Pengembangan Ekowisata Bahari Dengan Pendekatan Potensi Dan Permasalahan Sumber Daya Di Pantai Boe Dan Pulau Sanrobengi
PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DENGAN
PENDEKATAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
SUMBER DAYA DI PANTAI BOE DAN PULAU SANROBENGI
NIKANOR HERSAL ARMOS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Pengembangan Ekowisata
Bahari dengan Pendekatan Potensi dan Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe
dan Pulau Sanrobengi” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor,
November 2016
Nikanor Hersal Armos
NIM C252130261
RINGKASAN
NIKANOR HERSAL ARMOS. Pengembangan Ekowisata Bahari dengan
Pendekatan Potensi dan Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe dan Pulau
Sanrobengi. Dibimbing oleh FREDINAN YULIANDA dan SIGID HARIYADI.
Salah satu jasa ekosistem pesisir dan laut yaitu untuk kegiatan ekowisata
bahari dengan memanfaatkan sumberdaya alam seperti bentang alam dan
pemandangan pantai yang indah, kehidupan di bawah air (biota laut, ekosistem
lamun, ekosistem terumbu karang), ekosistem mangrove dan vegetasi pantai
dengan berbagai jenis tumbuhan dan biota asosiasi. Pantai Boe dan Pulau
Sanrobengi (±3.04Ha) merupakan kawasan yang termasuk dalam kategori pesisir
dan pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Takalar. Keduanya merupakan kawasan
potensial sebagai kawasan ekowisata bahari dengan sumberdaya alam yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengkaji potensi dan tingkat
kesesuaian wisata (wisata pantai, selam, dan snorkeling) berdasarkan sumberdaya
alam yang terdapat di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi, (2) mengkaji kesesuaian
sosial (sikap dan penerimaan masyarakat setempat) dan dukungan pemerintah
terhadap kegiatan wisata yang berjalan dan pengembangan ekowisata bahari, dan
(3) memberikan rekomendasi pengelolaan untuk pengembangan ekowisata bahari
di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi, Kabupaten Takalar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan secara
deskriptif dan kuantitatif. Basis data untuk wisata selam dan snorkeling
menggunakan citra satelit Landsat 8 (2015) untuk melihat sebaran terumbu karang
dan menjadi batas untuk penentuan kawasan. Metode untuk pengamatan terumbu
karang adalah Line Intercept Transect (LIT) dan Underwater Visual Census (UVC)
untuk ikan karang. Untuk parameter lainnya berdasarkan matriks kesesuaian diukur
secara langsung di lapangan. Pengumpulan data sosial menggunakan bantuan
kuisioner, observasi secara langsung di lapangan, dan wawancara mendalam
dengan pemerintah dan masyarakat di sekitar Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi.
Kesesuaian kawasan dianalisis menggunakan analisis kesesuaian kawasan kategori
wisata selam, snorkeling dan wisata pantai. Daya dukung kawasan dihitung
menggunakan analisis daya dukung kawasan. Untuk mendapatkan peta kesesuaian
menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG).
Hasil penelitian didapatkan tingkat kesesuaian Pantai Boe untuk wisata pantai
adalah kategori sesuai dan sangat sesuai dengan panjang pantai yang dapat
dimanfaatkan ±800m dan daya dukung kawasan Pantai Boe sebesar 32 orang/hari.
Tingkat kesesuaian wisata pantai Pulau Sanrobengi adalah sangat sesuai dan
panjang pantai ±830m dengan daya dukung kawasan sebesar 33 orang/hari.
Tingkat kesesuaian wisata selam yaitu sesuai dan sangat sesuai dengan luas
area yang dapat dimanfaatkan sebesar 0.98 Ha dengan daya dukung kawasan
sebesar 39 orang/hari. Kawasan untuk wisata selam hanya terdapat di sisi utara
pulau Sanrobengi. Tingkat kesesuaian wisata snorkeling yaitu sesuai dan sangat
sesuai dan luas area sebesar 3.28 Ha dengan daya dukung kawasan sebesar 131
orang/hari.
Tingkat kesesuaian sosial dari masyarakat setempat dan pemerintah di Pantai
Boe berada pada kategori cukup mendukung yang berarti bahwa Pantai Boe belum
sepenuhnya didukung untuk pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata dan
masih banyak hal yang perlu dibenahi. Di Pulau Sanrobengi berada pada kategori
sangat mendukung yang berarti bahwa baik masyarakat maupun pemerintah daerah
dan pemerintah setempat mendukung dijadikannya Pulau Sanrobengi sebagai
kawasan ekowisata bahari.
