Pengertian Kewenangan TINJAUAN PUSTAKA
e. Bahaya dari luar.
Dalam kelompok masyarakat tersebut kemudian terjalin hubungan antar individu yang melandasi hubungan kekerabatan, tempat tinggal dan kesamaan kepentingan.
Dalam desa tersebut terdapat adanya kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum, adat istiadat, dan kebiasaan yang masih hidup dan
tetap diakui. Menurut Prof. Ter Haar, yang dimaksud dengan masyarakat hukum yaitu suatu lingkungan kehidupan penduduk yang mempunyai tata susunan
sebagai berikut: a.
Tata susunan kekal; b.
Mempunyai harta kekayaan sendiri wilayah dan sumber kehidupan dab pendapatan;
c. Mempunyai pengurus sendiri;
d. Merupakan suatu unit atau suatu kesatuan yang kompleks terhadap pihak luar.
Sedangkan menurut Hazairin, masyarakat-masyarakat hukum adat seperti desa di
Jawa, marga di Sumatera Selatan, nagari di Minangkabau, kuria di Tapanuli,wanua di Sulawesi Selatan adalah kesatuan-kesatuan kemasyarakatan
yang mempunyai kelengkapankelengkapan untuk sanggup berdiri sendiri yaitu mempunyai kesatuan hukum, kesatuan penguasa dan kesatuan lingkungan hidup
berdasarkan hak bersama atas tanah dan air bagi semua anggotanya. Bentuk hukum kekeluargaannya patrilineal, matrilineal, atau parental mempengaruhi
sistem pemerintahannya terutama berlandaskan atas pertanian, peternakan, perikanan, dan pemungutan hasil hutan dan hasil air, ditambah sedikit juga
perburuan binatang liar, pertambangan dan kerajinan tangan. Semua anggotanya
sama dalam hak dan kewajibannya. Penghidupan mereka berciri komunal, di mana gotongroyong, tolong-menolong, serasa dan semalu mempunyai peranan
yang besar. Adanya sejumlah penduduk dalam suatu wilayah atau tempat tinggal yang
permanen, biasanya mempunyai ikatan solidaritas yang sangat kuat sebagai pengaruh kesatuan wilayah tempat tinggal.
Keadaan ini menyebabkan pola tata masyarakat desa mempunyai ciri khas yaitu
masyarakat komunal. Manusia dalam masyarakat tersebut merupakan mahkluk dalam ikatan kemasyarakatan yang erat dan kekal. Kondisi ini dapat dilihat dari:
a. Hukum adat itu memandang masyarakat sebagai paguyuban, yaitu kehidupan
bersama telah ada dan manusia memandang lainnya sebagai tujuan; b.
Hubungan manusia menghadapi manusia lainnya dilakukan dengan perasaan dan segala sentimennya.
Istilah desa secara eksplisit tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu terdapat dalam Pasal 7 Angka 43. Dalam undang-undang tersebut yang dimaksud dengan desa yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal- usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.