Tren gaya hidup yang mengarah kembali ke alam back to nature membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukanlah hal yang kampungan atau
ketingalan zaman. Dunia kedokteran pun banyak kenbali memperlajari obat-obatan tradisional. Tanaman berkhasiat obat dipelajari secara ilmiah. Hasilnya ternyata
mendukung bahwa tanaman obat memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Keberadaan Toga amatlah menolong masyarakat pedesaan karena opotek, rumah sakit, atau bahkan dokter belum ada atau jarang terdapat pada desa. Dengan
demikian, Toga penting untuk menyembuhan penyakit ringan serta untuk pengobatan awal bagi penderita penyakit berat sebelum dibawa kedokter atau rumah sakit.
Jenis tanaman obat keluarga yang ditanam di perkarangan dapat beraneka ragam karena alam indonesia yang subur memungkinkan banyak sekali tanaman yang
berguna tumbuh di sekitar kita. Ada yang berupa bumbu dapur, tanaman buah, tanaman hias, dan tanaman sayur. Selain itu, ada pula tanaman yang berupa tanaman
liar, tumbuh di sembarang tempat tanpa ada yang memperhatikan.
2.2.2. Petunjuk Pemakaian
Berbeda dengan obat kimia yang khusus untuk mengobati satu jenis penyakit tertentu, tanaman obat memiliki khasiat yang baragam. Misalnya Mahkota Dewa
berkhasiat pengobatan penyakit Diabetes melitus, kanker dan tumor, hepatitis, rematik dan asam urat.
Pemakaian dan cara pengolahannya boleh dibilang amat sederhana. Namun, jenis tanaman obat yang digunakan haruslah tepat. Selain tidaktepatnya jenis tanaman
yang digunakan, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian pemakaian kurang
mengindahkan hal-hal yang bersifat higienis. Padahal, alat, bahan dan pelaku sebagainya harus bersih. Untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan karena
pemakaian obat herbal, ada beberapa hal yang harus di perhatikan, di antara bahan tanaman, pengolahan ramuan, cara pemakaian dan tindakan medis lainnya.
2.2.3. Bahan Tanaman Yang Digunakan
Pemilihan bahan baku obat herbal sebaiknya memperhatikan aroma, rasa, kandungan kimia, maupun bersifat fisiologisnya. Ketepatan pemilihan bahan baku
obat herbal tidak hanya pada jenis tanaman, tetapi juga agian tanaman yang digunakan. Hal ini sebabkan setiap bagian tanaman memiliki khasiat khusus yang
berbeda. Bagian tanaman yang biasanya digunakan sebagai obat, di antarannya akar akar giseng dan akar pasak bumi, rimpang kunyit, jahe, kencur dan lengkuas,
batang brotowali, daun daun dewa, katuk, dan sirih, bunga melati, buah belimbing wuluh dan jeruk nipis, dan kulit buah mahkota dewa.namun ,adapula
manfaat obat dari seluruh bagian tanaman meniran dan pegagan. Bahan tanaman yang hendak digunakan untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan segar. Bahan
yang terkena kotoran, berjamur,dimakan serangga, atau digeletakan ditempat yang kotar sebaiknya tidak dipakai.
2.2.4. Peralatan Yang Digunakan
Kelemahaan utama pada pengobatan tradisional ialah kurangnya perhatian pada peralatan yang digunakan. Alat yang diguanakan dapat menularkan penyakit,
membawa kotoran lain, atau bahkan menghilangkan khasiat obat jika tidak bersih atau alatnya salah.
Sendok, gelas, panci perebusan, atau peralatan yang dipakai sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu. Jika perlu, alat tersebut di rebus atau direndam dalam air
panas. Setelah digunakan, alat harus dibersikan lagi. Jangan beranggapan alat tidak perlu dibersihkan karena hendak dipakai lagi untuk membuat obat yang sama.
Memang alat akan terkena kotoran lagi, tetapi kotoran lama yang tertimbun justru dapat mendatangkan masalah baru. Selain kebersihan alat, pelaku yang meracik obat
sebaiknya juga menjaga kebersihan tanggan dan ruangan.
2.2.5. Pengolahan Ramuan