95
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENNUMPANG SEBAGAI
PENGGUNA JASA ANGKUTAN PADA PENGANGKUTAN DARAT CV. PAS TRANSPORT
A. Peran CV. PAS Transport Sebagai Pihak Penyedia Jasa
CV. PAS Transport adalah salah satu perusahaan pengangkutan darat yang berada di Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, perusahaan ini didirikan pada
tahun 2007 oleh H. Anwar Sani Tarigan, S.E di Sidikalang tepatnya di Jln. Empat Lima No. 143 dengan No. Telp . 0627 22345. Selain kantor pusat yang terletak
di Sidikalang, CV. PAS Transport juga memiliki kantor perwakilan antara lain
terletak di :
1. Jln. SM. Raja No. 111 Tigalingga HP 081260134485
2. Jln. SM. Raja No. 310 Sidikalang Telp. 0627 23030
3. Jln. Jamin Ginting No. 639 Medan Telp 085362120007
Peran CV. PAS Transport sebagai pihak penyedia jasa adalah melakukan pengangkutan orang penumpang dan barang titipan. CV. PAS
Transport adalah sebuah mini bus executive dengan 11 penumpang yang memiliki beberapa trayek, trayek perusahaan pengangkutan ini antara lain:
a. Tigalingga – Sidikalang – Kabanjahe – Berastagi - Medan, PP
b. Sidikalang – Merek – S.dolok – Raya - P.Siantar, PP
c. Sidikalang – Dolok Sanggul – Siborong-borong – Tarutung – Sibolga.
91
Tanggungjawab CV. PAS Transportdimulai sejak penumpang membeli tiket dan berakhir ketika penumpang telah sampai di tempat tujuan. Setiap
orang yang ingin menggunakan jasa CV. PAS Transportmaka harus
91
Wawancara dengan Bapak Suriadi Tarigan Mandor CV. PAS Transport di Tigalingga Pada tanggal 27 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
mengikuti prosedur yang berlaku, yaitu melakukan pembelian tiket di loket. Pembelian tiket dapat dilakukan dengan mendatangi stasiun dan
melaporkan tujuan penumpang tersebut, lalu membayarkan sejumlah uang sesuai dengan tarif yang telah ditentukan oleh CV. PAS Transport dan
menunggu keberangkatan mobil sesuai dengan yang tertera pada tiket tersebut. Tiket tersebut hanya berlaku untuk jam keberangkatan yang tertera
pada karcis dan penumpang diharuskan sudah hadir di terminal setengah jam sebelum bis berangkat. Tiket yang dimiliki oleh penumpang menjadi jaminan
perlindungan hukum yang diberikan oleh CV. PAS Transport.
92
Sebagaimana diatur dalam Pasal 116 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, karcis penumpang atau surat pengangkutan barang merupakan tanda bukti telah terjadi perjanjian pengangkutan dan pembayaran
biaya pengangkutan. Jika dilihat dari saat terjadinya perjanjian pengangkutan, maka perjanjian
pengangkutan yang terjadi pada CV. PAS Transport adalah perjanjian pengangkutan menurut teroi penerimaan, perjanjian dinyatakan terjadi dan
mengikat pada saat penawaran disetujui dalam arti diterima secara konkret yang dibuktikan dengan ucapan perkataan atau perbuatan nyata menerima
atau dengan dokumen hukum bukti menerima. Saat penerimaan dapat diketahui secara pasti menurut perkataan atau perbuatan nyata yang dilakukan
atau menurut tanggal yang tertulis pada dokumen yang bersangkutan. Dihubungkan dengan perjanjian pengangkutan, baik pengangkutan barang
ataupun pengangkutan penumpang, penerimaan dinyatakan dengan tegas
92
Ibid
Universitas Sumatera Utara
dalam bentuk perkataan atau perbuatan atau dokumen penerimaan. Pada pengangkutan penumpang lebih jelas lagi, ucapan dan perbuatan sering
menjadi satu. Penumpang datang ke loket karcistiket dan berucap “Mbak, beli karcistiket” sambil menyerahkan sejumlah uang harganya dan kemudian
petugas loket penjualan menyerahkan karcistiket yang dibelinya. Karcis penumpang tersebut berfungsi sebagai tanda pembayaran lunas dan
pemegangnya berhak untuk memperoleh jasa pengangkutan sesuai dengan tujuan. Dalam hal ini penerimaan sudah terjadi dan mengikat pada saat kasir
menerima biaya pengangkutan.
