Organisasi Publik Sebagai Pemberi Layanan Publik

a. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan b. Kejelasan 1 Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; 2 Unit kerjapejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhanpersoalansengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik; 3 Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran. c. Kepastian Waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. d. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah. e. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum. f. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. g. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika telematika. h. Kemudahan Akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. i. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlas. j. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

3. Kualitas Pelayanan Publik

Untuk menjamin eksistensi organisasi maka pelayanan yang diberikan harus memenuhi persyaratan mutu atau kualitas pelayanan yang baik. Pelayanan merupakan produk jenis jasa yang dalam mengukur mutu atau kualitasnya dapat ditinjau dari beberapa dimensi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, dimensi mutu pelayanan publik meliputi : 30 1. Dimensi waktu pelayanan, terkait dengan komitmen aparatur negara dalam menyelesaikan atau memberikan pelayanan sesuai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan. 2. Dimensi biaya dalam Pelayanan Publik, terkait dengan besarnya biaya yang dibebankan kepada pelanggan dalam suatu jenis layanan. Pelanggan mengetahui secara terbuka berapa biaya yang harus ditanggung dan informasi juga harus transparan. 3. Dimensi kualitas dan prasyarat pelayanan publik, terkait dengan produk layanan yang dihasilkan, apakah sesuai standar mutu atau tidak. 4. Dimensi Moral, terkait dengan mentalitas aparatur dalam memberikan pelayanan. Baik atau buruknya kualitas pelayanan yang diterima masyarakat sebagai pelanggan merupakan hal yang akan menentukan kepuasan masyarakat atas pelayanan tersebut. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting, karena hal tersebut merupakan tujuan atas pelayanan yang menjadikan pelanggan sebagai orientasinya. Hal itu diperkuat oleh penjelasan dari Kasmir dalam Pasolong 2010:133 yang mengatakan bahwa pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan dengan standar yang telah ditentukan. Selain itu, Lukman dalam Pasolong 2010:134 juga menyebut salah satu ukuran keberhasilan menyajikan pelayanan yang berkualitas prima adalah tingkat kepuasan pelanggan yang dilayani. Pendapat tersebut menyatakan bahwa menuju pada pelayanan eksternal dari perspektif pelanggan, merupakan hal yang harus