Rekomendasi pengelolaan yang dapat diberikan yaitu menjaga ekosistem
terumbu karang serta melakukan rehabilitasi terhadap ekosistem terumbu karang
yang rusak; mempertahankan kondisi ekologis flora pantai; memperhatikan daya
dukung kawasan (carriying capacity) melalui pembatasan jumlah pengunjung yang
datang; melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan ekowisata; serta
menetapkan status kawasan sebagai kawasan ekowisata.
Kata Kunci: daya dukung, ekowisata, kesesuaian, sumber daya alam
SUMMARY
NIKANOR HERSAL ARMOS. Marine Ecotourism Development by Potential and
Resource Issues Approach in Boe Beach and Sanrobengi Island. Supervised by
FREDINAN YULIANDA and SIGID HARIYADI.
One of the ecosystem services by marine and coastal area is for marine
ecotourism which utilized the natural resources such as beach landscape and
beautiful view of beach, underwater life (marine biota, seagrass ecosystem, coral
reef ecosystem), mangrove ecosystem and also various coastal vegetation and biota
assosiation. Boe Beach and Sanrobengi Island ((±3.04 Ha) are coastal and small
island in Takalar regency. Both are potential for the marine ecotourism
development with the existing natural resources.
The objectives of this study were (1) the potential and suitability level of
tourism (beach tourism, diving, and snorkel) assessment base on natural resources
in Boe Beach and Sanrobengi Island, (2) the social suitability (the society
acceptance) and government support assessment for the existing tourism activity
and the marine ecotourism development at Boe Beach and Sanrobengi Island, and
(3) proposing management recommendation for marine ecotourism development at
Boe Beach and Sanrobengi Island, Takalar district.
Method of this research was descriptive and evaluative approaches. Landsat
8 OLI (2015) imagery satellite was used as database for diving and snorkeling
tourism to see the distribution of coral reefs and the boundary area determination.
Coral reef monitoring method used Line Intercept Transect (LIT) and Underwater
Visual Census for reef fish monitoring. Others parameters base on suitability matrix
were measured in situ. Social data was collected using questionnaire, direct
observation in the field, and in-depth interview with the government and local
community at Boe Beach and Sanrobengi Island. Suitability level was analyzed
using suitability area analysis for diving, snorkeling, and beach tourism category.
The carrying capacity of the area was calculated using the carrying capacity
analysis. The Geographic Information System (GIS) was used to obtain the
suitability maps.
Result of this research showed that the suitability of Boe Beach for beach
tourism was suitable and very suitable with beach long ±800m and carrying
capacity for Boe Beach was 32 persons/day. The suitability level of beach tourism
at Sanrobengi Island was very suitable and the beach long ±830m with the carrying
capacity was 33 persons/day.
The suitability level of diving tourism was suitable and very suitable and the
unit area can be used is 0.98 Ha with the carrying capacity was 39 persons/day. The
area for diving only can be found at north side of Sanrobengi Island. The suitability
level of snorkel tourism was suitable and very suitable and the unit area can be used
was 3.28 Ha with carrying capacity was 131 persons/day.
The social suitability of the local community and government in Boe beach
was enough supported category, which means that the Boe beach has not fully
supported yet for the development of the area as ecotourism and there are still many
things that need to be improved. In Sanrobengi Island, the social suitability was
very supported, which means that both of the local community and local
government support the Sanrobengi island to be a marine ecotourism area.
Management recommendations from this study were keeping the coral reef
ecosystems and the damaged coral reef ecosystem rehabilitation; maintain the
ecological beach flora; maintain the carrying capacity of the area by limit the
visitors who come; involving local communities in the ecotourism management;
and determine the status of the area as ecotourism area.