93
Penumpang CV. PAS Transport selalu mendapatkan informasi yang benar terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan kepada pihak
CV.PAS Transport, baik itu kepada supir maupun pihak lain yang berada dalam CV. PAS Transport, termasuk para pimpinan perusahaan
pengangkutan tersebut. Setiap penumpang juga diperlakukan secara benar, jujur dan tidak memandang penumpang secara diskriminatif, tidak
membedakan penumpang berdasarkan status, agama, ataupun golongan tertentu.
Setiap orang dalam CV. PAS Transport harus memenuhi persyaratan agar dapat menjadi supir, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain:
a. harus berpengalaman,
b. sehat secara jasmani dan rohani,
c. memiliki SIM minimal A Umum, dan
93
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hlm 127
Universitas Sumatera Utara
d. menggunakan seragam yang ditentukan dari pihak CV. PAS Transport
ketika melakukan proses pengangkutan
94
Kehadiran CV. PAS Transport memperoleh tanggapan yang baik dari masyarakat karena dengan kehadiran perusahaan pengangkutan ini
memudahkan masyarakat untuk mencapai tempat tujuan tertentu. CV. PAS Transport juga dapat menjemput calon penumpang yang tinggal beberapa
kilometer dari stasiun dan mengantar penumpang hingga tiba di tempat tujuan. Menurut salah seorang narasumber, keberadaan CV. PAS Transport sebagai
penyedia jasa angkutan umum baik, karena lebih mudah dari transportasi lain.
95
. Selain itu, seorang narasumber lain juga menungkapkan bahwa dengan adanya CV. PAS Transport maka sangat membantu sebagai seorang
mahasiswa, ketika
hendak pulang
kampung maupun
menuju medan.
96
Penumpang lain yang telah menggunakan jasa pengangkutan ini selama 4 tahun belakangan mengatakan bahwa, CV. PAS Transport
memberikan pelayanan yang baik kepada para penumpangnya.
97
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan bahwa ada ketentuan dalam CV. PAS Transport terkait dengan
kapasitas penumpang yang di perbolehkan dalam satu mobil angkutan PAS, yaitu, jumlah penumpang dalam angkutan adalah 11 sebelas orang, dan jika
terjadi kelebihan kapasitas penumpang pada saat terjadinya proses pengangkutan, penumpang dapat melaporkan dengan menghubungi nomor
94
Wawancara dengan Bapak Suriadi Tarigan Mandor CV. PAS Transport di Tigalingga Pada tanggal 27 Februari 2015
95
Wawancara dengan Desi, Penumpang CV. PAS transport, pada tanggal 9 Juli 2015.
96
Wawancara dengan Luhut, Penumpang CV. PAS Transport, pada tanggal 9 Juli 2015.
97
Wawancara dengan Primayanti, Penumpang CV. PAS Transport, pada tanggal 9 Juli 2015.
Universitas Sumatera Utara
yang ada di dalam mobil angkutan tersebut. Hal ini juga dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi kenyamanan penumpang. Pencantuman nomor
telepon tertentu dalam mobil PAS juga memungkinkan penumpang untuk memberitahukan kepada pihak yang bertanggung jawab dan pihak yang yang
bertanggung jawab dalam CV dapat menangani masalah tersebut dengan cepat. Selain hal di atas, penumpang yang berumur di bawah lima tahun, tidak
diwajibkan untuk membeli karcis, namun penumpang yang sudah memasuki jenjang sekolah dasar, remaja, dewasa dan orang tua, diwajibkan untuk
membeli karcis penumpang.
