Gambar 3.31 Halaman Konfigurasi Proxy Server
3.6 Konfigurasi Content Filter
Content Filter adalah sebuah layanan atau fungsi yang terdapat pada Linux Clear OS 5.2 yang digunakan untuk menyaring atau memblokir akses dari Website tertentu
yang bertujuan untuk meminimalisir informasi dari Website tersebut. Dengan menggunakan content filter, administrator jaringan dapat mengadministrasi Website
apa saja yang bisa dibuka oleh komputer klien tertentu. Berikut ini ada berbagai istilah-istilah pada tahap proses konfigurasi antara lain:
1. Sensitivity adalah fitur yang menentukan skala penyaringan, jika semakin
tinggi tingkat sensitify filter, maka akan semakin ketat dalam proses penyaringan Website.
Universitas Sumatera Utara
2. ExtensionMIME adalah fitur yang digunakan untuk pemblokiran
berdasarkan ekstensi file tertentu. 3.
Site List adalah fitur yang digunakan untuk pemblokiran domain Website atau IP address Website tertentu.
4. Phrase Lists adalah fitur yang digunakan untuk pemblokiran berdasarkan
kelompok kata-kata tertentu. 5.
Black list adalah fitur yang digunakan untuk pemblokiran berdasarkan kategori Website tertentu.
Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan konfigurasi content filter pada komputer server:
1. Remote komputer server melalui Web browser pada komputer klien. Jika
proses koneksi login berhasil, maka akan tampil seperti Gambar 3.30. 2.
Klik menu Proxy and Filtering yang ada di sebelah kiri Web browser, lalu klik sub menu Content Filter. Setelah itu penulis melakukan konfigurasi IP
address komputer klien yang boleh mengakses jaringan dan yang tidak diizinkan mengakses jaringan. Langkah dalam konfigurasi ini adalah pilih
IP Address lalu masukkan IP Address pada kotak pilihan Banned User IP List untuk komputer yang tidak dizinkan akses jaringan. Sedangkan pada
kotak pilihan Extemp User IP List digunakan untuk memasukkan alamat IP Address komputer klien yang diizinkan akses jaringan. Berikut ini
Gambar 3.32 tahap konfigurasi IP Address.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.32 Halaman Konfigurasi IP Address
3. Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pemblokiran
berdasarkan ekstensi file dan type document yang akan user buka atau download. Langkah dalam konfigurasi tahap ini adalah dengan klik
tombol Edit pada pilihan ExtensionMIME selanjutnya pilih ekstensi file yang ingin diblokir dan type file tersebut lalu klik update untuk
menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan.
Gambar 3.33 Halaman Konfigurasi ExtensionMIME
4. Langkah selanjutnya penulis melakukan konfigurasi berdasarkan Website
tertentu. Langkah-langkahnya adalah klik edit pada pilihan Site List, lalu
Universitas Sumatera Utara
masukkan daftar Website yang akan diblokir dan tidak akan bias dibuka melalui komputer klien lalu klik update untuk menyimpan konfigurasi
yang telah dilakukan.
Gambar 3.34 Halaman Konfigurasi Site List
5. Langkah selanjutnya penulis melakukan konfigurasi pemblokiran Website
berdasarkan kelompok kata tertentu dengan cara klik tombol edit pada menu pilihan phrase list, lalu pilih kelompok kata yang diinginkan
kemudian klik update untuk menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan.
Gambar 3.35 Halaman Konfigurasi Phrase List
6. Langkah selanjutnya penulis melakukan konfigursai pemblokiran Website
berdasarkan kategori Website tertentu dengan cara klik tombol edit pada menu pilihan Black List, lalu pilih kategori yang diinginkan kemudian klik
update untuk menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.36 Halaman Konfigurasi Black List
7. Proses selanjutnya adalah melakukan pengaktifan servis content filter pada
komputer server dan menjalankan secara otomatis ketika server memasuki tahap booting system. Klik Start pada pilihan status selanjuntya klik To
Auto pada pilahn On Boot untuk mengaktifkan servis atau layanan content filter yang telah penulis konfigurasi sebelumnya. Berikut ini terlihat pada
Gambar 3.37 layanan content filter pada komputer server telah aktif untuk digunakan memblokir Website tertentu pada komputer klien
Gambar 3.37 Halaman Konfigurasi Content Filter
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Definisi Implementasi Sistem