P283 :3“47”3
P33333 :”3Dari3mana?3“3
P283 :”3Itu3aku3tambahin3semua3”3
P33333 :”3Apanya3yang3ditambahin?3“3
P283 :”3Ininya3apa3”3
P33333 :”3Apa?3“3
P283 :”3Ini3sama3kakinya,3panjang3kakinya”3
P33333 :”3Em,3padahal3rumus3keliling3apa?3kan3tinggal3pake3rumus333
3 3333keliling3ya3gak?3Gak3to“3
P283 :”3O3iya3aku3lupa”3
P33333 :”3O3lupa3yo,3yawes3lupa.3Keliling3itu3jumlah3ketiga3sisinya333
3 3333ya.3Ketiga3sisinya,3jadi3tinggi3gak3masuk.3Oke3“3
Dari3 hasil3 wawancara,3 P283 belum3 paham3 mencari3 keliling3 segitiga.3P283tidak3memeriksa3pekerjaannya3kembali3
7.  KesalahanBmenginterpretasikanBbahasaBK7B
3 Salah3 satu3 siswa3 yang3 melakukan3 kesalahan3 K73 adalah3 P7.3
Kesalahan3 yang3 dilakukan3 oleh3 P73 dengan3 tipe3 kesalahan3 ini3 terjadi3 pada3no.33a.3
3 Gb.34.113Kesalahan3Jawaban3P73
3
3 Pada3soal3diketahui3sebuah3segitiga3DEF3yang3mempunyai3sudut3
luar3 pada3 sisi3 FG3 dan3 sisi3 FE3 sebesar3 75°3 dan3 besar3 sudut3 E3 =3 35°.3 Ditanyakan3mana3sudut3luar3segitiga3DEF?33
3 Pada3 jawaban3 siswa3 diatas,3 P73 kurang3 tepat3 menuliskan3
jawabannya3 seharusnya3 sudut3 EFG3 tetapi3 dijawab3 sudut3 FG3 tanpa3 menggunakan3kata3“sudut”3ataupun3symbol3matematika3dari3sudut.33
3 Menurut3 peneliti,3 P83 masih3 kurang3 paham3 dalam3 menuliskan3
lambang3sudut3dalam3matematika.3 Hasil3wawancara3:3
P33333 :”Osa3yang3salah3kemaren3nomer33,3nomer323udah3bener3ya,3oke3333 333nomer333coba3“3
P833 :3“33ini3yang3a3apa…?3Yang3a33Membaca3soal3 P33333 :”3He3em,3coba3jawabanmu3kemaren3apa?3“3
P833 :”3a3ini3”3 P33333 :”3Apa3tu3FG3tu3apa3menyatakan3sudut,3panjang3ato3apa?3“3
P833 :”3O3gitu3”3 P33333 :”3He3em3“3
P833 :”3O3salahnya3gitu3mbak3”3 P33333 :”3He3em3“3
P833 :”3Ok3ok3”33
P33333 :”3Lagian3kalo3maksudmu3memang3sudut3ini3pa3ini?3FG3ini.3Ini33 3 3333kan?“3
P833 :”3Iya3”3 P33333 :”3Itu3F3donk3bukan3FG,3hasilnya3M3sudah3EFG3atau3sudut3GFE33 3
3333baru3bener3ya,3oke“3 P833 :”3O3gitu3”3
3 Dari3hasil3wawancara,3P73belum3bisa3menuliskan3simbol3sudut3
dengan3benar.3P73salah3menginterpretasikan3bahasa.3
8.  KesalahanBmengg.nakanBlogikaB.nt.kBmenarikBkesimp.alanBK8B
Salah3 satu3 siswa3 yang3 melakukan3 kesalahan3 K83 adalah3 P8.3 Kesalahan3 yang3 dilakukan3 oleh3 P83 dengan3 tipe3 kesalahan3 ini3 terjadi3
pada3no.32d.3
3 Gb.34.123Kesalahan3Jawaban3P83
Pada3soal3diketahui3sebuah3segitiga3FGH3dengan3panjang3sisi3 FG353cm,3panjang3sisi3FH383cm,3besar3sudut3F340°3dan3sudut3G3100°.3
Ditanyakan3panjang3sisi3GH?3 Pada3 jawaban3 siswa3 diatas,3 P83 sudah3 benar3 dalam3 memilih3
langkah-langkah3penyelesaian3serta3dalam3menentukan3besar3sudut3H3
tetapi3P83salah3dalam3langkah3selanjutnya3untuk3mencari3panjang3sisi3 GH3yaitu353cm3karena3segitiga3FGH3merupakan3segitiga3samakaki.3
