27
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
hal- hal lain jika dianggap perlu” Husein Umar, 2009:29.
“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 2011:38.
Dari Penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa objek penelitian adalah untuk menjelaskan sebuah data yang di tetapkan oleh peneliti untuk tujuan
tertentu. Maka objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share EPS, Price To Book Value PBV dan Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan Batubara
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis” Sugiyono, 2011:2 .
“Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel
yang berdiri sendiri tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain” Sugiyono, 2009:35.
“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan” Sugiyono, 2009:13.
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan” Sugiyono 2011:8. Dalam penelitian ini, Peneliti memilih metode penelitian deskriftif
verifikatif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh Earning Per Share EPS dan
Price To Book Value PBV terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan data
yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan fenomena yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan
berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.
3.2.1 Pengambilan Data Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan
baik dan sistematis Umi Narimawati, 2010:30. “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian ” Nazir, 2009:84.
Penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut Sugiyono,
2008:13: “Proses penelitian meliputi : 1. Sumber masalah
2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis 5. Menyusun instrumen penelitian
6. Kesimpulan.” Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain
penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1. Sumber Masalah Peneliti melakukan survey awal untuk menentukan fenomena yang terjadi
untuk dijadikan sebagai dasar penelitian. 2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini telah
dipaparkan dalam latar belakang penelitian dan diperinci dalam identifikasi masalah dalam rumusan masalah.
3. Konsep dan teori yang relevan, serta penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara hipotesis, maka
peneliti membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berpikir. Selain itu, penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat
digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk
menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji
terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. 4. Pengajuan Hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh peneliti yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris factual maka jawaban itu hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah Earning Per Share EPS dan Price To Book Value
PBV secara simultan dan parsial akan berpengaruh terhadap Harga Saham.
5. Metode Penelitian Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan
pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian kali ini metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey dengan teknik analisis data menggunakan metode kuantitatif. 6. Menyusun Instrumen Penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data.
Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Laporan Keuangan Tahunan yang dipublikasikan yang termasuk kedalam penelitian.
Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV variabel independen dengan Harga Saham
variabel dependen digunakan korelasi berganda, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV
variabel independen dengan Harga Saham variabel dependen digunakan koefisien determinasi.
7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan
masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
“Operasionalisasi variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat
digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan
cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik” Nur Indriantoro, 2002:69.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel agar variabel-variabel penelitian
dapat dioperasikan. Berdasarkan judul penelitian tersebut diatas, maka dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang harus diteliti, yaitu variabel independen
X1 dan X2 sebagai variabel bebas dan variabel dependen Y sebagai variabel terikat. Adapun penjelasan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :
1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskandipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Harga Saham. Skala pengumpulan variabel ini adalah skala rasio
2. Variabel Independen Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel lain yang tidak bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variable X adalah Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV. Skala
pengumpulan variabel ini adalah skala rasio. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai
dengan judul penelitian mengenai pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap harga saham, maka operasionalisasi variabel
penelitian disajikan dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2
Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep
Indikator Skala
Earning Per Share
X
1
Earning Per Share EPS adalah kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba per
lembar saham dan siap dibagikan kepada para
pemegang saham. Tandelilin, 2010 : 366
Laba Per Saham=
Rasio
Price To Book
Value X
2
Price To Book Value PBV menggambarkan seberapa
besar pasar menghargai nilai buku suatu saham.
