Tampilan Visual dalam Scene Scene 1

Sedangkan pada level ideologi ini adalah semua elemen yang diorganisasikan dalam koherensi dan kode-kode ideologi, seperti individualism, liberalism, sosialisme patriarki, ras, agama, kelas, materialism, maskulinitas, feminisme, kapitalisme, dan sebagainya. Menurut Fiske, ketika individu melakukan representasi, maka tidak bisadihindari kemungkinan menggunakan ideologi tersebut. Pada level ini, pemaknaan atas simbol-simbol tersebut dihubungkan dengan Aqidah Islam.

4.2.1. Tampilan Visual dalam Scene Scene 1

Deskripsi umum : Dalam scene 1 tampilan visualnya tampak seorang perempuan dan seorang laki- laki mengenakan pakaian sesuai dengan aturan dalam syariat islam, serta nampak terlihat seorang perempuan sedang memberikan nasehat terhadap seorang laki-laki yaitu “Di Dunia ini Cuma ada dua jenis manusia saja, orang baik dan orang jahat, selain itu kita semua adalah sama” In this world there are only two kinds of people only, good people and bad people, other than that we are all equal. Tatapan tajam dan latar belakang perempuan tersebut seperti sebuah simbol atau gambar dari sebuah komunitas, adanya dua jari tangan yang dijulurkan memperlihatkan bahwa perempuan ini memberikan nasehat dengan serius dan tegas. Sedangkan seorang laki-laki mendengarkan dengan baik, tatapan mata dan raut mukanya menggambarkan keseriusan dalam menerima nasehat dari seorang perempuan tersebut. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah dalam ruang atau in-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah semua rumah yang kelihatan dihuni atau ada pemiliknya. Tampak dari tata letak dan barang - barang yang ada disekitar tersebut. Seperti : kursi, meja, lemari yang tertata rapi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruang, yaitu berada di rumah yang ditempati. Rumah ini ditegaskan dengan terlihatnya banyak barang yang tertata rapi serta kondisi latar belakang yang cukup baik. 2. Wardrobe Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan perempuan adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Sedangkan pakaian yang digunakan seorang laki-laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene 1 adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. 4. Ekspresi Ekspresi yang muncul dari tokoh dalam film “My Name Is Khan” tersebut adalah ekspresi serius dengan tatapan mata yang tajam saat memberikan nasehat dan seorang laki-laki melihat tatapan seorang perempuan. Suatu nasehat wajib diberikan guna memberikan pengertian yang sebenarnya hingga seseorang mendapatkan pelajaran yang belum pernah didapatkan sebelumnya agar seseorang tidak melakukan kesalahan dan bisa menjadi seseorang yang lebih baik dan mengerti tentang ajaran yang benar sesuai dengan aqidah islam. 5. Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari tokoh perempuan yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, yaitu “Di Dunia ini Cuma ada dua orang, orang baik dan orang jahat saja” kata tersebut mempunyai makna bahwa yang membedakan manusia di dunia ini hanya ada dua macam, yaitu orang baik yang selalu berbuat kebaikan dan orang jahat yang selalu membuat kejahatan dan keributan, selain dua itu, kita semua adalah sama. Menurut Islam, manusia berasal dari satu asal yang sama, yakni Adam dan Hawa. Kendati berasal dari nenek moyang yang sama, lalu kemudian manusia menjadi bersuku-suku, berkaum-kaum, dan berbangsa-bangsa, dengan kebudayaan dan peradaban yang berbeda-beda. Perbedaan demikian justru mendorong mereka untuk saling mengenal, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Quran: ”Hai Manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal.” QS. Al-Hujurat 49:13. Dengan demikian, menurut ajaran Islam, meskipun manusia memiliki perbedaan-perbedaan budaya, bahasa, warna kulit, kepercayaan, dan sebagainya, sebenarnya mereka adalah satu umat. Dan yang membedakan manusia hanya dari amal dan perbuatan seseorang itu sendiri, tidak terkandung perbedaan lain selain dua perbedaan tersebut. Level Representasi : 1. Teknik Kamera Pengambilan gambar dalam shot ini adalah menggunakan Close-Up CU atau pengambilan gambar sebatas leher keatas. Pengambilan CU terutama untuk tokoh dalam film tersebut. Scene diatas menunjukkan bahwa CU Shot berfungsi untuk memberikan penekanan pada isyarat tangan saat seorang perempuan menjulurkan dua jari tangan yang ditujukan kepada seorang laki-laki, CU Shot menunjukkan pentingnya objek, dan sering memiliki arti simbolik. 2. Pencahayaan Pencahayaan yang terdapat pada scene 1 pada film “My Name Is Khan” ini tampak tidak terlalu terang tetapi masih ada cahaya yang cukup untuk menyinari sehingga scene tersebut menunjukkan bahwa adalah sore hari. Pencahayaan tersebut ingin memfokuskan pada tokoh akan tingkat keseriusan seorang model perempuan akan suatu pengertian penting terhadap seorang model laki-laki. Scene 2 Deskripsi umum : Dalam scene 2 tampilan visualnya tampak seorang laki-laki tua dengan tatapan mata serius antara percaya dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat, dia menatap seorang anak laki-laki kecil yang sedang berusaha mengatasi banjir dengan cara memompa sepeda air guna mengatasi banjir, seorang laki-laki tua berkata “Disini banjir, pulanglah sana. Rizwan apa yang kamu lakukan, aku kan sudah menyuruhmu pulang. Hebat. Kamu memompa airnya sampai keluar. Itu hebat. Jenius jenius. Dia muridku”. Here flood, returned there. Riswan what youre doing. Great. You pump the water to exit. Thats great. Genius genius. He is my disciple. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah luar ruang atau Out-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di luar ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah halaman rumah. Tampak dari situasi dan kondisi yang ada disekitar tersebut. Seperti : jenis bangunan rumah yang terlihat berukuran minim dan terdapat orang-orang banyakdi sekitar halaman rumah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di luar ruang, yaitu berada di halaman rumah. 2. Wardrobe Pada potongan scene 2 Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan seorang tokoh laki-laki tersebut adalah baju dan celana panjang menandakan bahwa laki-laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene 2 adalah sebuah kopyah alas kepala yang dikenakan seorang laki-laki. Kopyah yang ada digunakan laki-laki tersebut mengisyaratkan bahwa laki-laki ini adalah seorang laki-laki beragama islam. Dimana diketahui seorang laki-laki muslim disunnahkan menggunakan tutup kepala seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Rasullullah. 