Menurut3 peneliti,3 P83 kurang3 paham3 langkah3 untuk3 mencari3 panjang3sisi3suatu3segitiga.3
Hasil3wawancara3:3 P33333 :”Oke3yang3ke3empat3gambarnya3mana?3Ini3yang3tak3tanyain3GH3
ya.3He3em.3Kamu3jawabnya?3“3 P833 :3“140”3
P33333 :”3He3em,3ini3lagi3ni3panjang3sisinya3sama3dengan31403derajat.3 Panjang3sisi3lho3dek.3Panjang3sisi,3oke.“3
P833 :”3Hehe..3iya3iya3”3 P33333 :”3Dari3mana3juga3140?3Ni3dah3bener3ya3kamu3sudutnya3403ni3tu3
sudut3H3nya3403kan3tinggal3nyari3GH3gampang.3Ini3sama3dengan3 ini3berarti3segitiga3apa?3Kalo3kedua3sudutnya3sama?“3
P833 :”3Ee,3apa3samakaki3”3 P33333 :”3He3e3samakaki,3samakaki3kan3kakinya3sama,3ini353ini3berarti3
berapa?3“3 P833
:”35,3hehe…3”3 P3333 3:”3Gampang3kok,3kok3malah31403derajat,3pake3derajat3lagi,3o3
gak33liat3cm3ya3“3
P833 :”3Iya3”33 Dari3hasil3wawancara,3P83sudah3bisa3menemukan3besar3sudut3
segitiga3 tetapi3 untuk3 langkah3 berikutnya3 mencari3 panjang3 sisi3 masih3 sedikit3 bingung.3 Kesalahan3 yang3 dibuat3 adalah3 menggunakan3 logika3
untuk3menarik3kesimpulan.3 Dari3keseluruhan3hasil3wawancara,3dapat3disimpulkan3beberapa3
faktor3 yang3 menyebabkan3 siswa3 mengalami3 kesalahan3 belajar3 dalam3 materi3 segitiga.3 Terjadinya3 kesalahan3 K1A3 karena3 siswa3 merasa3
terkecohkan3 dengan3 soal3 yang3 ada,3 siswa3 masih3 ada3 yang3 belum3 memahami3konsep3sudut3luar3segitiga,3siswa3lupa3dengan3rumus3untuk3
mencari3 sudut3 luar3 segitiga.3 Terjadinya3 kesalahan3 K1B3 karena3 siswa3 belum3 paham3 mengenai3 penulisan3 simbol3 sudut3 dan3 rumus3 mencari3
besar3 sudut.3 Terjadinya3 kesalahan3 K1C3 karena3 siswa3 belum3 paham3 soal3 dan3 informasi3 yang3 diberikan3 dalam3 soal3 dan3 belum3 paham3
mencari3besar3sudut.3Terjadinya3kesalahan3K1D3karena3siswa3kurang3 teliti3 menuliskan3 variabel.3 Terjadinya3 kesalahan3 K2A3 karena3 siswa3
belum3 paham3 tentang3 sudut3 luar3 segitiga3 dan3 sudut3 berpelurus.3 Terjadinya3 kesalahan3 K2B3 karena3 siswa3 belum3 memahami3 cara3
mencari3 sudut.3 Terjadinya3 kesalahan3 K33 karena3 siswa3 mencontoh3 pekerjaan3 teman3 karena3 merasa3 bingung.3 Terjadinya3 kesalahan3 K43
karena3 siswa3 kurang3 teliti3 dalam3 menghitung3 hasil3 pekerjaannya3 dan3 siswa3 kesulitan3 dalam3 menggunakan3 rumus3 luas3 segitiga.3 Terjadinya3
kesalahan3 K53 karena3 siswa3 tidak3 teliti3 mengerjakan3 soal.3 Terjadinya3
kesalahan3 K63 karena3 siswa3 belum3 bisa3 mencari3 keliling3 segitiga.3 Terjadinya3 kesalahan3 K73 karena3 siswa3 mengalami3 kesalahan3
menuliskan3 simbol.3 Terjadinya3 kesalahan3 K83 karena3 siswa3 masih3 mengalami3 kesulitan3 dalam3 menentukan3 langkah-langkah3 mencari3
panjang3sisi3segitiga.3
74
BABBVB PENUVUPB
B A.  KesimpulanB
