Desain dan Konstruksi Kapal bouke ami (KM Varia Karunia) di Galangan Kapal PPS Nizam Zachman Jakarta

DESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL BOUKE AMI (KM
VARIA KARUNIA) DI GALANGAN KAPAL PPS NIZAM
ZACHMAN JAKARTA

DIDI JANUARDY

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Desain dan
Konstruksi Kapal bouke ami (KM. VariaKarunia) di Galangan Kapal PPS Nizam
Zachman Jakarta adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2014
DidiJanuardy
NIM C44080046

ABSTRAK
DIDI JANUARDY. Desain dan Konstruksi Kapal bouke ami (KM. Varia
Karunia) di Galangan Kapal PPS Nizam Zachman Jakarta. Dibimbing oleh
BUDHI HASCARYO ISKANDAR dan MOHAMMAD IMRON.
Kapal bouke ami merupakan kapal penangkap cumi tetapi memiliki desain
yang berbeda dengan kapal squid jigging dilihat dari cara pengoperasian alat
tangkapnya. Umumnya kapal ini merupakan kapal yang dimodifikasi dari jenis
kapal sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis desain
dan konstruksi kapal bouke ami berdasarkan bentuk kapal dan rasio dimensinya.
Selain itu, tujuan lainnya adalah menganalisis jenis kayu yang digunakan dalam
pembangunan kapal dan ukuran kayu tersebut. Nilai L/B memiliki nilai sebesar
3,7 meter. Nilai perbandingan rasio dimensi L/D pada kapal memiliki nilai sebesar
9,7509 meter. Selanjutnya, nilai perbandingan rasio dimensi B/D pada kapal
memiliki nilai sebesar 2,6353 meter. Nilai coefficient of finenesss memiliki nilai
kisaran yang termasuk kedalam nilai kisaran yang telah diteliti oleh Iskandar dan
Pujiati (1995). Hal ini menunjukkan bahwa nilai coefficient of fineness yang

dimiliki oleh kapal berada pada selang nilai kapal static gear di Indonesia. Jenis
kayu yang digunakan untuk pembangunan kapal sudah sama dengan yang
ditetapkan oleh BKI. Ukuran penampang balok konstruksi kapal yang diteliti
bervariasi, beberapa sudah sesuai dengan BKI namun masih ada yang lebih kecil
dari nilai BKI.
Kata kunci: Desain, konstruksi, kapalboukeami, PPS NizamZachman.
ABSTRACT
DIDI JANUARDY. Ship Design and Construction bouke ami (KM. Varia
Karunia) in Dockyard PPS Nizam Zachman Jakarta. Guided by BUDHI
HASCARYO ISKANDAR and MOHAMMAD IMRON.
Bouke ship ami a squid fishing boat but has a different design to the squid jigging
vessels because of the way the operation of fishing gear. Generally, this ship is a
ship which is modified from the previous ship types. The purpose of this study
was to analyze the design and construction of ships boukeami based ship shape
and dimension ratio. In addition, another goal was to analyze the type of wood
used in the construction of ships and the timber size. Dimentional ratio showed
that L/B was 3,7 meters, L/D was 9,7509 meters, and B/D was 2,6353 meters.
Coefficient of fineness of this ship implied in the coefficient of fineness studied
by Iskandar and Pujiati (1995). It means that this ship included in typical static
gear in Indonesai. Type of wood used for the construction of the ship is the same

as that set by the BKI. This showed that some of wooden beam used in ship
construction complied with BKI’s rules, however some of them were not.
Keywords: Design, construction, ship bouke ami, PPS Nizam Zachman.

DESAIN DAN KONSTRUKSI KAPAL BOUKE AMI (KM
VARIA KARUNIA) DI GALANGAN KAPAL PPS NIZAM
ZACHMAN JAKARTA

DIDI JANUARDY

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2014

Judul skripsi

Nama
NIM
Program studi

: Desain dan Konstruksi Kapal bouke ami (KM Varia Karunia) di
Galangan Kapal PPS Nizam Zachman
Jakarta
: DidiJanuardy
: C44080046
: Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Dr. Ir. Budhi H. Iskandar, M.Si
Pembimbing I


Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. BudyWiryawan, M.Sc
KetuaDepartemen

Tanggal lulus:

Judul skripsi
Nama
NIM
Program studi

: Desain dan Konstruksi Kapal bouke ami (KM Varia Karunia) di
Galangan Kapal PPS Nizam Zachman
Jakarta
: DidiJanuardy
: C44080046


: Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Dr. Jr. Budhi

h Ziウ ォ セ@

Pembimbing I

Tanggallulus:

