Total unit penjualan per bulan 50
Total Kontribusi bulanan 750
Bila tidak menggunakan cannibalization, Lois mengharapkan total lost per bulan adalah: 1000 +750 = 1750 namun Lois memperkirakan unit cannibaliztion rate big block sebesar
60. Setelah menggunakan cannibalization: Penjualan big block
50 Cannibaliztion rate
60 Penjualan payung lost rate
50 x 60 = 30 Payung baru reguler
100-30 = 70 Kontribusi total baru
70 x 10 kontribusi per unit = 700 Big block total kontribusi
50 x 15 kontribusi per unit = 750 Lois Total kontribusi per bulan adalah 1450
Sumber Data, Komplikasi, dan Perhatian
Cannibalization rate tergantung bagaimana bentuk, harga, promosi, dan distribusi dari produk baru dibanding dengan produk yang sudah ada pada suatu perusahaan. Semakin besar
kemiripannya dengan strategi pemasarannya, semakin besar cannibalization rate-nya.
IV. Brand Equity Metrics
Tujuannya: Untuk mengukur nilai dari suatu brand Konstruksi:
Brand equity Ten Aaker: David Aaker seorang marketer profesor dan brand consultan, menggarisbawahi 10 atribut dari brand yang dapat digunakan untuk mengakses
kekuatannya. Yaitu :
Perbedaan
Kepuasan atau loyalty
Kualitas yang terlihat
Leadership atau popularitas
Nilai yang terlihat
Brand personality
Organizational Associations
Awareness
Market Share
Harga pasar
Jangkauan distribusi
Aarker tidak menilai atribut atau mengkombinasikannya dalam nilai keseluruhan. Dia merekomendasikan untuk menilai tiap atributnya.
Brand Equity Index Moran: Marketing Executive Bill Moran telah mengenalkan index dari brand equity tentang sebuah produk dengan membagi menjadi tiga faktor yaitu:
Effective Market Share, Relative Price, dan Durability Brand Equity Index I = Effective Market Share x Relative Price I, dan
Durability Contoh :
ILLI fokus pada 2 pasar geografis Eastern dan Western US. 60 penjualan ILLI di Western, minumannya mendapatkan 30 market share. Di Eastern, ILLI
membuat 40, lainnya dari penjualan dan memiliki 50 market share di pasar.
West — 30 x 60 = 0,18; East = 50 x 40 = 0,20; Effective Market Share = 0,38. Harga rata-rata untuk minuman tonic adalah 2, namun ILLI lebih nyaman dengan premium
sehingga menjual 2,50. Yieldingrelative sales = 2,502 = 1,25. Durability untuk repeat 1 tahun ke depan adalah 0,5.
Brand Equity = 0,38 x 1,25 x 0,5 = 0,2375
Brand Asset Valluator Young Rubicam: Young Rubicam, marketing communication agency, telah mengembangkan Brand Asset Valuator, sebuah alat untuk
mendiagnosis kekuatan dari suatu brand. Ada 4 dimensi yang dijadikan alat yaitu : 1. Diferensiasi perbedaan
2. Relevance kesesuaian brand yang diberikan ke konsumen 3. Esteem konsumen respek
4. Knowledge pengetahuan konsumen
Brand Asset Valuator adalah properatory tool, namun konsep dibelakangnya ada beberapa. Para marketer menggunakan konsep ini dengan menghubungkan penelitian pribadi dengan
exercising judgment tentang brand mereka relative pada kompetisi. 4 kunci pengukurannya adalah:
Uniqueness
Relevance
Attractiveness
Credibility
Brand Valuation Model Interbrand: Interbrand dihasilkan dari hasil finansial dan proyek dari model brand valuation milik sendiri. Analisa market yang dinamis, dan peran dari
brand pada pendapatan, dan memisahkan atribut yang ada menjadi tangible aset. Conjoint Analisis: maketer menggunakan conjoint analisis untuk mengukur kesukaan
konsumen untuk beberapa atribut, yaitu produk, service, atau provider, seperti bentuk dari desain, harga atau lokasi. Dengan menggunakan brand dan harga sebagai atribut, pemasar
akan dapat mempertimbangkan untuk masuk ke dalam pandangan konsumen valuation dan brand yaitu kemauan konsumen untuk membayar harga yang lebih mahal.
Hubungan Metrik dan Konsep
Brand strategi merupakan bidang luas dan meliputi beberapa konsep dimana awalnya mungkin dapat diukur. Namun brand strategi bukanlah metrik.
Brand Identity: Tujuan dari perusahaan untuk menciptakan persepsi untuk brand tersebut di pasar berdasarkan target market.
Brand Position dan Brand Image: Hal ini adalah persepsi aktual konsumen dari sebuah brand, sering ditempatkan pada suatu kompetisi.
Product Differentiation: merupakan hal yang sering digunakan namun tidak memiliki kesepakatan yang universal terhadap definisi.
V. Conjoint Utilities dan Preferensi Konsumen