Pengolahan dan Analisis Data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari 48 jumlah sampel yang dilakukan penelitian, sebanyak 32 responden 66,7 yang mengeluhkan terjadinya Low Back Pain LBP. 2. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia responden dengan kejadian Low Back Pain LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung dengan p = 0,178. 3. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT responden dengan kejadian Low Back Pain LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung dengan p = 0,186. 4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan kejadian Low Back Pain LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung dengan p = 0,169. 5. Terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian Low Back Pain LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung dengan p = 0,011. 6. Terdapat hubungan yang bermakna antara berat beban kerja kerja dengan kejadian Low Back Pain LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung dengan p = 0,001. 7. Terdapat hubungan yang bermakna antara posisi kerja dengan kejadian Low Back Pain LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung dengan p = 0,000. 8. Faktor posisi kerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian LBP pada buruh panggul di Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung.

5.2 Saran

1. Bagi pekerja, senantiasa memperhatikan aspek ergonomi dalam bekerja terutama posisi dalam bekerja maupun berat beban yang akan di angkut pada saat bekerja guna mencegah maupun mengurangi angka kejadian LBP. 2. Bagi Dinas KesehatanInstansi Terkait, diharapkan memberikan pelayanan kesehatan seperti konseling atau penyuluhan keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada pekerja informal, sehingga dapat mengurangi penyakit akibat kerja terutama Low Back Pain LBP. 3. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor- faktor lain yang dapat menyebabkan Low Back Pain LBP dengan menggunakan tes lainnya serta metode lain seperti case control dan perlu melakukan penelitian terhadap Low Back Pain LBP secara tepat agar hasil lebih akurat dan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Anies. 2005. Penyakit akibat kerja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hlm. 20-3. Astuti RD. 2007. Analisa pengaruh aktivitas kerja dan beban angkat terhadap kelelahan muskuluskeletal. Gema Teknik 2: 28-9. Basuki K. 2009. Faktor risiko kejadian low back pain pada operator tambang sebuah perusahaan tambang nickel di Sulawesi Selatan. Jurnal Promkes 42: 115-21. Bridger RS. 2003. Introduction to ergonomics international edition. Singapore: McGraw-Hill Book Co: 45-7. Buchari. 2007. Penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. Medan: Universitas Sumatera Utara. Hlm. 1-28. Catur Y. 2012. Hubungan antara teknik mengankat beban dengan keluhan nyeri pinggang pada buruh gendong di Pasar Buah Johar Semarang. Jurnal Visikes 11:1. Dachlan LM. 2009. Pengaruh back exercise pada nyeri punggung bawah [tesis]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Dahlan MS. 2008. Statistik untuk kedokteran kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 68. Delitto A, George SZ, Dillen LV, Whitman JM, Sowa G, Shekelle P et al. 2012. Low back pain clinical practice guidelines linked to the international classification of functioning, disability, and health from the orthopaedic section of the american physical therapy association. J Orthop Sports Phys Ther

424: A11.

Effendi F. 2007. Ergonomi bagi pekerja sektor informal. Cermin Dunia Kedokteran 34: 1-154. Fathoni H. 2009. Hubungan sikap dan posisi kerja dengan low back pain pada perawat di RSUD Purbalingga. Jurnal FKIK Unsoed 43. Faturahman Y, Maywati S. 2010. Perbedaan sikap kerja duduk ergonomis dan tidak ergonomis terhadap keluhan nyeri otot pinggang pada pekerja tenun kerajinan tikar mending di Desa Kamulyan Manonjaya Tasikmalaya. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, et al. 2008. Back and neck pain. Dalam: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th Ed. New York: McGraw- Hill. Harrianto R. 2010. Buku ajar kesehatan kerja. Jakarta: EGC. hlm 83-9. Harsono. 2009. Kapita selekta neurologi. Edisi II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hlm. 97-9. Hoy D, Brooks P, Blyth F, Buchbinder R. 2010. The epidemiology of low back pain. Best Pract Res Clin Rheumatol 24: 769-81. Huldani. 2012. Nyeri punggung. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat. Humantech. 2003. Applied ergonomics training manual. Berkeley: Humantech Inc. 189-201 Kantana T. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan low back pain pada kegiatan mengemudi tim ekspedisi PT. Enseval Putera Megatrading Jakarta Tahun 2010 [skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Kasjmir YI. 2009. Nyeri spinal. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V. Jilid III. Jakarta: Interna Publishing. Hlm 2720-3. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2012. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia No.609MEN2012. Pedoman penyelesaian kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jakarta. Khaizun. 2013. Faktor penyebab keluhan subyektif pada punggung pekerja tenun sarung ATBM di Desa Wanarejan Utara Pemalang [skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Koentjoro SL. 2010. Hubungan antara Indeks Masa Tubuh IMT dengan derajat osteoarthritis lutut menurut Kellgren dan Lawrence [skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro. Koley S, Kaur J, Sandhu JS. 2010. Biological risk indicators for non-specific low back pain in young adults of Amritsar Punjab India. J Life Sci 21: 43-8. Kurniawidjaja, Meily L. 2011. Teori Dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Depok: UI Press. Hlm. 32-6. Lailani TM, Dewi DRL, Handoko W. 2013. Hubungan antara peningkatan indeks massa tubuh dengan kejadian nyeri punggung bawah pada pasien rawat jalan di poliklinik Saraf RSUD Dokter Soedarso Pontianak. Pontianak: Universitas Tanjung Pura. Marras, William S, Karwowski W. 2006. Fundamentals and assessment tools for occupational ergonomics. USA: CRC Press. 112-22.