Sejarah Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial BBPPKS Regional II Bandung mempunyai tugas sebagai unit pelaksana teknis kediklatan Kementrian sosial yang mempunyai tugas utama untuk menempa dan membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas di bidang kesejahteraan sosial. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial BBPPKS tahun 1964 di beri nama Balai Pendidikan Tenaga Sosial BPTS dan berlokasi di Yogyakarta. Kemudian di Bandung tahun 1974, balai Pendidikan Tenaga Sosial BPTS ini berubah menjadi National Training Course NTC . Dan pada tahun 1975 berubah lagi menjadi Balai Pendidikan dan Latihan Tenaga Sosial BPLTS. Pada tahun 1996 BPLTS ini mengalami perubahan kembali menjadi Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial BDPPS . Dan pada tahun 2000 kembali mengalami perubahan nama menjadi BBPPKS. Dan sesuai dengan Keputusan menteri sosial nomor 53HUK2003 tanggal 23 Juli 2003 hingga sekarang eksis dengan nama Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial. BBPPKS . Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial BBPPKS Regional II Bandung ini, mencakup enam wilayah kerja yaitu : 1. Kepulauan Bangka Belitung 2. Lampung 3. Banten 4. DKI Jakarta 5. Jawa Barat 6. Kalimantan Barat Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial juga menjalin Kemitraan dengan: 1. Perguruan Tinggi. 2. Pemerintah daerah Khususnya di wilayah kerja BBPPKS Bandung. 3. Badan lembaga Diklat Non pemerintah 4. Lembaga lainnya. 2.1.1 Visi dan Misi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial BBPPKS Regional II Bandung Adapun visi, misi dan tujuan dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial. BBPPKS antara lain: Visi dari BBPPKS Regional II Bandung : Menjadikan BBPPKS Regioal II Bandung sebagai Lembaga Terdepan dalam Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial SDMKS Tahun 2010. Misi dari BBPPKS Regional II Bandung : 1. Mengembangkan program diklat kesejahteraan sosial sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan stakeholder. 2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial sesuai standar mutu diklat. 3. Melaksanakan pengkajian kebijakan, peta kebutuhan regional, metodologi dan teknologi diklat kesejahteraan sosial. 4. Melakukan advokasi dan informasi tentang diklat kesejahteraan sosial. 5. Mewujudkan pusat koordinasi regional jabatan fungsional pekerja sosial. 6. Membangun kerjasama antar lembaga diklat kesejahteraan sosial dan stakeholder.

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan