Daerah Penangkapan Ikan laporan pratikum pole and line

16

3.6 Daerah Penangkapan Ikan

Penentuan daerah penangkapan ikan yang umum dilakukan oleh nelayan sejauh ini masih menggunakan cara -cara tradisional, yang diperoleh secara turun - temurun. Akibatnya, tidak mampu mengatasi perubahan kondisi oseanografi dan cuaca yang berkaitan erat dengan perubahan daerah penangkapan ikan yang berubah secara dinamis. Ekspansi nelayan besar ke daerah penangkapan nelayan kecil mengakibatkan terjadi persaingan yang kurang seh at bahkan sering terjadi konflik antara nelayan besar dengan nelayan kecil. Secara garis besarnya daerah penangkapan, penyebaran dan migrasi ikan sangat luas, yaitu meliputi daerah tropis dan sub tropis dengan daerah penangkapan terbesar terdapat disekitar perairan khatulistiwa. Daerah penangkapan ikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu operasi penangkapan ikan. Dalam hubungannya dengan alat penangkap, maka daerah penangkapan tersebut haruslah baik dan dapat menguntungkan dalam arti ikan melimpah, berg erombol, daerah aman, tidak jauh dari pelabuhan dan alat penangkap mudah dioperasikan, Waluyo, 1987. Lebih lanjut Paulus 1986, menyatakan bahwa hal ini erat hubungannya dengan kondisi oseanografi dan meteorologi suatu perairan dan faktor biologi dari ikan-ikan itu sendiri. Musim penangkapan di perairan Indonesia bervariasi, musim penangkapan di suatu perairan belum tentu sama dengan perairan yang lain. Berbeda dari musim ke musim dan bervariasi menurut lokasi penangkapan. Bila hasil tangkapan lebih banyak dari biasanya disebut musim puncak dan apabila dihasilkan lebih sedikit dari biasanya musim paceklik. Pengetahuan mengenai penyebaran dan bioekologi berbagai jenis ikan sangat penting artinya bagi usaha penangkapan, data dan informasi tentang penyebaran dan bioekologi ikan pelagis sangat diperlukan dalam mengkaji daerah penangkapan ikan di suatu perairan seperti perairan laut Banda, kawasan Timur Indonesia, kawasan Samudera Hindia dan lain sebagainya. sumber , http:www.pusluh.kkp.go.idindex.phparsipfile89penangkapan-ikan- denganpoleline.pdf 17

3.6.1 Fishing ground

Daerah penangkapan KM. Sari Cakalang 07 umumnya dilakukan di Laut Sulawesi dimana terdapat beberapa rumpon yang telah dipasang sebelumnya oleh para nelayan sekitar maupan rumpon milik dari perusahaan PT. Pelayaran Beta Putra Daerah yang dimanfaatkan oleh nelayan penangkap ikan lainnya. Gambar,14 fishing groud Daerah penangkapan dapat berubah apabila dipengaruhi oleh migrasi ikan, migrasi ikan adalah pergerakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. 18 ARumpon Dalam upaya meningkatkan hasil tangkapan ikan, khususnya ikan pelagis adalah sangat terbatasnya alat bantu untuk menentukan atau mencari gerombolan ikan berkaitan erat dengan daerah penangkapan ikan, seperti nelayan yang mau menangkap ikan yang berangkat dari pangkalan untuk menangkap ikan sehingga selalu berada dalam ketidak pastian tentang lokasi yang potensial untuk penangkapan ikan, sehingga hasil tangkapannya juga menjadi tidak pasti. Rumpon merupakan salah satu alat bantu untuk meningkatkan hasil tangkapan dimana mempunyai konstruksi menyerupai pepohonan yang dipasang ditanam disuatu tempat di perairan laut yang berfungsi debagai tempat berlindung, mencari makan, memijah, dan berkumpulnya ikan.Sehingga rumpon dapat diartikan tempat berkumpulnya ikan. Untuk mengefisiensikan operasi penangkapan ikan, rumpon merupakan alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi sebagai pembantu menari perhatian ikan agar berkumpul disuatu tempat yang selanjutnya dilakukan penangkapan ikan. Rumpon telah menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan dae rah penangkapan buatan dan manfaat keberadaannya cukup besar. Sebelum mengenal rumpon, nelayan menangkap ikan dengan cara mengejar ikan atau menangkap kolompok ikan, yang terlihat di permukaan air. Saat ini makin berkembangnya rumpon maka pada saat musim penangkapan, lokasi atau daerah penangkapan menjadi pasti disuatu tempat yaitu di tempat lokasi rumpon. Dengan telah ditentukan daerah renang ikan dengan menyisir laut yang luas yang belum tentu kapan menemukan adanya kelompok ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Nelayan di beberapa daerah telah banyak menerapkan rumpon ini, di Utara pulau Jawa telah lama mengenal rumpon untuk memikat ikan agar berkumpul disekitar rumpon, sehingga memudahkan penangkapan ikan.Rumpon pada umumnya dipasang ditanam pada kedalaman 30-75 meter, sumber , http:www.pusluh.kkp.go.idindex.phparsipfile89penangkapan-ikan- denganpoleline.pdf 19 B Fungsi Rumpon Beberapa keuntungan dalam penggunaan rumpon yakni; memudahkan pencarian gerombolan ikan, biaya eksploitasi dapat dikurangi dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan kecil, DirektoratJenderal Perikanan, 1995 Funsi rumpon sebagai alat bantu dalam penangkapan ikan adalah sebagai berikut ; a Sebagai tempat mengkonsentrasi ikan agar lebih mudah ditemukan gerombolan. b Sebagai tempat berlindung bagi ikan dari serangan ikan predator. c Sebagai tempat berkumpulnya ikan d Sebagai tempat untuk memijah bagi ikan e Sebagi tempat pertumbuhan plankton f Sebagai tempat mencari makan g Sebagai tempat berkumpulnya ikan. Gambar 15 Rumpon Banyak ikan-ikan kecil dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan dan plankton tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan besar. Ada beberapa jenis ikan pelagis seperti tuna dan cakalang yang berkumpul di sekitar rumpon. 20

3.7 Proses Penangkapan