Berdasarkan  analisis  hasil  penelitian  dan  wawancara  dengan  7 siswa  maka  faktor  yang  mempengaruhi  terjadinya  kesalahan  pada  siswa
adalah sebagai berikut : 1.  Berdasarkan analisis jenis-jenis kesalahan  yang dibuat oleh siswa kelas
VIIC SMP  Pangudi  Luhur  Sedayu  pada tahun  ajaran  20132014 dalam mengerjakan  soal-soal  pokok  bahasan  segitiga,  ditemukan  8  jenis
kesalahan,  yaitu  kesalahan  data,  kesalahan  definisi  atau  teorema, kesalahan  menghitung  atau  operasi,  penggunaan  algoritma  yang  tidak
sempurna,  jawaban  acak,  penyelesaian  yang  tidak  diperiksa  kembali, kesalahan  menginterpretasikan  bahasa,  dan  kesalahan  menggunakan
logika  untuk  menarik  kesimpulan.  Tipe-tipe  kesalahan  pada  jenis kesalahan  data  adalah  kesalahan  menambah  data  yang  tidak  ada
hubungannya  dengan  soal  dengan  prosentase  30,76,  kesalahan mengartikan  informasi  tidak  sesuai  dengan  teks  sebenarnya  dengan
prosentase  42,30, kesalahan mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai dengan prosentase  7,69 dan kesalahan
menggunakan nilai suatu variabel dengan variabel lain dengan prosentase 3,84. Tipe-tipe pada kesalahan definisi atau teorema adalah kesalahan
definisi segitiga  Pythagoras dengan prosentase 61,53, dan kesalahan menggunakan  rumus  dengan  prosentase  42,30.  Prosentase  untuk
kesalahan  menghitung    operasi  dengan  prosentase  53,84.  Prosentase untuk kesalahan menggunakan algoritma yang kurang sempurna dengan
prosentase  46,15.  Prosentase  untuk  kesalahan  jawaban  acak  dengan prosentase    30,76.  Prosentase  untuk  kesalahan  karena  penyelesaian
yang  tidak  diperiksa  kembali  sebesar  69,23.  Prosentase  untuk kesalahan menginterpretasikan bahasa sebanyak  69,23 dan prosentase
untuk  kesalahan  menggunakan  logika  untuk  menarik  kesimpulan 76,92.
2.  Berdasarkan  hasil  jawaban  siswa  dan  analisis  wawancara  siswa, ditemukan faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut, antara lain :
a.  Siswa kurang memahami cara mencari besar sudut suatu segitiga. b.  Siswa  kurang  memahami  cara  penulisan  simbol  untuk  satuan
panjang dan satuan sudut dalam bahasa matematika. c.  Siswa kurang memahami konsep sudut siku-siku, rumus Phytagoras
dan definisi kesamaan sudut. d.  Siswa kurang teliti dalam menuliskan nilai suatu variabel.
e.  Siswa  kurang  memahami  definisi  jenis-jenis  segitiga  berdasarkan besar sudut dan panjang sisinya.
f.  Siswa  kurang  teliti  dalam  menggunakan  operasi  dalam  langkah penyelesaian dan perhitungan.
g.  Siswa kurang memahami konsep luas dan keliling segitiga.
h.  Siswa  kurang  memahami  soal  dan  hanya  melihat  hasil  pekerjaan temannya.
