Kepentingan Motivasi Terpendam Staff Administrasi Humas Bagian Publikasi Dan Dokumentasi.

dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang disampaikan komunikator yang diartikan lain oleh komunikan sehingga menimbulkan salah pengertian.

2. Kepentingan

Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang hanya akan memperhatikan prasangka yang ada hubungannya dengan kepentingannya, karena kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian, tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.

3. Motivasi Terpendam

Motivasi akan mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang, maka semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan, begitu juga sebaliknya.

4. Prasangka

Prasangka atau prejudice merupakan salah satu hambatan bagi suatu kegiatan komunikasi. Orang yang mempunyai prasangka bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi sehingga sulit bagi komunikator untuk mempengaruhi komunikan. Prasangka mengakibatkan komunikan menjadi berpikir tidak rasional dan berpandangan negatif terhadap komunikasi yang sedang terjadi. Effendy, 1993: 45-49.

2.3. Tinjauan Tentang Komunikasi Kelompok

Kelompok merupakan salah satu wadah aktivitas anggota organisasi yang dapat dibentuk kapan saja serta didukung oleh sejumlah anggota terentu yang tidak terbatas. Di dalam organisasi juga sering ditemui adanya komunikasi dalam kelompok-kelompok kecil, seperti dalam rapat, konferensi, dan komunikasi dalam kelompok kerja. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa kebanyakan organisasi menggunakan kelompok-kelompok dalam pekerjaannya sehari-hari. Pengertian tentang kelompok diungkapkan oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi, kelompok adalah: “Sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.” Mulyana, 2000: 74. Menurut Drs. M. O. Palapah dan Drs. Atang Syamsudin dalam buku Studi Ilmu Komunikasi, menyatakan bahwa pengertian komunikasi kelompok adalah pernyataan manusia yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Kelompok adalah dimaksudkan suatu kumpulan manusia yang mempunyai antar hubungan sosial yang nyata dan yang memperlihatkan struktur yang nyata pula.

2.4. Tinjauan Tentang Komunikasi Antarpribadi

2.4.1. Definisi Komunikasi Antarpribadi

Manusia merupakan makhluk sosial, karena itu kehidupan manusia selalu ditandai pergaulan antar manusia, misalnya pergaulan dalam keluarga, lingkungan tetangga, sekolah, tempat bekerja, organisasi sosial; dan lain-lain. Hakikat pergaulan itu ditunjukkan antara lain oleh derajat keintiman, frekuensi pertemuan, jenis relasi, mutu interaksi diantara mereka, terutama faktor sejauhmana keterlibatan dan saling mempengaruhi. Pergaulan manusia merupakan salah satu bentuk peristiwa komunikasi dalam masyarakat. Menurut Schramm 1974 diantara manusia yang saling bergaul, ada yang saling berbagi informasi, namun ada pula yang membagi gagasan dan sikap. Demikian pula menurut Merrill dan Lownstein 1971, bahwa dalam pergaulan antarmanusia selalu selalu terjadi proses penyesuaian pikiran, penciptaan simbol yang mengandung suatu pengertian bersama. Theodorson 1969 selanjutnya mengemukakan pula bahwa, komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang atau satu kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung pengaruh tertentu. Proses pengaruh tersebut merupakan suatu proses yang bersifat psokologis yang pada gilirannya membentuk proses sosial. Di sini komunikasi antarpribadi itu mempunyai keunikan karena selalu dimulai dari proses hubungan yang bersifat psikologis, dan proses psikologis selalu mengakibatkan keterpengaruhan. Benar seperti diungkapkan DeVito 1976 bahwa, komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima orang lain dengan efek dan umpan balik yang langsung. Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi antarpribadi adalah: “Pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis.” Effendy, 1986. Sifat dialogis itu ditunjukkan melalui komunikasi lisan dalam percakapan yang menampikan arus balik yang langsung. Jadi komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga, komunikator mengetahui dengan pasti apakah pesan-pesan yang dia kirimkan itu diterima atau ditolak, berdampak positif atau negatif. Jika tidak diterima maka komunikator akan memberi keempatan seluas-luasnya kepada komunikasi untuk bertanya