Keywords: carrying capacity, ecotourism, natural resources, suitability
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DENGAN
PENDEKATAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
SUMBER DAYA DI PANTAI BOE DAN PULAU SANROBENGI
NIKANOR HERSAL ARMOS
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Handoko Adi Susanto, SPi, MSc
Judul Tesis : Pengembangan Ekowisata Bahari dengan Pendekatan Potensi dan
Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi
Nama
: Nikanor Hersal Armos
NIM
: C252130261
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr Ir Fredinan Yulianda, MSc
Ketua
Dr Ir Sigid Hariyadi, MSc
Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Lautan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Ir Achmad Fahrudin, MSi
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 2 September 2016
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kebesaran dan kasih-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul “Pengembangan Ekowisata Bahari dengan Pendekatan Potensi
dan Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi”. Penelitian
ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-bsesarnya dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
dan penyusunan tesis ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr Ir Fredinan Yulianda, MSc dan Bapak Dr Ir Sigid Hariyadi, MSc
selaku komisi pembimbing yang banyak memberikan bimbingan, masukan, dan
arahannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis ini.
2. Bapak Dr Handoko Adi Susanto, SPi, MSc selaku dosen penguji luar komisi
yang telah bersedia menjadi penguji luar komisi pada ujian tesis dan memberikan
kritik, saran serta masukan dalam penyusunan tesis ini.
3. Bapak Dr Ir Achmad Fahrudin, Msi selaku ketua program studi Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL), Sekolah Pascasarjana IPB.
4. Seluruh Dosen pengajar dan staf Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Lautan (SPL), Sekolah Pascasarjana IPB.
5. Orang tua terkasih, ayahanda Salempa, STh, MM dan ibunda Hermin
Palondongan. Adik-adik tercinta Permenas Hersarmos, SKom, Abner Trisunarto
Hersarmos, Nehemia Hersal Palondongan, dan Panca Rahmat Hersarmos, serta
kakak Hermin Junti, AmKeb yang selalu memberikan doa, semangat dan
dorongan kepada penulis selama studi dan dalam proses penyelesaian tesis ini.
6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor melalui Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam
Negeri (BPPDN) tahun 2013.
7. Pemerintah Kabupaten Takalar atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk
melakukan penelitian. Kepada pihak institusi Kabupaten Takalar, masyarakat
dan lembaga pemerintah Desa Mappakalompo dan Desa Boddia yang telah
memberikan bantuan dan informasi yang dibutuhkan selama penelitian.
8. Teman-teman seperjuangan SPL 2013 (S2 dan S3) tanpa terkecuali yang juga
sangat membantu dalam memberikan dukungan, masukan dan bantuan dalam
penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran serta masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan tesis ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, November 2016
Nikanor Hersal Armos
PENDEKATAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
SUMBER DAYA DI PANTAI BOE DAN PULAU SANROBENGI
NIKANOR HERSAL ARMOS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul “Pengembangan Ekowisata
Bahari dengan Pendekatan Potensi dan Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe
dan Pulau Sanrobengi” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor,
November 2016
Nikanor Hersal Armos
NIM C252130261
RINGKASAN
NIKANOR HERSAL ARMOS. Pengembangan Ekowisata Bahari dengan
Pendekatan Potensi dan Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe dan Pulau
Sanrobengi. Dibimbing oleh FREDINAN YULIANDA dan SIGID HARIYADI.
Salah satu jasa ekosistem pesisir dan laut yaitu untuk kegiatan ekowisata
bahari dengan memanfaatkan sumberdaya alam seperti bentang alam dan
pemandangan pantai yang indah, kehidupan di bawah air (biota laut, ekosistem
lamun, ekosistem terumbu karang), ekosistem mangrove dan vegetasi pantai
dengan berbagai jenis tumbuhan dan biota asosiasi. Pantai Boe dan Pulau
Sanrobengi (±3.04Ha) merupakan kawasan yang termasuk dalam kategori pesisir
dan pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Takalar. Keduanya merupakan kawasan
potensial sebagai kawasan ekowisata bahari dengan sumberdaya alam yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengkaji potensi dan tingkat
kesesuaian wisata (wisata pantai, selam, dan snorkeling) berdasarkan sumberdaya
alam yang terdapat di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi, (2) mengkaji kesesuaian
sosial (sikap dan penerimaan masyarakat setempat) dan dukungan pemerintah
terhadap kegiatan wisata yang berjalan dan pengembangan ekowisata bahari, dan
(3) memberikan rekomendasi pengelolaan untuk pengembangan ekowisata bahari
di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi, Kabupaten Takalar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan secara
deskriptif dan kuantitatif. Basis data untuk wisata selam dan snorkeling
menggunakan citra satelit Landsat 8 (2015) untuk melihat sebaran terumbu karang
dan menjadi batas untuk penentuan kawasan. Metode untuk pengamatan terumbu
karang adalah Line Intercept Transect (LIT) dan Underwater Visual Census (UVC)
untuk ikan karang. Untuk parameter lainnya berdasarkan matriks kesesuaian diukur
secara langsung di lapangan. Pengumpulan data sosial menggunakan bantuan
kuisioner, observasi secara langsung di lapangan, dan wawancara mendalam
dengan pemerintah dan masyarakat di sekitar Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi.
