Pengertian Pelayanan Publik Tinjauan Pelayanan Publik
1. Dimensi waktu pelayanan, terkait dengan komitmen aparatur negara dalam
menyelesaikan atau memberikan pelayanan sesuai dengan lamanya waktu yang dibutuhkan.
2. Dimensi biaya dalam Pelayanan Publik, terkait dengan besarnya biaya yang
dibebankan kepada pelanggan dalam suatu jenis layanan. Pelanggan mengetahui secara terbuka berapa biaya yang harus ditanggung dan informasi
juga harus transparan. 3.
Dimensi kualitas dan prasyarat pelayanan publik, terkait dengan produk layanan yang dihasilkan, apakah sesuai standar mutu atau tidak.
4. Dimensi Moral, terkait dengan mentalitas aparatur dalam memberikan
pelayanan.
Baik atau buruknya kualitas pelayanan yang diterima masyarakat sebagai pelanggan merupakan hal yang akan menentukan kepuasan masyarakat atas
pelayanan tersebut. Kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting, karena hal tersebut merupakan tujuan atas pelayanan yang menjadikan pelanggan
sebagai orientasinya. Hal itu diperkuat oleh penjelasan dari Kasmir dalam Pasolong 2010:133 yang mengatakan bahwa pelayanan yang baik adalah
kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan dengan standar yang telah ditentukan. Selain itu,
Lukman dalam Pasolong 2010:134 juga menyebut salah satu ukuran keberhasilan menyajikan pelayanan yang berkualitas prima adalah tingkat
kepuasan pelanggan yang dilayani. Pendapat tersebut menyatakan bahwa menuju pada pelayanan eksternal dari perspektif pelanggan, merupakan hal yang harus
diutamakan atau lebih didahulukan jika ingin mencapai kinerja pelayanan yang berkualitas.
Selain kepuasan pelanggan, terdapat beberapa hal lain yang menunjukkan kualitas pelayanan publik. Diantaranya, Sinambela dalam Pasolong 2010:133
menjelaskan bahwa kualitas pelayanan prima tercermin dari: 1.
Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta
mudah dimengerti 2.
Akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat
dengan memperhatikan asprasi, kebutuhan dan harapan masyarakat 5.
Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan
6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yatu pelayanan yang mempertimbangkan
aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik Selain itu, Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Tim Penyusun Pusdiklat
Pengembangan SDM BPPK Kemenkeu 2011:37 mengembangkan suatu model dan standar format untuk mengetahui harapan-harapan pelanggan atau stakeholder