Program Keahlian Usaha Jasa Pariwisata

4. Praktik Industri

Menurut Pedoman Pelaksanaan praktek industri adalah Bagian dari pendidikan system ganda (PSG) pada SMK yaitu suatu program bersama antara SMK dan inudstri yang dilaksanakan di dunia usaha,

industri. 21 Menurut Helmut Noklker dan Ebenhard Schoenfeldt bahwa prektek industri merupakan tempat praktikum siswa , tempat kerja siswa

untuk mendekati wujud yang sebenarnya. 22 Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa praktik industri

atau latihan kerja (on the job training) merupakan bagian dari praktik system ganda, dimana para siswa dikirim ke dunia usaha dan dunia industri untuk melaksanakan praktek kerja yang akan dibimbing oleh

20 ibid 21 Diknas, Pedoman Pelaskanaan Praktek Industri, Dikmenjur Jakarta 2003, hal 1 20 ibid 21 Diknas, Pedoman Pelaskanaan Praktek Industri, Dikmenjur Jakarta 2003, hal 1

Sesuai dengan kurikulum sekolah menengah kejuruan dalam garis-garis program pengajaran menjelaskan bahwa pelaksanaan praktek industri adalah : Waktu praktek kerja di industri diatur sebagai berikut :

a) minimum 4 bulan kerja, mengikuti minggu dan jam kerja

b) Boleh lebih 4 bulan jika kegiatan bekerja di industri memberi nilai tambah yang lebih tinggi bagi industri maupun siswa yang bersangkutan

c) Kegiatan di industri dapat dimulai dari tingkat I dengan catatan industri yang bersangkutan mamapu memberi keterampilan dasar sebaik-

baiknya tidak langsung bekerja di lini produksi. 23

Dapat disimpulkan bahwa waktu untuk praktik industri pada prinsifnya sangat fleksibel artinya siswa apabila sudah siap kapan saja dapat ditempatkan di industri atau perusahaan yang sesuai dengan program keahlianya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Lulusan (produk)

22 Nolker h dan Achoenfeldt Ebenhard, Pendidikan Kejuruan Pengajaran Kurikulum Perencanaan, Gramedia Jakarta 1988, hal 119

23 Depdiknas, Garis-Garis Program Pengajaran dan Pelatihan edisi 99,Jakarta 1999, hal 3

Lulusan dari program keahlian Usaha jasa parwisisata menempati berbagai bidang pekrjaan di sektor Pariwisata. Sesuai dengan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan yang dituangkan dalam Garis-garis Besar program Pendidikan dan Pelatihan edisi 1999, profil kompetensi tamatan program keahlian usaha jasa pariwisata sebagai berikut mencakup : a) melaksanakan pelayanan prima, b) Melaksanakan pembukuan, c) Menerapkan dasar kepariwisataan, d)Menrapkan dasar-dasar sanitasi, hygiene dan keselamatan kerja, e) menginformasikan geografi pariwisata dan penerbangan sesuai dengan ketentuan IATA, f) Melaksanakan reservasi/pemesanan tiket perjalanan, G) menghitung harga dan menerbitkan

domestik dan internasional, H) menyusun paket perjalanan wisata setempat dan memasarkannya, I) Melakanskanan pemanduan wisata local, j) melaksnakan pelayananan informasi kepariwisataan, k) Menerapkan prinsif team building dalam penyelenggaraan MICE/event, l) Melayani tamu/wisatawan dengan menerapkan bahasa asing pilihan (perancis, Jepang, Jerman atau mandarin), m)Menerapkan teknik komunikasi tertulis dalam bahasa asing pilihan, n) Melaksanakan pelayanan dibidang usaha perjalanan wisata, 0) melaksanakan alayanan

tiket

perjalanan/penerbangan

pemanduan wisata, p) Melaksanakan pelayanan informasi kepariwisataan, q) menyelenggarakan acara khusus/MICE.

Sedangkan untuk profil kompetensi lulusan SMk untuk kurikulum 2994 terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi kejuruan yang mengacu pada dua sisi yaitu tuntutan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu : beriman danbertaqwa , berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan tanggung jawab. Sedangkan tuntutan dunia kerja mencakup dua yaitu disiplin dan kejujuran. Untuk mompetensi kejuruan mencakup 30 kompetensi sesuai dengan kurikulum.