Semakin besar rasio ini menggambarkan
kepercayaan pasar akan prospek keuangan
perusahaan tersebut Darmadji dan Fakhrudin,
2011 : 303 PBV =
Rasio
Harga Saham
Saham merupakan suatu bukti bahwa kepemilikan
atas asset – asset perusahaan
yang menerbitkan saham. Dengan demikian saham
suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai
hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan,
setelah dikurangi dengan pembayaran semua
kewajiban perusahaan Eduardus Tandelilinm :
2001 : 18
- Harga Penutupan
Rasio
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Sampel 3.2.3.1 Sumber Data
Dalam penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti berupa
laporan keuangan tahunan periode 2009 – 2012 pada Perusahaan Pertambangan
Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini mengenai pengaruh
earning per share EPS dan price to book value PBV terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah Data Sekunder. “Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber sekunder dari data yang kita butuhkan” Burhan Bungin, 2009: 122. “Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”
Sugiyono, 2012:193. Menggunakan data sekunder karena data tidak secara langsung diperoleh
dari sumber utama melainkan dari sumber kedua dari data yang kita butuhkan. Data dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Tahunan pada Perusahaan
Pertambangan Batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana merupakan rangkaian dokumentasi pada periode 2009
– 2012.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Adapun Teknik Penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai
berikut:
1. Populasi
Sebelum menentukan penentuan data yang akan dijadikan sampel, terlebih dahulu dikemukakan tentang populasi dan sampel.
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 2013:49.
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan laporan
keuangan tahunan selama 4 periode atau dari tahun 2009-2012. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012
2.
Perusahaan Pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit berturut- turut selama periode 2009-2012 per 31 Desember.
Tabel 3.3 Jumlah Populasi Emiten
No. Kode
Nama Emiten Kriteria
1 2
1. ADRO
Adaro Energy Tbk √
√
2. ARII
Atlas ResourcesTbk √
-
3. ATPK
ATPK Resources Tbk √
√
4. BORN
Borneo Lumbung Energy dan Metal Tbk √
- 5.
BRAU Berau Coal Energy Tbk
√ -
6. BSSR
Baramulti Suksessarana Tbk √
- 7.
BUMI Bumi Resources Tbk
√ √
8. BYAN
Bayan Resources Tbk √
√ 9.
CPDW Indo Setu Bara Resources Tbk
√ -
10. DEWA
Darma Henwa Tbk √
√ 11.
DOID Delta Dunia Makmur Tbk
√ -
12. GEMS
Golden Energy Mines Tbk √
- 13.
GTBO Ganda Tujuh Buana Tbk
√ √
14. HRUM
Harum Energy Tbk √
- 15.
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
√ √
16. KKGI
Resource Alam Indonesia Tbk √
√ 17.
MYOH Samindo Resources Tbk √
- 18.
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk
√ √
19. PTBA
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk √
√ 20.
PTRO Petrosea tbk
√ √
21. TOBA
Toba Bara Sejahtera Tbk √
-
Sumber: www.idx.co.id
Dari Tabel 3.3 penulis menentukan sampel penelitian ini yaitu sebanyak 11 perusahaan, karena hanya terdapat 11 perusahaan yang memenuhi kriteria yang
penulis tentukan, jadi jumlah populasinya atau N = 11 x 4 = 44.
2. Sampel
“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” Sugiyono 2010:62.
Sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan sampel menggunakan metode sampling purposive.Pengertian sampling purposive, yaitu Sugiyono,
2010:68 : “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Teknik pengambilan sampel ini ditentukan dengan menggunakan sampel nonprobabilitas dengan penyajian sampel jenuh, sampel yang digunakan
berdasarkan populasi yaitu 4 tahun.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan Field Research
Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung diperusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data
sekunder yang diperoleh dengan cara:
a. Observasi Pengamatan Langsung Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke bagian staf
perpustakaan yang ada di Bursa Efek Indonesia untuk memperoleh data berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2009-2012 perusahaan sub sektor
pertambangan batubara yang diperlukan. b. Dokumen-dokumen
Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
perusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai besarnya Earning Per Share EPS, Price To Book Value PBV dan
harga saham perusahaan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, serta informasi-informasi lain yang diperlukan.
2. Penelitian Kepustakaan Library Research Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-
buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori
maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. 3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang bersifat kuantitatif Sugiyono, 2010:31.
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensialinduktif.
Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel
yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel distribusi
frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart diagram lingkaran, dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan
interpretasi terhadap data-
data yang telah disajikan” Sugiyono, 2010:31. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode : 1 Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka numeric. Dalam hal ini penulis melakukan analisis pada data-data keuangan
yang terdapat pada pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang dijadikan sampel. Dari hasil analisis tersebut akan didapat Earning Per Share EPS dan
Price To Book Value PBV berdampak terhadap Harga Saham. 2 Analisis Statistik
Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik. Tujuannya adalah untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel tersebut dan
menetapkan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Metode kuantitatif dengan analisis statistik penelitian ini antara lain : a. Analisis Regresi Linier Berganda Multiple
“Suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan
skala interval” Umi Narimawati, 2008:5. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda bertujuan untuk
menguji seberapa besar pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap Harga Saham.
Analisis regresi ganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan naikturunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen
sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan dua atau lebih variabel bebas antara variabel dependen Y dan variabel independen X1 dan
X2. Persamaan analisis regresi linier secara umum untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = βo+β1X1+β2X2+ ε
Dimana : Y : Harga Saham
X1 : Earning Per Share EPS X2 : Price To Book Value PBV
βo : Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya adalah 0 X1 dan X2 = 0
β1 : Koefisien regresi multiple antara variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y, bila variabel bebas lainnya dianggap konstan.
ε : Faktor pengganggu di luar model
Arti koefisien β adalah jika nilai β positif +, hal tersebut menunjukan hubungan searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain,
peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β
negatif -, menunjukan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel
bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya. Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode kuadrat
kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑y= na + b1∑X1 + b2∑X2 ∑X1y = a∑X1 + b1∑X12 +b2∑X1X2
∑X2y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X22
Sumber : Sugiyono, 2009 : 279
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan yang telah ada mempunyai kadar tertentu, harus melihat dua hal yaitu pertama, ada dalam
pengertian nyata atau berarti atau tidak ada keterkaitan antara Harga Saham Y dengan Earning Per Share EPS X1 dan Price To Book Value PBV X2
secara bersama-sama. Uji Hipotesis
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada regresi berganda, maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik.
1 Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan Multiple Linear Regression sebagai alat untuk menganalisis
pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Beberapa asumsi itu diantaranya: a Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan
yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi
normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan
probabilitas Asymtotic Significance Singgih Santoso, 2002:393, yaitu: Jika probabilitas 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
Jika probabilitas 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal. Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar
normal, probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Singgih Santoso, 2002:322.
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk
menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi
berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
b Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua
variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah :
1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. 2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang
mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance
Inflation Factors VIF.
Sumber: Husein Umar 2011:179
Dimana R
i 2
adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas X
i
terhadap variabel bebas lainnya.Jika nilai VIF 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas Gujarati, 2003:
362.
VIF=
–
Untuk mengatasi terjadinya multikolinieritas, dapat diupayakan melalui hal-
hal sebagai berikut: “1. Evaluasi apakah pengisian data telah berlangsung secara efektif atau terdapat kecurangan dan kelemahan lain;2. Jumlah data
ditambah lagi; 3.Salah satu variabel independen dibuang karena data dari dua variabel independen ternyata mirip atau digabungkan jika secara konsep relatif
sama; dan 4. Gunakan metode lanjut seperti regresi bayesian atau regresi tolerance
” Husein Umar, 2011:178. c Uji Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien- koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
atau melebihi dari yang semestinya. Uji heterokedastisitas ini digunakan untuk melihat keseimbangan model regresi apabila ada penambahan sampel maka
kesimpulan tidak akan berubah. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus
dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank
Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing
variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual error ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas varian dari residual tidak
homogen Gujarati, 2003:406. d Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari
observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang
diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Kriteria uji : Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson : Jika D-W dL atau D-W 4
– dL, kesimpulannya pada data terdapat autokorelasi
Jika dU D-W 4 – dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi
Tidak ada kesimpulan jika : dL D-W dU atau 4 – dU D-W 4 – dL
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan nilain statistik Durbin-Watson D-W :
Tabel 3.4 Kriteria Pengujian Durbin-Watson Uji DW
Durbin-Waston Kesimpulan
Kurang dari 1,10 Ada Autokorelasi
1,10 sampai 1,54 Tanpa Kesimpulan
1,55 sampai 2,46 Tidak Ada Autokorelasi
2,46 sampai 2,90 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,91
Ada Autokorelasi
Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test.
b. Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan
linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Yang dimaksud analisis
“Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih” Andi Supangat, 2007 : 339.
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut :
Koefisien Korelasi Secara Parsial Untuk mengukur kekuatan hubungan masing-masing komponen variabel
bebas secara parsial, yaitu faktor Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap variabel tidak bebas yaitu Harga saham dapat diketahui
dengan menggunakan korelasi parsial. Koefisien Korelasi Secara Simultan
Untuk mengukur kekuatan hubungan komponen variabel bebas secara simultan, yaitu faktor Earning Per Share EPS dan Price To Book Value
PBV terhadap variabel tidak bebas yaitu Harga Saham. Besarnya koefisien korelasi adalah -1 r 1 :
a. Apabila - berarti terdapat hubungan negatif. b. Apabila + berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi : a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang berlawanan jika X naik maka Y turun atau sebaliknya.
b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.
Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 3.5 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
BesarnyaPengaruh
Bentuk Hubungan
0 - 0.20
Sangat rendah hampir tidak ada hubungan
0.21 - 0.40
Korelasi yang lemah
0.41 - 0.60
Korelasi sedang
0.61 - 0.80
Cukup tinggi
0.81 – 1
Korelasi tinggi
Sumber : Sugiyono, 2009 : 250
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Menurut Sugiyono 2008:377 hipotesis adalah :
“Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah
pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan
sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara
tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut: 1. Uji Statistik t
Pengujian secara parsial menggunakan uji t pengujian signifikansi secara parsial. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah :
1. Menyusun Hipotesis a. Pengaruh Earning Per Share EPS terhadap Harga Saham.
H : β
1
= 0, Earning Per Share EPS tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.
H
a
: β
1
≠ 0, Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap Harga Saham. b. Pengaruh Price To Book Value PBV terhadap Harga Saham.
H : β
2
= 0, Price To Book Value PBV tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.
H
a
: β
2
≠ 0 Price To Book Value PBV berpengaruh terhadap Harga Saham.
2. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 α = 0,05, dengan derajat
kebebasan df = n-k-1. 3. Mencari nilai t
hitung
Nilai Uji t
hitung
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Sumber : Agus Widarjono 2010: 26
1. Menentukan daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dengan
membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan ketentuan: - Jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
, variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H
ditolak signifikan.
� �
- Jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H
diterima tidak signifikan.
Gambar 3.1 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t
2. Menentukan kesimpulan berdasarkan probabilitas: Dengan menggunakan nilai probabilitas, H
akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05.
2. Uji Statistik F
Pengujian secara simultan menggunakan uji F pengujian signifikansi secara bersama-sama. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian ini
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun hipotesis H
: β
1
= β
2
= 0, Earning Per Share EPS dan Price To Book Value
PBV secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.
H
a
: β
1
≠ β
2
≠0, Earning Per Share EPS dan Price To Book Value
PBV secara bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham.
b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05 α = 0,05, dengan derajat
kebebasan sebagai berikut: a df
1
= k, dan b df
2
= n-k-1 c. Mencari nilai F
hitung
Nilai Uji F
hitung
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Sumber : Agus Widarjono 2010: 24 d. Menentukan
kriteriapenerimaan atau
penolakan hipotesis
dengan mambandingkan F
hitung
dengan F
tabel
, dengan ketentuan: - Jika F
hitung
≥ F
tabel
, variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H
ditolak signifikan. - Jika F
hitung
F
tabel
, variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, maka H
diterima tidak signifikan.
