Data dan Sumber Data

D. Data dan Sumber Data

Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah data dari hasil yang dilakukan di lapangan. Peneliti merupakan instrumen utama yang bertindak sebagai pengumpul data melalui metode wawancara, pengamatan dilapangan, dan diskusi kepada responden yaitu pengguna, alumni SMK program keahlian usaha jasa pariwisata dan penyelenggara pendidikan (guru). Data yang peneliti temukan di lapangan sesuai dengan fokus penelitian meliputi data tentang : 1)Penyelenggara pendidikan, yaitu : input siswa, proses pendidikan di SMK, output atau produk, konteks secara umum. 2)Pengguna lulusan (output) meliputi berbagai hal yang menyangkut hal yang berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja program keahlian usaha jasa pariwisata. 3) Alumnus program keahlian usaha jasa pariwisata. 4) Kendala –kendala yang dihadapi sebagai pertimbangan evaluasi. Semua data dan informasi yang diperoleh peneliti analisis sesuai dengan prosedur.

Populasi dalam penelitian ini adalah para profesional pada program keahlian Usaha Jasa Pariwisata, yaitu :

1) Pengguna lulusan program keahlian Usaha Jasa Pariwisata, merupakan perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan lulusan SMK Negeri 1 Samarinda dan SMK Kesatuan 3 (SMIP) program keahlian Usaha Jasa Pariwisata yang tergabung dalam wadah asosiasi biro perjalanan, himpunanan pramuwisata, asosiasi maskapai penerbangan dan penyelenggara acara (event organizer) sebanyak lima perusahaan (lima orang) .

2) Penyelenggara pendidikan yaitu di fokuskan pada Guru sebagai tenaga pendidik yang berada dilingkungan sekolah SMK Negeri 1 Samarinda dan SMK Kesatuan 3 (SMIP) Samarinda sebanyak enam orang.

3) Lulusan SMK Negeri 1 Samarinda dan SMK Kesatuan 3 (SMIP) Samarinda yang bekrja pada bidang-bidang pariwisata khususnya kompetensi yang ada pada program keahlian Usaha Jasa Pariwisata. Baik sebagai karyawan maupun berperan langsung membuka usaha sendiri sebanyak 10 orang.

Dalam pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive sampling yang dikenal juga dengan sampling yang ditetapkan. Purposive sampling merupakan teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu .Menurut Lexy J. Moleong (1994 : 224) bahwa sampel bertujuan dapat diketahui dari ciri-cirinya sebagai berikut :

1) Rancangan sampel yang muncul; sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu.

2) Pemilihan sampel secara berurutan ; tujuannya memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dipakai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuannya sudah jarang dan dianalisis. Setiap satuan berikutnya dapat diperoleh untuk memperluas informasi yang tidak diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi 2) Pemilihan sampel secara berurutan ; tujuannya memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dipakai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuannya sudah jarang dan dianalisis. Setiap satuan berikutnya dapat diperoleh untuk memperluas informasi yang tidak diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi

3) Penyesuaian berkelanjutan dari sampel ; pada mulanya setiap sampel dapat sama kegunaanya. Namun, sesudah makin banyak informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, ternyata bahwa sampel makin dipilih atau dasar focus penelitian.

4) Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan ; pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informasi dan jika tidak ada lagi informasi yang dapat dijaring, maka penarikan sampelnya pun sudah dapat diakhiri. Jadi, kuncinya di sini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangan informasi, maka penarikan

sampel sudah harus dihentikan. 6

Dari uraian diatas jelas bahwa dalam penelitian ini peneliti dalam menentukan sampelnya adalah menentukan lokasi-lokasi dimana para lulusan bekerja yang ada di kota samarinda khususnya yang bekerja pada bidang pariwisata sesuai dengan kebutuhan penelitian sampai data benar – benar akurat . Adapun strategi penentuan sampel adalah :

1) Mendapatkan data lulusan SMK Negeri 1 Samarinda dan SMK Kesatuan 3 (SMIP) Samarinda, dari Tata usaha dan Waka humas. Kendala yang di hadapi bahwa lulusan dalam bekerja tidak melapor ke sekolah khususnya bila lulusan membuat kartu kuning. Hal ini menyebabkan tidak mudah menemukan sejumlah lulusan yang bekerja.

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penenlitian Kualitatif, Rosdakarya, Bandung, 2004 hal 224

2) Menyeleksi responden yang hanya bekerja pada sektor pariwisata. Karena ada beberapa lulusan yang bekerja bukan pada bidangnya seperti pegawai negeri, wiraswasta dan sebagainya. Dengan kata lain tidak semua lulusan yang diambil untuk sampling namun penulis dapat mendata yaitu mereka yang bekerja pada biro perjalanan, maskapai penerbangan, dan di hotel saja.