B. Tanggung Jawab CV. PAS Transport Kepada Penumpang dalam hal
terjadi Kehilangan, Kerusakan, dan Cacat pada Barang serta Kecelakaan terhadap Penumpang
Jika penumpang kehilangan barang dalam proses pengangkutan, maka pihak perusahaan bertanggungjawab atas kehilangan tersebut, namun
kehilangan tersebut terbatas pada barang yang terdaftar dari loket CV. PAS Transport atau supir, sedangkan barang-barang yang kecil dan tidak terdaftar
melalui loket atau supir maka jika terjadi kehilangan tidak menjadi tanggung jawab pihak CV. PAS Transport, misalnya: tas tangan, Handphone, perhiasan,
dll.
98
Berdasarkan perjanjian pengangkutan, segala barang berharga seperti emas, permata, uang, cheque, surat, yang hilang dari dalam koper atau tas,
tidak menjadi tanggungjawab CV. PAS Transport. Segala barang yang dinaikkan atau diturunkan harus diperhatikan oleh penumpang. Setiap
98
Wawancara dengan Bapak Suriadi Tarigan Mandor CV. PAS Transport di Tigalingga Pada tanggal 27 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
penumpang harus memperhatikan barang masing-masing. Pihak CV. PAS Transport juga tidak mengizinkan penumpang untuk membawa hewan karena
hal tersebut dapat mengganggu proses pengangkutan termasuk kenyamanan penumpang yang berada di dalam proses pengangkutan. Karena motto yang
dimiliki oleh CV. PAS Transport adalah “Kepuasan Anda Tujuan Kami”.
Dengan motto tersebut maka CV. PAS Transport berusaha sebaik mungkin untuk menghindari segala hal yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan
penumpang CV. PAS Transport. Dalam hal terjadi kerusakan barang maka pihak perusahaan pengangkutan
bertanggungjawab untuk mengganti kerugian, dalam hal ini pihak yang mengoperasikan kendaraan tersebut atau supir bertanggungjawab atas
kerusakan tersebut. Jika terjadi cacat pada barang yang dibawa oleh penumpang maka penggantian barang tersebut dikondisikan sesuai dengan
keadaan barang dan kesepakatan antara pihak CV. PAS Transport dengan pemilik barang tersebut.
99
Jika terjadi kecelakaan ataupun kelalian dari pihak yang mengoperasikan kendaraansupir yang mengakibatkan kerusakan pada
barang yang diangkut, maka CV. PAS Transport bertanggung jawab penuh untuk mengganti kerugian yang dialami oleh penumpang atau pun pengirim
barang, karena kesalahan dari supir juga menjadi tanggung jawab CV. PAS Transport sebagai pihak yang mempekerjakan supir tersebut.
CV. PAS Transportsebagai perusahaan pengangkutan, dalam melakukan pengangkutan akan melakukan yang terbaik saat proses pengangkutan
berlangsung demi keselamatan penumpang maupun barang, namun ketika
99
Wawancara dengan Bapak Suriadi Tarigan Mandor CV. PAS Transport di Tigalingga Pada tanggal 27 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
proses pengangkutan berlangsung bisa saja terjadi suatu kendala dalam perjalanan, seperti kecelakaan. Kendaraan milik CV. PAS Transport pernah
mengalami kecelakaan, tepatnya pada tanggal 2 Februari 2015, kecelakaan tersebut terjadi di Lae Pondom, Kecamatan Sumbul Pegagan, Kabupaten
Dairi, Povinsi Sumatera Utara. Hal ini terjadi karena supir yang mengendarai mobil PAS tersebut lepas kendali ketika berlomba dengan mobil lain dan
bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan penumpang meninggal dunia dan ada juga yang mengalami
luka ringan. Atas kejadian tersebut maka pihak CV. PAS Transport bertanggungjawab secara penuh untuk menyelesaikan segala masalah
terkaitdengan kecelakaan tersebut. Selain CV. PAS Transport, ada juga pihak yang
memberikan dana santunan juga dana dari pihak jasa raharja.