2.4.2. Fungsi Komunikasi Antarpribadi

Keistimewaan utama dari komunikasi antarpribadi terletak pada umpan balik yang tidak ditunda undelayed feedback. Fungsi umpan balik komunikasi antarpribadi bagi para peserta komunkasi adalah, setiap komunikator segera mengetahui secara langsung apakah pesan-pesan dan dirinya diterima atau ditolak oleh komunikan. Apabila mereka saling menanggapi pesan dan menerima kehadiran pribadi masing-masing maka telah terjadi komunikasi antarpribadi yang dialogis. Umpan balik berfungsi sebagai unsur pemerkaya, pemerkuat komunikasi antarpribadi sehingga harapan-harapan, minat, keinginan, para komunikator, dan komunikan dapat dicapai.

2.5. Tinjauan Tentang Humas

2.5.1. Pengertian Humas

Humas merupakan suatu disiplin ilmu komunikasi, yang salah satunya mempelajari bagaimana membina hubungan saling pengertian antara pihak perusahaan dengan publiknya. Adapun pengertian humas tersebut menurut The Institute Of public Relations adalah sebagai berikut: “Bahwa Pubic Relations adalah merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan dan dilakukan terus menerus untuk mendapatkan dan saling menjalin saling pengertian antara satu organisasi dengan publiknya”.Thomas,1989:2 Sedangkan menurut Frank Jefkins dalam bukunya public Relations In Word Marketing mengatakan bahwa:”Public Relations adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik.”Soemirat, Elvinaro 2003:13 Dengan demikian berdasarkan definisi di atas diketahui bahwa kegiatan Public Relations tertanam usaha untuk memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan dari publik suatu badan khususnya, dan masyarakat umumnya. Dan untuk merencanakan program dalam meningkatkan citra perusahaan, dengan senantiasa membina hubungan baik antara perusahaan dengan publik internal maupun eksternal.

2.5.2. Tujuan Humas Menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya Dasar Dasar

Public Relations , adalah “Mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favourable image atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan berbagai publik.” Abdurachman, 2001: 34. Menurut Oemi Abdurachman, tujuan Public Relations terbagi dua, yaitu: 1. Tujuan Internal, membina hubungan baik antara manajemen dengan pegawai sehingga tercipta komuniaksi timbal balik. 2. Tujuan Eksternal, mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan instansi, hingga terbentuk opini publik. Abdurachman, 2001: 34. Dapat disimpulkan bahwa tujuan Public Relations adalah untuk membentuk, menciptakan, dan mempertahankan citra positif + dari suatu perusahaan atau organisasi.

2.5.3. Ciri Ciri Humas Menurut Onong U. Effendy, dalam buku Human Relations dan

Public Relations , ciri dari Public Relations adalah sebagai berikut: 1. Public Relations adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. 2. Public Relations merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi dan publik yang menjadi sasarannya. Baik itu publik internal maupun publik eksternal. 3. Operasionalisasi Public Relations adalah membina hubungan yang baik dan harmonis dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari organisasi maupun pihak luar. Effendy, 1999: 31.

2.5.4 Fungsi Humas

Mengenai konsep fungsional humas, Scote M Cultip dan allen Center dalam bukunya Efeektive Public Relations, memberikan penjelasan sebagai berikut: 1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik tersebut. 2. Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijakan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik. 3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionaisasi organisasi. Effendy, 1991:43 Pendekatan yang berbeda dengan kedua pengarang di atas adalah Betrand R. Canfield, dalam bukunya Public Relations : Principles dan Problem, mengemukakan fungsi humas sebagai berikut: a. It should serve the publics interest Mengabdi kepada kepentingan umum b. Maintain good communication Memelihara komunikasi yang baik c. Sterss good morals and manners Menitik beratkan moral dan perilaku yang baik.Effendy, 1991:44 Ketiga fungsi humas yang dikemukakan oleh Betrand R. Cantield tersebut, apabila dilaksanakan dengan seksama, akan menjadi dukungan yang nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi beserta manajemennya. Berdasarkan uraian mengenai fungsi humas dari berbagai pengarang maka Onong Uchjana Effendy merumuskan fungsi humas sebagai berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik internal maupun publik eksternal. 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.Effendy, 1991:46.

