Gibah Contoh Perilaku Gibah

53 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII

1. Pengertian Gibah

Gibah atau menggunjing adalah membicarakan aib atau keburukan orang di depan orang lain. Dalam masalah ini Rasulullah saw bersabda: Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kalian apakah gibah itu? Mereka menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Beliau bersabda : Gibah, yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang dibencinya”. Ditanyakan, bagaimana jika yang aku katakan itu memang terdapat pada saudaraku? Beliau menjawab: “Jika apa yang kamu katakan terdapat pada saudaramu maka kamu telah menggunjingnya melakukan gibah dan jika ia tidak terdapat padanya maka engkau telah berdusta atasnya.” H.R. Muslim, Sahih Mus- lim, IV:2219

2. Contoh Perilaku Gibah

Perhatikan contoh perilaku gibah berikut ini Dalam agama Islam, gibah termasuk perilaku yang tercela dan dilarang. Gibah termasuk perbuatan tercela yang memakan kebaikan, mendatangkan keburukan, serta membuang-buang waktu secara sia-sia. Gibah biasanya dalam bentuk membicarakan orang lain dengan hal yang tidak disenanginya bila ia mengetahuinya, baik kekurangan yang ada pada badan, nasab,

D. Gibah

Di unduh dari : Bukupaket.com 54 Pendidikan Agama Islam Kelas VIII tabiat, ucapan maupun agama hingga pada pakaian, rumah atau harta miliknya yang lain. Menyebut kekurangannya yang ada pada badan seperti mengatakan ia pendek, hitam, kurus, dan sebagainya. Atau pada agamanya seperti mengatakan ia pembohong, fasik, munafik dan lain-lain. Kadang orang melakukan gibah dengan cara pujian dengan mengatakan,”Betapa baik orang itu, tidak pernah meninggalkan kewajibannya. Namun sayang, ia mempunyai perangai seperti kita, kurang sabar.” Ia menyebut juga dirinya dengan maksud mencela orang lain dan mengisyaratkan dirinya termasuk golongan orang- orang saleh yang selalu menjaga diri dari gibah. Bentuk gibah yang lain misalnya mengucapkan,”Saya kasihan terhadap teman kita yang selalu diremehkan ini. Saya berdoa kepada Allah agar dia tidak lagi diremehkan.” Ucapan semacam ini bukanlah doa. Jika ia menginginkan doa untuknya, tentu ia akan mendoakannya dalam kesendiriannya dan tidak mengatakan semacam itu.

3. Menghindari Perilaku Gibah