'2 0 JJ\ N 'i ,t

Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si
Pembimbing II

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahuwata’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari2014 ini ialah
Desain dan Konstruksi Kapal Bouke Ami (KM Varia Karunia) di Galangan Kapal
PPS Nizam Zachman Jakarta.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Ir. Budhi Hascaryo Iskandar, M.Si. selaku pembimbing pertama dan Dr.
Ir. Mohammad Imron, M.si. selaku pembimbing kedua atas bimbingan serta
arahannya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan;
2. Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi. MT. sebagai Komisi Pendidikan Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan atas saran dan arahannya;
3. Yopi Novita, M.Si. selaku dosen penguji tamu pada ujian siding skripsi;
4. Dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan atas ilmu yang telah
diberikan selama ini;
5. Orang tua terutama ibu atas segala doa dan dukungannya sehingga Saya dapat
menyelesaikan skripsi ini;
6. Kepala PT Proskuneo Kadarusman beserta jajaran staf dan Bapak Budi yang
telah memberikan izinnya sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan;
7. Bapak Iskandar selaku pemilik kapal KM Varia Karunia dan Bapak Wahyu
selaku teknisi kapal atas arahannya selama penelitian;

8. Ikhlash Kautsar Wahyu Utomo yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini dan membantu dalam penelitian di lapangan;
9. Dwi Putra Yuwandana atas bantuannya dalam pembuatan gambar;
10. Soraya Gigentika, Dwi Putra Yuwandana, Rosyiddin, Reza, Iqbal, Izza,
Yadudin, Oktavianto, Alfin, Ariestyo, Bayu, Rheka, Fahrul, dan Ikhlash yang
telah membantu doa, dukungan, dan semangatnya dalam penyelesaian skripsi.
11. Keluarga besar PSP 45 yang telah memberikan semangat dan motivasi
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;
12. PSP 46, PSP 47, Toba crew, Teh Yuni, Bagian Dapur (Mang Yana, Mang
Isman, dan Bi Hani), TU PSP serta civitas PSP lainnya yang telah
memberikan doa, dukungan, dan semangatnya.
13. Pihak terkait yang tidak bias disebutkan satu per satu.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari2014
DidiJanuardy

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… viii

PENDAHULUAN ................................................................................................
Latar Belakang................................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ............................................................................................... 2
Manfaat Penelitian ............................................................................................. 2
METODOLOGI....................................................................................................
Waktu dan Tempat ............................................................................................ 3
Peralatan Penelitian ........................................................................................... 3
Metode ............................................................................................................... 3
Metode Penelitian ........................................................................................... 3
Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 4
Metode Pengolahan Data ......................................................................................4
Analisis Data ..............................................................................................................6
Analisis Data untuk Desain Kapal ................................................................. 6
Analisis Data untuk Konstruksi Kapal .......................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................
Dimensi Kapal Bouke Ami ............................................................................... 7
Desain Kapal ..................................................................................................... 9
General Arrengement ........................................................................................ 9
Lines Plan ...................................................................................................... 10
Parameter Hidrostatis .................................................................................... 14

Konstruksi Kapal KM Varia Karunia ................................................................... 16
Material Kapal KM Varia Karunia ................................................................ 16
Bagian-bagian Konstruksi KM Varia Karunia .............................................. 18
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................
Kesimpulan ........................................................................................................ 27
Saran .................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6

Spesifikasi teknis kapal bouke ami ................................................................ 7
Nilai rasio dimensi utama KM Varia Karunia ............................................... 8
Parameter hidrostatis KM Varia Karunia ................................................................ 14
Perbandingan nilai coefficient of fineness KM Varia Karunia ................................. 14

Material kayu pada pembuatan kapal KM Varia Karunia........................................ 16
Kesesuaian konstruksi KM Varia Karunia dengan ketentuan BKI .......................... 17

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Lines plan kapal ............................................................................................. 12
General arrengment kapal KM Varia Karunia ........................................................ 13

Konstruksi lunas KM Varia Karunia ............................................................. 19
Konstruksi linggi KM Varia Karunia ............................................................ 20
Papan kulit KM Varia Karunia ...................................................................... 21
Konstruksi pisang-pisang KM Varia Karunia................................................ 22
Konstruksi gading-gading KM Varia Karunia............................................... 23
Konstruksi palka KM Varia Karunia ............................................................. 25
Konstruksi papan dek KM Varia Karunia ..................................................... 25

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kapal merupakan suatu bangunan terapung yang berfungsi sebagai wadah,
tempat bekerja (working area) dan sarana transportasi kapal ikan termasuk
didalamnya.Kapal ikan memiliki kekhususan tersendiri yang disebabkan oleh
bervariasinya kerja yang dilakukan pada kapal tersebut.Kerja pada kapal ikan
meliputi mencari fishing ground, mengoperasikan alat, mengejar ikan dan sebagai
wadah hasil tangkapan (Iskandar dan Novita 1997).
Perahu nelayan merupakan perahu yang terlibat dalam bidang
perikanan.Ada begitu banyak jenis perahu nelayan.Mulai dari perahu nelayan
yang berukuran besar sebagai perahu induk perikanan sampai perahu yang sangat
kecil seperti perahu pesisir yang tidak menggunakan mesin yang dioperasikan
oleh satu orang nelayan (Nomura dan Yamazaki 1977).
Perahu nelayan pada umumnya dibuat secara tradisional dan pada
kenyataannya kapal-kapal ikan yang dibuat secara tradisional memang dapat
digunakan dalam operasi penangkapan ikan.Akan tetapi perlu dilakukan upayaupaya perbaikan dan pengembangan serta modernisasi desain dan konstruksi
kapal ikan tradisional agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI).Pembuatan kapal secara tradisional tidak
menggunakan gambar desain seperti rencana garis (lines plan), rencana umum
(general arrangement), dan gambar konstruksi.Hal-hal tersebut perlu diperhatikan
pada awal pembuatan kapal.
Kapal yang diteliti ini merupakan kapal jenis bouke ami. Kapal bouke ami
adalah kapal penangkap cumi tetapi memiliki desain yang berbeda dengan kapal
cumi-cumi atau squid jigging dilihat dari cara mengoperasikan alat
tangkapnya.Desain kapal ini (bouke ami) memiliki ciri khas yang berbeda dengan
kapal penangkap ikan lainnya.Kapal ini mengoperasikan alat tangkap dari sisi
lambung kapal sedangkan kapal squid jigging menggunakan alat tangkap
pancing.Perkembangan kapal jenis bouke ami ini banyak terdapat pada negaranegara seperti Jepang dan Thailand.Di Indonesia sendiri, kapal jenis ini belum
mengalami perkembangan yang pesat.Umumnya kapal ini merupakan kapal yang
dimodifikasi dari jenis kapal sebelumnya.
Penelitian ini mengangkat tema mengenai desain dan konstruksi kapal
bouke ami di galangan kapal PPS Nizam Zachman Jakarta Utara.Penelitian ini
dilakukan karena sampai saat ini belum ada kajian mengenai keragaan teknis baik
desain dan konstruksi dari kapal bouke ami yang ada di galangan kapal
tersebut.Selain untuk mengetahui desain dan konstruksi kapal bouke ami,
penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui kesesuaian ukuran konstruksi
kapal tersebut dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI).Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai desain dan
konstruksi kapal bouke ami untuk melihat kelaik-lautan dari kapal tersebut.

2

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis desain dan
konstruksi kapal bouke ami berdasarkan bentuk kapal dan rasio dimensinya.Selain
itu, tujuan lainnya adalah menganalisis jenis kayu yang digunakan dalam
pembangunan kapal dan ukuran kayu tersebut.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai cara
pembuatan kapal perikanan (bahan dan ukuran kayu yang digunakan), dapat
digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kapal perikanan, dan dapat digunakan
sebagai informasi bagi instansi atau perorangan yang memerlukannya.

3

METODOLOGI
Waktu dan Tempat Penelitian
Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai dengan
Februari 2013 di galangan kapal PPS Nizam Zachman Jakarta Utara. Pembuatan
lines plan, general arrangement (GA), gambar konstruksi, dan analisis data
dilakukan di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Peralatan Penelitian
Peralatan yang dibutuhkan pada penelitian ini antara lain:
1) Peralatan yang digunakan dalam pengukuran di lapangan:
(1) Alat ukur panjang (meteran dan penggaris);
(2) Pendulum dan tali;
(3) Paku payung;
(4) Kayu;
(5) Kamera; dan
(6) Alat tulis (buku, pena, millimeter block, dan spidol)
2) Software yang digunakan untuk penggambaran dan input data adalah corel
draw, Microsoft excel,Microsoft word.

Metode
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
dengan analisis deskriptif numerik.Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer
dan sekunder.
Data primer terdiri dari:
1) Tipe dan ukuran kapal;
(1) Nama kapal dan daerah pembuatan kapal;
,
, B dan D); dan
(2) Dimensi utama kapal (
(3) Material kapal;
Hasil hitungan bukan data yang diperoleh.Hasil hitungan merupakan hasil dari
pengukuran di lapangan bukan dari pihak terkait.
2) Ukuran-ukuran balok kayu yang digunakan dalam pembuatan kapal.
Data sekunder diperoleh melalui wawancara dengan pengrajin kapal. Data
sekunder yang dimaksud terdiri dari: GT kapal, banyaknya kayu yang digunakan
dalam pembangunan kapal, kayu apa saja yang digunakan, ukuran mesin kapal,
banyaknya lampu yang digunakan pada saat mengoperasikan alat tangkap, watt
yang digunakan setiap lampunya, berapa jumlah ABK di kapal tersebut, cara
pengoperasian alat tangkap bouke ami, lama trip, banyaknya persediaan bahan
bakar yang digunakan, banyaknya persedian air bersih yang digunakan selama
melautdan hasil studi pustaka.

