Setup Bios untuk Booting CD Proses Instalasi Clear OS 5.2 Enterprise Edition

jaringan komputer yang akan penulis bangun dan mengimplementasikan proxy server pada jaringan tersebut.

3.4 Instalasi Linux Clear OS 5.2

Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan langkah-langkah dalam proses instalasi sistem operasi Linux Clear OS 5.2 yang akan dijadikan sebagai komputer server. Installer Linux Clear OS 5.2 berbentuk file Iso yang dapat diperoleh dari situs Clear OS di http:www.clearfoundation.com . Berikut ini langkah-langkah yang penulis lakukan pada saat instalasi sistem:

3.4.1 Setup Bios untuk Booting CD

Proses setup bios ini dilakukan agar komputer yang akan diinstal sistem dapat membaca piringan CDDVD pertama kali pada saat komputer melakukkan proses booting. Jika konfigurasi bios tidak diubah, maka secara umum komputer tidak akan membaca piringan CDDVD karena komputer proses awal booting membaca harddisk. Pada saat booting tekan tombol “Del” pada keyboard untuk masuk ke menu setup bios. Gambar 3.1 Interface BIOS Setup Utility Universitas Sumatera Utara Pilih tab boot, lalu pilih menu Boot Device Priority kemudian atur CD-Rom menjadi urutan paling pertama seperti Gambar 3.2 Gambar 3.2 Pengaturan Boot Priority BIOS Setelah itu, tekan tombol F10 untuk menyimpan konfigurasi dan keluar dari bios.