100
Asuransi kerugian jasa raharja adalah asuransi yang bersifat wajib, yang didasarkan pada UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib
Kecelakaan Penumpang dan Undang-undang No. 34 Tahun 1964 tentang dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Dikatakan wajib adalah karena ada salah satu
pihak yang mewajibkan pihak lain dalam mengadakan asuransi itu. Pihak yang mewajibkan adalah pemerintah dalam hal ini diwakili oleh PT Persero
Asuransi Kerugian Jasa Raharja yang merupakan Badan Udaha Milik Negara BUMN. Pemerintah dalam mengambil tindakan yang bersifat mewajibkan
pada hakikatnya didasarkan pada pertimbangan, untuk meningkatkan perlindungan dasar kepada masyarakat yang menjadi korban kecelakaan yang
100
Wawancara dengan Bapak Suriadi Tarigan Mandor CV. PAS Transport di Tigalingga Pada tanggal 27 Februari 2015
Universitas Sumatera Utara
terjadi dalam alat angkutan yang ditumpanginya dan untuk memenuhi kecukupan sosial social adequacy dalam memberikan perlindungan dasar
kepada masyarakat yang menjadi korban kecelakaan alat lalu lintas jalan. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari bahaya-bahaya yang
menimpanya seperti luka-luka, cacat tetap atau meninggal dunia sebagai akibat dari kecelakaan angkutan umum atau menjadi korban kecelakaan alat
angkutan lalu lintas jalan, yang dapat disebut asuransi sosial.
101
C. Bentuk Penyelesaian Sengketa yang dapat Ditempuh jika terjadi
Perselisihan antara para Pihak
Proses pengangkutan yang dilakukan oleh pengangkut terhadap penumpang, tidak selalu berjalan dengan lancar, ada kemungkinan terjadi
beberapa permasalahan yang pada akhirnya dapat menimbulkan sengketa antara pihak penumpang dan pengangkut. Salah seorang calon pernah
memesan tiket dan akan dijemput ke tempat tinggal penumpang tersebut, namun, tidak dilakukan penjemputan, maka atas hal tersebut, calon
penumpang melapor kepada Mandor di Tigalingga dan akhirnya calon penumpang dijemput dengan mobil yang berangkat di jam berikutnya.
102
Jika barang penumpang hilang, mengalami kerusakan atau cacat pada barang maka pihak penumpang akan mengalami kerugian. Pihak penumpang
juga dirugikan jika proses pengangkutan yang dilakukan pihak pengangkut mengalami kecelakaan sebelum penumpang sampai di tempat tujuan yang
telah disepakati. Pihak pengangkut dan penumpang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan melalui arbitrase dan beberapa
101
Siti Nurbaiti, Op.Cit, hlm 158
102
Wawancara dengan Desi.
Universitas Sumatera Utara
jenis alternatif penyelesaian sengketa melalui jalur nonlitigasi, hingga masalah tersebut mendapat solusi tanpa harus lebih dahulu ke pengadilan jalur
litigasi. Arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa diatur dalam Undang-
Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Dalam pasal 1 1 disebutkan bahwa pengertian Arbitrase adalah
cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak
yang bersengketa, sedangkan yang dimaksud dengan alternatif penyelesaian sengketa dijelaskan dalam Pasal 1 10 yaitu lembaga penyelesaian sengketa
atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau
penilaian ahli. 1.
Konsultasi Menurut Drs. Sudarsono S.H., M.Si konsultasi adalah proses tukar
pendapat untuk memperoleh kesimpulan, nasihat, saran dan sebagainya yang sebaik-baiknya dalam masalah khusus yang dihadapi.
103
Menurut Frans Hendra Winarta, konsultasi adalah suatu tindakan yang bersifat
“personal” antara suatu pihak tertentu klien dengan pihak lain yagn merupakan pihak konsultan, dimana pihak konsultan memberikan
pendapatnya kepada klien sesuai dengan keperluan dan kebutuhan kliennya.
