Pembuatan Mesin Pendingin Mesin pendingin dengan pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut pada siklus kompresi uap.

3.3 Pembuatan Mesin Pendingin

Diagram alir berikut menunjukkan tahap pembuatan mesin pendingin : Gambar 3.15 Diagram Alir Tahap Pembuatan Mesin Pendingin Persiapan komponen harus dilakukan sebelum memulai tahap proses pembuatan mesin pendingin. Komponen yang harus dipersiapkan berupa komponen-komponen utama mesin pendingin dan alat bantu yang diperlukan dalam pembuatan mesin pendingin. Hal ini sangat perlu dilakukan karena akan Perancangan Mesin Pendingin Persiapan Komponen-komponen Mesin Pendingin Pengambilan Data T 1 ,T 2 ,T 3 ,T 4 ,P 1 ,P 2 dan T air Pengolahan Data W in ,Q out ,Q in dan COP Selesai Pemvakuman Mesin Pendingin Pengisian refrigeran 134a Penyambungan Komponen-komponen Mesin Pendingin Uji coba Mulai mempercepat dan mempermudah proses selanjutnya dalam pembuatan mesin pendingin. Setelah semua komponen-komponen disiapkan, maka akan dilanjutkan pada proses penyambungan komponen-komponen mesin pendingin. Dalam proses ini pipa kapiler akan disambungkan ke kondensor, evaporator, filter dan kompresor. Pada proses penyambungan komponen-komponen menjadi sebuah sisitem pendingin, tidak boleh ada kebocoran pada saluran-saluranya. Proses penyambungan ini sendiri dilakukan dengan proses pengelasan. Selain penyambungan komponen-komponen utama, penyambungan alat ukur berupa dua buah manifold gauge juga dilakukan dengan teknik pengelasan. Gambar 3.16 memperlihatkan proses penyambungan komponen-komponen mesin pendingin dengan teknik pengelasan. Proses pengelasanya sendiri menggunakan bahan tambah berupa perakkuningan mengingat bahan yang akan disambung antara tembaga dan tembaga. Namun saat penyambungan antara pipa keluar evaporator ke arah kompresor, menggunakan bahan tambah borak dalam proses pengelasanya karena bahan yang akan disambung antara tembaga dan besi. Gambar 3.16 Proses Pengelasan Setelah proses penyambungan selesai, sebuah rangkaian sistem pendingin standar sudah terbentuk. Namun sebelum diisi refrigeran, sebuah sistem pendingin harus divakumkan terlebih dahulu. Proses pemvakuman menggunakan pompa vakum yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada proses pemvakuman dapat dilihat juga apakah sebuah rangkaian sistem pendingin yang dibuat mengalami kebocoran pada saat proses penyambungan. Untuk mengetahui terjadinya kebocoran, busa sabun dioleskan pada pipa-pipa atau sambungan-sambungan dalam sistem tersebut. Apabila terdapat gelembung-gelembung udara, dapat dipastikan rangkaian sistem pendingin tersebut terdapat kebocoran dibagian yang diolesi busa sabun dan terdapat gelembung udara disekitarnya. Apabila terjadi kebocoran, harus di tambal ulang dengan cara di las dibagian yang mengalami kebocoran. Setelah sebuah rangkaian sistem tidak mengalami kebocoran, maka proses pemvakuman dapat dilakukan. Untuk menunjukkan rangkaian sistem pendingin tersebut benar-benar vakum dapat dilihat pada manifold gauge yang sudah terpasang. Apabila jarum pada manifold gauge menunjuk angka dibawah 0, dapat dipastikan rangkaian sistem tersebut sudah vakum dan siap diisi refrigeran. Gambar 3.17 memperlihatkan proses pemvakuman sebuah rangkaian sistem pendingin menggunakan pompa vakum. Gambar 3.17 Proses Pemvakuman Setelah rangkaian mesin pendingin dalam kondisi vakum, proses selanjutnya adalah pengisian refigeran. Jenis refrigeran yang digunakan dalam mesin pendingin yang dibuat adalah R134a. Saat proses pengisian berlangsung tekanan pada manifold gauge warna biru tekanan rendah akan naik dan menunjuk angka 10 psi. Proses pengisian refrigeran melalui selang yang dihubungkan ke dalam dob yang terhubung pada kompresor. Proses pengisian refrigeran hampir sama dengan saat proses pemvakuman, tapi pada saat proses pengisian tidak menggunakan alat pompa vakum melainkan menggunakan tabung refrigeran. Gambar 3.18 memperlihatkan proses pengisian refrigeran : Gambar 3.18 Proses Pengisian Refrigeran . Setelah rangkaian pendingin diisi dengan refrigeran, proses selanjutnya adalah proses uji coba. Proses uji coba ini sendiri sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kinerja mesin pendingin. Saat proses uji coba perlu diperhatikan bagian-bagian penyambungan agar tidak terjadi kebocoran saat proses pengambilan data berlangsung. Selain itu, proses uji coba harus dilakukan menggunakan media yang didinginkan agar tercapai gambaran hasil pendinginan. Pada saat proses uji coba, diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada rangkaian sistem pendingin, sehingga saat proses pengambilan data tidak mengalami kendala.

3.4 Cara Pengambilan Data