Namimah Contoh Perilaku Namimah

55 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Cara menghindari perilaku gibah atau menggunjing tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menyadari bahwa Allah swt. membenci terhadap orang yang menggunjing, 2. Mengingat bahwa kita juga memiliki kekurangan karena tidak ada seorang pun yang tidak memiliki cela atau aib.

1. Pengertian Namimah

Namimah atau mengadu domba adalah usaha atau perbuatan seseorang baik berupa ucapan atau perbuatan yang bertujuan untuk mengadu domba. Adu domba antara satu orang dengan orang yang lain, satu golongan dengan golongan yang lain, satu etnis dengan etnis yang lain, dan sebagainya. Perbuatan namimah dapat berupa mengutip suatu perkataan dengan tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si pembicara. Namimah dapat berbentuk tindakan membeberkan perkataan atau perbuatan seseorang yang berupa aib. Akibatnya sehingga orang yang dibicarakan tersebut tidak suka jika perilaku dirinya dibeberkan orang lain. Akhirnya orang tersebut marah dan berbalik tidak menerimanya. Terjadilah percekcokan karena adanya adu domba tersebut.

2. Contoh Perilaku Namimah

Perhatikan contoh perilaku namimah berikut ini Siang itu Pak Hidayat menghadiri undangan rapat di Balai Desa. Pak Hidayat selaku Ketua RT di kampungnya mendapat undangan rapat dari Bapak Kepala Desa untuk membahas rencana kegiatan ”bersih desa” dalam rangka mengikuti lomba desa bersih se-kabupaten. Tepat pukul 13.00 rapat dimulai. Pak Hidayat ditunjuk menjadi moderator dalam rapat tersebut. Rapat dibuka oleh Bapak Kepala Desa dengan menyampaikan tujuan diadakannya rapat tersebut. Selanjutnya, selaku modera- tor, Pak Hidayat mempersilakan peserta rapat lainnya untuk mengajukan pertanyaan, saran, atau pendapatnya.

E. Namimah

Di unduh dari : Bukupaket.com 56 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Pak Komar mengusulkan agar setiap keluarga mewakilkan anggota keluarganya untuk mengikuti kerja bakti. Pak Rusdi mengusulkan agar semua anggota keluarga bersama-sama mengikuti kerja bakti. Lain lagi pendapat Pak Agus. Ia mengusulkan agar setiap keluarga ditarik iuran untuk membayar orang agar mau kerja bakti di lingkungan desanya. Selain itu, masih ada pendapat dan usulan lainnya yang berbeda-beda. Secara bijaksana, Bapak Kepala Desa mengambil jalan tengah dengan memutuskan berbagai pendapat tersebut. Bapak Kepala Desa tidak ingin memihak pada salah satu pendapat warganya, karena cenderung mengadu domba warganya. Tentunya kalian paham, bukan, bahwa mengadu domba termasuk perbuatan tercela? Untuk itu, sifat suka mengadu domba perlu dihindari demi tercipta kerukunan terhadap sesama.

3. Menghindari Perilaku Namimah