Rasio Leverage Rasio Likuiditas

1. Rasio Likuiditas Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. 2. Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. 3. Rasio Solvabilitas Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya disebut juga sebagai rasio leverage. 4. Rasio Profitabilitas Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba. 5. Rasio Pasar Rasio yang melihat perkembangan nilai perusahaan relative terhadap nilai buku perusahaan. Kelima rasio tersebut ingin melihat prospek dan risiko perusahaan pada masa yang akan datang. Faktor prospek dalam rasio tersebut akan mempengaruhi harapan investor terhadap perusahaan pada masa yang akan datang. Disini penulis hanya menggunakan rasio leverage dan rasio likuiditas.

2.1.4 Rasio Leverage

2.1.4.1 Pengertian Leverage

Menurut Sofyan Syafri Harahap 2008:306 pengertian rasio leverage adalah sebagai berikut: “Rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antar utang perusahaan terhadap modal maupun aset.” Sedangkan Menurut Irham Fahmi 2014:75 definisi rasio leverage sebagai berikut: “Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang.” Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan rasi leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang terhadap modal untuk mengetahui sejauh mana perusahaan menggunakan pendanaan melalui hutang.

2.1.4.2 Indikator Rasio Leverage

Menurut Irham Fahmi 2014:75 indikator untuk mengukur rasio leverage adalah menggunakan Debt to Equity Ratio. Joel G. Siegel dan Jae K Shim dalam Irham Fahmi 2014:75 mendefinisikan debt equity ratio sebagai ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Adapun rumus debt to equity ratio adalah sebagai berikut: Sumber: Irham Fahmi 2014:75 Keterangan: Total Hutang = Jumlah seluruh kewajiban baik itu kewajian jangka pendek maupun jangka panjang. Total Ekuitas = Jumlah seluruh modal yang dimiliki perusahaan. DER = Total Hutang Total Ekuitas 100

2.1.5 Rasio Likuiditas

2.1.5.1 Pengertian Rasio Likuiditas

Menurut K.R. Subramanya dan John J. Wild 2010:241 likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Secara konvensional, jangka pendek dianggap periode hingga satu tahun meskipun jangka waktu ini dikaitkan dengan siklus operasi normal suatu perusahaan. Menurut Irham Fahmi 2014:69 definisi rasio likuiditas adalah sebagai berikut: ”Rasio likuiditas liquidity ratio adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.” Sedangkan menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim 2009:77 definisi rasio likuiditas adalah sebagai berikut: ”Rasio likuiditas adalah rasio yang yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan.” Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan mempergunakan aktiva lancar secara tepat waktu.

2.1.5.2 Indikator Rasio Likuiditas

Menurt K.R. Subramanya dan John J. Wild 2010:241 berbagai skenario memperlihatkan ukuran likuiditas sangat penting dalam analisis suatu perusahaan. Jika perusahaan gagal memenuhi kewajiban lancarnya, maka kelangsungan usahanya dipertanyakan. Adapun indikator untuk mengukur rasio likuiditas menurut Irham Fahmi 2014:69-70 adalah menggunakan rasio Lancar. Rasio lancar Current Ratio adalah ukuran yang umum digunakan atau solvensi jangka pendek, kemampuan perusahaan memenuhi kebutuhan hutang jatuh tempo. Menurut Sofyan Syafri Harahap 2008:301 rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk presentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100 ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100. Artinya aktiva lancar jauh diatas jumlah utang lancar. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Aktiva Lancar = Pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau siklus operasi usaha normal yang lebih besar. Utang Lancar = Kewajiban pembayaran dalam 1 tahun atau siklus operasi yang normal dalam usaha. Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang Lancar x100 Sumber: Irham Fahmi 2014:70

2.1.6 Financial distress

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Arus Kas terhadap Prediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 62 101

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

Pengaruh Profitabilitas dan Rasio Leverage Terhadap Financial Distress (Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014)

1 20 31

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 3 87

Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Rentabilitas Ekonomi dan Rasio Leverage terhadap Prediksi Financial Distress (Suatu Studi pada Perusahaan Transportasi di Bursa Efek Indonesia)

5 23 98

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015.

4 14 22

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011).

0 0 14

PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013 - 2014 SKRIPSI

0 0 16

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA TAHUN 2013-2017

0 0 22

PENGARUH RASIO LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS

0 1 17