F
tabel
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan H
Pada Uji F
e. Menentukan kesimpulan berdasarkan Probabilitas: Dengan menggunakan nilai probabilitas, H
akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05.
PENGARUH EARNING PER SHARE EPS DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA SAHAM
Studi Kasus Pada Sektor Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di BEI periode 2009- 2012
Anggi Ayu Wulandari
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur No. 112-116 Bandung 40132
e-mail : anggiayu04gmail.com
ABSTRACT
Earning Per Share EPS can be used to measure the companys profitability ratios. While it is fundamental to measure the company can use the ratio of price to book value PBV to
see its book value, investors can see its market value over book value of the company. The purpose of this study was to determine the effect of Earning Per Share EPS and price to book
value PBV to the stock price on the coal mining company listed on the Stock Exchange.
The population in this study 21 coal mining companies listed on the Stock Exchange during the period 2009-2012. The sample using purposive sampling method with certain criteria.
Number of samples 11 coal mining companies period 2009-2012. Using descriptive analysis and verification with quantitative approaches. Model analysis is multiple regression analysis.
Test results of this study indicate that 1 changes Earning Per Share EPS has a significant positive effect on stock prices in the coal mining company listed on the Stock
Exchange, 2 changes in price to book value PBV have a significant positive effect on stock price on the coal mining company listed on the Stock Exchange, and 3 changes Earning Per
Share EPS and price to book value PBV has a significant influence on the companys stock price on the coal mining company listed on the Stock Exchange.
Keywords
: Earning Per Share EPS, price to book value PBV, Stock Price.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, diterbitkan
pemerintah, public authorities, maupun perusahan swasta. Pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan financial market Suad Husnan, 2009:3. Pasar modal juga
merupakan faktor penting dalam keputusan investasi perusahaan karena harga saham mempengaruhi jumlah dana yang dapat diperoleh dengan menjual saham baru untuk membiayai
pengeluaran investasinya Suad Husnan, 2009:3. Investor tentunya hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan
keuntungan bagi penanam modal Meythi, Tan Kwang En, Linda Rusli, 2011.
Untuk itu Investor memerlukan suatu informasi keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modal Ilham Reza 2013. Investor harus mempertimbangkan kinerja
perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan investasi Ilham Reza 2013.
Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang Tandelilin, 2010: 7. Tetapi pernyataan tersebut nampaknya terlalu sederhana sehingga
diperlukan adanya jawaban yang tepat mengenai tujuan investasi yang lebih luas Tandelilin, 2010: 7. Tujuan investasi yang lebih luas adalah meningkatkan kesejahteraan investor
Tandelilin, 2010: 7. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah pendapatan di masa datang
Tandelilin, 2010: 7. Untuk memulai aktivitas investasi, para investor membutuhkan banyak informasi baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif Tandelilin, 2010: 7. Informasi ini akan
sangat membantu para investor atau pemain saham untuk mengambil keputusan dalam
menentukan perusahaan yang akan dipilih sebagai tempatnya menanamkan modal Vice Law Ren Sia dan Lauw Tjun Tjun, 2011.
Mengetahui fundamental suatu saham akan sangat membantu investor untuk menghindari membeli saham yang berkinerja buruk Tryfino, 2009: 8-9. Untuk mudahnya yang
dimaksud saham berkinerja buruk adalah saham suatu perusahaan yang tidak dapat menghasilkan laba atau rugi terus-menerus Tryfino, 2009: 8-9. Kondisi seperti ini tentu akan
berpengaruh terhadap pergerakan harga sahamnya Tryfino, 2009: 8-9. Analisis fundamental juga dipakai untuk menganalisis tingkat kewajaran harga suatu saham Tryfino, 2009: 8-9.
