melakukan perhitungan yang sama seperti diatas. Adapun hasil perhitungannnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.15. Hasil perhitungan pada setiap variasi kecepatan udara v
udara
ms
h
c
Wm
2
.K
h
h
Wm
2
.K U
c
Wm
2
.K U
h
Wm
2
.K ∆
P
udara
Pa
∆
P
air
kPa
2 24,6752
1144,6069 21,9585
123,5695 16,31
3,1788 63,4256
3 30,5589
1144,6069 26,5119
149,1934 15,19
5,2979 63,4224
4 37,1592
1144,6069 31,3554
176,4497 13,61
7,8865 63,4089
5 43,7876
1144,6069 35,9597
202,36003 22,69
10,9186 63,3996
6 50,4495
1144,6069 40,3454
227,0406 22,96
14,4529 63,3935
7 56,7786
1144,6069 44,3044
249,3195 23,46
18,4552 63,3861
8 62,9329
1144,6069 47,9739
269,9695 24,13
23,1249 63,3792
9 68,6049
1144,6069 51,2092
288,1757 24,97
28,0446 63,3713
10 74,3105
1144,6069 54,3304
305,7399 27,41
33,7749 63,3472
11 79,6707
1144,6069 57,1483
321,5973 29,10
39,8949 63,3305
12 85,2268
1144,6069 59,9589
337,4137 31,64
46,2806 63,3069
4.3. Pembahasan
Variasi kecepatan udara yang menumbuk pipa radiator mempengaruhi koefisien perpindahan panas menyeluruh radiator U
c
dan U
h
dan efektivitas radiator. Untuk koefisien perpindahan panas dan penurunan tekanan, perubahan
signifikan hanya terjadi pada sisi yang dilalui oleh udar h
c
dan ΔP
udara
, hal ini diakibatkan karena pada penelitian ini hanya memvariasikan laju aliran udara,
sementara untuk air atau sisi panas tidak divariasikan. Koefisien perpindahan panas menyeluruh yang tinggi menunjukkan terjadinya
proses perpindahan panas yang baik. Perbedaan tekanan yang tinggi menunjukkan beban motor listrik yang dikenakan pada kipas fan untuk menggerakkan udara.
Dengan demikian, diharapkan koefisien perpindahan panas menyeluruh yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
dan perbedaan tekanan yang rendah untuk menentukan kecepatan udara optimum yang menumbuk radiator.
Dari pengolahan data diatas dapat ditunjukkan hubungan antara kecepatan udara yang menumbuk radiator terhadap koefisien perpindahan panas menyeluruh
pada sisi dingin. Dari gambar 4.2., dapat dilihat bahwa koefisien perpindahan panas menyeluruh sisi dingin tertinggi terjadi pada kecepatan udara tertinggi yaitu 12 ms.
Gambar 4.2. Grafik hubungan kecepatan udara menumbuk radiator v terhadap perpindahan panas menyeluruh sisi dingin U
c
. Grafik pada gambar 4.3., menunjukkan hubungan antara kecepatan udara
menumbuk radiator terhadap koefisien perpindahan panas menyeluruh sisi panas. Sama halnya dengan perpindahan panas menyeluruh sisi dingin, dari grafik dapat
dilihat koefisien perpindahan panas menyeluruh sisi dingin terbesar terjadi pada kondisi kecepatan udara yang terbesar juga yaitu 12 ms.
10 20
30 40
50 60
70
2 4
6 8
10 12
14
U
c
Wm
2
K
v udara ms
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Grafik hubungan kecepatan udara menumbuk radiator v terhadap perpindahan panas menyeluruh sisi panas U
h
. Grafik pada gambar 4.4., menunjukkan hubungan antara kecepatan udara
menumbuk radiator terhadap temperatur air keluar yang melalui pipa radiator. Dari gambar dapat dilihat semakin tinggi kecepatan udara semakin tinggi pula penurunan
temperatur air tersebut atau dengan kata lain temperatur air keluar radiator rendah, dan penurunan temperatur air keluar terendah terjadi pada kondisi kecepatan udara
terbesar yaitu 12 ms.
Gambar 4.4. Grafik hubungan kecepatan udara menumbuk radiator v terhadap temperatur air keluar radiator T
ho
.
50 100
150 200
250 300
350 400
2 4
6 8
10 12
14
U
h
Wm
2
K
v udara ms
337 338
339 340
341 342
343 344
345
2 4
6 8
10 12
14
Th
o
C
v udara ms
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 4.5., dapat dilihat grafik hubungan antara kecepatan udara menumbuk radiator terhadap penurunan tekanan udara. Penurunan tekanan udara
yang rendah menunjukkan pembebanan motor listrik sebagai penggerak kipas yang rendah juga, dan hal ini pulalah yang diharapkan pada penelitian ini. Dari grafik
dapat dilihat penurunan tekanan terendah terjadi pada kondisi kecepatan udara terendah yaitu 2 ms.
Gambar 4.5. Grafik hubungan kecepatan udara menumbuk radiator v terhadap penurunan tekanan udara melalui radiator ΔP
udara
. Pada gambar 4.6., dapat dilihat grafik hubungan antara kecepatan udara
menumbuk radiator terhadap efektivitas radiator. Semakin tinggi kecepatan udara menumbuk radiator semakin tinggi efetivitas, sehingga nilai efektivitas tertinggi
terjadi pada kondisi kecepatan udara sebesar 12 ms.
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
2 4
6 8
10 12
14
ΔP Pa
v udara ms
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6. Grafik hubungan kecepatan udara menumbuk radiator ms terhadap efektivitas radiator.
4.4. Perhitungan Teoritis