4

Metode Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan dengan cara pengukuran langsung pada kapal
bouke ami. Adapun data primer yang diperoleh dengan cara sebagai berikut:
1) Data pengukuran dimensi kapal
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pengukuran secara langsung di
lapangan.Adapun data yang diperoleh adalah panjang kapal, panjang kapal pada
wl tertentu, lebar maksimal kapal, lebar kapal pada garis air tertentu, depth, draft
kapal, tinggi maksimal kapal, volume palka, kemiringan badan kapal, kemiringan
linggi kapal (haluan dan buritan).
Pembuatan gambar rencana garis (lines plan) dilakukan setelah data sheet
pengukuran terkumpul, lalu dilanjutkan dengan perhitungan rasio dimensi utama
kapal, yang terdiri dari panjang kapal (L), lebar kapal (B), dan dalam (D). Lines
planakan membantu dalam mendapatkan data untuk pengisian tabel offset. Datadata yang ada pada tabel offset digunakan untuk melakukan perhitungan
parameter hidrostatis kapal.
2) Pengukuran bagian-bagian konstruksi kapal
Data konstruksi kapal didapatkan dengan cara pengukuran terhadap bagianbagian konstruksi kapal. Data ukuran konstruksi ini digunakan untuk membuat
gambar rencana konstruksi dan dibandingkan dengan peraturan yang ditetapkan
oleh BKI (1989).
Metode Pengolahan Data
Pengolahan data ini dilakukan untuk mendapatkan nilai parameter
hidrostatik dari kapal yang diteliti. Formula yang digunakan untuk perhitungan
adalah sebagai berikut (Fyson 1985):
1) Volume displacement ( ), dengan rumus Sympson 1
= h/3 (
…+
+
)
Keterangan :
A = Luas pada WL tertentu ( )
2) Ton displacement (Δ), dengan rumus :
Δ= xδ
Keterangan :
= Volume displacement ( )
δ = Densitas air laut (1,025 ton/ )
3) Waterplane area (Aw), dengan rumus Sympson 1
Aw = h/3 (
…+
+
)
Keterangan :
H = jarak antar ordinat pada garis air (WL) tertentu
Yn = Lebar pada ordinat ke-n (m)
4) Ton percentimeter (TPC), dengan rumus :
TPC = (Aw/100) x 1,025
Keterangan :
Aw = Waterplane area ( )
5) Coefficient of block (Cb), dengan rumus :
Cb = / (L x B x d)

5

Keterangan :
= Volume displacement ( )
L = panjang kapal (m)
B = Lebar kapal (m)
d = Draft kapal (m)
6) Coefficient of midship ( ), dengan rumus :
= A / (B x d)
Keterangan :
A = Luas tengah kapal ( )
B = Lebar kapal (m)
d =Draft kapal (m)
7) Coefficient of prismatic (Cp), dengan rumus :
Cp = / (A x L)
Keterangan :
= Volume displacement ( )
A = Luas tengah kapal ( )
L = Panjang kapal (m)
8) Coefficient of vertical prismatic (Cvp), dengan rumus :
Cvp = / (Aw x d)
Keterangan :
= Volume displacement ( )
Aw = Waterplane area ( )
d = Draft kapal (m)
9) Coefficient of waterplan (Cw), dengan rumus :
Cw = Aw / (L x B)
Keterangan :
Aw = Waterplan area ( )
L = Panjang kapal (m)
B = Lebar kapal (m)
10) Jarak titik apung (B) terhadap lunas (K), dengan rumus :
KB = 1/3 (2,5 d – ( / Aw))
Keterangan :
= Volume displacement ( )
Aw = Waterplane area ( )
d = Draft kapal (m)
11) Jarak titik apung (B) terhadap metacenter (M), dengan rumus :
BM = I /
Keterangan :
= Volume displacement ( )
I = Moment inersia
12) Jarak metacenter (M) terhadap lunas (K), dengan rumus :
KM = KB + BM
Keterangan :
KB = jarak titik apung terhadap lunas
BM = jarak titik apung terhadap metacenter
), dengan rumus :
13) Jarak titik apung terhadap metacenter longitudinal (
= /
angan :

6

= Innertia longitudinal
Volume displacement ( )
14) Jarak metacenter longitudinal terhadap lunas (
)
= KB +
Keterangan :
KB = Jarak titik apung terhadap lunas
= Jarak titik apung terhadap metacenter longitudinal
15) Jarak titik berat (G) terhadap lunas (K), dengan rumus :
KG = Δ / I
Keterangan :
Δ = ton displacement (ton)
I =moment inertia
16) Jarak titik berat (G) terhadap metacenter (M), dengan rumus :
GM = KM – KG
Keterangan :
KM = Jarak metacenter terhadap lunas
KG = Jarak titik berat terhadap lunas
Analisis Data
Analisis data untuk desain kapal
Analisis desain kapal dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai
rasio dimensi kapal dan nilai koefisien bentuk yang diperoleh baik dengan nilai
acuan yang ditetapkan maupun dengan data kapal yang ada di Indonesia pada
umumnya. Data hasil penelitian mengenai rasio dimensi dan koefisien bentuk
kapal yang ada di Indonesia diperoleh dari telaah pustaka.
Analisis data untuk konstruksi kapal
Analisis konstruksi kapal dilakukan dengan cara membandingkan hasil
pengukuran bagian-bagian konstruksi kapal yang diteliti dengan ukuran
konstruksi berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia
(1989).