3.4.2 Proses Instalasi Clear OS 5.2 Enterprise Edition

Jika bios telah dikonfigurasi secara benar, maka pada saat CD dimasukkan ke CD- Rom tampilan instalasi sistem akan muncul. Setelah itu tekan tombol Enter untuk melanjutkan proses instalasi sistem. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Tampilan Utama Instalasi Sistem Setelah proses loading file sistem yang diperlukan dalam proses intalasi selesai, proses selanjutnya adalah pemilihan bahasa yang akan digunakan dalam sistem. Dalam hal ini penulis memilih bahasa yang umum digunakan yaitu bahasa Inggris. Gambar 3.4 Pemilihan Bahasa Universitas Sumatera Utara Proses selanjutnya adalah pemilihan jenis keyboard yang digunakan. Proses pemilihan ini berhubungan dengan keyboard yang penulis gunakan dalam proses instalasi. Jika jenis keyboard yang dipilih tidak sesuai dengan keyboard yang penulis gunakan, maka keyboard tersebut tidak akan terdeteksi oleh sistem. Gambar 3.5 Pemilihan Jenis Keyboard Setelah memilih jenis keyboard, proses selanjutnya adalah pemilihan media instalasi sistem yang penulis gunakan dalam proses instalasi sistem. Ada 2 dua media yang didukung oleh sistem untuk melakukan instalasi antara lain yaitu: FTP dan CD-Rom. Dalam hal ini penulis menggunakan media CD-Rom karena lebih mudah dan praktis. Gambar 3.6 Pemilihan Media Instalasi Universitas Sumatera Utara Proses selanjutnya adalah pemilihan tipe instalasi sistem. Ada 2 dua tipe instalasi yaitu: Instal dan Upgrade. Dalam hal ini, penulis memilih tipe Instal karena komputer yang digunakan oleh penulis belum pernah dilakukan instalasi sistem operasi Linux Clear OS 5.2. Gambar 3.7 Pemilihan Metode Instalasi Proses selanjutnya adalah pembuatan nama sistem dengan cara mengetikkan keyword ClearOS. Gambar 3.8 Pembuatan Nama Partisi Proses selanjutnya adalah pemilihan mode sistem yang akan digunakan. Ada 2 dua mode yaitu Gateway dan Standalone. Universitas Sumatera Utara 1. Gateway Mode Pada mode gateway, sistem membutuhkan 2 dua unit LAN Card karena mode ini digunakan sebagai gateway dari jaringan LAN untuk terkoneksi ke internet. Selain sebagai gateway server, pada mode ini juga bisa digunakan sebagai Proxy Server, Web Server, File Server secara bersamaan menjadi satu server. 2. Standalone Mode Pada mode standalone, sistem membutuhkan 1 satu unit LAN Card karena mode ini hanya digunakan sebagai server khusus tanpa gateway server dari jaringan LAN maupun WAN. Server yang dimaksud adalah Proxy Server, File Server, Mail Server, Web Server, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, penulis memilih mode gateway yang akan diimplementasikan sebagai gateway server dan proxy tambahan. Hal ini dikarenakan karena jika menggunakan mode gateway, maka penulis tidak membutukan router yang akan dijadikan sebagai gateway server dalam jaringan LAN. Gambar 3.9 Pemilihan Mode Sistem Universitas Sumatera Utara Setelah memilih mode sistem yang akan diinstal, proses selanjutnya adalah memilih jenis koneksi internet yang digunakan pada server. Dalam hal ini penulis menggunakan koneksi internet Speedy yang termasuk ADSL, penulis memilih tipe koneksi Ethernet. Gambar 3.10 Pemilihan Tipe Koneksi Yang Digunakan Proses selanjutnya adalah pemilihan metode ip address. Penulis memilih metode manual untuk mengkonfigurasi ip address pada interface card komputer server. Gambar 3.11 Pemilihan Konfigurai IP Address Universitas Sumatera Utara Jika memilih metode manual configuration, maka penulis harus mengkonfigurasikan IP address secara satu persatu pada interface card komputer server. Langkah awal penulis harus mengkonfigurasi IP address interface card yang akan dihubungkan dengan modem Speedy. Dalam hal ini ip modem Speedy 192.168.2.1 dimasukkan dalam IP gateway, sedangkan pada interface card yang terhubung ke modem diisikan IP 192.168.2.2. Selanjutnya konfigurasi IP address untuk interface card yang terhubung ke switch untuk jaringan lokal. Dalam hal ini penulis menggunakan ip 192.168.1.251 dan subnet mask 255.255.255.0. Gambar 3.12 Konfigurasi IP Address untuk LAN Dan WAN Universitas Sumatera Utara Proses selanjutnya adalah pengisian password sistem root. Di linux, root adalah user tetinggi dalam hirarki, dan root bisa melakukan semua instalasi dan setting advanced untuk fitur-fitur yang ada dalam Linux Clear OS Server. Gambar 3.13 Pengisian Password Root Setelah proses pengisian password root, proses selanjutnya adalah melakukan partisi harddisk. Ada 2 dua metode yang bisa dipilih dalam proses partisi harddisk yaitu manual dan automatis sistem yang melakukan partisi harddisk. Pada bagian ini penulis memilih metode otomatis sistem yang melakukan partisi secara default. Gambar 3.14 Pemilihan Metode Partisi Harddisk Proses selanjutnya adalah pemilihan module sistem atau servis layanan yang akan diinstal ke dalam komputer server. Ada beragam jenis servis layanan atau fitur Universitas Sumatera Utara yang dapat dijalankan menggunakan Linux Clear OS 5.2. Pada bagian ini penulis tidak mengaktifkan semua layanan yang ada, akan tetapi hanya mengaktifkan servis layanan yang dibutuhkan untuk proses implementasi proxy server yang dilakukan oleh penulis. Berikut ini servis yang diaktifkan antara lain: DHCP and Local Servers, Antimalware, Antispam, Protocol Filter, Web Proxy, Content Filter, Windows Networking. Gambar 3.15 Pemilihan Servis Layanan Server Proses selanjutnya adalah konfirmasi proses instalasi sistem. Hal ini bertujuan jika semua konfigurasi sudah benar, maka prsoses instalasi akan meminta konfirmasi untuk melanjutkan proses format harddisk dan pengcopyan data yang dibutuhkan Universitas Sumatera Utara untuk sistem ke dalam harddisk. Jika konfigurasi masih ada yang salah atau belum lengkap, maka proses instalasi bisa diulang tahap konfigurasinya tanpa harus mengkonfirmasi proses implementasi. Gambar 3.16 Konfirmasi Instalasi Sistem Apabila proses konfirmasi telah disetujui, maka proses instalasi selanjutnya adalah proses format harddisk dan pengcopyan data yang dibutuhkan dalam sistem. Jika proses telah selesai 100, maka sistem akan meminta user untuk melakukan restart sistem dan pengujian sistem yang telah berhasil diinstal. Gambar 3.17 Proses Instalasi Sistem Universitas Sumatera Utara Gambar 3.18 Konfirmasi Reebot Sistem Setelah proses reboot berhasil, sistem akan menampilakan menu login administrator yang meminta user untuk memasukkan password root. Password yang harus diisi pada waktu login adalah password root yang telah dibuat pada saat proses instalasi sistem. Gambar 3.19 Halaman Login Administrator Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Konfigurasi Sistem dengan Remote Web Config