Konsentrasi Streptozotosin Dosis Glibenklamid Dosis dekokta akar daun paitan Konversi dosis dari tikus ke manusia Perhitungan persentase penurunan kadar glukosa darah tikus

21 Lampiran 8. Perhitungan

a. Konsentrasi Streptozotosin

Dosis streptozotosin : 40 mgkgBB Berat badan tikus : 200 g Volume maksimal : 5 mL D x BB = C x V C = × V = mg kgBB x g L = 1,6 mgmL

b. Dosis Glibenklamid

Dosis glibenklamid pada manusia sebesar 5 mg dengan berat badan 70 kg. Nilai konversi berat badan manusia 70 kg ke tikus 200 g = 0.018 Harmita dan Radji, 2006. Dosis glibenklamid = 5 mg x 0.018 = 0,09 mg200gBB tikus = 0,45 mgkgBB tikus

c. Dosis dekokta akar daun paitan

Konsentrasi dekokta : 8 = 80 gmL Volume pemberian : 4 mL Berat badan tikus : 200 g D x BB = C x V D = x V = g mL x L g = 1600 mgkgBB; dibuat peringkat dosis dengan dibagi 2 Maka, peringkat dosis yaitu : 400; 800; 1600 mgkgBB

d. Konversi dosis dari tikus ke manusia

Nilai konversi tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56 Dosis untuk manusia 70 kg = dosis tikus 200 g x nilai konversi Dekokta daun paitan dosis 1 400 mgkgBB 400 mgkgBB = 0,4 gkgBB = 0,4 g1000gBB = 0,08 g200gBB 22 Dosis manusia = 0,08 g200gBB x 56 = 4,48 g70kgBB manusia Dekokta daun paitan dosis 2 800 mgkgBB 800 mgkgBB = 0,8 gkgBB = 0,8 g1000gBB = 0,16 g200gBB Dosis manusia = 0,16 g200gBB x 56 = 8,96 g70kgBB manusia Dekokta daun paitan dosis 3 1600 mgkgBB 1600 mgkgBB = 1,6 gkgBB = 1,6 g1000gBB = 0,32 g200gBB Dosis manusia = 0,32 g200gBB x 56 = 417,92 g70kgBB manusia

e. Perhitungan persentase penurunan kadar glukosa darah tikus

Penurunan pra-perlakuan = rerata penurunan kadar glukosa darah tikus hari 4-0 Penurunan post-perlakuan = rerata penurunan kadar glukosa darah tikus hari 4-14 penurunan hari 4-14 = e a − e a a e a a− e a a x Fahri, dkk., 2005 Dekokta dosis 1 = , , x = 87,69 Dekokta dosis 2 = , , x = 96,42 Dekokta dosis 3 = , x = 95,49 23 Lampiran 9. Analisis statistik kadar glukosa darah tikus Gambar 2. Skema uji efek antidiabetes dekokta daun paitan Keterangan STZ : streptozotosin Kontrol + : kontrol positif Kontrol P : kontrol prankreotoksik Kelompok IV : dekokta daun paitan dosis 1 400 mgkgBB Kelompok V : dekokta daun paitan dosis 2 800 mgkgBB Kelompok VI : dekokta daun paitan dosis 3 1600 mgkgBB Hari ke-0 Diukur kadar glukosa darah Hari ke-1 Kontrol basal Kontrol + 18 ekor tikus dipuasakan selama 8-12 jam Hari ke-4 Diukur kadar glukosa darah 200 mgdL Kontrol basal Tanpa perlakuan apapun Kontrol + Diberi glibenklamid 0,45 mggBB Kelompok V Diberi dekokta daun paitan 800 mgkgBB Kelompok IV Diberi dekokta daun paitan 400 mgkgBB Kontrol P Induksi STZ 40 mgkgBB hari ke-1 Hari ke-7 dan ke-14 Diukur kadar glukosa darah Di uji statistik Hari ke-5 sampai ke-13 Induksi STZ 40 mgkgBB i.p. Kontrol P Kelompok IV-VI Kelompok VI Diberi dekokta daun paitan 1600 mgkgBB 24 Lampiran 10. Analisis statistik rerata kadar glukosa darah tikus hari 7 a. Uji normalitas Shapiro-Wilk Tests of Normality Kelompok Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Hari_7 Kontol Basal .215 3 . .989 3 .800 Kontrol Pankreotoksik .303 3 . .908 3 .413 Kontrol Positif .378 3 . .768 3 .040 Dekokta Dosis 1 .382 3 . .757 3 .016 Dekokta Dosis 2 .383 3 . .754 3 .009 Dekokta Dosis 3 .385 3 . .750 3 .000 a. Lilliefors Significance Correction Jika nilai p0.05 maka sampel dikatakan normal. Pada analisis Shapiro Wilk , nilai p setiap kelompok lebih dari 0.05, maka disimpulkan sampel terdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan analisis One-Way ANOVA .

b. Uji homogenitas