2.6. Tinjauan Tentang Peranan

Peranan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah:“Tindakan yang dilakukan seseorang disuatu peristiwa”. Depdikbud, 1996:751. Sedangkan menurut Levinson yang dikutip oleh Soerjono Soekamto, peranan mencangkup tiga hal yaitu: 1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing sesorang dalam kehidupan kemasyarakat. 2. Peranan adalah satu konsep tentang apa yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat”.Soekamto, 1990:269 Jadi dapat disimpulkan bahwa peranan adalah berfungsinya sesuatu atau seseorang dalam suatu peristiwa secara menonjol diantara yang lainnya sehingga memberikan dampak yang berarti terhadap peristiwa tersebut.

2.7. Tinjauan Tentang Citra

2.7.1 Pengertian Citra

Citra merupakan tujuan utama dari suatu instansi atau perusahaan. Terutama untuk bagian humas. juga merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai. Menurut Rosady Ruslan “Pengertian citra sendiri masih abstrak intangible, dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif dari publiknya.” Ruslan, 2003: 68. Bertolak dari penjelasan diatas, lain halnya yang dikemukakan oleh Bill Canton dalam Sukatendel 1990 yang dikutip kembali oleh Soemirat Ardianto , mengatakan bahwa: “Image: the impression, the feeling, the conception which the public has of a company; a consciously created impression of a object, person or organization Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi”. Soemirat Ardianto, 2002: 111.

2.7.2. Jenis Jenis Citra Berikut jenis jenis citra menurut Soemirat Ardianto mengutip

pendapat daripada Frank Jeffkins, antara lain: 1. Citra Cermin Mirror Image, 2. Citra Kini Current Image, 3. Citra Keinginan Wish Image, 4. Citra Perusahaan Coorporate Image, 5. Citra Serbaneka Multiple Image, 6. Citra Penampilan Performance Image. Soemirat dan Ardianto, 2002: 117 Jika diuraikan jenis jenis citra menurut Frank Jeffkins adalah sebagai berikut: Citra cermin adalah citra yang yang diyakini oleh perusahaan atau instansi yang bersangkutan terutama para pimpinannya, yang selalu merasa dalam posisi yang terbaik tanpa menanggapi kesan dari orang lain yang ada di sekitarnya. Citra kini adalah citra yang merupakan kesan baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan, berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik penerimanya, sehingga dalam posisi tersebut humas akan menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk prejudice hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini ditanggapi secara negatif. Citra keinginan adalah citra yang merupakan seperti apa yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atu pruduk yang lebih di kenal Good Awareness, menyenangkan, dan diterima dengan kesan positif. Citra perusahaan adalah citra yang berkaitan dengan sosok perusahaan atau instansi sebagai tujuan utama yakni bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta dapat diterima oleh publik. Citra serbaneka adalah citra yang merupakan pelengkap daripada citra perusahaan. Dimana disini pihak humas menampilkan pengenalan Awareness terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam uniform para front liner, sosok gedung, dan penampilan daripada para profesionalnya. Sedangkan citra penampilan adalah citra yang lebih ditujukan pada subjek, bagaimana penampilan para profesionalnya pada perusahaan atau instansi yang bersangkutan.

2.7.3. Citra Perusahaan

Citra perusahaan corporate image merupakan kesan psikologis dan gambaran dari berbagai kegiatan suatu perusahaan dimata khalayak publiknya yang berdasarkan pengetahuan, tanggapan serta pengalaman- pengalaman yang telah diterimanya. Penilaian tertentu terhadap citra perusahaan oleh publiknya bisa berbentuk citra baik, sedang dan buruk. Menurut Barich Kotler dikutip dari Nguyen dan Leblanc citra perusahaan diartikan sebagai: “corporate image is described as overall impression made on the minds of the public about organization citra perusahaan digambarkan sebagai kesan keseluruhan yang dibuat dibenak masyarakat tentang organisasi”. Barich Kotler, 2002: 243.

