PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

6. Reformasi Birokrasi untuk Pemerintahan yang Baik dan Efektif Berbasis Teknologi Informasi

Kondisi birokrasi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya di era reformasi saat ini bisa dikatakan belum menunjukan arah perkembangan

melaksanakan fungsi birokrasi secara tepat, cepat, dan konsisten guna mewujudkan birokrasi yang akuntabel dan baik, maka pemerintah telah merumuskan sebuah peraturan untuk menjadi landasan dalam pelaksanaan reformasi biroksi di Indonesia, yaitu Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2011 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025.

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan

mendasar

terhadap

sistem penyelenggaraan

34 IV - 34 IV -

untuk menciptakan birokrasi pemerintah

Tujuan reformasi

birokrasi

adalah

yang profesional dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.

Adapun misi Kabupaten Tasikmalaya dalam mewujudkan reformasi birokrasi yaitu : Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang baik (good govermance)

7. Pengembangan destinasi wisata

Pariwisata menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2019 tentang Kepariwisataan adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, Pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara dan Destinasi wisata menurut Daryanto (1997:167) dalam kamus Bahasa Indonesia lengkap destinasi diartikan sebagai tempat tujuan atau daerah tujuan wisata sedangkan menurut Hadinoto (1996:15) destinasi wisata merupakan suatu kawasan spesifik yang dipilih oleh seseorang pengunjung ia dapat tinggal dalam waktu tertentu.

Karena kepariwisataan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta menigkatkan pendapatan Negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Maka kepariwisataan bisa didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang terkait dengan

35 IV - 35 IV -

Kabupaten Tasikmalaya mempunyai luas wilayah sebesar 270.871,776 ha terdiri dari 39 kecamatan dan 351 desa. Dari seluruh luasan wilayah administrasi hampir di seluruh Kecamatan wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdapat potensi daya tarik wisata, namun belum semua tersentuh baik pembangunan maupun penataan secara optimal. Adapun beberapa jenis objek wisata di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah mulai ramai dikunjungi wisatawan sebagai berikut :

a) WISATA ALAM

1) Kawasan Wisata Galunggung

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 mdpl. Berlokasi di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Dengan luas sekitar 124,027 Ha setelah meletus terakhir tahun 1982, panorama alam di sekitar Gunung Galunggung saat ini sangat mempesona. Kawah seluas 49 Ha yang dulu memuntahkan lahar panas, pasir dan bebatuan, kini telah berubah wujud menjadi danau yang berair bening dan tenang, jarak dari pusat kota Tasikmalaya sekitar 17 Km.

Daya tarik utamanya adalah: Panorama alam indah; Danau Kawah; Air panas; Curug Panoongan dan Terowongan (saluran pembuangan air danau kawah). Daya tarik pendukung :

a) Curug Citiis Desa Padakembang Kecamatan Padakembang

b) Curug Ciparay Desa Cidugaleun Kec. Cigalontang

c) Curug Panoongan Satria (Agro teh Panoongan Satria) Desa Kersamaju Kecamatan Cigalontang Sarana dan Fasilitas yang ada diantaranya :

Jalan lingkungan, Tangga kawah, Gerbang dan loket karcis, Kolam renang air panas, bak rendam air panas, yang konon berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit, arena bermain anak- anak, wisma, kios wisata, kios makan minum, gazebo, air terjun,

36 IV - 36 IV -

2) Pemandian Air Panas Cipacing

Daya tarik wisata Cipanas Cipacing berlokasi di Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik. Berjarak sekitar 23 km dari pusat kota Tasikmalaya ke arah barat. di dalamnya terdapat bak rendam, kolam renang air panas yang konon berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit kulit, serta fasilitas bermain anak-anak.

Daya tarik wisata Cipanas Cipacing lebih popular dengan sebutan Objek Wisata Pengobatan. Sarana dan Fasilitas yang ada antara lain : Taman bermain (playground), Kolam renang anak, Bak Rendam, TIC, Kios wisata,Mushola, toilet, Gerbang dan loket karcis.