4. Ekspresi Ekspresi yang terlihat dari tokoh laki-laki tua nampak serius terlihat dari tatapan matanya yang tajam, sedangkan ekspresi anak laki-laki Khan nampak bekerja keras dengan serius dalam membantu memompa air yang menyebabkan banjir di halaman rumah susun laki-laki tua tersebut. Seperti yang tertulis dalam Kitab suci Al-Quran bahwa membantu sesama umat muslim lainnya yang membutuhkan adalah baik dan pahala yang berlimpah adalah balasannya. Jadi tidak usah ragu yang penting niat kepada Allah ingin membantu sesama umat muslim lainnya yang membutuhkan dan tidak ada maksud lainnya. 5. Suara dan ucapan Terdapat kata-kata yang keluar dari mulut seorang laki-laki tua yang ditujukan terhadap seorang anak laki-laki yaitu “Disini banjir, pulanglah sana. Rizwan apa yang kamu lakukan, aku kan sudah menyuruhmu pulang. Hebat. Kamu memompa airnya sampai keluar. Itu hebat. Jenius jenius. Dia muridku” Here flood, returned there. Riswan what youre doing. Great. You pump the water to exit. Thats great. Genius genius. He is my disciple. Dari kata-kata tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa model anak laki-laki tidak mau pulang karena melihat keadaan disekitar area tersebut terjadi banjir, maka seorang model anak laki-laki tersebut bersikeras untuk mengatasi masalah dan hasilnya airnya keluar dan area di lokasi tersebut kembali normal. Dan model laki-laki tua merasa bangga dan memuji model anak laki-laki tersebut. Level Representasi : 1. Teknik kamera Teknik kamera yang dipakai dalam scene tersebut adalah long shot, dimana teknik tersebut memperlihatkan bagaimana seorang model anak laki-laki sedang mengayuh sepeda untuk memompa air, dimana adegan tersebut menunjukkan toleransi seseorang dalam membantu mengatasi masalah yang terjadi dalam are tersebut. 2. Pencahayaan Pencahayaan dibuat terang karena memang adegan tersebut terjadi pada siang hari, pemakaian jenis cahaya tersebut juga ingin mengfokuskan pada ekspresi dan tindakan model anak laki-laki dalam melakukan kebaikan dengan memompa air agar tidak terjadi kebanjiran. Scene 3 Deskripsi umum : Pada penggalan gambar tersebut, nampak seorang laki-laki sedang memeluk erat seorang perempuan, seorang laki-laki terlihat berusaha menghibur ibunya yang sedang sedih karena kerinduannya kepada seseorang maka laki-laki tersebut memberikan suatu pelukan kasih sayang agar seorang perempuan tersebut merasa lebih tenang. Dalam potongan gambar di atas, seorang perempuan berkata kepada seorang laki-laki yaitu “aku rindu zahir, hanya itu. Tawanya, marahnya, suara kumurnya sambil menangis. Ayo rizu peluk ibu dua menit, hanya dua menit. I miss Zahir, thats it. Laughter, anger, voice kumurnya while crying. Lets hug rizu ibudua minutes, just two minutes. Di sini pembuat film ingin memggambarkan pada penonton tentang karakter seorang laki- laki yang penuh kasih sayang terhadap ibunya. Level relitas : 3. Setting Setting yang dipakai adalah dalam ruang atau in-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah semua rumah yang kelihatan dihuni atau ada pemiliknya. Tampak dari tata letak dan barang - barang yang ada disekitar tersebut. Seperti : kursi, meja, lemari yang tertata rapi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruang, yaitu berada di rumah yang ditempati. Rumah ini ditegaskan dengan terlihatnya banyak barang yang tertata rapi serta kondisi latar belakang yang cukup baik. 4. Wardrope Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan perempuan adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Sedangkan pakaian yang digunakan seorang laki-laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 5. Property Property yang dipakai dalam scene 3 adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. 4. Ekspresi Dalam penggalan gambar di atas menunjukkan ekspresi seorang laki-laki yang tegas namun tetap menunjukkan kelembutan serta kasih sayang yang ditujukan kepada seorang perempuan yang sedah sedih. Terlihat seorang model laki-laki memeluk erat- erat tubuh ibunya tanpa merasa canggung bertujuan agar seorang perempuan merasa tenang. Meskipun sebuah pelukan rasanya bukanlah sesuatu yang istimewa tapi pada saat-saat tertentu, contohnya saat seseorang merasa sedih atau kesepian, pelukan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan tak ternilai dengan apapun. ketika sedih, sepi, merasa sendirian atau merasa tak berharga sebuah pelukan diyakini dapat menambah percaya diri seseorang. Membuat seseorang merasa tidak hidup sendiri dan merasa ada orang yang mengerti, mungkin itu yang terkandung dalam sebuah pelukan, sesuatu yang kecil dan kadang terlupa tapi mempunyai dampak yang cukup besar. 5. Suara dan ucapan Terdapat kata-kata yang keluar dari mulut seorang perempuan yang ditujukan terhadap seorang laki-laki yaitu : “aku rindu zahir, hanya itu. Tawanya, marahnya, suara kumurnya sambil menangis. Ayo rizu peluk ibu dua menit, hanya dua menit. I miss Zahir, thats it. Laughter, anger, voice kumurnya while crying. Kata-kata tersebut menunjukkan betapa rindunya seorang perempuan terhadap anaknya yang tidak bisa ditemui hingga seorang perempuan merasa sedih namun di sana ada seorang laki-laki yang mampu memulihkan kebahagiaan hingga merasa lebih tenang setelah mendapatkan sebuah pelukan. Level Representasi : 1. Teknik kamera Teknik kamera yang digunakan dalam adegan tersebut adalah jenis medium shot, dimana pembuat film ingin menunjukkan ekspresi kasih sayang seorang anak yang sedang berusaha menenangkan ibuya yang sedang sedih. 2. Pencahayaan Pencahayaan dalam adegan tersebut tidak terlalu terang, bisa disimpulkan adegan terjadi pada malam hari,selain itu pembuat film ingin menunjukkan unsur kesedihan dalam penggalan scene di atas. Scene 4 Deskripsi umum : Dalam scene 5 tampilan visualnya tampak seorang laki-laki mengenakan pakaian sesuai dengan aturan islam, hingga diketahui kalau laki-laki tersebut adalah seorangmuslim, serta nampak laki-laki tersebut ditemani seorang perempuan dan seorang anak laki-laki kecil sedang menemui satu keluarga yaitu panitia penyalur atau penggalangan dana sambil memberikan uang dan berkata “Ini uang zakat tahunan, dalam Islam hukumnya wajib” annual zakat money, is obligatory in Islam. Dalam Al- Quran seorang muslim wajib mengeluarkan zakat tiap tahunnya untuk diberikan kepada seseorang yang membutuhkan, aturan tersebut sesuai dengan aqidah islamiah yang tertulis dalam kitab suci agama Islam. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah diluar ruangan atau out-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di luar ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah lapangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di luar ruangan, yaitu berada di sebuah tanah lapang. 