2.7.4. Pembentukan Citra

Citra merupakan kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Komunikasi secara tidak langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra digambarkan melalui persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap. Adapun arti dari keempat komponen dalam Model Pembentukan Citra menurut Soemirat Ardianto adalah sebagai berikut: 1. Persepsi adalah hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. 2. Kognisi adalah keyakinan diri pada individu terhadap stimulus. 3. Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang mendorong keinginan untuk melakukan kegiatan guna mencapai suatu tujuan. 4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Soemirat Ardianto, 2002: 116.

2.8 Tinjauan Tentang Program Penanaman Satu Milyar Pohon

Pada tanggal 20 Januari 2011 PT Pupuk Kujang mengadakan acara penanaman 42.378 pohon di Desa Sumur Bandung Dawuan Timur, Cikampek. Acara yang diselenggarakan dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca 26 hingga tahun 2020 tersebut dihadiri oleh Direksi PT Pupuk Kujang dan jajaran Muspida Kabupaten Karawang. Program ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden No 89 tahun 2007 tentang Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan merupakan bentuk dukungan PT Pupuk Kujang dalam program nasional penanaman satu milyar pohon yang dicanangkan oleh Pemerintah. Dalam kesempatan tersebut Bupati Karawang, H. Ade Swara, memberikan apresiasi atas program Penanaman Pohon tersebut. Menurutnya, PT Pupuk Kujang telah secara nyata mengurangi efek dari emisi gas rumah kaca dan juga mengurangi lahan-lahan kritis di wilayah Kabupaten Karawang. Acara penanaman 1.600 pohon di Desa Dawuan Timur merupakan puncak dari program tersebut. Berbagai jenis pohon yang ditanam oleh PT Pupuk Kujang diantaranya pohon Sengon, Kenari, Trembesi, Mangga, Durian, Rambutan, Dukuh, Tanjung, Akasia, Albasia, dan Jeunjing. Program penanaman 42.378 pohon tersebut dilakukan selama tahun 2010 di beberapa lokasi, baik di wilayah kawasan industri Kujang sendiri maupun di luar kawasan Kujang. Selain mengadakan dan melakukan penanaman pohon, PT Pupuk Kujang bekerja sama dengan PT BUMN Hijau Lestari 1 akan mengawasi perkembangan, memverifikasi, dan memelihara pohon-pohon tersebut minimal 3 tahun.

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1. Tinjauan Tentang PT Pupuk Kujang