7

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dimensi Kapal Bouke Ami
Kapal bouke ami umumnya digunakan di negara-negara seperti Thailand
dan Jepang.Kapal bouke ami dalam penggunaannya untuk menangkap cumi-cumi,
namun desain kapal ini berbeda dengan kapal cumi-cumi (Squid Jigging).Setelah
melakukan pengukuran terhadap kapal bouke ami diperoleh spesifikasi kapal dan
nilai rasio dimensi kapal KM Varia Karunia yang disajikan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 di bawah ini.
Tabel1 Spesifikasi teknis kapal bouke ami
No
1.
2.
3.
4.

Keterangan
Nama
Bahan
LOA
Lwl
Lpp
5.
Lebar (Bmax)
(Bmoulded)
6.
Lebar pada garis air (BWL)
7.
Dalam (D)
8.
Draft (d)
9.
Tonase
10.
Palka
11.
Volume palka 1:
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
12.
Volume palka 2:
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
13.
Volume palka 3:
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
14.
Volume palka 4:
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
15.
Volume palka 5:
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
16.
Volume palka 6:
a. Panjang
b. Lebar
c. Tinggi
Sumber: Data olahan 2013

KM. Varia Karunia
Kayu (ulin, meranti, dan laban)
30,151 meter
28,314 meter
27,010
7,3 meter
6,64 meter
6,592 meter
2,77 meter
2,259 meter
68 GT
6 Palka
23,04 m3
2,32 meter
2,65 meter
3,75 meter
34,45 m3
2,32 meter
4,41 meter
3,37 meter
40,47 m3
2,43 meter
5,30 meter
3,15 meter
42,62 m3
2,54 meter
5,85 meter
2,87 meter
54,00 m3
2,77 meter
6,74 meter
2,89 meter
59,54 m3
3,13 meter
6,86 meter
2,77 meter

Berdasarkan penelitian di lapangan diketahui bahwa kapal KM Varia
Karunia memiliki bentuk buritan transom. Badan kapal bagian depan memiliki
bentuk “V” bottom,sedangkan badan kapal bagian tengah sampai buritan
berbentuk “U” bottom. Pada bagian haluan kapal berbentuk “V” bottom berfungsi

8

untuk memecah gelombang, sedangkan badan kapal yang berbentuk “U” bottom
berfungsi untuk meningkatkan kestabilan kapal pada saat kapal dalam keadaan
statis.
Alat tangkap yang digunakan pada kapal bouke ami ini berupa jaring
berbentuk persegi empat. Pada saat hauling jaring diturunkan dari lambung kapal
sebelah kiri dengan menggunakan alat bantu mesin (gardan). Mesin ini akan
membuka kedua tiang yang digunakan untuk menyangga jaring. Setelah itu jaring
mulai diturunkan ke perairan. Pada kapal ini juga dilengkapi lampu-lampu sebagai
alat bantu penangkapan.Ketika menunggu hasil tangkapan berkumpul dijaring,
nelayan bouke ami melakukan kegiatan memancing.Setelah cumi berkumpul di
atas jaring, jaring ditarik ke permukaan.Cumi yang tertangkap diseleksi
berdasarkan ukuran dan diletakkan pada wadah.Selanjutnya cumi disimpan
padafreezeruntuk beberapa lama.Setelah itu, cumi dimasukkan ke dalam palka.
Tenaga penggerak kapal ini menggunakan mesin bermerk Nissan
berkekuatan 250 PK dilengkapi dengan gear box, poros, dan baling-baling.Selain
mesin tersebut kapal ini memiliki beberapa mesin guna membantu kinerja
kapal.Terdapat 2 buah mesin bantu sebagai dinamo dan kelistrikan.Lampu yang
digunakan untuk operasi penangkapan cumi berjumlah 58 buah.Masing-masing
memiliki watt 1500watt, 1000watt, dan 2000watt.Sumber listrik untuk penerangan
ini berasal dari travo.
Jumlah ABK di kapal KM Varia Karunia berjumlah 17 orang dan 1 orang
kapten.Perbekalan untuk melaut selama 80 hari kapal ini menyediakan BBM solar
sebesar 25 ton dan air bersih 16 ton. Cadangan BBM disimpan pada tanki bahan
bakar, jika tidak mencukupi bahan bakar tersebut disimpan didua palka.
Tabel 2 Nilai rasio dimensi utama KM. Varia Karunia
NO

