Kegiatan Bongkar di Dermaga Landasan Teori Antrian

d. Untuk komunikasi yang terdiri dari : stasiun jaringan telepon, radio SSB. Menurut Ditjen. Perikanan 1981, letak gedung pelelangan ikan harus berdekatan dengan dermaga dan terminal parkir. Lebar pelataran lantai gedung antara 4 - 8 meter dan kendaraan pengangkut sedapat mungkin dapat menempel pada lantai pelelangan. Elfandi 1994, ruangan untuk aktifitas lelang yang ada maka gedung pelelangan ikan terbagi menjadi 3 zone yaitu: untuk sortir atau persiapan lelang, pelelangan ikan, dan untuk pengepakan. Perbandingan luas antara bagian sortir, bagian pelelangan dan bagian pengepakan adalah antara 1: 2 : 1.

2.3. Kegiatan Bongkar di Dermaga

Ditjen. Perikanan 1981, bahwa kegiatan perikanan di dermaga adalah untuk bongkar muatan unloading, mengisi perbekalan out fitting, dan berlabuh idle berthing, karena kegiatan tersebut tidak dilakukan secara berkesinambungan sehingga kegiatan tersebut di pisah pada masing-masing tempat dengan dermaga tersendiri demi efisiensi kerja di pelabuhan. Semua kapal yang memasuki pelabuhan perikanan dicatat waktunya oleh petugas dermaga, selanjutnya ditunjukkan tempat tambatnya dan kapal mulai melakukan kegiatan bongkar. Ada bebarapa macam tatanan kapal yang dapat digunakan pada saat operasi bongkar muatan, Murdiyanto,2003 : a. Bertambat memanjang dermaga marginal. b. Bertambat memanjang dermaga gigi gergaji. c. Bertambat tegak lurus dermaga buritan atau haluan kapal. Semua ikan yang telah dibongkar, disortir, dipisahkan dan ditempatkan kedalam keranjang untuk diluncurkan dari kapal ke apron dermaga dengan slidingway papan luncur. Setelah ditimbang ikan diletakkan di lantai pelelangan ikan, Selesai lelang ikan dipindahkan ke tempat pengepakan kemudian diangkat dalam kendaraan untuk diangkut ke tempat tujuan pemasaran. Gambar 2.1. bagan alir pelelangan ikan

2.4. Landasan Teori Antrian

Antrian adalah suatu garis tunggu dari konsumen yang memerlukan layanan dari satu atau lebih fasilitas pelayanan, dengan tujuan meminimumkan total dua biaya, yaitu biaya langsung investasi fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung yang timbul karena konsumen mengeluarkan biaya karena harus menunggu untuk dilayani Taha, A Hamdy, 1993. Penambahan fasilitas pelayanan akan dapat mengurangi panjang antrian, akan tetapi investasi biaya karena penambahan fasilitas pelayanan, akan mengurangi keuntungan, dilain pihak antrian yang sangat panjang akan menambah biaya bagi pemakai fasilitas pelayanan dan berakibat akan menggunakan pelanggan atau pengguna fasilitas pelayanan. Bila laju rata- rata kedatangan lebih besar dari pada laju rata-rata pelayanan, maka hal itu disebut Kongesti, biasanya timbul karena setiap proses mempunyai kapasitas terbatas dan setiap proses mempunyai karakter stokastik adanya ke-random-an dalam demand pelayanan maupun supply fasilitas dengan adanya demand tersebut. Gejala pokok yang terjadi pada permasalahan pengoperasian pelabuhan adalah adanya kemacetan antrian. Sedangkan penyebab kemacetan yang terjadi di pelabuhan perikanan antara lain Groenveld:1996 : 1. Jarak antara TPI dengan dermaga bongkar cukup jauh. 2. Kurangnya sarana peralatan untuk bongkar muat dikapal perikanan. 3. Ketidakpastian hasil laju tangkap ikan sehingga tidak mungkin diketahui secara pasti mangenai waktu kedatangan.

2.5. Model Antrian