2. Wardrobe Pada potongan scene Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan seorang laki-laki tersebuat adalah baju dan celana panjang menandakan bahwa laki- laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene di atas adalah sebuah kopyah alas kepala yang dikenakan seorang laki-laki. Kopyah yang ada digunakan laki-laki tersebut mengisyaratkan bahwa laki-laki ini adalah seorang laki-laki beragama islam. Dimana diketahui seorang laki-laki muslim disunnahkan menggunakan tutup kepala seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Rasullullah. 4.Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari tokoh laki-laki yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, “Ini uang zakat tahunan, dalam Islam hukumnya wajib ” kata tersebut mempunyai makna bahwa setiap muslimwajib mengeluarkan sebagaimana yang telah tertulis dalam Al-Quran, dan apabila seorang muslim tidak mengeluarkan zakat padahal dia mampu, maka seseorang tersebut berdosa. Dimana Allah telah memerintahkan setiap muslim yang memilki harta mencapai nisab untuk mengeluarkan zakat hartanya setiap tahun. Ia berikan kepada yang berhak menerima dari kalangan fakir serta selain mereka yang zakat boleh diserahkan kepada mereka sebagaimana telah diterangkan dalam Al Qur’an. Diantara manfaat mengeluarkan zakat menghibur jiwa orang-orang fakir dan menutupi kebutuhan mereka serta menguatkan ikatan cinta antara mereka dan orang kaya. Level Representasi : Teknik Kamera Pengambilan gambar dalam shot ini adalah menggunakan Close-Up CU atau pengambilan gambar sebatas leher keatas. Pengambilan CU terutama untuk tokoh dalam film tersebut. Scene diatas menunjukkan bahwa CU Shot berfungsi untuk memberikan penekanan pada isyarat tangan saat seorang laki-laki muslim menjulurkan tangan sambil memberikan uang zakat yang ditujukan kepada satu keluarga panitia penyelenggara, CU Shot menunjukkan pentingnya objek, dan sering memiliki arti simbolik. Scene 5 Deskripsi umum : Pada penggalan gambar di atas memperlihatkan aktivitas model laki-laki muslim yang berada diantara beberapa orang sedang mengikuti acara doa bersama kepada korban yang meninggal dunia dalam tragedi pengeboman. Meskipun acara tersebut hanya diikuti oleh non muslim namun dengan antusias serta ekspresi wajah serius dalam berpartisipasi terlihat pada model laki-laki muslim tersebut. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah diluar ruangan atau out-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di luar ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah lapangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di luar ruangan, yaitu berada di sebuah tanah lapang. 2. Wardrobe Pada potongan scene Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan seorang laki-laki tersebuat adalah baju dan celana panjang menandakan bahwa laki- laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene di atas adalah sebuah kopyah alas kepala yang dikenakan seorang laki-laki. Kopyah yang ada digunakan laki-laki tersebut mengisyaratkan bahwa laki-laki ini adalah seorang laki-laki beragama islam. Dimana diketahui seorang laki-laki muslim disunnahkan menggunakan tutup kepala seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Rasullullah. Dan juga terdapat lilin yang digunakan untuk menghormati atau berpartisipasi para korban yang meninggal dunia meskipun mereka adalah non-muslim. dalam kehidupan dewasa ini banyak dijumpai kalau seseorang yang berbeda agama mengalami musibah, maka sebagian besar akan di abaikan. Namun dalam Perspektif ajaran Islam tentang toleransi antar umat beragama terkait erat dengan doktrin Islam tentang hubungan antara sesama umat manusia dan hubungan Islam dengan agama-agama lain. Perspektif Islam tentang toleransi beragama sebenarnya bukan berangkat dari aspek teologis semata, tetapi juga berpijak pada aspek kemanusiaan itu sendiri, sementara di sisi lain juga tidak mengabaikan pengalaman historis manusia dalam pergaulan hidup, terutama dalam kehidupan beragama. 4.Ekspresi Dalam penggalan adegan di atas terlihat seorang laki-laki muslim berada diantara orang-orang yang diketahui non-muslim, dengan tatapan mata yang tajam dan ekspresi serius sambil berdoa tergambar dari raut muka laki-laki tersebut. Level Representasi 1. Teknik kamera Pengambilan gambar dalam shot ini adalah menggunakan Close-Up CU atau pengambilan gambar sebatas leher keatas. Pengambilan CU terutama untuk tokoh dalam film tersebut. Scene diatas menunjukkan bahwa CU Shot berfungsi untuk memberikan penekanan pada isyarat tangan saat seorang laki-laki muslim berdoa dengan membawa sebuah lilin sebagai tanda turut berduka cita. CU Shot menunjukkan pentingnya objek, dan sering memiliki arti simbolik. 2. Pencahayaan Pada scene ini, pencahayaan dibuat tidak terlalu terang, bisa disimpulkan kalau adegan tersebut terjadi pada malam hari dan pembuat film ingin memfokuskan makna kesedihan yang terjadi dalam pemenggalan gambar di atas. Scene 6 Deskripsi umum : Dalam potongan tersebut menggambarkan seorang perempuan muslim serta seorang laki-laki muslim sedang menawarkan makanan kepada model utama laki-laki, aktifitas di atas menggambarkan betpa mulia nya pasangan muslim tersebut karena membagikan makanan kapada orang lain yang tidak di kenal, hal itulah yang terdapat dalam aqidah islamiah, yang mengajarkan saling membantu terhadap orang lain terutama kepada sesama muslim karena sesama muslim adalah saudara. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai pada adegan di atas adalah dalam ruang atau in-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah di dalam sebuah kereta. 2. Wardrobe Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan perempuan adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Sedangkan pakaian yang digunakan model laki- laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene tersebut adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. 4. Ekspresi Ekspresi yang tampak dalam penggalan gambar di atas terlihat bahwa seorang model laki-laki sedang menawarkan makanan dengan menjulurkan tangan dengan ekspresi tersenyum namun tetap sopan menunjukkan kewibawaannnya sebagai seorang muslim yang bahwasannya tindakan tersebut sesuai dengan aqidah islam yaitu adanya toleransi antar umat beragama. Gambar tersebut membentuk citra bahwa menolong seseorang tidak dilihat dari berapa besar atau banyaknya bantuan yang diberikan namun hanya dengan ke ikhlasan, bantuan tersebut cukup berharga, itulah yang telah di ajarkat dalam aqidah islamiah. Dalam kehidupan dewasa ini, tidak sedikit dijumpai seseorang yang mampu membantu namun sembunyi atau berpura- pura tidak tahu hingga membiarkan. Level Representasi : 1. Teknik kamera Pada penggalan scene di atas, teknik kamera yang digunakan pada gambar satu adalah medium medium shot dimana teknik tersebut ingin memperlihatkan ekspresi seorang model perempuan dalam memberikan isyarat agar seorang model laki-laki memberikan sebagian makananya kepada seseorang, sedangkan pada gambar kedua, teknik kamera yang digunakan adalah long shot, dimana teknik tersebut menunjukkan adegan seorang model laki-laki sedang memberikan makanan kepada seorang model utama laki-laki. Scene 7 Deskripsi umum : Dalam potongan gambar tersebut, terlihat dua orang laki-laki sedang berkomunikasi dan terdapat seorang peremuan muslim sedang duduk. Terjadi sedikit kesalah pahaman kecil tentang situasi dan kondisi dalam melakukan ibadah, dimana seorang laki-laki khan menegaskan bahwa berdoa bukan tergantung pada tempat dan orang tapi tergantung dari keimanan kita, kata tersebut mempunyai makna bahwa jangan meninggalkan ibadah sholat hanya karena situasi tempat kendaraan umum maupun banyak nya orang tapi sholat harus tetap dilakukan di manapun tempatnya selama tempat tersebut adalah suci. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai pada adegan di atas adalah dalam ruang atau in-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruangan yaitu di sebuah tempat makan yang ada di dalam kereta. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah di dalam sebuah kereta api. 2. Wardrobe Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan perempuan adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Sedangkan pakaian yang digunakan model laki- laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene tersebut adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. 4. Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari tokoh laki-laki yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, yaitu Laki-laki 1 : keretanya akan berangkat, kamu mau kemana? Laki-laki 2 khan : berdoa. Laki-laki 1 : kamu harus berdoa tergantung tempat dan orang. Laki-laki 2 khan : tidak tidak tidak. Berdoa tidak tergantung pada tempat dan orang. Berdoa tergantung pada keyakinanmu. Men 1 :train will leave, you want to go? Men 2 khan : pray. Men 1 : depending on where you have to pray and people. Men 2 khan : no no no. Pray do not depend on the place and people. Pray depends on your belief. Dimana model laki-laki menegaskan bahwa berdoa shalat tidak terpengaruh pada orang dan tempat, karena berdoa hanya tergantung pada keyakinan seseorang itu sendiri. Maksud kata tersebut adalah seseorang yang melakukuan sholat hendaknya tidak tergantung pada tempat dan orang yang tidak tepat, namun harus mencari tempat dan situasi yang baik dalammelakukan ibadah, dimana tempat tersebut adalah tempat yang mampu membuat seseorang berkonsentrasi penuh dalam melakukan ibadah. 4.Ekspresi Model utama laki-laki Khan terlihat santai namun tetap menunjukkan ekspresi ketegasan dalam menjelaskan sebuah pengertian terhadap sepasang suami istri bahwa berdoa shalat tidak terpengaruh pada orang dan tempat, karena berdoa hanya tergantung pada keyakinan seseorang itu sendiri. Level Representasi : Teknik kamera Teknik kamera yang digunakan dalam scene tersebut adalah jenis medium shot dimana teknik tersebut memfokuskan ekspresi model dalam memberikan suatu pernyataan akan pentingnya menjalankan ibadah. Scene 8 Deskripsi umum : Dalam potongan gambar tersebut, terlihat seorang laki-laki sedang melakukan shalat yang tepatnya tindakan sujud di tanah lapang, dimana aktifitas tersebut merupakan aktifitas yang wajib dilakukan oleh orang yang beragama islam muslim. Aktifitas shalat yang melibatkan model laki-laki dalam gambar di atas membentuk citra bahwa sebagai seorang muslim wajib melakukan sholat meskipun dilakukan di tanah lapang. Dalam kehidupan saat ini banyak pula seorang muslim yang lupa atau bahkan tidak pernah melakukan shalat, padahal Allah sendiri telah memerintahkan umatnya untuk melakukan sholat. Karena shalat adalah sarana interaksi antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia dan akhirat. Allah mensyariatkan dalam salat, suci badan, pakaian, dan tempat yang digunakan untuk salat. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah diluar ruangan atau out-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di luar ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah lapangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di luar ruangan, yaitu berada di sebuah tanah lapang. 2. Wardrobe Pada potongan scene Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan seorang laki-laki tersebuat adalah baju dan celana panjang menandakan bahwa laki- laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene di atas adalah sebuah kopyah alas kepala yang dikenakan seorang laki-laki dan alas shalat sajadah. Kopyah yang ada digunakan laki-laki tersebut mengisyaratkan bahwa laki-laki ini adalah seorang laki- laki beragama islam. Dimana diketahui seorang laki-laki muslim disunnahkan menggunakan tutup kepala seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Rasullullah. Warna putih pada pakaian yang dikenakan oleh model laki-laki suci dan bersih. Level representasi : 1.Teknik kamera Penggambilan gambar di atas diambil dengan teknik kamera Long Shot LS, yaitu shot gambar yang jika objeknya adalah manusia maka dapat diukur antara lutut kaki hingga sedikit ruang di atas kepala. Pengambilan gambar long shot ini menggambarkan dan memberikan informasi kepada penonton mengenai penampilan tokoh termasuk pada body language, ekspresi tubuh, gerak cara berjalan dan sebagainya dari ujung rambut sampai kaki yang menunjukkan tindakan bahwa tokoh sedang melakukan ibadah sholat di tanah lapang. 2. Pencahayaan Pencahayaan pada penggalan gambar diatas terlihat terang dan dapat diambil kesimpulan bahwa seorang model sedang melakukan ibadah sholat pada waktu siang hari. Scene 9 Deskripsi umum : Dalam penggalan gambar di atas terlihat aktifitas sekumpulan orang-orang laki- laki muslim yang duduk berkumpul di dalam masjid sedang mendengarkan nasehat dari seorang penceramah, namun dalam potongan di atas juga di gambarkan ada dua orang yang berdiri untuk mencaci seorang penceramah yang dianggap salah. Karena seorang penceramah membuat pernyataan bahwa “Sebagai orang islam, muslim seharusnya brani mengucurkan darah kita demi Islam. Inilah tuntutan Allah. inilah tuntutan Islam”. Namun kata-kata tersebut disanggah oleh model utama laki-laki karena perkaan dan ajakan tersebut salah dan tidak di ajarkan dalam Islam. