Film Sebagai media Komunikasi Massa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. `Landasan Teori

2.1.1 Film Sebagai media Komunikasi Massa

Film merupakan salah satu bentuk komunikasi massa modern yang kedua muncul didunia Sobur, 2004:126. Film adalah bentuk komunikasi massa elektronik yang berupa media audio visual. Film berperan sebagai sarana baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang telah menjadi kebiasaan yang terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum McQuail, 1994:13. Saat ini perkembangan film sangat pesat, sehingga memunculkan barbagai ahli untuk menganalisa suatu film. Film merupakan media yang dapat mempertunjukkan dengan jelas tingkah laku dan dapat mendengarkan suara, sehingga apa yang dilihat dalam film seolah-olah kejadian nyata dan terjadi di depan mata Effendy, 2000:207. Film merupakan potret dari masyarakat di mana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar Irawanto, 1999:13. Film dapat didefinisikan pula sebagai media komunikasi massa yang berisi gambar bergerak yang terbuat dari celluloid transparant dalam jumlah banyak, yang apabila digerakkan melalui cahayanya yang kuat akan tampak seperti gambar hidup. Film yang dimaksud dalam penelitian ini adalah film teatrikal, jenis film cerita yaitu film yang menyajikan suatu cerita dan diproduksi secara khusus untuk pertunjukkan di gedung-gedung bioskop atau cinema. Film jenis ini berbeda dengan FTV atau sinetron sinema elektronik yang khusus dibuat untuk siaran itu. Film teatrikal dibuat secara mekanik, sedangkan FTV dibuat secara elektronik Effendy, 1993:201. Terdapat beberapa perspektif yang dikemukakan oleh para ahli saat memandang sebuah film sebagai media massa. Perspektif yang pertama, memandang bahwa apabila dilihat dari isi pesannya, film sesungguhnya merupakan pencerminan refleksi dari sebuah masyarakat, yaitu masyarakat tempat membuat film itu sendiri, dalam arti tempat sineas, pendukung dan awak produksi di dalamnya Jowett, 1971:74. Media massa telah lama dianggap sebagai pembentuk masyarakat, demikian halnya dengan film. Film dipandang sebagai media yang selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat melalui muatan pesan yang dikandungnya Jowett dan Linton, 1980:74. Oleh karena itu hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami secara linier, yaitu film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan di baliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya sobur, 2006:127.

2.1.2 Teori Konstruksi Realitas Sosial