LAPORAN KASUS Lupus Eritematosus Sistemik Pada Anak

waktu terjadinya remisi. Obat pilihan untuk LES adalah kortikosteroid. Obat alternatif lain berupa siklofosfamid dan anti malaria. Pada LES, five year survival rate adalah 93-95. Hampir semua penderita membutuhkan perawatan medis untuk mengontrol penyakit. Kehamilan, infeksi dan pembedahan dapat mencetuskan kekambuhan, namun banyak juga yang tidak diketahui pencetusnya. Secara umum pasien LES dapat hidup produktif secara baik dan normal. 1,3 2

II. LAPORAN KASUS

Seorang anak perempuan usia 13 tahun, suku Aceh , bangsa Indonesia dikonsulkan dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP. H. Adam Malik Medan pada tanggal 13 April 2009 dengan keluhan kulit terkelupas terutama pada telapak kaki dan telapak tangan yang dialami oleh pasien 4 hari ini. Tiga bulan sebelumnya timbul bercak kehitaman pada daerah hidung dan pipi, dan bercak-bercak kemerahan yang lama kelamaan menjadi bercak – bercak putih hampir seluruh tubuh. Satu bulan terakhir pasien mengeluh sakit menelan yang disertai merah-merah dan luka pada mulut. Demam dialami pasien 1 minggu yang lalu, sembuh dengan obat penurun demam kemudian naik kembali. Pasien mengeluh adanya rambut gugur, mudah lelah pada saat melakukan aktivitas dan penurunan berat badan. Pasien juga mengeluh nyeri pada ujung-ujung jari kaki dan tangan. Tidak terdapat riwayat penyakit yang serupa dalam keluarga pasien. Pasien telah dirawat di Departemen Ilmu Kesehatan Anak sejak 30 Maret 2009. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 12080 mmHg, nadi 100 x menit, suhu 37 Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai plak hiperpigmentasi yang tertutup skuama tipis dengan gambaran seperti kupu-kupu pada regio nasalis, infra orbitalis sinistra dan dekstra, dan labialis superior sinistra dan dekstra, erosi dan ekskoriasi pada palatum durum, makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi berukuran lentikular sampai numular, multipel, generalisata, deskuamasi pada regio palmar manus sinistra dan dekstra, plantar pedis sinistra dan dekstra. C, berat badan 28 kg, dan pada pemeriksaan mata didapati konjungtiva palpebra inferior pucat. Toraks dalam batas normal, abdomen soepel. Tidak dijumpai pembesaran hepar, limpa, dan kelenjar limfa pada leher. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Pasien pada saat pertama kali dikonsulkan a plak hiperpigmentasi yang tertutup skuama tipis dengan gambaran seperti kupu-kupu pada regio nasalis, infra orbitalis sinistra dan dekstra, dan labialis superior sinistra dan dekstra b makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, berukuran lentikular sampai numular, multipel, generalisata c deskuamasi pada regio palmar manus sinistra dan dekstra d deskuamasi pada regio plantar pedis sinistra dan dekstra. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9,68 gdl, leukosit 3700mm 3 Pasien didiagnosis banding dengan lupus eritematosus sistemik, lupus eritematosus diskoid dan erupsi alergi obat dengan diagnosis kerja lupus eritematosus sistemik. , hematokrit 29, trombosit 217.000UI, LED 75 mmjam,ureum 20 mgdl, kreatinin 0,7 mgdl, asam urat 2,9 mgdl, SGOT 11 ul, SGPT 17 ul, CRP negatif, RA negatif. Pemeriksaan urinalisa didapatkan warna kuning jernih, protein urine +3, reduksi negatif, bilirubin negatif, urobilinogen negatif, eritrosit 2-3lpb, leukosit 10-12lpb, ANA tes positif 39,21, Anti ds-DNA positif 399. Foto toraks dan EKG dalam batas normal. Pada tanggal 1 April 2009, pasien telah dikonsulkan ke Divisi Alergi dan Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP. H. Adam Malik Medan dan diagnosis kerja lupus eritematosus sistemik dengan lupus nefritis dan diterapi dengan pemberian metilprednisolon intravena 30 mgkghari untuk 3 hari berturut-turut, dilanjutkan dengan pemberian prednison oral setiap hari. Penatalaksanaan Departemen Ilmu Kesehatan Anak adalah diet makanan biasa rendah garam 1750 kkal dengan 50 gram protein, metil prednisolon tablet 48 mghari yang dibagi 3 dosis, pagi 16 mg 4 tablet, siang 16 mg 4 tablet, malam 16 mg 4 tablet, amoxiclav oral 3x250 mghari, antasida 3x1 tablet, triamsinolon acetonide 0,1 oinment kenalog in orabase ® pada mulut. Pada orang tua pasien juga diberi edukasi mengenai penyakit, penatalaksanaan, prognosis dan efek samping