Batasan Masalah Manfaat Penelitian

6 maka akan terjadi kenaikan emisi gas buang dan kebisingan jika dibandingkan dengan kondisi lalu - lintas yang stabil MKJI 1997. Faktor - faktor yang mempengaruhi tingkat dan jenis emisi adalah jenis kendaraan, jenis bahan bakar, usia kendaraan, ukuran mesin, berat kendaraan, kecepatan kendaraan, jumlah berhenti dan berjalan, kecepatan mesin dan gradien jalan Malkamah, 2004. Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara yang utama di kawasan perkotaan. Emisi kendaraan bermotor berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya hal itu dikarenakan adanya perbedaan desain jalan serta kondisi lalu – lintas. Penelitian secara komprehensif tentang besarnya kontribusi emisi gas buang dari berbagai sumber di DKI Jakarta menunjukkan bahwa kendaraan bermotor memberi kontribusi yang paling dominan sebesar 70 sedangkan kegiatan lain seperti industri dan perumahan hanya memberi kontribusi sebesar 30 Anonimous, 1998. Menurut Wardhana 2001, emisi gas buang kendaraan bermotor berdampak sangat luas bagi kehidupan makhluk hidup terutama manusia. Udara yang tercemar dapat meningkatkan berbagai jenis penyakit seperti ISPA Infeksi Saluran Pernafasan Atas. Untuk jangka waktu yang panjang penurunan kualitas udara dapat menyebabkan kematian. Komposisi gas buang kendaraan bermotor yang dinyatakan dapat membahayakan kesehatan antara lain : 1. Karbon Monoksida CO dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan pusing, gangguan berpikir, penurunan refleks dan gangguan jantung. 7 2. Hidrokarbon HC dapat menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru – paru. 3. Oksida Nitrogen NO dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan kasus asma, menimbulkan infeksi, saluran nafas, memicu kanker paru – paru, serta gangguan jantung dan paru. 4. Oksida Sulfur SO dapat menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas. 5. Timbal Pb dapat meracuni sistem pembentukan darah merah sehingga dapat mengakibatkan beberapa hal antara lain, menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal, reproduksi pria, menimbulkan penurunan kemampuan otak dan mengurangi kecerdasan.

2.3 Bahan Bakar Solar

Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak bumi, bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih. Penggunaan solar pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis mesin diesel dengan putaran tinggi 1000 rpm. Minyak solar biasa juga disebut Gas Oil, Automotive Diesel Oil, High Speed Diesel. Pengertian lain dari bahan bakar solar adalah suatu campuran dari hidrokarbon yang telah di distilasi dari minyak mentah pada temperatur 200 C sampai 340 C Pertamina, 2005.