F. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2012:335 menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2012:337, bahwa aktivitas dalam analisis data pada penelitian kualitatif meliputi
tahap-tahap sebagai berikut: a.
Reduksi Data Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Sehingga data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data berlangsung secara
terus-menerus selama proses penelitian berlangsung. Karena saat penelitian berlangsung, banyak informasi yang tidak berkaitan dengan fokus penelitian,
sehingga perlu dilakukan pemilahan data untuk menemukan hal-hal pokok yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Penyajian Data
Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. Pada penelitian ini, secara teknis data-data akan disajikan dalam secara deskriptif.
c. Penarikan Kesimpulan
Peneliti menarik kesimpulan atas penelitian setelah dilakukan verifikasi secara terus-menerus, sejak awal memasuki lapangan dan selama proses
penelitian berlangsung. Peneliti berusaha untuk menganalisa dan mencari keterkaitan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya yang
dituangkan dalam suatu kesimpulan.
G. Teknik Pengujian Keabsahan Data
Menurut Sugiyono 2012:366, uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Uji Kredibilitas
Penerapan uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan triangulasi. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. a.
Triangulasi Sumber Dalam penggunaan triangulasi sumber, untuk menguji kredibilitas data,
Peneliti melakukan perbandingan atau pengecekan data yang didapat melalui beberapa sumber. Data dari beberapa sumber tersebut kemudian
dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan mana pandangan yang spesifik. Melalui data yang telah
dianalisis oleh Peneliti kemudian dihasilkan suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini, Peneliti akan membandingkan data yang Peneliti peroleh
dari beberapa sumber yang berbeda, seperti Perum Bulog Divre
Lampung, Badan Ketahanan Pangan, DPRD Provinsi Lampung, Titik Distribusi, dan Rumah Tangga Sasaran program Raskin.
b. Triangulasi Teknik
Dalam triangulasi teknik, Peneliti melakukan uji kredibilitas data melalui pengecekan data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda,
yakni melakukan pengecekan hasil wawancara dengan observasi atau dokumentasi. Hasil pengecekan data tersebut kemudian Peneliti analisis,
untuk kemudian didapat suatu kesimpulan.
2. Uji Keteralihan
Nilai transfer dalam hal ini berkenaan dengan pertanyaan sampai dimana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini data-data harus diuraikan secara rinci, jelas, dan sistematis agar dapat dipahami pembaca. Sehingga pembaca memperoleh
gambaran mengenai pengaplikasian hasil penelitian ini.
3. Uji Kebergantungan
Uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Dalam penelitian ini, uji kebergantungan
dilakukan dengan cara peneliti melakukan diskusi dengan dosen pembimbing atas data-data yang ditemukan di lapangan selama proses penelitian
berlangsung.
4. Uji Kepastian
Uji kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan dalam penelitian. Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep
objektivitas. Untuk menjamin kepastian bahwa penelitian ini objektif, peneliti akan berdiskusi dengan pembimbing dan informan terhadap kebenaran data,
dan melakukan penarikan kesimpulan dari data yang didapat.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Perum Bulog Divre Lampung
1. Sejarah Perum Bulog
Perjalanan Perum Bulog dimulai pada saat dibentuknya Bulog pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor 114UKep51967,
dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi Pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui
Keputusan Presiden Nomor 39 tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, dan kemudian direvisi kembali melalui
Keputusan Presiden Nomor 39 tahun 1987, yang dimaksudkan untuk menyongsong tugas Bulog dalam rangka mendukung pembangunan komoditas
pangan yang multi komoditas.
Perubahan berikutnya dilakukan melalui Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab Bulog mencakup koordinasi
pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi pangan, yaitu ketika Kepala Bulog dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan. Pada tahun 1995, keluar
Keputusan Presiden Nomor 50, untuk menyempurnakan struktur organisasi Bulog yang pada dasarnya bertujuan untuk lebih mempertajam tugas pokok,