Parameter

1
L/B
2
L/D
3
B/D
Sumber: Iskandar dan Pujiati 1995

KM Varia Karunia
3,7
9,7509
2,6353

Nilai kisaran rasio
dimensi pembanding
2,86-11,12
4,58-17,28
0,96-4,68

Rasio dimensi utama kapal adalah perbandingan antara dimensi panjang
(L), lebar (B), dan dalam (D). Perbandingan dari ketiga komponen ini akan sangat
mempengaruhi karakteristik dari kapal. Nilai dari rasio dimensi kapal diperoleh
melalui formula L/B, L/D, dan B/D. Menurut Fyson (1985), perbandingan nilai L
dan B akan mempengaruhi tahanan dan kecepatan kapal. Nilai perbandingan L/B
mengecil akan berpengaruh pada kecepatan kapal atau kapal menjadi lambat.
Semakin besar luas permukaan kapal yang bersentuhan (bergesekan) dengan air,
maka tahanan geraknya akan semakin besar. Hal inilah yang kemudian menjadi
faktor penentu kecepatan kapal ketika bergerak. Semakin besar nilai lebar suatu
kapal (B) maka akan menyebabkan nilai L/B semakin kecil. Hal ini berarti, luas
lambung kapal yang bergesekan dengan air akan semakin besar sehingga tahanan
gerak yang dialami juga semakin besar. Meskipun demikian, semakin kecil nilai
L/B, maka kondisi stabilitas kapal akan semakin baik (BPPI 2006 dalam Susanto
2010).Demikian pula sebaliknya, apabila nilai lebar (B) kapal semakin kecil,
maka nilai L/B semakin besar. Hal ini berarti tahanan yang dialami akan semakin

9

kecil, tetapi memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap stabilitas (Susanto
2010).
Perbandingan L dan D menjelaskan faktor yang berpengaruh terhadap
kekuatan memanjang kapal. Jika nilai L/D membesar akan mengakibatkan
kekuatan longitudinal kapal melemah. Hal ini disebabkan oleh nilai dalam kapal
yang semakin kecil sehingga panjang kapal jauh lebih besar daripada dalamnya.
Kekuatan memanjang kapal akan bertambah apabila nilai L/D semakin kecil.
Artinya, pada panjang kapal yang sama, semakin besar nilai D maka kekuatan
memanjangnya akan semakin baik dan begitu pula sebaliknya (Susanto 2010).
Perbandingan B dan D menjelaskan faktor yang berpengaruh terhadap
stabilitas, jika nilai B/D membesar akan membuat stabilitas baik. Kapal yang
memiliki kapasitas muat yang besar tentunya akan memiliki B/D yang besar dan
stabilitas yang baik. Penambahan ukuran lebar kapal juga akan menyebabkan
penambahan kapasitas muat kapal sehingga efisiensi penangkapan menjadi lebih
baik (Susanto 2010).
Berdasarkan hasil Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa nilai perbandingan
rasio dimensi L/B memiliki nilai sebesar 3,7 meter. Dilihat dari nilai
perbandingan L/B tersebutnilai ini termasuk kedalam kisaran rasio sesuai dengan
nilai kisaran rasio dimensi kapal-kapal static gear di Indonesia.
Nilai perbandingan rasio dimensi L/D pada kapal memiliki nilai sebesar
9,7509 meter. Nilai tersebut termasuk kedalam nilai kisaran rasio pembanding
yang telah diteliti oleh Iskandar dan Pujiati (1995). Rasio dimensi L/D ini
termasuk kedalam nilai rasio dimensi kebanyakan kapal static geardi Indonesia.
Selanjutnya, nilai perbandingan rasio dimensi B/D pada kapal memiliki
nilai sebesar 2,6353 meter. Nilai perbandingan B/D ini masuk kedalam nilai
kisaran rasio yang diteliti oleh Iskandar dan Pujiati (1995).
Berdasarkan nilai rasio ketiga pembanding di atas diketahui bahwa seluruh
nilai tersebut masuk kedalam nilai kisaran rasio yang telah diteliti oleh Iskandar
dan Pujiati (1995). Hal ini menunjukkan bahwa kapal bouke ami memiliki nilai
rasio dimensi kebanyakan kapal static gear di Indonesia.
Desain Kapal
General Arrangement
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2011), gambar rencana
umum (general arrangement) merupakan gambar yang menunjukkan tata letak
muatan di atas kapal.Hal ini sangat penting dalam menunjang kemudahan operasi
dan berpengaruh besar terhadap kondisi stabilitas kapal.Penempatan jenis muatan
yang tepat akan memberikan keleluasaan dan kenyamanan kerja serta membuat
kapal menjadi lebih stabil.
Adapun rencana umum (general arrangement) dari KM Varia Karunia
antara lain:
1) Palka
KM Varia Karuna memiliki enam buah palka yang besarannya berbedabeda.Palka ini berfungsi sebagai penyimpanan hasil tangkapan dan
penyimpanan cadangan bahan bakar jika tanki BBM tidak mencukupi.

