Bentuk Manajemen Laba Motivasi Manajemen Laba

2. Bentuk Manajemen Laba

Ada beberapa bentuk manajemen laba yang bisa dilakukan oleh manajemen Scott, 2009, yaitu: 1. Taking a bath Taking a bath dilakukan dengan mengakui adanya biaya-biaya pada periode yang akan datang dan kerugian periode berjalan sehingga mengharuskan manajemen membebankan perkiraan-perkiraan biaya mendatang, akibatnya laba periode berikutnya akan lebih tinggi. 2. Income minimization Income minimization dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. 3. Income maximization Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. 4. Income smoothing Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor menyukai laba yang relatif stabil.

3. Motivasi Manajemen Laba

Praktek manajemen laba ini dilandasi oleh berbagai macam motivasi Healy dan Wahlen, 1998, antara lain: 1. Capital Market Motivations Tersebar luasnya penggunaan informasi akuntansi di kalangan investor dan analis keuangan untuk menilai saham dapat menciptakan dorongan bagi manajer melakukan manipulasi laba sebagai usaha untuk mempengaruhi harga saham jangka pendek. Misalnya saja, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa perusahaan akan melakukan income-decreasing ketika akan melakukan management buyout, namun perusahaan akan melakukan income-increasing tepat sebelum penawaran saham perdana IPO dan penawaran saham tambahan SEO. Ada juga perusahaan yang mengelola laba untuk menyamakan laba perusahaan dengan ramalan laba analis keuangan, investor, atau manajemen. 2. Contracting Motivations Contracting motivations dibagi menjadi dua, yaitu lending contracts dan management compensation contracts. Lending contracts dibuat untuk meyakinkan bahwa manajer tidak melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang saham perusahaan tetapi merugikan kreditor. Sedangkan management compensation contracts digunakan untuk mensejajarkan atau menyelaraskan kepentingan antara manajemen dengan pemegang saham eksternal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. CEO Beberapa motivasi manajemen laba juga dijelaskan sebagai berikut, terdapat berbagai motivasi mengapa perusahaan, dalam hal ini manajer, melakukan earnings management atau manajemen laba yaitu: a. Bonus Plan b. Contracting Incentives c. Stock Price Effects d. Political Motivations e. Taxation Motivation f. Changes of Chief Executive Officer g. Regulatory Motivations h. Industry Regulation Motivations C. International Financial Reporting Standard IFRS 1. Pengertian International Financial Reporting Standard IFRS IFRS International Financial Reporting Standard merupakan standar pelaporan keuangan yang berlaku secara internasional dan dikeluarkan oleh IASB International Accounting Standard Board. Berbeda dengan standar sebelumnya, pelaporan keuangan yang menganut IFRS menggunakan prinsip nilai wajar dan bukan biaya historis. Penggunaan prinsip nilai wajar mengharuskan pencatatan mengenai penilaian kembali yang sesuai dengan nilai yang berlaku saat ini. Tujuan dari penilaian kembali tersebut agar isi dari laporan keuangan yang disajikan benar-benar sesuai dengan kondisi ekonomi pada saat laporan diterbitkan.

2. Tahapan Konvergensi IFRS

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Rasio Keuangan Sebelum dan Sesudah Konvergensi Penuh International Financial Reporting Standard (IFRS) Di Indonesia (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

3 46 9

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 14

ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 10 14

PENDAHULUAN ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 8

PENUTUP ANALISIS PERBEDAAN KUALITAS LABA SEBELUM DAN SESUDAH ADOPSI IFRS KEDALAM PSAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 39

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Sebelum Dan Sesudah Adopsi Ifrs Tahun 2010-2013.

1 5 17

PENDAHULUAN Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Sebelum Dan Sesudah Adopsi Ifrs Tahun 2010-2013.

0 3 6

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Perbedaan Manajemen Laba Sebelum Dan Sesudah Pengadopsian International Financial Reporting Standard (Ifrs) Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 2 12

ANALISIS PERBEDAAN MANAJEMEN LABA AKRUAL DENGAN PENGUKURAN MODEL KOTHARI SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI IFRS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 - 2013) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 SKRIPSI

0 0 15