104
103
Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm. 228
104
Frans Hendra Winarta, Hukum Penyelesaian Sengketa Arbitrasi Nasional Indonesia dan Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, Oktober 2011, hlm7
Universitas Sumatera Utara
2. Negosiasi
Negosiasi adalah suatu upaya penyelesaian sengketa yang tanpa melalui proses pengadilan dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama atas dasar
kerja sama yang lebih harmonis dan kreatif.
105
Negosiasi dilakukan jika: 1
Telah ada sengketa antara para pihak
2
Belum ada sengketa karena masalahnya belum pernah dibicarakan
Negosiasi yang sederhana adalah negosiasi yang hanya dilakukan oleh pihak yang berkepentingan, sedangkan negosiasi yang kompleks akan
melibatkan seorang negosiator khusus, misalnya Lawer sebagai Negosiator, dimana masing-masing mempunyia negosiatornya sendiri.
106
3. Mediasi
Mediasi merupakan suatu prosedur penengahan dimana seorang bertidak sebaggai “kendaraan” untuk berkomunikasi antara para pihak, sehingga
pandangan mereka yang berbeda atas sengketa tersebut dapat dipahami dan mungkin didamaikan, tetapi tanggung jawab utama tercapainya suatu
perdamaian tetap berada di tangan para pihak sendiri.
107
Mahkamah Agung dalam Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan menyebutkan bahwa mediasi sebagai cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh
kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator. 4.
Konsiliasi Konsiliasi mirip sengan mediasi, yakni juga merupakan suatu proses
penyelesaian sengketa berupa negosiasi untuk memecahkan masalah melalui
105
Ibid
106
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern di Era Global, hlm 314
107
Frans Hendra Winarta, Op.Cit,hlm 16
Universitas Sumatera Utara
pihak luar yang netral dan tidak memihak yang akan bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk membentu menemukan solusi dalam penyelesaian
sengketa tersebut. Pihak ketiga yang netral sisebut konsiliator. Perbedaan antara mediasi dan konsiliasi adalah adanya kewenangan dari mediasi untuk
juga mengusulkan penyelesaian sengketa, hal mana, paling tidak secara teoritis tidak dimiliki oleh konsiliasi. Namun demikian, sama seperti
mediasi, dalam proses konsiliasi juga tidak dipunyai kewenangan memberikan putusan terhadap sengketa tersebut, hal ini lah yang
membedakannya dengan arbitrase, yang memiliki kewenangan memberikan keputusan terhadap sengketa tersebut yang mengikat kedua belah pihak
yang bersengketa.
108
5. Penilaian Ahli
Terhadap kasus-kasus yang rumit dan memerlukan tenaga ahli untuk menelaahnya, maka dapat saja para pihak menunjuk seorang atau lebih ahli
yang ilmunya relevan dengan bidang yang dipersengketakan, dan kewenangan dari ahli tersebut hanya sampai batas memberikan pendapat
saja.
109
Jika barang penumpang mengalami kerusakan maka pihak pengangkut dan penumpang menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan
dengan musyawarah mufakat agar masalah tersebut mendapat solusi.
Pada CV. PAS Transport pernah terjadi sengketa antara penumpang dan pihak pengangkut, namun sejauh ini, sengketa tersebut dapat diselesaikan
dengan jalan damai secara kekeluargaan antara pihak pengangkut dan pihak
108
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern di Era Global, Op.cit., hlm.315
109
Ibid
Universitas Sumatera Utara
penumpang. Pada penyelesaian sengketa ini pihak CV. PAS Transport dan penumpang tidak melibatkan pihak ketiga dalam penyelesaian masalah. Jika
dilihat dari cara penyelesaian sengketanya, maka penyelesaian yang dilakukan para pihak disini adalah negosiasi karena hanya dilakukan oleh
pihak yang berkepentingan, tanpa melibatkan pihak ketiga.
110
110
Wawancara dengan Bapak Suriadi Tarigan
Universitas Sumatera Utara
107
BAB V PENUTUP