3.1.1. Sejarah PT Pupuk Kujang

Pada tahun 1960-an pemerintah mencanangakan pelaksanaan program peningkatan produksi pertanian di dalam usaha swasembada pangan. Demi suksesnya program pemerintah ini maka kebutuhan akan pupuk ini mutlak harus di penuhi mengingat produksi PUSRI waktu itu diperkirakan tidak akan mencukupi menyusul ditemukannya beberapa sumber gas alam di bagian utara jawa barat, munculah gagasan untuk membangun pabrik urea di jawa barat. Pada tahun 1973 pemerintah menunjuk Departemen Pertambangan dan. Pertanian untuk melaksanakan proyek tersebut. Departemen Pertambangan kemudian melimpahkan wewenang pelaksanaan proyek tersebut kepada pertamina dengan konsultan sebuah perusahaan Prancis yaitu BEICP, untuk meneliti kemungkinan membangun pabrik pupuk tersebut. Tim tekhnisi di bentuk dan langkah-langkah selanjutnya di ambil oleh pertamina untuk menentukan Jatibarang, Balongan sebagai lokasi proyek. Pada tanggal 9 Juni 1975 dengan akta notaris Sulaeman Ardjasasmita S.H. No. 19 tahun 1975 didirikan PT Pupuk Kujang Persero, sebuah Badan Usaha Milik Negara BUMN di lingkungan Direktorat Jenderal Industri 69 Kimia Dasar, Departemen Perindustrian. PT Pupuk Kujang diserahi tugas untuk membangun pabrik pupuk urea di kawasan desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kontraktor utama untuk pelaksanaan proyek pupuk urea ini dlaksanakan oleh Kellog Overseas Corporation dari Houston, Texas, Amerika Serikat dan Toyo Engineering Corporation dari Jepang sebagai sub kontraktor. Sumber biaya untuk melaksanakan proyek pupuk Jawa Barat dimana akan dibangun pabrik urea, pemerintah mendapat pinjaman modal dari pemerintah Iran berupa komponen dolar sebanyak US 200 juta untuk pembelian mesin-mesin dan pipa gas, sedangkan untuk pembiayaan konstruksi pemerintah RI menyediakan dana untuk komponen rupiahnya senilai Rp. 38.102.970.000,00 yang diperoleh dari dalam bentuk Penyertaan Modal Pemerintah PMP Dengan demikian total nilai investasi ditetapkan sebesar Rp. 124.785.537.000,00 dengan Debt to Equity Ratio sebesar 50:50 sesuai SK Menteri Keuangan No. S-39MK.0111981. Perjanjian pinjaman dengan pemerintah Iran ditandatangani pada tanggal 9 Maret 1975 dan mulai berlaku tanggal 4 Desember 1975. Menurut Loan Agreement, pemberian pinjaman dilakukan dengan dua tahap Two Step Loan, yaitu : Tahap Pertama : G to G loan atau dari pemerintah Iran kepada pemerintah Indonesia. Tahap Kedua : Dari pemerintah Indonesia kepada PT Pupuk Kujang dengan jumlah yang sama. Pada masa pembangunan proyek PT Pupuk Kujang ini juga dilakukan penelitian analisis dampak lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi lingkungan setempat pada waktu masa pembangunan pabrik serta dugaan terhadap lingkungan pada waktu pabrik beroperasi. Pada tanggal 7 November 1978, pembangunan pabrik Pupuk Jawa Barat telah dapat diselesaikan, dan ketika itu juga pabrik Pupuk Kujang untuk pertama kalinya berhasil memproduksi butiran-butiran urea yang pertama. Itu terjadi 3 bulan lebih awal dari jadwal. Pada tanggal 1 Desember 1978, Bapak Presiden Soeharto telah berkenan meresmikan pengoperasian pabrik Pupuk Kujang yang memiliki kapasitas terpasang 570.000 ton ureatahun atau 1.725 ton ureahari. Pada tanggal 1 April 1979, pabrik dinyatakan dengan resmi beroperasi secara komersial.

3.1.2. Logo PT Pupuk Kujang

Setiap Perusahaan senantiasa dilengkapi dengan logo perusahaan. Logo tersebut memiliki arti yang penting bagi perusahaan tersebut dan merupakan tanda pengenal yang tetap. Bahkan logo itu pun mampu mencerminkan keberadaan perusahaan tersebut. PT Pupuk Kujang memiliki logo perusahaan sebagai berikut: Gambar 3.1. Logo PT Pupuk Kujang Sumber: PT Pupuk Kujang, 2011. Makna Bentuk Logo PT Pupuk Kujang 1. Logo berbentuk perisai bermakna pelindung. 2. Sentra dari logo adalah Kujang senjata tajam rakyat Jawa Barat mengandung makna kejayaan. 3. Lingkaran dalam logo: - Lingkaran besar : Kebijaksanaan pemimpin. - Lingkaran kecil : Ketaatan yang memimpin. 4. Bulatan-bulatan dalam lingkaran menunjukan bentuk butiran urea. 5. Empat mata lubang Kujang adalah ciri Kujang Wadon yang mempunyai sifat- sifat sama dengan Dewi Sri. Makna Warna Logo PT Pupuk Kujang 1. Hijau : Kesuburan 2. Kuning : Keagungan 3. Putih : Kesucian 4. Hitam : Keteguhan Makna Angka Logo PT Pupuk Kujang adalah sembilan butir pada masing-masing batang dan enam butir titik dalam lingkaran pada sisi kanan dan kiri bermakna tanggal 9 bulan 6 yaitu tanggal didirikan PT Pupuk Kujang tahun 1975.

