Seringkali timbul masalah dalam mengevaluasi sistem PDE karena pemrosesan transaksi biasanya melibatkan lebih banyak tahapan dibandingkan sistem
manual, sehingga hal ini membuka peluang untuk kekeliruan dan ketidakberesan.Ini bermakna bahwa biasanya dibutuhkan jumlah pengendalian intern yang lebih besar
dalam sistem PDE. Lebih jauh, banyak pengendalian menyangkut jejak transaksi yang tidak kelihatan. Hal ini sering bersifat teknis. Oleh karena itu bayak akuntan
menggunakan spesialis PDE untuk mengevaluasi pengendalian intern bila klien memiliki sistem PDE yang signifikan. Arens Loebbecke, 1993
2.4 Hipotesis Awal
Sugiyono 2010 menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut : “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta
–fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi hipotesis juga
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
”
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas dimana ada hubungan positif antara
variabel X
1
dengan variabel Y, variabel X
2
dengan Y, dan variabel X
1
dan X
2
terhadap variabel Y.. Maka penulis berasumsi mengambil keputusan sementara
hipotesis : 1. Sistem
Informasi Akuntansi,
berpengaruh signifikan
terhadap Pengendalian Internal di PT. Telkom
2. Audit Sistem Informasi berpengaruh signifikan terhadap Pengendalian Internal di PT. Telkom, tbk pusat
3. Sistem Informasi Akuntansi dan Audit Sistem Informasi berpengaruh signifikan terhadap Pengendalian Internal di PT. Telkom, tbk pusat
Model interaksi hipotesis di antara sistem informasi akuntansi, audit sistem informasi, dan pengendalian internal di perlihatkan pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1 Paradigma Pemikiran
X
1
– Y : Mahdi Sajady 2008, Tan Kwang En 2011, Lilis Puspitawati Sri Dewi Anggadini 2011
X
2
– Y : Romney dan Steinbart 2003, p321, Weber 1999:10, Hiro 1996:1-2 Y
Pengendalian Internal X
1
Sistem Informasi Akuntansi
X
2
Audit Sistem Informasi
51
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara objektif. Pengertian objek penelitian
menurut Sugiyono 2005:32 adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan. Menurut Arikunto 2001:29, objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu
sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian yaitu mengenai sistem informasi akuntansi, audit sistem informasi, dan pengendalian
internal di PT. Telkom tbk, pusat di Jl.Japati No. 1 Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik yang berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok
permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.