Sistem ekonomi berdasarkan etika
34
dan mengemban misinya secara efektif
29
, seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an:
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?
Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Dalam sistem ekonomi kemanusiaan, manusia merupakan suatu tujuan dan sarana. Dalam hal ini bahwa tujuan ekonomi Islam adalah berorientasi kepada
kesejahteraan bersama. Di mana, ekonomi merupakan pilar dari kehidupan manusia dalam memenuhi keutuhan hidupnya.
30
Sebagaimana uraian dari sistem ekonomi di atas, tentu kita mengetahui bahwa dalam mencari kebutuhan hidup maka ada batasan-batasan yang telah
mengatur pola kehidupan manusia dalam bermuamalah. Dalam kehidupan sehari- hari bahwa moral hazard bukan dari tindakan ekonomi Islam, karena moral
hazard dilakukan semata-mata dengan kesengajaan menipu guna mendapatkan
29
Umer Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, Gema Insani Press, Jakarta, 2000 hal, 204.
30
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Penerjemah K.H. Didin Hafiduddin, Setiawan Budiutomo, dan Ainur Rofiq Shaleh Tamhid, Jakarta: Robbani Press,
2001, h. 64.
35
keuntungan baginya sendiri, sedangkan pihak lainnya di rugikan. Apabila di kaitkan dengan ciri ekonomi Islam, moral hazard tidak mencapai kepada ciri-ciri
tersebut. Islam sangat menentang setiap aktivitas ekonomi yang bertujuan melakukan penimbunan kekayaan atau pengambilan keuntungan yang tidak
layak dari kesulitan orang lain atau penyalahgunaannya.
31
Pada ekonomi Ilahiaah, moral hazard sudah barang tentu sudah keluar dari ajaran Allah yang menghendaki umatNya mencari rizki yang halal. Dalam
ekonomi etika yang menghendaki kita mempunyai akhlak yang mulia pada setiap kegiatan perekonomian yang kita jalani, moral hazard tidaklah mencerminkan
akhlak mulia. Oleh karena itu Moral hazard pada ekonomi kemanusiaan tidak terealisasikan, karena dengan adanya moral hazard nilai-nilai sosial, keadilan,
kebenaran pada kemanusiaan akan hilang begitu saja karena tindakkan moral hazard yang tidak diperbolehkan dalam agama Islam.
31
Ir. H. Adiwarman Azwar Karim, SE, MBA, MAEP, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. ke-1, 2004, hlm. 29.
36