B.BSaranB
1.  Bagi mahasiswa calon pendidik, penelitian analisis kesalahan belajar ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan
penelitian dengan menggunakan jenis penelitian yang serupa. 2.  Bagi  tenaga  pendidik  matematika,  dengan  adanya  penelitian  mengenai
analisis  kesalahan  belajar  diharapkan  kedepannya  dapat  digunakan sebagai  referensi  untuk  mengetahui  kesalahan  siswa  sehingga  dapat
dilakukan  perbaikan  misalnya  berupa  remediasi  untuk  meningkatkan pemahaman siswa.
77
DAFTAR PUSTAKA
andhy-brenjenk.blogspot.com201203statistika-uji-validitas.html Diakses
tanggal 16 Juni 2015 Ashlock,  Robert.  1988.  Error  Patterns  in  Computation.  New  Jersey:  Prentice
Hall. Departemen  Pendidikan  Nasional.  2005.  Kurikulum  2006  Standar  Kompetensi
Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Entang,  M.  1984.  Diagnostik  Kesulitan  Belajar  dan  Pengajaran  Remedial. Jakarta:  Penataran  –  Lokakarya  Tahap  II  Proyek  Pengembangan
Pendidikan Guru PSG. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadar,  dkk  1987.  An Empirial  Classification Model  for Error in  High School Mathematics  Journal  for  Research  in  Mathematic  Education,  Januari,
Vol 18, Hal 3-14
hamimnurham.wordpress.com Diakses tanggal 16 Juni 2015 id.wikipedia.orgwikiBelajar Diakses tanggal 2 April 2013
Ischak  dan  Warji.  1987.  Program  Remedial  dalam  Proses  Belajar  Mengajar. Yogyakarta: Liberty.
merlita futriana0.blogspot.com Diakses tanggal 2 April 2013 Moleong,  Lexy.  2012.  Metodologi  Penelitian  Kualitatif  Edisi  Revisi.  Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. mshol.blogspot.com Diakses tanggal 16 Juni 2015
Nasution.  2005,  Berbagai  Pendekatan  dalam  Proses  Belajar  dan  Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Prajitno  dkk.  2002.  Jurnal  Matematika  atau  Pembelajarannya:  Identifikasi Kesulitan  Matematika  Siswa  Kelas  III  Catur  Wulan  I  SD  Serandin
Pakem Sleman Yogyakarta. Malang: Universitas Negeri Malang.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Suharsimi Arikunto. 1984. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT Bina Aksara.
Suwarsono,  St.  2001.  Penggunaan  Metode  Analisa  Faktor  Sebagai  Suatu Pendekatan  Untuk  Memahami  Sebab-sebab  Kognitif  Kesulitan  Belajar
Anak dalam Matematika. Pidato disampaikan pada Dies Natalis XXVIII IKIP Sanata Dharma tanggal 30 Oktober 1982.
taufikrahmatullah.wordpress.com20121112perbedaan-mendasar-penelitian- kualitatif-dan-kuantitatif diakses tanggal 16 Juni 2015
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Wintarti, Atik. 2008. Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP Pertemuan I
Satuan Pendidikan   : SMP Pangudi Luhur Sedayu Mata Pelajaran
: Matematika Kelas  Semester
: VII  II Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit Standar Kompetensi  : Memahami konsep segitiga serta
menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar   : - Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga
berdasarkan sisi dan sudutnya. -  Menghitung  keliling  dan  luas  bangun
segitiga  serta  menggunakannya  dalam pemecahan masalah.
Indikator : - Menjelaskan jenis-jenis segitiga
berdasarkan panjang sisi dan besar sudutnya.
- Menurunkan  rumus  keliling  dan  luas
bangun segitiga. -
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan  menghitung  keliling  dan  luas
bangun segitiga.
A.  Tujuan Pembelajaran
- Siswa  dapat  menjelaskan  jenis-jenis  segitiga  berdasarkan  sisi-sisinya
dan besar sudutnya. -
Siswa dapat menurunkan rumus keliling dan luas bangun segitiga.