Mengukur tingkat kewajaran suatu saham biasanya adalah dengan membandingkan rasio-rasio keuangan tertentu dengan saham lainnya yang bergerak dalam bisnis yang sama Tryfino, 2009:
8-9. Metode analisis fundamental yang cukup efektif digunakan oleh investor diantaranya adalah Book Value, Price to Book Value, Earning Per Share, dan Price Earning Ratio Tryfino, 2009: 8-
9. Earning Per Share EPS adalah rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk setiap lembar saham yang beredar Pasar Modal Indonesia, Darmadji
Tjiptono, 2011. 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada dalam penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah :
1. Seberapa besar pengaruh Earning Per Share EPS terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan batubara
2. Seberapa besar pengaruh Price To Book Value PBV terhadap harga saham perusahaan pertambangan batubara
3. Seberapa besar pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan batubara
1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dapat diletakkan di luar pola pikir dalam merumuskan masalah. Tujuan Penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Rumusan masalah dan
tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan sugiyono : 2002. 1. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share EPS terhadap harga saham pada
perusahaan pertambangan batubara 2. Untuk mengetahui pengaruh Price To Book Value PBV terhadap harga saham pada
perusahaan pertambangan batubara 3. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV
terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan batubara 1.3.2 Maksud Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Earning Per Share EPS terhadap harga saham
pada perusahaan pertambangan batubara 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Price To Book Value PBV terhadap harga
saham pada perusahaan pertambangan batubara 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book
Value PBV terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan batubara 1.4 Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Kalau penelitian dapat tercapai dan rumusan masalah terjawab dengan akurat, maka apa dan bagi
siapa hasil penelitian tersebut bermanfaat. Setidaknya penelitian bermanfaat untuk Prof. Dr. Sugiyono, 1999, 305 :
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Untuk mengembangkan ilmu akuntansi khususnya mengenai Earning Per Share EPS, Price To Book Value PBV dan Harga Saham.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Untuk membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada objek yang diteliti dan sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
Earning Per Share EPS, Price To Book Value PBV, Harga saham.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Earning Per Share EPS
“Earnings Per Share EPS adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi
dengan jumlah lembar saham” Tandelilin, 2010:365. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa Earning Per Share EPS adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba per lembar saham dan siap dibagikan kepada para pemegang saham. Alasan menggunakan Earning Per Share menerangkan bahwa
EPS diutamakan dalam analisis perusahaan karena tiga alasan Tandelilin, 2010:366: 1. Earning Per Share biasa dipakai untuk mengestimasi nilai intrisik saham.
2. Dividen yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari laba 3. Adanya hubungan antara perubahan laba dengan perubahan harga saham.
Cara Menghitung Earning Per Share EPS Tandelilin, 2010 : 365 :
2.1.2 Price To Book Value PBV Price To Book Value PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku suatu saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek keuangan perusahaan tersebut Darmadji dan Fakhrudin, 2011 : 303.
Cara menghitung Price To Book Value PBV Darmadji dan Fakhrudin 2011 : 303 :
PBV = 2.1.3 Harga Saham
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan penyertaan atau pemilikan individu maupun investasi dalam suatu perusahaan. Beberapa nilai yang berhubungan dengan
saham yaitu nilai buku dan nilai pasar. Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar saham yang merupakan nilai
sebenarnya dari saham. Nilai saham tidak hanya mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan tetapi juga informasi yang bisa diperoleh dari analisis fundamental tentang
perusahaan dan perekonomian sehingga harga selalu wajar dan tidak ada investor yang mampu memperoleh perkiraan yang lebih baik tentang saham. Perkembangan harga saham suatu
perusahaan mencerminkan nilai perusahaan tersebut sesuai penilaian para pemodal dan harga saham mencerminkan kemakmuran perusahaan bagi perusahaan publik Husnan, 2009:38.