10

2) Ruang Kemudi
Ruang kemudi ini terletak pada bangunan atas kapal.Fungsi dari ruang kemudi
ini sebagai ruangan untuk mengolah gerak dan mengemudikan kapal
(Soegiono 1986).
3) Ruang Navigasi
Letak ruang navigasi ini terdapat padabangunan atas di belakang ruang
kemudi. Hal ini didasarkan bahwa dengan berada di atas, nakhoda akan lebih
luas dan jelas untuk menentukan arah kapal.
4) Ruang Travo
Ruang travo digunakan untuk mengatur tegangan listrik yang ada pada kapal
KM Varia Karunia.Tegangan listrik ini mengalirkan arus untuk lampu-lampu
sebagai penerangan di kapal.Letak ruang travo ini ada di belakang ruang
navigasi.
5) Ruang ABK
Ruang ABK terletak di belakang ruang travo.Ruangan ini berfungsi sebagai
tempat peristirahatan ABK setelah melakukan penangkapan ikan.Biasanya
ruangan ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang seperti tempat
tidur, televisi, dan beberapa fasilitas lainnya.
6) Ruang Mesin
Ruang mesin merupakan ruangan di kapal dimana mesin penggerak utama
diletakan (Soegiono 1986).Ruang mesin ada dua bagian yaitu ruang mesin
atas dan ruang mesin bawah. Ruang mesin atas tempat diletakkannya dinamo
yang dialirkan ke ruang freezerdan ruang mesin bawah tempat diletakkannya
mesin utama dan mesin bantu.
7) Ruang Freezer
Ruang freezer merupakan ruangan pendingin yang digunakan untuk
mengeringkan hasil tangkapan sebelum dimasukkan ke palka. Ikan yang akan
dimasukkan ke freezer biasanya dipacking sesuai dengan ukuran ikan tersebut.
Letak ruangan freezer ini di atas dek depan ruang mesin atas.
8) Tanki Air Bersih
Letak tanki air bersih berada pada bagian buritan kapal.Air bersih ini
digunakan nelayan untuk minum dan membilas.
9) Tangki BBM
Letak tangki bahan bakar ada pada bagian dek bawah dekat ruang mesin.
10) Dapur
Dapur terletak pada bagian belakang kapal.Dapur ini digunakan nelayan atau
ABK untuk memasak bahan makanan ataupun untuk memasak air untuk
minum.
Lines Plan
Lines plan adalah gambar rencana garis untuk kapal yang akan dibuat,
lines plan digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan kapal, terutama untuk
kelengkungan pada bagian badan kapal (Susanto 2010). Lines plan dibuat dengan
menggunakan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran yang ada pada tabel
hasil pengukuran (data sheet), selanjutnya digunakan untuk melakukan
perhitungan hidrostatis. Lines plan ini terdiri dari gambar irisan kapal tampak

11

samping (profile plan), gambar irisan kapal tampak atas (half breadth plan), dan
gambar irisan kapal tampak depan (body plan).
Profile plan adalah gambar rencana garis dari irisan kapal tampak
samping. Garis ini menggambarkan enam buah garis air (water line) yang ada
pada kapal. Garis water line dimulai dari titik (0,0 m WL) atau WL 0 yang disebut
dengan base line, lalu dilanjutkan dengan WL 1 sebesar 0,452 m; WL 2 sebesar
0,904 m; WL 3 sebesar 1,355 m; WL 4 sebesar 1,807 m; dan WL 5 sebesar 2,259
m. Gambar ini menunjukkan posisi WL pada masing-masing kedalaman yaitu dari
0,452 m – 2,259 m.
Half breadth plan merupakan gambar rencana garis dari irisan kapal
tampak atas yang menunjukkan water line dilihat dari atas kapal yang berada
dalam keadaan terbenam sedalam tiap-tiap water line (0,452 m – 2,259 m).
Body plan adalah gambar rencana garis dari irisan kapal tampak depan
yang menunjukkan bentuk badan kapal pada masing-masing ordinat. Ordinat 05menunjukkan bentuk badan kapal dari after perpendicular (AP) atau dari buritan
kapal sampai dengan bagian midship (tengah) kapal.Selanjutnya, ordinat 510menunjukkan bentuk badan kapal dari midship kapal sampai dengan fore
perpendicular (FP) atau bagian haluan kapal.

12

Gambar 1 Lines plan kapal KM Varia Karunia

13

13

Gambar 2 General arrangement kapal KM Varia Karunia

14

Parameter Hidrostatis KM Varia Karunia
Parameter hidrostatis merupakan nilai yang menggambarkan keragaan kapal
secara statis dan dibuat untuk menentukan kelaik-lautan suatu kapal.Hasil dari
perhitungan nilai parameter hidrostatis ini dapat pula digunakan untuk perhitungan
stabilitas kapal. Nilai parameter hidrostatis kapal KM Varia Karunia ini disajikan
pada Tabel 3 dan Tabel 4 merupakan perbandingan coefficient of fineness kapal.
Tabel 3 Parameter Hidrostatis KM. Varia Karunia
No Parameter
1
Volume displacement ( )
2
Ton displacement (ton)
3
Waterplan area (Aw) ( )
4
Midship area ( ) ( )
5
Ton per centimeter (TPC)
6
Longitudinal centre buoyancy (LCB) (m)
7
Jarak KB (m)
8
Jarak BM (m)
9
Jarak KM (m)
10 Jarak BML (m)
11 Jarak KML (m)
12 KG
Sumber: data olahan 2012