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah dalam ruang atau in-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah masjid yaitu tempat seorang muslim melakukan ibadah. Tampak dari tata letak dan barang - barang yang ada disekitar tersebut. Seperti : karpet sajadah yang tertata rapi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruang, yaitu berada di sebuah masjid. Tempat ini ditegaskan dengan terlihatnya banyak barang yang tertata rapi serta kondisi latar belakang yang cukup baik. 2. Wardrobe Pada potongan scene Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan oleh model laki-laki tersebuat adalah baju dan celana panjang menandakan bahwa laki-laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. Warna pakaian yang dikenakan model berwarna putih menandakan sebuah kesucian seseorang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene di atas adalah sebuah kopyah alas kepala yang dikenakan seorang laki-laki. Kopyah yang ada digunakan laki-laki tersebut mengisyaratkan bahwa laki-laki ini adalah seorang laki-laki beragama islam. Dimana diketahui seorang laki-laki muslim disunnahkan menggunakan tutup kepala seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Rasullullah. 4. Ekspresi Ekspresi yang terlihat dari model utama Khan adalah sebuah ketegasan atas ketidak setujuan terhadap pernyataan seseorang dalam membenarkan permasalahan yang kurang benar. 5. Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari tiga tokoh laki-laki yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, yaitu : Laki-laki pertama Dr. Faisal : Dengar, dengar, dengarkan saudara-saudaraku. Aku sudah katakan sebelumnya. Aku tidak masalah dengan kristen atau yahudi. Nyatanya, aku juga tidak masalah dengan saudara-saudara hindu.Aku banyak merawat pasien hindu di RS St. Benedic. Aku cuma marah ketika kebaikan ini tidak timbal balik kepada kita, muslim. Darahku mendidih ketika yahudi israel menindas saudara- saudara kita di Palestina atau ketika orang-orang hindu di India membantai wanita- wanita dan anak-anak kita dengan pedang mereka. Ketika itulah darahku mendidih.Tidaklah darah kalian mendidih? Listen, listen, listen to my brothers. Ive said before. I have no problem with Christians or Jews. In fact, Im also not a problem with the brothers hindu.Aku many Hindus treat patients at St. Benedic. Im just angry when kindness is not reciprocal to us, Muslims. My blood boils when jews israel oppress our brothers in Palestine, or when people are slaughtered in India Hindu women and our children with their swords. Thats when my blood boil. What your blood boil? . J amaah laki-laki : ya. Mendidih yes. Boiling. Laki-laki pertama Dr. Faisal : Jadi, lakukanlah sesuatu. Aku, Dr. Faisal Rahman, bersumpah bahwa aku sudah siap. Apakah kalian semua siap? So, do something. I, Dr. Faisal Rahman, swear that I was ready. Are you all ready? . Jamah laki-laki : Ya, kami siap. kami siap Yes, we are ready. we are ready . Laki-laki pertama Dr. Faisal : Allah telah meminta Ibrahim mengorbankan anaknya dan tanpa bertanya ini-itu, Ibrahim langsung mengorbankannya. Sekarang, ini kesempatan kita ini tugas kita untuk mengucurkan darah kita demi Islam. Inilah tuntutan Allah. inilah tuntutan Islam God has asked Abraham to sacrifice his son and without question this and that, Abraham immediately sacrificed. Now, this is our opportunity is our duty to shed our blood for Islam. This is Gods requirements. This is the point of Islam. Model utama laki-laki Khan : Tidak tidak tidak. Kamu Dr. Faisal pendusta. Ibuku telah menceritakan kepadaku kisah Ibrahim AS tidak pernah ragu dalam laksanakan perintah Tuhan. Kisah itu adalah contoh kekuatan iman dan keyakinannya Itulah sebabnya walaupun dihasud oleh orang asing berkali-kali Maulana Ibrahim tidak pernah bergeser dari jalan kebenaran. Dia tidak mau mendengarkan orang asing.Dia yakin Allah tidak akan pernah membiarkan darah anaknya dikorbankan. Dan benar Allah SWT menyelamatkan Ismail. Ibuku juga berkata, Rizwan kisah ini menunjukkan bahwa jalan Allah adalah jalan cinta dan kasih sayang bukan kebencian dan perang. Kamu pendusta. Dr. Faisal Rehman adalah seorang pembohong. Kamu pendusta. Perhatikanlah. inti cerita ini sudah jelas. Dr. Faisal Rehman adalah seorang pembohong. No no no. You Dr. Faisal liar. My mother has told me the story of Abraham never doubted Gods commands in the execute. The story is an example of the power of faith and belief is why even though dihasud by strangers many times Maulana Ibrahim never shifts from the path of righteousness. He did not want to listen to people asing.Dia believe God will never let the blood of children sacrificed. And indeed Allah saved Ismail. My mother also said, Rizwan this story shows that the path of Allah is the path of love and affection instead of hatred and war. Youre a liar. Dr. Faisal Rehman is a liar. Jamaah laki-laki : Saudara kita ini berbicara kebenaran. Jalan Allah adalah cinta kasih.Itulah sebabnya orang yang dicintainya disebut diberkati dengan kasih sayang SAW. Dr. Faisal Rehman adalah seorang pembohong Our brother is speaking the truth. The way of God is love. why their loved ones are called blessed with love SAW. Dr. Faisal Rehman is a liar. Tindakan seorang model utama laki-laki dalam memberi penegasan tentang kebenaran terhadap jamaah lain yang terdapat dalam penggalan scene di atas adalah benar, dimana kisah Nabi Ibrahim dan Ismail seperti yang telah di tuliskan bahwa : Inilah bentuk pengorbanan terbesar yang harus berani di tunjukkan kepada Allah sebagai bukti keimanan kita, sebagaimana yang telah didemonstrasikan pula oleh Nabiyullah Ibrahim dan keluarganya. Allah pada hakikatnya tidak membutuhkan apa- apa, termasuk persembahan. Perintah itu hanya untuk menguji ketaatan manusia dalam merespons pesan dan perintah Ilahi dan kesediaannya untuk tidak dikungkung kediriannya yang subyektif, atau impuls-impuls kejahatan yang menipu. Persembahan sekadar suatu simbol yang melambangkan makna yang lebih substansial, yaitu ungkapan ketaatan untuk mengembangkan nilai-nilai agama yang sejatinya selalu bersesuaian dengan nilai kemanusiaan perenial. Salah satu hikmah mengapa Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba adalah bahwa Allah tidak mau manusia dijadikan kurban. Allah menjadikan hewan sebagai kurban. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang sangat mulia disisi-Nya. Jadi, perkataan dari penceramah Dr Faisal tidak tepat kalau Nabi Ibrahim mengorbankan Ismail tanpa tanya ini itu dan yang lebih tepat adalah Nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah sebagai bukti keimanannya kepada Allah dan Ibrahim yakin kalau Allah tidak akan tega membunuh Ismail. Serta, perkataan yang berisi tentang ajakan untuk membalas dendam kepada kaum non muslim telah di sanggah oleh model utama laki-laki, dimana pernyataan tersebut adalah salah karena dalam islam tidak di ajarkan untuk balas dendam, masalah kematian seseorang adalah suatu takdir dan semua akan terjadi atas ijin Allah, Islam adalah agama yang mengajarkan tentang kedamaian bukan pertengkaran. Itulah yang di ajarkan Nabi Muhammad terhadap Kaumnya yang sesuai dengan syariat Islamiah. Level Representasi : 1. Teknik kamera Teknik kamera yang digunakan dalam penggalan scene tersebut adalah jenis long shot, dimana sang pembuat film ingin menunjukkan keadaan yang sedang terjadi di dalam masjid dan ekspresi model utama laki-laki saat mendengarkan ceramah dari seseorang. 