2.2 Kerangka Berpikir
“Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan Earning Per Share EPS. Karena hal ini menggambarkan jumlah
rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan Earning Per Share EPS yang besar, karena hal itu merupakan salah satu indikator
keberhasilan suatu perusahaan. Earning Per Share EPS yang besar menandakan kemampuan
perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham” Lukman Syamsudin, 2011:66.
Perusahaan juga memerlukan tambahan dana untuk ekspansi usahanya. Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan eksternal dengan biaya yang lebih rendah daripada sistem
perbankan. Perusahaan yang go public emiten menerbitkan saham untuk mendapatkan tambahan dana. Informasi emiten baik keuangan maupun non-keuangan perusahaan diserahkan
ke bursa efek tempat perusahaan mendaftar. Informasi tersebut berupa laporan keuangan perusahaan, laporan manajemen, laporan analisis keuangan, dan lain-lain Sparta dan
Februwaty, 2005:71. Tetapi investor pun ingin mengetahui apakah saham yang dibelinya bisa mendatangkan keuntungan atau tidak. Maka dari itu, investor ingin mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi harga saham yang dibelinya. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, maka investor dapat melakukan estimasi atas harga saham, sehingga mereka dapat
memutuskan apakah saham tersebut layak dibeli atau harus dijual. Selain itu, pihak manajemen perusahaan juga ingin mengetahui dan memahami motif investor dalam menanamkan modalnya,
sehingga manajemen perusahaan dapat menyusun strategi perusahaan untuk menarik para investor dalam menanamkan dananya pada perusahaan tersebut Ridha dan Osmad, 2007:60.
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah sebagai berikut: “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan” Sugiyono, 2011:64. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan
sementara hipotesis : H
1
: Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap Harga Saham H
2:
Price To Book Value PBV berpengaruh terhadap Harga Saham H
3
: Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV berpengaruh terhadap Harga Saham
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
“Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 2011:38. Dari Penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa objek penelitian adalah untuk
menjelaskan sebuah data yang di tetapkan oleh peneliti untuk tujuan tertentu. Maka objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share EPS, Price To Book Value PBV dan Harga Saham
pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, Peneliti memilih metode penelitian deskriftif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas
bagaimana pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dengan data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan fenomena yang ada dan
sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga dapat diketahui mengenai pengaruhnya dengan berdasarkan teori dan pengujian hipotesis.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Tabel 4.1 Hasi Estimasi Model Regresi
Sumber: Lampiran Output SPPS 16
Melalui hasil pengolahan data seperti diuraikan pada tabel 4.1 maka dapat dibentuk
model prediksi variabel Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap harga saham adalah :
Y = 4.626 + 0.607X
1
+ 0.274X
2
Dari persamaan di atas dapat kita lihat nilai konstanta sebesar 4.626 Hal ini menunjukkan bahwa apabila semua variabel independent bernilai 0, maka harga saham
bernilai 4.626. Earning Per Share EPS X
1
mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0.607. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali Earning
Per Share EPS akan menaikkan harga saham sebesar 0.607 persen dengan asumsi bahwa nilai variabel Price To Book Value PBV tidak berubah tetap.
Price To Book Value PBV X
2
mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0.274. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu persen Price To Book Value
PBV akan meningkatkan harga saham sebesar 0.274 persen dengan asumsi bahwa nilai Price To Book Value PBV tidak berubah tetap.
4.2 Pembahasan
Earning Per Share EPS memberikan perngaruh terhadap harga saham dengan persentase 76.9, sedangkan persentase sisanya 23.1 dipengaruhi oleh faktor
lainnya. Artinya pengaruh yang diberikan Earning Per Share EPS bisa dikatakan sedang dan signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut sesuai dengan masalah yang
terjadi di PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, yaitu ketika Earning Per Share EPS yang di berikan besar namun pada harga sahamnya malah mengalami penurunan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa adanya masalah fundamental lainnya yang tidak mencerminkan
fundamental perusahaan.
faktor fundamental
lain yang
mempengaruhinya dapat di lihat dari rasio leverage, likuiditas, profitabilitas dan aktivitasnya. Hal ini sesuai dengan kutipan pernyataan sekretaris perusahaan PTBA.