WL 1
3,754
3,848
16,932
0,279
0,174
15,493
0,232
0,659
0,927
72,420
72,652
0,678

WL 3
68,107
69,810
93,917
0,606
0,963
15,349
0,932
3,116
4,048
36,720
37,625
3,040

WL 5
164,488
168,600
121,439
0,707
1,245
15,065
1,455
2,077
3,532
25,531
33,453
2,026

Tabel 4 Perbandingan nilai coefficient of fineness KM. Varia Karunia
No

Coefficient of fineness

1
coefficient of block (Cb)
2
coefficient of prismatic (Cp)
3
coefficient of vertical prismaric (Cvp)
4
coefficient of waterplan (Cw)
5
coefficient of midship ( )
Sumber: Iskandar dan Pujiati (1995)

KM. Varia Karunia

0,461
0,576
0,600
0,771
0,726

Nilai kisaran
coefficient of
fineness
(static gear)
0,39-0,70
0,56-0,80
0,53-0,83
0,65-0,85
0,63-0,91

Nilai volume displacement menunjukkan kapasitas atau volume badan kapal
yang terendam air pada garis air tertentu, sedangkan berat badan kapal yang terendam
air ditunjukkan oleh nilai ton displacement. Nilai volume dan ton displacement pada
wl maksimal kapal KM Varia Karunia masing-masing adalah 164,488 dan
168,600 .
Waterplan area (Aw) merupakan parameter yang menunjukkan luas
penampang pada tiap garis air secara melintang dari haluan hingga buritan. Nilai
waterplan areapada kapal ini sebesar 121,439
.Angka midship area pada kapal
KM Varia Karunia memiliki nilai sebesar 0,707
pada wl tertinggi.
Longitudinal centre buoyancy (LCB) merupakan jarak titik apung kapal
secara longitudinal yang dihitung dari bagian tengah kapal (midship). Nilai LCB pada
kapal KM Varia Karunia sebesar 15,065
.

15

Ton percentimeter (TPC) merupakan jumlah bobot yang diperlukan untuk
merubah draft kapal sebesar 1 cm. Semakin tinggi nilai perubahan sarat kapal yang
diinginkan, maka bobot yang diperlukan semakin besar. Kapal KM Varia Karunia
memiliki nilai TPC sebesar 1,245 .
Hasil dari nilai koefisien balok (coefficient of block) menjelaskan bahwa
bentuk badan kapal KM Varia Karunia cenderung sedang karena nilai tersebut masih
berada pada kisaran 0,461. Menurut Utama et al. (2007) dalam Susanto (2010), kapal
dengan nilai Cb sekitar 0,5 merupakan kapal yang memiliki bentuk lambung
peralihan antara kapal gemuk (rounded) menuju kapal langsing (chine). Pada kapal
ini nilai Cb termasuk kedalam nilai kisaran coefficient of fineness yang telah diteliti
oleh Iskandar dan Pujiati (1995).
Selain Cb, Cp juga dapat digunakan untuk mengetahui besarnya tahanan
gerak yang dialami oleh kapal. Menurut Yaakob et al. (2005) dalam Susanto (2010),
kapal yang memiliki nilai Cp lebih kecil akan mengalami tahanan gerak yang lebih
kecil dan kapal dengan Cp = 0,6 merupakan kapal ikan yang mengalami tahanan
gerak paling minimum. Nilai Cp kapal KM Varia Karunia adalah 0,576 berada pada
nilai kisaran coefficient of fineness menurut Iskandar dan Pujiati (1995).
Nilai Cvp berpengaruh terhadap nilai fraksi gelombang, tahanan gesekan dan
pengaruh daya dorong kapal.Pada kapal KM Varia Karunia Cvp mempunyai nilai
sebesar 0,600.Cvp ini ada pada nilai kisaran coefficient of fineness menurut Iskandar
dan Pujiati (1995).
Coefficient of waterplan (Cw) pada kapal KM Varia Karunia memiliki nilai
sebesar 0,771.Nilai ini termasuk kedalam nilai kisaran coefficient of fineness yang
diteliti oleh Iskandar dan Pujiati (1995).
Coefficient of midship ( ) dapat digunakan untuk menduga seberapa besar
jumlah muatan yang dapat ditampung. Semakin besar nilai
maka kapasitas
muatnya juga akan semakin besar. Nilai
pada kapal KM Varia Karunia adalah
0,726.Nilai tersebut termasuk kedalam nilai kisaran coefficient of fineness menurut
Iskandar dan Pujiati (1995).Artinya kapal KM Varia Karunia memiliki kapasitas
muat yang besar.
Berdasarkan penjelasan di atas, nilai coefficient of finenesskapal KM Varia
Karunia memiliki nilai kisaran yang termasuk kedalam nilai kisaran coefficient of
fineness yang telah diteliti oleh Iskandar dan Pujiati (1995). Hal ini menunjukkan
bahwa nilai coefficient of fineness yang dimiliki oleh kapal berada pada selang nilai
kapal static gear di Indonesia. Dilihat dari nilai Cb