5
revisi tersebut direncanakan untuk tahun anggaran 2011,belanja pemeliharaan gedung dan bangunan gedung dapat alokasi dana misalnya sebesar
Rp.62.600.000,-. Karena
setelah dihitung
kembali, jumlah
anggaran Rp.62.600.000,-tersebut tidak cukup hingga bulan Desember tahun 2011. Untuk
itu POK belanja pemeliharaan gedung dan bangunan, khususnya pemeliharaan gedung kantor direvisi menjadi Rp.80.000.000,-.
Uraian tersebut memberi gambaran yang jelas bahwa penyelesaian proses penyusunan DIPA tidak harus cepat, melainkan juga harus tepat. Karena
pemerintah sengaja membuat peraturan agar penyusunan pagu anggaran 2011 dilakukan pada tahun 2010, dengan tujuan supaya DIPA yang keluar adalah DIPA
yang benar-benar Siap untuk digunakan. Sehubungan dengan uraian yang telah dijelaskan diatas, penulis tertarik
untuk memberikan topik bahasan perihal penyusunan anggaran DIPA ini berdasarkan perolehan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama
pelaksanaan Kerja Praktek yang bertempat di Kantor Wilayah VIII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bandung dengan judul
“Proses Penyusunan Anggaran DIPA Tahun 2011 Di Kantor Wilayah VIII Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara Bandung ”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud Kerja Praktek
Penulisan hasil Kerja Praktek ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas Laporan Kerja Praktek pada Sarjana Strata I Fakultas Ekonomi dengan
6
melengkapi materi kuliah melalui pengamatan dan partisipasi langsung di lapangan dan mencoba mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku
perkuliahan.
Tujuan Kerja Praktek
Tujuan penulisan adalah untuk mendiskripsikan dan mempelajari hal-hal yang tercantum dalam identifikasi pengamatan, diantaranya untuk mengetahui dan
menerapkan: 1
Proses penyusunan anggaran DIPA tahun 2011 di Kantor Wilayah VIII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bandung.
2 Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan anggaran
DIPA tahun 2011 di Kantor Wilayah VIII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bandung.
3 Altematif pemecahan hambatan terhadap hambatan yang timbul dalam
penyusunan anggaran DIPA tahun 2011 di Kantor Wilayah VIII Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Bandung
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Adapun kegunaan kerja praktek yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis : Dengan kegiatan praktek kerja ini penulis berharap dapat
memperoleh manfaat tentang suasana di lingkungan kerja dengan cara, memberikan pengalaman dalam hal praktis, kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi di dalam dunia kerja. Memberikan pemahaman tentang
7
bagaimana proses penyusunan anggaran DIPA dan hal apa saja yang menjadi hambatan dalam proses penyusunan anggaran DIPA.
2. Bagi Instansi : Selain sebagai salah satu sumber pemikiran yang konstruktif
bagi perusahaan dalam rangka membangun kinerja perusahaan ke arah yang lebih profesional juga sebagai bahan masukan dalam kegiatan operasional
perusahaan. 3.
Bagi Ilmu Akuntansi : Semoga dapat menjadi sumbangan wawasan dan pikiran sebagai sumber informasi dan referensi serta sebagai bahan yang
memperkaya ilmu pengetahuan di lingkungan Sarjana S1, Fakultas Ekonomi Akuntansi mengenai pentingnya proses penyusunan anggaran DIPA di
lingkungan atau instansi pemerintah dalam rangkaian proses aktivitasnya untuk mencapai peningkatan demokrasi dan kinerja pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 4.
Bagi Kanwil VIII DJKN Bandung : Memberikan masukan dan menambah informasi bagi Kanwil VIII DJKN Bandung guna mengevalusi kembali
mengenai Proses Penyusunan Anggaran DIPA.
1.4 Metode Kerja Praktek