3) Geopark Jasper (Taman Jasper Cibuniasih)

Kabupaten Tasikmalaya memiliki banyak potensi wisata baik alam maupun budaya, salah satu potensi yang dimiliki kabupaten Tasikmalaya yang jarang dimiliki oleh Kabupaten lain adalah Potensi wisata Geologi (Geopark), Taman Jasper Cibuniasih Desa Cibuniasih Kecamatan Pancatengah, dilokasi tersebut terdapat batu-batu jasper (batu mulia berwarna merah) sekitar 200 buah-batu jasper dengan berat rata-rata 50 ton yang diperkirakan berumur 25 juta tahun.

b) WISATA TIRTA

a. Bahari

1) Pantai Cipatujah

Setelah porak-poranda dilanda Tsunami tahun 2006, kini Pantai Pasanggrahan Cipatujah yang berjarak sekitar 74 km dari pusat kota Tasikmalaya atau sekitar 60 km dari pantai Pangandaran itu, kini mulai bersolek kembali. Saat ini telah dibangun kios-kios wisata, gazebo, arena bermain anak, menara pandang, mesjid, panggung terbuka, penginapan, area parkir, dan sarana rekreasi lainnya. Lokasinya sangat strategis, karena berada di bibir pantai yang menghubungkan pantai Pangandaran Ciamis dengan Pelabuhan Ratu Sukabumi.

37 IV -

Sarana dan Fasilitas yang ada antara lain: Fasilitas Gapura Masuk/Loket Karcis, Area Parkir, Mesjid, Toilet/MCK, Bala Wista, Menara Pengawas, Mainan Anak-anak, Ruang Ganti, Kamar Bilas, Gazebo/Kopel Peneduh, TIC, Kios Wisata dan Panggung Kesenian.

2) Pantai Sindangkerta

Pantai Sindangkerta berlokasi hanya 4 km dari pantai Cipatujah ke arah timur. Di pantai ini terdapat Taman Lengsar, yakni taman laut sekitar 15 ha yang banyak terdapat biota laut, ikan hias, penyu hijau yang langka dan aneka karang laut. Setiap tanggal 1 Januari, di pantai ini selalu diadakan upacara ritual yang unik, yakni Hajat Lembur Mapag Taun.

Sarana dan Fasilitas yang ada Gapura Masuk/Loket Karcis, Area Parkir, Mushola, Toilet, Bala Wista, Kamar mandi, Gazebo/ Kopel Peneduh, Kios Wisata, Jalan Lingkungan dll.

3) Pantai Karangtawulan

Karangtawulan merupakan salah satu pantai berkarang yang curam. Sekitar 300 m dari bibir pantai terdapat beberapa atol atau pulau karang yang pada musim tertentu dihuni berbagai jenis burung. Berlokasi di Desa Cimanuk Kecamatan Cikalong. Berjarak sekitar 97 km dari pusat kota Tasikmalaya atau sekitar 40 km dari pantai Pangandaran. Sekitar 100 meter ke arah timur Karangtawulan terdapat makam keramat Syech Abdul Rohman dan makam Eyang Garuda Ngupuk. Di sebelahnya terdapat Goa Parat dan Goa Lalay.

Fasilitas yang ada: Gapura Masuk/Loket Karcis, Area Parkir, Toilet/MCK, Kios Wisata, Pondok Wisata, Gazebo/Kopel Peneduh, Menara Pengawas, Jalan Lingkungan dan Mushola dll.

4) Taman Bubujung Pantai Ciheras

Taman Bubujung Pantai Ciheras Desa Kecamatan Cipatujah, panorama pantai indah, dan Tebing batu dapat dikembangkan menjadi wisata olah raga panjat tebing, mitos Batu Pacakup dan sagara Panganten, jarak 87 km dari pusat kota Tasikmalaya, atau 11 km dari pantai Cipatujah.

38 IV - 38 IV -

1) Situ Sanghyang

Objek Wisata Situ Sanghiyang yang yang berlokasi di Desa Cibalanarik dan Desa Cilolohan Kecamatan Tanjungjaya, berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Tasikmalaya, dengan luas area sekitar

37 ha. Danau atau Situ Sanghiyang memiliki daya tarik karena airnya yang tak pernah surut dan alam sekitarnya yang sangat rindang. Objek wisata ini sangat cocok untuk dijadikan objek wisata air dan camping area.