Kesesuaian kawasan dianalisis menggunakan analisis kesesuaian kawasan kategori
wisata selam, snorkeling dan wisata pantai. Daya dukung kawasan dihitung
menggunakan analisis daya dukung kawasan. Untuk mendapatkan peta kesesuaian
menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG).
Hasil penelitian didapatkan tingkat kesesuaian Pantai Boe untuk wisata pantai
adalah kategori sesuai dan sangat sesuai dengan panjang pantai yang dapat
dimanfaatkan ±800m dan daya dukung kawasan Pantai Boe sebesar 32 orang/hari.
Tingkat kesesuaian wisata pantai Pulau Sanrobengi adalah sangat sesuai dan
panjang pantai ±830m dengan daya dukung kawasan sebesar 33 orang/hari.
Tingkat kesesuaian wisata selam yaitu sesuai dan sangat sesuai dengan luas
area yang dapat dimanfaatkan sebesar 0.98 Ha dengan daya dukung kawasan
sebesar 39 orang/hari. Kawasan untuk wisata selam hanya terdapat di sisi utara
pulau Sanrobengi. Tingkat kesesuaian wisata snorkeling yaitu sesuai dan sangat
sesuai dan luas area sebesar 3.28 Ha dengan daya dukung kawasan sebesar 131
orang/hari.
Tingkat kesesuaian sosial dari masyarakat setempat dan pemerintah di Pantai
Boe berada pada kategori cukup mendukung yang berarti bahwa Pantai Boe belum
sepenuhnya didukung untuk pengembangan kawasan sebagai kawasan wisata dan
masih banyak hal yang perlu dibenahi. Di Pulau Sanrobengi berada pada kategori
sangat mendukung yang berarti bahwa baik masyarakat maupun pemerintah daerah
dan pemerintah setempat mendukung dijadikannya Pulau Sanrobengi sebagai
kawasan ekowisata bahari.
Rekomendasi pengelolaan yang dapat diberikan yaitu menjaga ekosistem
terumbu karang serta melakukan rehabilitasi terhadap ekosistem terumbu karang
yang rusak; mempertahankan kondisi ekologis flora pantai; memperhatikan daya
dukung kawasan (carriying capacity) melalui pembatasan jumlah pengunjung yang
datang; melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan ekowisata; serta
menetapkan status kawasan sebagai kawasan ekowisata.
Kata Kunci: daya dukung, ekowisata, kesesuaian, sumber daya alam
SUMMARY
NIKANOR HERSAL ARMOS. Marine Ecotourism Development by Potential and
Resource Issues Approach in Boe Beach and Sanrobengi Island. Supervised by
FREDINAN YULIANDA and SIGID HARIYADI.
One of the ecosystem services by marine and coastal area is for marine
ecotourism which utilized the natural resources such as beach landscape and
beautiful view of beach, underwater life (marine biota, seagrass ecosystem, coral
reef ecosystem), mangrove ecosystem and also various coastal vegetation and biota
assosiation. Boe Beach and Sanrobengi Island ((±3.04 Ha) are coastal and small
island in Takalar regency. Both are potential for the marine ecotourism
development with the existing natural resources.
The objectives of this study were (1) the potential and suitability level of
tourism (beach tourism, diving, and snorkel) assessment base on natural resources
in Boe Beach and Sanrobengi Island, (2) the social suitability (the society
acceptance) and government support assessment for the existing tourism activity
and the marine ecotourism development at Boe Beach and Sanrobengi Island, and
(3) proposing management recommendation for marine ecotourism development at
Boe Beach and Sanrobengi Island, Takalar district.
Method of this research was descriptive and evaluative approaches. Landsat
8 OLI (2015) imagery satellite was used as database for diving and snorkeling
tourism to see the distribution of coral reefs and the boundary area determination.
Coral reef monitoring method used Line Intercept Transect (LIT) and Underwater
Visual Census for reef fish monitoring. Others parameters base on suitability matrix
were measured in situ. Social data was collected using questionnaire, direct
observation in the field, and in-depth interview with the government and local
community at Boe Beach and Sanrobengi Island. Suitability level was analyzed
using suitability area analysis for diving, snorkeling, and beach tourism category.