3.1.3. Visi dan Misi PT Pupuk Kujang

Visi dan Misi dari PT Pupuk Kujang yang lain adalah sebagai berikut: 1. Ingin mensejahterakan Pertanian indonesia 2. Membangun perekonomian negara melalui pemberdayaan pupuk sebagai salah satu jalan untuk penggerak pembangunan. 3. Memanfaatkan sumber daya untuk kelangsungan habitat lingkungan yang sehat. 4. Memberikan pengenalan tentang bagaimana pentingnya pupuk untuk pertanian pada para petani. 5. Mengolah bahan kimia agar bisa bermanfaat bagi sektor atau unit yang membutuhkan. 6. Memperlancar perekonomian negara dengan pihak luar karena PT Pupuk Kujang pun mengekspor hasil dari pengolahan pupuk dan bahan-bahan kimia. Sesuai dengan salah satu visi dan misi dari BUMN maka PT Pupuk Kujang telah melakukan pembinaan kepada pengusaha kecil dan koperasi.pembinaan di berikan kepada dua kelompok usaha kecil antara lain: A. Usaha yang menghasilkan barang yang berpotensi untuk pasar dalam negeri maupun ekspor seperti kerajinan keramik, batu aji dan lain-lain. B. Usaha kecil yang menghasilkan barang yang di pakai oleh PT Pupuk Kujang seperti suku cadang pabrik dan lain-lain. Bentuk bantuan yang di berikan kepada usaha kecil dan koperasi berupa: a. Manajerial berupa pembinaan dalam mengelola usaha agar pengusaha menjadi maju dan mandiri dalam mengembangkan usahanya. b. Tekhnik produksi berupa diklat maupun bimbingan dalam peningkatan mutu produk,penelitian bahan dan alat pertanian yang sering di gunakan. c. Pinjaman untuk modal kerja dan peralatan dengan bunga rendah agar lebih terjangkau oleh masyarakat kecil dalam mengembangkan usahanya. d. Promosi pemasaran agar hasil produk mereka bisa di kenal lebih luas oleh masyarakat. Dasar dari pembangunan PT Pupuk Kujang ini adalah ingin meningkatkan produksi pertanian dalam usaha swasembada pangan maka motto, visi dan seluruh isi misi di atas sangat membantu usaha petani di nusantara, agar labih mudah dalam mengembangkan sektor perusahaan mereka. Adapun seluruh makna dari misi dan visi ini di dasarkan pula pada logo PT Pupuk Kujang yang mempunyai arti kesuburan tanah nusantara dan perannya sebagai sahabat para petani dalam mengembangkan usaha pertanian mereka, logo di bentuk berdasarkan pada tujuan yang akan di capai oleh perusahaan agar sesuai dengan terdapat misi dan motto PT Pupuk Kujang, dan agar tetap mempunyai ciri tersendiri dari perusahaan pupuk-pupuk lainnya sebagai perusahaan pupuk terbesar di jawa barat yang berkompentensi dan mempunyai kualitas yang tinggi.

3.1.4. Slogan PT Pupuk Kujang

PT Pupuk Kujang sangat mengutamakan kepentingan dan kebutuhan para petani, untuk itu PT Pupuk Kujang mempunyai slogan “Pupuk Kujang sahabat petani.” Slogan tersebut dapat dimaknai sebagai kedekatan PT Pupuk Kujang dengan para petani.

3.1.5. Budaya Perusahaan PT Pupuk Kujang

1. Profesionalisme individu atau tenaga kerja, kebersamaan dan kerja sama di dalam setiap pelaksanaan tugas, kerja keras dan cerdas dengan disiplin tinggi untuk peningkatan efisiensi dan produktifitasnya. 2. Responsif dan adatif untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermutu. 3. Selalu mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dan stakeholder lainnya.

