selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t sebagai berikut:
a. Rumus uji t yang digunakan adalah :
Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n- k-1 dengan taraf signifikansi 5.
b. Hipotesis H01 ; ρ = 0, Kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan. H11 ; ρ ≠ 0, Kebijakan hutang berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan . H02 ; ρ = 0, Keputusan investasi tidak berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan. H12 ; ρ ≠ 0, Keputusan investasi berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan. c. Menentukan tingkat signifikan. Ditentukan dengan 5 dari
derajat bebas dk=n-k-1, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan
hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan
variabel-variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
d. Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel
H0 ditolak apabila thitung ttabel α = 0,05. Kriteria penarikan pengujian:
Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis yaitu sebagai berikut : 1.
thitung≥ ttabel maka H0 ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel bebas dan
variabel terikat ada hubungannya. 2.
Jika thitung≤ ttabel maka H0 ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel bebas dan
variabel terikat tidak ada hubungannya.
IV.
Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptive 4.1.2 Analisis Verifikatif
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.1.2.1.1 Uji Normalitas
Berdasarkan pada normal p-plot residual terlihat bahwa residual berdistribusi secara normal. Hal ini
terlihat dari data yang menyebar dekat dari diagonal atau mengikuti arah garis diagonal. Jadi dapat
disimpulkan
model regresi
memenuhi asumsi
normalitas residual.
4.1.2.1.2 Uji Autokorelasi
Dari tabel Model summary diperoleh nilai d sebesar 1,916. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai dL
dan dU pada tabel Durbin- Watson. Untuk α=0.05, k=2
dan n=36, diperoleh dL= 1,43 dan dU= 1,62. Nilai d dL , maka dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.
4.1.2.1.3 Uji Heteroakedastistias
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa titik- titik menyebar dan dan tidak membentuk sebuah pola
serta sebarannya berada diatas dan dibawah titik nol. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tidak terdapat
pelanggaran asumsi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.1.2.1.4 Uji Multikolinieritas
Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas jauh di bawah 10,
yakni X
1
= 1,240 dan X
2
= 1,240. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar
variabel bebas dalam model regresi.
4.1.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda
Dari output di atas diketahui nilai kontstanta dan koefisien regresi sehingga dapat dibentuk persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut: Y = 1,058 + 0,829 X
1
+ 0,948 X
2
Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut: b
= 1,058 artinya jika variabel X
1
X
2
bernilai nol 0, maka variabel Y akan bernilai 1,058 satuan.
b
1
= 0,829 artinya jika Kebijakan Hutang X
1
meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainnya
konstan, maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,829 satuan.
b
2
= 0,948 artinya jika Keputusan Investasi X
2
meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainnya
konstan, maka variabel Y akan meningkat sebesar 0,948 satuan.
4.1.2.3 Analisi Korelasi
Nilai korelasi yang diperoleh antara Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan dan Keputusan Investasi terhadap
Nilai Perusahaan konstan sebesar 0,476 dan masuk dalam kategori sedang. Artinya hubungan antara kebijakan hutang
dan keputusan investasi dengan Nilai Perusahaan terjadi hubungan berbanding lurus positif yang kuat pada saat
Keputusan Investasi dan kebijakan hutang semakin tinggi akan diikuti dengan Nilai Perusahaan yang menjadi semakin tinggi.
4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi
Dari hasil uji individu diatas diketahui bahwa variabel X
1
Kebijakan Hutang terhadap variabel Y Nilai Perusahaan memiliki pengaruh positif sebesar 0,2195 atau 21,95 dan X
2
Keputusan Investasi terhadap variabel Y Nilai Perusahaan memiliki pengaruh positif sebesar 0,0070 atau 0,70.
4.1.2.5 Pengujian Hipotesis Simultan Uji F
Berdasarkan output di atas diketahui nilai F
hitung
sebesar 0,426 dengan p-value sig 0,005
. Dengan α=0,05 serta derajat kebebasan v
1
= 45 n-k+1 dan v
2
= 2, maka di dapat F
tabel
3,220. Dikarenakan nilai F
hitung
F
tabel
6,151 3,220 maka H
ditolak, artinya variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi
yang terdaftar di bursa efek indonesia pada periode tahun 2009-2013.
4.1.2.6 Pengujian Hipotesis Parsial Uji T
Dari output SPSS diatas diperoleh nilai t
hitung
untuk X
2
sebesar 1,718 dan t
tabel
2,018. Dikarenakan nilai t
hitung
t
tabel
, maka H diterima, artinya Keputusan Investasi Investasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di bursa efek indonesia
pada periode tahun 2009-2013.
4.2 Pembahasan 4.2.1