2. Pencahayaan Pencahayaan dibuat agak gelap namun tetap memperlihatkan adegan model, pencahayaan tersebut memfokuskan ekspresi kemarahan yang penuh emosi dari seorang modelutama laki-laki. Scene 10 Deskripsi umum : Dalam penggalan scene di atas, terlihat seorang model laki-laki muslim sedang melempar batu yang ditujukan terhadap seseorang yang telah berkata dusta dan bertolak belakang dengan sejarah ataupun ilmu agama. Model laki-laki muslim melempar batu sebanyak tiga kali sambil berkata : Setan. Setan. Setan. Aktifitas melempar batu tersebut pernah dilakukan Nabi Ibrahim dalam mengusir setan yag telah berusaha menggoda dirinya. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah dalam ruang atau in-Door. Di seluruh scene tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah masjid yaitu tempat seorang muslim melakukan ibadah. Tampak dari tata letak dan barang - barang yang ada disekitar tersebut. Seperti : karpet sajadah yang tertata rapi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruang, yaitu berada di sebuah masjid. Tempat ini ditegaskan dengan terlihatnya banyak barang yang tertata rapi serta kondisi latar belakang yang cukup baik. 2. Wardrobe Pada potongan scene Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan oleh model laki-laki tersebuat adalah baju dan celana panjang menandakan bahwa laki-laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. Warna pakaian yang dikenakan model berwarna putih menandakan sebuah kesucian seseorang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene di atas adalah sebuah kopyah alas kepala yang dikenakan dan batu yang dibawa oleh model utama laki-laki. Kopyah yang ada digunakan laki-laki tersebut mengisyaratkan bahwa laki-laki ini adalah seorang laki- laki beragama islam. Dimana diketahui seorang laki-laki muslim disunnahkan menggunakan tutup kepala seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Rasullullah. Batunya sendiri adalah sebagai alat penganti tasbih yang digunakan seorang muslim untuk berzikir kepada Allah sebagai ucapan rasa syukur serta meminta ampunan sebagaimana yang telah diajarkan sesuai dengan ajaran islam. 4. Ekspresi Ekspresi yang terlihat dari model utama laki-laki adalah ekspresi marah dan penuh emosi terlihat dari tatpan mata yang tajam dan adegan saat model laki-laki melempar batu kepada laki-laki yang disebut pembuat fitnah. Tindakan tersebut merupakan tindakan yang wajar sesuai dengan apa yang pernah Nabi ibrahim lakukan, nabi Ibrahim pernah melempari setan-setan yang telah mengganggu dan menggoda beliau dalam melaksanakan perintah dari Allah. Tujuannya pelemparan batu itu sendiri adalah untuk mengusir setan agar tidak mengganggu umat islam dalam melaksanakan perintah Allah. 5. Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari tokoh utama laki-laki yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, yaitu : Setan. Setan. Setan. Setan dalam penggambaran di atas adalah seorang manusia yang membuat fitnah untuk memecahkan masyarakat. Level Representasi : 1. Teknik kamera Teknik kamera yang digunakan dalam penggalan scene tersebut adalah jenis medium shot, dimana sang pembuat film ingin menunjukkan keadaan yang sedang terjadi di dalam masjid dan ekspresi penuh emosi dari model utama laki-laki saat melemparkan batu sebanyak tiga kali kepada seorang laki-laki. 2. Pencahayaan Pencahayaan dibuat agak gelap namun tetap memperlihatkan adegan model, pencahayaan tersebut memfokuskan ekspresi kemarahan yang penuh emosi dari seorang model utama laki-laki. Scene 11 Deskripsi umum : Dalam penggalan gambar di atas terlihat seorang perempuan dengan membawa tas berwara hitam yang sedang memperlihatkan tentang identitas jati dirinya sebagai digambarkan dalam berbusana yang seharusnya dikenakan oleh seorang perempuan muslim sesuai aturan yang tertulis dalamKitab suci Al-Quran. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah dalam ruang atau in-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah kelas yaitu tempat yang digunakan seseorang untuk menuntut suatu ilmu pengetahuan. Tampak dari tata letak dan barang - barang yang ada disekitar tersebut. Seperti : papan tulis,meja dan kursi yang tertata rapi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruang, yaitu berada di sebuah kelas. Tempat ini ditegaskan dengan terlihatnya banyak barang yang tertata rapi serta kondisi latar belakang yang cukup baik. 2. Wardrobe Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan perempuan adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene tersebut adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. 4. Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari tokoh perempuan muslim yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, yaitu : untuk sejenak aku memerangi diriku sendiri. aku ajarkan padamu identitas saat punyaku diganti dengan sangat drastis. jilbab ku bukan hanya identitas agamaku tapi bagian dari kehadiranku. itu aku. for a moment I was fighting myself. I taught you identity when mine was replaced with a very drastic. My hijab is not just my religious identity but part of me. It was me. Kata tersebut mempunyai makna bahwa sebagai seorang perempuan muslim merasa gundah apabila hak-hak nya tidak bisa dipenuhi hanya karena keegoisan kaum non-muslim, namun bertambahnya keimanan seseorang, maka dengan sangat kuat seseorang tersebut yakin dalam memilih mana yang seharusnya dipilih. Pemilihan memakai jilbab adalah wajib bagi seorang muslim jadi pilihan berjilbab adalah benar untuk menunjukkan rasa serta sikap keimanan seorang perempuan muslim yang sesuai dengan aturan islamiah bahwa seorang perempuan muslim wajib menutupi aurat mulai dari rambut hingga kaki dan hanya boleh memperlihatkan muka dan telapak tangannya. 4.Ekspresi Ekspresi yang terlihat dalampenggalan scene tersebut, menujukkan ekspresi tegas dengan tatapan mata yang tajam namun tetap memberikan pengertian yang baik pada orang sekitar. Level representasi : Teknik kamera Teknik kamera yang digunakan dalam penggalan scene tersebut adalah medium shot, dimana kamera diambil dari belakang mahasiswa yang terdapat dalam gambar agar terlihat ekspresi model utama perempuan dalam memberikan pernyataan serta pengertian atas keadaan yang terjadi pada model perempuan tersebut. Scene 12 Deskripsi umum : Penggalan scene tersebut terlihat empat orang muslim yang terdiri dari seorang perempuan muslim dan tiga laki-laki muslim yang sedang melakukan kegiatan makan. Nampak seorang laki-laki muslim memberikan pernyataan atau pengertian kepada dua orag laki-laki muslim, yaitu tentang kejujuran seseorang wajib diketahui agar tidak menimbulkan kesalah pahaman. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah dalam ruang atau in-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruang. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah rumah yang ada penghuninya. Tampak dari tata letak barang – barang dan kondisi tempat yang ada disekitar tersebut. Seperti : meja, kursi, televisi, hiasan dinding yang tertata rapi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruang, yaitu berada di sebuah rumah. Tempat ini ditegaskan dengan terlihatnya banyak barang yang tertata rapi serta kondisi latar belakang yang cukup baik 2. Wardrope Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan perempuan adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Sedangkan pakaian yang digunakan oleh model laki-laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene di atas adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. 4. Ekspresi Ekspresi yang terdapat pada penggalan scene tersebut, terlihat ekspresi serius, tegas dengan tatapan mata yang tajam terlihat dari model laki-laki saat memberikan sebuah pengertian terhadap beberapa orang disekitar ruangan tersebut. 5. Suara dan Ucapan Dalam scene ini terdapat suara ataupun ucapan dari model laki-laki muslim yang ada dalam Film “My Name Is Khan”, yaitu : kita beritahu laporan untuk informasi pemerintah. kita ada aktifitas teroris. dan saat kita lakukan itu, apa yang terjadi sebelum kamu. kenapa ini ditanyakan dan ditanyakan lagi. kenapa Khan mau bertemu presiden. apa yang ada jika warga bertemu presiden. ada yang salah? atau beritahu kami Muslim tidak berhak melakukan demikian we tell the report to government information. we have a terrorist activity. and when we did, what happened before you. why is asked and asked again. why Khan would meet the president. what if the residents meet the president. there is something wrong? or let us know Muslims never do so . Dimana pernyataan diatas berisi bahwa seseorang berhak menemui orang yang dianggap bisa memperbaiki dan mampu menjunjung nama baiknya untuk mendapatkan suatu ketenangan dan keadilan dan itu berhak dilakukan seseorang untuk mendapatkan hak nya. Level Representasi : Teknik kamera Teknik kamera yang digunakan pada penggalan scene tersebut adalah medium shot, dan posisi penggambilan adegan diambil dari posisi depan model laki-laki pas di samping model perempuan, karena penggambilan tersebut untuk memperlihatkan atau mengfokuskan isi pesan dan pernyataan dari model laki-laki tua yang titujukan kepada dua model laki-laki yan ada di depannya. Scene 13 Deskripsi umum : Dalam penggalan gambar di atas terlihat seorang laki-laki muslim sedang melewati banjir sambil membawa tas serta terlihat potongan gambar bahwa model laki- laki tersebut terlihat antusias dalam melakukan aktifitas untuk meringankan beban korban. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah diluar ruangan atau out-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di luar ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah lapanganatau jalan yang sedang dipenuhi air atau banjir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di luar ruangan, yaitu berada di sebuah jalan atau halaman. 2. Wardrope Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan salah satu perempuan model laki-laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. 3. Property Property yang terdapat dalam scene tersebut adalah sebuah tas ransel yang barisi tentang barang-barang yang dipakai umtuk kebutuhan sehari-hari. 4. Ekspresi Ekspresi yang terdapat pada penggalan scene di atas, memperlihatkan ekspresi serius, tanpa merasa tertekan dalam memberikan bantuan, nampak dari antusias model dalam menerjang banjir. 5. Suara dan Ucapan Dalam penggalan scene di atas, terdapat suara ucapan seorang laki-laki dari dalam hatinya yang ditujukan kepada istrinya, dia berkata : Mandira, akan ada keterlambatan bertemu presiden. Aku harus pergi ke Wilhemira, Georgia. Mama Jenny dan si rambut lucu Joel sedang ada masalah. Ada banyak air di sini Mandira. Dan aku tidak berfikir mama Jenny bisa berenang karena dia sedikit gemuk. Mandira, there will be delays to meet the president. I have to go to Wilhemira, Georgia. Mama Jenny and Joels hair is cute there is a problem. There are a lot of water here Mandira. And I do not think mama Jenny could swim because she was a little chubby. Kata-kata yang terdapat dalam penggalan scene di atas menunjukkan betapa kepedulian seorang muslim dalam membantu orang lain meskipun orang tersebut non- muslim. Laki-laki tersebut lebih mementingkan keselamatan orang non-muslim daripada urusannya dalam mencari bukti kebenaran tentang kematian anaknya. Ini menunjukkan bahwa betapa mulianya laki-laki tersebut dalam membantu orang lain. Tindakan tersebut memang wajar dilakukan sesuai dengan aqidah islam. Level Representasi 1. Teknik kamera Penggambilan gambar di atas diambil dengan teknik kamera Long Shot LS, yaitu shot gambar yang jika objeknya adalah manusia maka dapat diukur antara lutut kaki hingga sedikit ruang di atas kepala. Pengambilan gambar long shot ini menggambarkan dan memberikan informasi kepada penonton mengenai penampilan tokoh termasuk pada body language, ekspresi tubuh, gerak cara berjalan dan sebagainya dari ujung rambut sampai kaki dimana model sedang berusaha menerjang banjir untuk membantu korban barjir bandang di Georgia. 2. Pencahayaan Pencahayaan yang terlihat pada penggalan scene di atas adalah tidak terlalu terang, pencahayaan tersebut menggambarkan ekspresi keteganggan dan kesedihan yang terlihat dari situasi dan kondisi maupun ekspresi model. Scene 14 Deskripsi Umum : Nampak seorang model perempuan sedang berbicara tegas terhadap seorang laki- laki dengan ekspresi serius, perempuan tersebut berkata “Terima kasih sudah datang Rizwan tapi kamu tidak seharusnya disini, yang satu ini tidak bisa kamu perbaiki, sekarang pergilah”. Level Realitas 1. Setting Setting yang dipakai adalah di dalam ruangan atau In-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di dalam ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah gereja sedang dipenuhi orang-orang mengungsi guna melindungi diri dari bahaya banjir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di dalam ruangan, yaitu berada di sebuah gereja. 2. Wardrope Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan model laki-laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan laki-laki muslim saat sekarang. 