pengobatan kepada orang tua, serta tindakan yang akan dilakukan, pengobatan yang membutuhkan kepatuhan dan memotivasi keluarga agar memantau jadwal minum obat pasien serta ketersediaan obat. Penatalaksanaan dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin adalah krim hidrokortison 1, 2 kali sehari 1.c 1. d 1. a 1.b Universitas Sumatera Utara dioleskan pada lesi di wajah, badan, telapak tangan dan telapak kaki, krim tabir surya SPF 33 dioleskan pada pagi hari, krim urea 10 2 kali sehari dioleskan pada seluruh badan termasuk telapak tangan dan telapak kaki sebelum pengolesan hidrokortison. Kontrol pertama pada tanggal 15 April 2009, pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 12080 mmHg, nadi 100 x menit, suhu 37 Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai plak hiperpigmentasi yang tertutup skuama tipis dengan gambaran seperti kupu-kupu pada regio nasalis, infra orbitalis sinistra dan dekstra, dan labialis superior sinistra dan dekstra, erosi dan ekskoriasi pada palatum durum berkurang, makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, berukuran lentikular sampai numular, multipel generalisata, deskuamasi mulai berkurang pada regio palmar manus sinistra dan dekstra, plantar pedis sinistra dan dekstra. C, berat badan 28 kg, dan pada pemeriksaan mata didapati konjungtiva palpebra inferior pucat. Toraks dalam batas normal, abdomen soepel. Tidak dijumpai pembesaran hepar, limpa, dan kelenjar limfa pada leher. Penatalaksanaan Departemen Ilmu Kesehatan Anak adalah diet makanan biasa rendah garam 1750 kkal dengan 50 gram protein, metil prednisolon tablet 44 mghari yang dibagi 3 dosis, pagi 16 mg 4 tablet, siang 16 mg 4 tablet, malam 12 mg 3 tablet, amoxiclav oral 3x250 mghari, antasida 3 x 1 tablet, triamsinolon acetonide 0,1 oinment kenalog in orabase ® Kontrol kedua pada tanggal 18 April 2009, pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 12080 mmHg, nadi 100 x menit, suhu 37 pada mulut. Penatalaksanaan dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin adalah krim hidrokortison 1 2 kali sehari dioleskan pada lesi di wajah, badan, telapak tangan dan telapak kaki, krim tabir surya SPF 33 dioleskan pada pagi hari, krim urea 10 2 kali sehari dioleskan pada seluruh badan termasuk telapak tangan dan telapak kaki sebelum pengolesan hidrokortison. Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai plak hiperpigmentasi yang tertutup skuama tipis dengan gambaran seperti kupu-kupu pada regio nasalis, infra orbitalis sinistra dan dekstra, dan labialis superior sinistra dan dekstra sudah berkurang, erosi dan ekskoriasi pada palatum durum berkurang, makula hiperpigmentasi, makula hipopigmentasi, berukuran lentikular sampai numular, multipel generalisata, deskuamasi pada regio palmar manus sinistra dan dekstra, plantar pedis sinistra dan dekstra tidak dijumpai lagi. C, berat badan 28 kg, dan pada pemeriksaan mata didapati konjungtiva palpebra inferior pucat. Toraks dalam batas normal, abdomen soepel. Tidak dijumpai pembesaran hepar, limpa, dan kelenjar limfa pada leher. Universitas Sumatera Utara Penatalaksanaan Departemen Ilmu Kesehatan Anak adalah diet makanan biasa rendah garam 1750 kkal dengan 50 gram protein, metil prednisolon tablet 40 mghari yang dibagi 3 dosis, pagi 16 mg 4 tablet, siang 12 mg 3 tablet, malam 12 mg 3 tablet, amoxiclav oral 3x250 mghari, antasida 3 x 1 tablet, triamsinolon acetonide 0,1 oinment kenalog in orabase ® pada mulut. Penatalaksanaan dari Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin adalah krim hidrokortison 1 2 kali sehari dioleskan pada lesi di wajah dan badan, krim tabir surya SPF 33 dioleskan pada pagi hari, krim urea 10 2 kali sehari pada seluruh badan termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Pasien pulang atas permintaan sendiri. Gambar 2. Pasien pada tanggal 18 April 2009 a plak hiperpigmentasi yang tertutup skuama tipis dengan gambaran seperti kupu-kupu pada regio nasalis, infra orbitalis sinistra dan dekstra, dan labialis superior sinistra dan dekstra sudah berkurang b deskuamasi pada regio palmar manus sinistra dan dekstra tidak dijumpai lagi c deskuamasi pada regio plantar pedis sinistra dan dekstra tidak dijumpai lagi. Prognosis quo ad vitam dubia, quo ad functionam dubia, dan quo ad sanationam dubia ad malam.

III. DISKUSI