3.1.6. Struktur Organisasi PT Pupuk Kujang

PT Pupuk Kujang dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertugas menerima kekuasaan dari keputusan rapat umum pemegang saham. Direktur utama dibantu oleh empat direktur lainnya yaitu: Direktur Produksi, Direktur Teknik Pengembangan, Direktur Keuangan, dan Direktur Sumber Daya Manusia Umum. Setiap Direktur ini membawahi biro-biro, divisi dan kompartemen. Dalam struktur terdapat pula Satuan Pengawas Intern SPI yang merupakan unsur pengawasan yang berfungsi sebagai auditor intern. Unsur pengawasan ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Selain itu terdapat Sekretaris Perusahaan yang sama halnya dengan SPI, yaitu bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

3.1.7. Job Description 1. Kepala Humas

a. Memimpin dan mengkoordinasi kegiatan bagian Humas sehingga menjadi organisasi yang mampu menjadi alat manajemen dalam rangka menjaga citra baik perusahaan. b. Membina hubungan kerja sama yang baik dengan pejabat pemerintah tingkat pusat, daerah, instansi non pemerintah khususnya instansi kehumasan serta media massa demi kelancaran hubungan baik secara keseluruhan antara perusahaan dengan pejabat dan instansi yang terkait tersebut diatas. c. Melakukan upaya promosi perusahaan baik melalui kegiatan eksibisi maupun melalui penerbitan brosur, folder dan lain-lain. d. Menampung aspirasi pendapat, saran-saran dari publik internal dan eksternal, bilamana di perlukan laporkanlah ke Direksi untuk mendapatkan perhatian serta jalan keluarnya. e. Bertindak selaku protokol pada setiap acara perusahaan sesuai dengan proposinya. f. Bertanggung jawab menerbitkan kalender dan agenda PT.Pupuk Kujang setiap tahun dengan materi dan penampilan yang baik serta tepat waktu. g. Menampung permohonan dari publik yang memerlukan bantuan serta menyampaikan usulan dan rekomendasi ke Direksi untuk mendapatkan petunjuk serta pengarahannya. h. Mengkoordinasi tugas dan tanggung jawab bagian-bagian protokol, dokumentasi dan publikasi serta petugas administrasi. i. Menyusun dan merencanakan acara-acara resmi yang akan di selenggarakan. j. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kompartemen sekretariat.

2. Staff Administrasi Humas

a. Mengerjakan pengetikan surat-surat keluar dari bagian Humas dan bagian- bagian lain. b. Menerima dan mengatur surat dari luar dan mendistribusikan ke bagian- bagian setelah mendapat disposisi dari Kabag Humas. c. Mencatat dan menyimpan dokumen permohonan bantuan dari berbagai kalangan serta menindak lanjuti bantuan-bantuan yang di setujui oleh Direksi. d. Menyusun dan mengatur file surat-surat dan dokumen bagian humas. e. Mengatur administrasi kepersonaliaan karyawan bagian humas antara lain cuti , SPPD, petikan kenaikan golongan dan lain-lain. f. Melakukan koordinasi dengan seluruh bagian di bagian Humas dalam rangka menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan-ruangan bagian Humas. g. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bagian Humas.

3. Bagian Publikasi Dan Dokumentasi.

a. Secara berkala menerbitkan buletin perusahaan dengan baik, menarik dan tepat waktu. b. Melakukan publikasi kepada media massa sesuai dengan kebutuhan perusahaan. c. Melakukan kegiatan promosi yang terarah melalui penerbitan media massa atau media dari perusahaan itu sendiri. d. Menyiapkan laporan perusahaan atau handout untuk tamu perusahaan yang memerlukan. e. Menyiapkan dokumentasi sambutanlaporan perusahaan baik berupa fotocopy ataupun disket komputer. f. Menyiapkan keterangan pers guna kepentingan penerbitan pada media cetak atau elektronik. g. Bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Bagian Humas.

4. Bagian Protokol Dan Perlengkapan