapat field untuk Option. Pada IPv6 memiliki fitur yang serupa dikenal sebagai extension header.
Field pada header IPv4 seperti Internet Header Length, identification, flag tidak dipakai pada header IPv6
Time to live TTL. Pada header IPv4 biasanya digunakan untuk mencegah routing loop, di IPv6 diganti nama menjadi
“hop limit”
2.4. Mekanisme Transisi
IPv6 yang merupakan versi terbaru dari Internet Protokol tidak kompatibel dengan versi sebelumnya yaitu IPv4, yang berarti bahwa
jaringan IPv6 tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan IPv4, tidak bisa saling mengirimkan paket.
Untuk mengatasi masalah komunikasi antara jaringan IPv4 dan jaringan IPv6, Internet Engineering Task Force IETF dan Next
Generation Transition NGtrans membentuk mekanime transisi dari IPv4 ke IPv6 untuk mendukung co-existensi protokol. Mekanisme transisi
dilakukan karena penerapan IPv6 secara massive mustahil dilakukan dalam waktu singkat. Strategi transisi menggunakan beberapa metode
untuk menyediakan koneksi antar IPv6 menggunakan infrastrukutr IPv4 diantaranya adalah
Tunnel : Strategi ini digunakan ketika dua jaringan yang
menggunakan IP yang sama namun dipisahkan oleh jaringan lain yang memiliki IP yang berbeda. Metode tunneling
membentuk virtual
link melalui
jaringan dengan
menyediakan koneksi diantara mereka Dualstack : Metode ini digunakan agar perangakat
memahami IPv4 dan IPv6 secara bersamaan. Tidak peduli protokol mana yang digunakan, ketika node tersebut
menerima paket dia dapat merespon.
Translation : Metode ini mirip dengan NAT, seperti
perubahan peket IP dari IPv4 ke IPv6 dan sebaliknya,
tergantung pada source dan destination. 2.4.1.
Tunneling
Tunneling adalah proses encapsulasi satu protokol ke protokol lainnya. Dilakukan dengan membungkus paket IPv6
kedalam paket IPv4 seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah.
Gambar 2.4.1 Tunneling IPv6 ke IPv4
Dengan menggunakan metode tunneling, paket dapat dibawa oleh jaringan yang sebelumnya tidak kompatible dan diteruskan ke
jaringan tujuan. Mekanisme tunneling dapat digunakan untuk membuat koneksi antar jaringan IPv6 yang terisolasi atau terpisah
oleh jaringan IPv4. Tunneling dapat diimplementasikan dalam berbagai cara, diantaranya
Host-to-host, IPv6IPv4 host yang saling terhubung
dengan jaringan IPv4 bertugas meng-tunnel paket IPv6.
Host-to-router, IPv6IPv4 host bertanggung jawab
meng-tunnel paket IPv6 sampai ke tunnel end point
pada router IPv6IPv4