Price To Book Value PBV juga memberikan perngaruh terhadap harga saham dengan persentase 13.9, sedangkan persentase sisanya 86.1 dipengaruhi oleh faktor
lainnya. Artinya pengaruh yang diberikan Price To Book Value PBV bisa dikatakan lemah dan signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut sesuai dengan masalah yang
terjadi di beberapa perusahaan pertambangan batubara, yaitu ketika Price To Book Value PBV yang di berikan besar namun pada harga sahamnya malah mengalami
penurunan. Karena hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya masalah oleh faktor lain yang mempengaruhinya seperti Book Value Per Share BV, Price Earning Ratio PER,
Debt To Equity ratio DER. Hal ini sesuai dengan fenomena yang di kutif dari statistik di IDX.
Besar pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap harga saham sebesar 84.5. Hubungan Earning Per Share EPS dan Price To Book
Value PBV terhadap harga saham sangat kuat dalam mempengaruhi pergerakan harga saham. Sedangkan persentase sebesar 15.5 sisanya di pengaruhi oleh faktor-faktor
lain seperti Book Value Per Share BV, Price Earning Ratio PER, dan Debt To Equity Ratio DER .Karena faktor tersebut juga mempengaruhi pergerakan harga saham.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV terhadap harga saham pada perusahaan Pertambangan batubara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2012, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Earning Per Share EPS memiliki pengaruh sangat kuatsangat erat dan signifikan dengan
arah positif terhadap harga saham, sehingga Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap harga saham. Artinya, semakin besar Earning Per Share EPS maka akan
semakin besar pula tingkat harga saham perusahaan. 2. Price To Book Value PBV memiliki pengaruh lemah dan signifikan dengan arah positif
terhadap harga saham, sehingga Price To Book Value PBV berpengaruh terhadap harga saham. Artinya, semakin besar Price To Book Value PBV maka akan semakin besar pula
tingkat harga saham perusahaan. 3. Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV berpengaruh sangat kuat dan
signifikan dengan arah potisif terhadap harga saham. Artinya Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV dapat mempengaruhi pergerakan harga saham dari perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Kegunaan Teoritis
a Bagi pengembangan ilmu akuntansi, khususnya akuntansi keuangan sebaiknya untuk penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel Earning Per Share EPS dan
Price To Book Value PBV, tetapi dapat juga digunakan variabel lain seperti Price Earning Ratio PER, Book Value BV, Debt To Equity Ratio DER, dan lain-lain agar
dapat menghasilkan hasil penelititan yang lebih akurat dalam mengetahui variabel apa saja yang dapat berpengaruh terhadap harga saham baik secara parsial maupun
simultan.
b Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat di jadikan acuan, tambahan pemikiran dan kajian dalam peneltian selanjutnya yang berhubungan dengan Earning Per Share EPS
dan Price To Book Value PBV. Selain itu juga dalam menentukan variabel tidak bebas tidak hanya melihat Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV saja,
karena masih banyak faktor internal dan eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham. Sealin itu juga, jumlah sampel dan perusahan yang diteliti sebaiknya
diperbanyak untuk memperkuat hasil penelitian.
2. Bagi Kegunaan Praktis
a Bagi perusahaan Earning Per Share EPS dan Price To Book Value PBV merupakan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham karena kedua rasio keuangan tersebut
merupakan informasi yang digunakan oleh investor dalam menganalisa harga saham. Oleh karena itu, perusahaan hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan laba
perusahaan pertambangan batubara, karena laba merupakan hal pokok bagi investor untuk mengukur kinerja perusahaan. Meningkatkan laba perusahaan tersebut dapat
dilakukan dengan cara mengoptimalkan asset dan ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba yang besar. Selain itu juga, perusahaan dapat mengurangi