3. Property Property yang terdapat dalam scene tersebut adalah sebuah tas ransel yang barisi tentang barang-barang yang dipakai umtuk kebutuhan sehari-hari. 4. Ekspresi Ekspresi yang terdapat pada penggalan scene di atas, Terlihat ekspresi seorang perempuan yang nampak sedih sambil menangis namun tetap tegas memberikan pengertian kepada seorang model laki-laki. 5. Suara dan Ucapan Dalam penggalan Scene di atas terdapat dialog antara tokoh laki-laki dan perempuan, dialog mereka berisi : Perempuan : Terima kasih sudah datang, Rizwan. Tapi kamu tidakseharusnya disini. Thank you for coming, Rizwan. But you tidakseharusnya here. Laki-laki : Tidak, saya senang di sini. No, Im happy here. Perempuan : Tidak, kamu harus pergi. No, you should go. Laki-laki : Tidak, tidak, tidak. No, no, no. Perempuan : Kamu seharusnya tidak di sini, yang satu initidak bisa diperbaiki, sekarang pergilah. Gereja ini akan rubuh dan kita semua akan mati. Woman: You should not be here, that one initidak can be fixed, now go. This church would collapse and we all will die. Dialog tersebut menunjukkan betapa besarnya rasa empati model utama laki-laki karena dia bersikeras tanpa menghiraukan bahaya yang akan terjadi. Rasa toleransi yang tinggi dari model utama laki-laki sesuai dengan ajaran Aqidah Islam. Seorang muslim sebaiknya melakukan toleransi antar umat beragama yaitu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut agama lain. Seseorang tidak perlu untuk membeda-bedakan orang-orang yang miskin, apakah mereka itu seiman dengan kita atau tidak. Mengapa? Karena petunjuk atau hidayah ada dalam kekuasaan Tuhan SWT. Sedangkan urusan manusia adalah mengajak kepada kebaikan, keadilan dan kesejahteraan yang ada di dunia. Level Representasi 1. Teknik kamera Teknik penggambilan kamera pada adegan di atas dengan menggunakan teknik Ekstrem Close-Up, dimana teknik tersebut bertujuan untuk menggambarkan secara detail ekspresi pemain dari suatu peristiwa lebih detail pada ekspresi tubuh, contohnya mata, bibir, tangan dan sebagainya. Terlihat ekspresi seorang perempuan yang nampak sedih sambil menangis namun tetap tegas memberikan pengertian kepada seorang model laki-laki. 2. Pencahayaan Pencahayaan dalam adegan di atas dibuat agak gelap namun tetap terlihat jelas adegan yang diperankan model, pemilihan cahaya tersebut ingin memfokuskan bahwa adegan yang terjadi adalah adegan kesedihan. Scene 15 Deskripsi umum : Dalam penggalan gambar di atas terlihat seorang perempuan muslim serta beberapa orang laki-laki muslim sedang melewati banjir sambil membawa barang- barang untuk disumbangkan kepada korban banjir, serta terlihat potongan gambar bahwa semua orang terlihat antusias dalam melakukan aktifitas untuk meringankan beban korban, bantuan yang diberikan tidak hanya dari barang yang disumbangkan tapi juga dari bantuan fisik yang mereka lakukan. Level Realitas : 1. Setting Setting yang dipakai adalah diluar ruangan atau out-Door. Di scene tersebut tampak bahwa lokasi film ini mengambil lokasi di luar ruangan. Tempat yang digambarkan dalam film ini adalah sebuah lapangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi atau setting dari film tersebut adalah di luar ruangan, yaitu berada di sebuah jalan atau halaman. 2. Wardrope Pada Film “My Name Is Khan” tersebut pakaian yang dikenakan salah satu perempuan di atas adalah pakaian yang dianggap sebagai pakaian muslim sesuai dengan syariat Islamiah. Dimana seorang perempuan muslim tersebut mengenakan kerudung serta menggunakan busana lenggan panjang yang biasa digunakan layaknya perempuan muslim sesuai dengan syariat islam. Sedangkan pakaian yang digunakan oleh beberapa model laki-laki tersebuat adalah baju dan celana lengan panjang menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tersebut beragama Islam. Model pakaian yang dipakai oleh tokoh tersebut merupakan kostum yang bersifat realitas, karena digunakan pula pada realitas kebanyakan perempuan muslim dan laki-laki saat sekarang. 3. Property Property yang dipakai dalam scene tersebut adalah sebuah kerudung yang dikenakan seorang perempuan. Kerudung yang ada digunakan perempuan ini mengisyaratkan bahwa perempuan ini adalah seorang perempuan beragama islam. Dimana diketahui seorang perempuan muslim wajib menutup auratnya mulai kaki, tanggan hingga kepala dan hanya boleh memperlihatkan telapak tangannya saja. Dan juga kopiyah yang digunakan sebagai tutup kepala yang biasa digunakan oleh laki- laki muslim. 4. Ekspresi Ekspresi yang terdapat pada penggalan scene di atas, memperlihatkan ekspresi serius, bangga, tanpa merasa tertekan dalam turut memberikan bantuan, nampak dari antusias mereka dalam menerjang banjir dan ikut gotong royong dalam memperbaiki keadaan di sekitarlokasi benjir bandang. Level Representasi 1.Teknik kamera Penggambilan gambar di atas diambil dengan teknik kamera Long Shot LS, yaitu shot gambar yang jika objeknya adalah manusia maka dapat diukur antara lutut kaki hingga sedikit ruang di atas kepala. Pengambilan gambar long shot ini menggambarkan dan memberikan informasi kepada penonton mengenai penampilan tokoh termasuk pada body language, ekspresi tubuh, gerak cara berjalan dan sebagainya dari ujung rambut sampai kaki yang menunjukkan aktifitas yang terdapat dalam penatas memperlihatkan beberapa orang baik laki-laki maupun perempuan sedang menerjang banjir sambil membawa barang bantuan serta terlihat juga aktifitas yang dilakukan oleh orang-orang tersebut, meskipun korban adalah seorang non muslim namun selama seseorang itu mampu menolong maka seseorang tersebut wajib menolong. Sesuai dengan aqidah islamiah bahwa seorang muslim sebaiknya melakukan toleransi antar umat beragama yaitu sikap untuk dapat hidup bersama masyarakat penganut agama lain, dengan memiliki kebebasan untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan ibadah masing-masing, tanpa adanya paksaan dan tekanan, baik untuk beribadah maupun untuk tak beribadah, dari satu pihak ke pihak lain. Bahkan, ketika suatu saat Nabi Muhammad SAW hendak melarang seorang sahabat untuk bersedekah kepada orang non-muslim yang sedang membutuhkan, Tuhan SWT segera menegur beliau dengan menurunkan ayat, Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk memberi taufiq siap yang dikehendaki-Nya QS. 2 : 272. Maksudnya, seseorang tidak perlu untuk membeda-bedakan orang-orang yang miskin, apakah mereka itu seiman dengan kita atau tidak. Mengapa? Karena petunjuk atau hidayah ada dalam kekuasaan Tuhan SWT. Sedangkan urusan manusia adalah mengajak kepada kebaikan, keadilan dan kesejahteraan yang ada di dunia. Dengan turunnya ayat tersebut, Nabi SAW pun segera memerintahkan umat Islam untuk bersedekah jika mendapatkan orang non muslim sedang membutuhkan. Sikap-sikap yang diajarkan dari Tuhan SWT kepada Nabi SAW tersebut wajib untuk dilakukan oleh umat Islam dalam bersikap kepada non muslim, termasuk kepada, misalnya, orang tua kita yang mungkin tidak seiman.

4.2.2. Level Ideologi