The carrying capacity of the area was calculated using the carrying capacity
analysis. The Geographic Information System (GIS) was used to obtain the
suitability maps.
Result of this research showed that the suitability of Boe Beach for beach
tourism was suitable and very suitable with beach long ±800m and carrying
capacity for Boe Beach was 32 persons/day. The suitability level of beach tourism
at Sanrobengi Island was very suitable and the beach long ±830m with the carrying
capacity was 33 persons/day.
The suitability level of diving tourism was suitable and very suitable and the
unit area can be used is 0.98 Ha with the carrying capacity was 39 persons/day. The
area for diving only can be found at north side of Sanrobengi Island. The suitability
level of snorkel tourism was suitable and very suitable and the unit area can be used
was 3.28 Ha with carrying capacity was 131 persons/day.
The social suitability of the local community and government in Boe beach
was enough supported category, which means that the Boe beach has not fully
supported yet for the development of the area as ecotourism and there are still many
things that need to be improved. In Sanrobengi Island, the social suitability was
very supported, which means that both of the local community and local
government support the Sanrobengi island to be a marine ecotourism area.
Management recommendations from this study were keeping the coral reef
ecosystems and the damaged coral reef ecosystem rehabilitation; maintain the
ecological beach flora; maintain the carrying capacity of the area by limit the
visitors who come; involving local communities in the ecotourism management;
and determine the status of the area as ecotourism area.
Keywords: carrying capacity, ecotourism, natural resources, suitability
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DENGAN
PENDEKATAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
SUMBER DAYA DI PANTAI BOE DAN PULAU SANROBENGI
NIKANOR HERSAL ARMOS
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Handoko Adi Susanto, SPi, MSc
Judul Tesis : Pengembangan Ekowisata Bahari dengan Pendekatan Potensi dan
Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi
Nama
: Nikanor Hersal Armos
NIM
: C252130261
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Dr Ir Fredinan Yulianda, MSc
Ketua
Dr Ir Sigid Hariyadi, MSc
Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Lautan
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Ir Achmad Fahrudin, MSi
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 2 September 2016
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kebesaran dan kasih-Nya yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis yang berjudul “Pengembangan Ekowisata Bahari dengan Pendekatan Potensi
dan Permasalahan Sumber Daya di Pantai Boe dan Pulau Sanrobengi”. Penelitian
ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-bsesarnya dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
dan penyusunan tesis ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr Ir Fredinan Yulianda, MSc dan Bapak Dr Ir Sigid Hariyadi, MSc
selaku komisi pembimbing yang banyak memberikan bimbingan, masukan, dan
arahannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis ini.
2. Bapak Dr Handoko Adi Susanto, SPi, MSc selaku dosen penguji luar komisi
yang telah bersedia menjadi penguji luar komisi pada ujian tesis dan memberikan
kritik, saran serta masukan dalam penyusunan tesis ini.
3. Bapak Dr Ir Achmad Fahrudin, Msi selaku ketua program studi Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Lautan (SPL), Sekolah Pascasarjana IPB.
4. Seluruh Dosen pengajar dan staf Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
dan Lautan (SPL), Sekolah Pascasarjana IPB.
5. Orang tua terkasih, ayahanda Salempa, STh, MM dan ibunda Hermin
Palondongan. Adik-adik tercinta Permenas Hersarmos, SKom, Abner Trisunarto
Hersarmos, Nehemia Hersal Palondongan, dan Panca Rahmat Hersarmos, serta
kakak Hermin Junti, AmKeb yang selalu memberikan doa, semangat dan
dorongan kepada penulis selama studi dan dalam proses penyelesaian tesis ini.
6. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi di Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor melalui Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam
Negeri (BPPDN) tahun 2013.
7. Pemerintah Kabupaten Takalar atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk
melakukan penelitian. Kepada pihak institusi Kabupaten Takalar, masyarakat
dan lembaga pemerintah Desa Mappakalompo dan Desa Boddia yang telah
memberikan bantuan dan informasi yang dibutuhkan selama penelitian.
8. Teman-teman seperjuangan SPL 2013 (S2 dan S3) tanpa terkecuali yang juga
sangat membantu dalam memberikan dukungan, masukan dan bantuan dalam
penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran serta masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
penyempurnaan tesis ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, November 2016
Nikanor Hersal Armos