Fasilitas yang ada: Gerbang/Gafura masuk, loket karcis, Kopel peneduh, Area parkir dll.

c. Wisata Budaya

1. Kampung Naga (Lokasi Khas Adat/Kampung Adat)

Kampung Naga merupakan sebuah perkampungan adat yang masih tetap memegang teguh adat istiadat leluhur, meskipun berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern. Berlokasi di Desa Neglasari Kecamatan Salawu, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Tasikmalaya ke arah Garut, luas lahan sekitar 2,5 Ha. Beberapa ke- khasan adat istiadat masyarakat Kampung Naga, di antaranya :

a) Jumlah rumah tidak lebih dari 112 bangunan

b) Bentuk rumah sama, yakni beratap ijuk atau rumbia, dinding terbuat dari serat-serat rotanyang disusun sedemikian rupa menyerupai tikar besar atau terbuat dari bilik bambu, di atas daun pintu terdapat sejenis anyaman yang disebut tanda angin. Bangunan tidak boleh memakai cat kecuali kapur putih, Selain bangunan rumah tempat tinggal, terdapat pula bangunan khas yang lain, yakni Bale Patemon (gedung pertemuan), leuit (lumbung padi), dan masigit (mesjid).

Adapun upacara ritual khas Kampung Naga, di antaranya :

a) Pedaran, yakni upacara yang dilaksanakan sewindu sekali setiap bulan Mulud tahun Alif

b) Syukuran tengah tahun pada bulan Jumadil Akhir

39 IV - 39 IV -

d) Lebaran atau Idul Fitri, dan Idul Qurban Di sebelah Timur Kampung Naga terdapat Hutan Keramat yang

dikelilingi Sungai Ciwulan dan teradapat pula Makam Keramat Sembah Dalem Singaparana (karuhun atau leluhur masyarakat Kampung Naga).

Fasilitas yang ada: Pintu Gerbang, Area Parkir, Mushola, Toilet, Telepon (wartel), Listrik, Air Bersih dan Kios Wisata serta Tangga menuju lokasi Kampung Naga sebanyak 360 anak tangga.

2. Lokasi Khas Ziarah Pamijahan

Lokasi Khas Ziarah Pamijahan dengan luas areal sekitar 25 ha, terletak di Desa Pamijahan Kecamatan Bantarkalong. Berjarak lebih kurang 65 km dari pusat kota Tasikmalaya ke arah selatan. Di lokasi ziarah ini terdapat makam waliyulloh Syekh Abdul Muchyi, yakni salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat. Di samping itu terdapat pula makam Sembah Khotib Muwahid, Sembah Kudrot, Sembah Dalem Yudanegara, dan Sembah Dalem Sacaparana.

Fasilitas yang tersedia: Bangunan makam keramat Syekh Abdul Muchyi, makam Sembah Chotib Muwahid, Mesjid, Goa Safarwadi, Gerbang, Pondokan, Kios-kios Cinderamata, Kios makanan dan minuman, Tourism Information Center (TIC), dan Area parkir, jalan lingkungan, pendopo, toilet, Showroom dll.

Dari objek wisata tersebut di atas, Kabupaten Tasikmalaya masih mempunyai potensi wisata minat khusus yaitu penelusuran goa/perut bumi, wisata curug/air terjun, sungai-sungai seperti halnya di Desa Nagrog Kecamatan Cipatujah ada Tonjong Canyon yang keindahannya tidak kalah dengan Green Canyonnya Kabupaten Pangandaran.

8. Peningkatan daya saing produk pertanian

Kabupaten Tasikmalaya memiliki wilayah yang didominasi oleh lahan pertanian yaitu dari luas wilayah 270.882 Ha, lahan pertanian memiliki luas sebanyak 241.518 Ha, sedangkan sisanya sebanyak

40 IV -

29.364 Ha merupakan lahan non-pertanian. Kondisi wilayah seperti ini membuat perekonomian Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh sector pertanian. Berdasarkan data terakhir dari Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016, dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 29,41 Trilyun, sector Pertanian menyumbang Rp 10,73 Trilyun atau sekitar 36,48% dengan tingkat pertumbuhan 7,73%. Kontribusi kedua didapatkan dari Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp 6,11 Trilyun (20,79%), dan kontribusi ketiga dari Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp 2,32 Trilyun (7,88%). Meskipun sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Kabupaten Tasikmalaya, tetapi trendnya terus menurun dari tahun ke tahun.

Tabel 4.3 Perkembangan Kontribusi Sektor Pertanian dalam PDRB Kabupaten Tasikmalaya 2014-2016

PDRB Sektor

PDRB Kabupaten

Kontribusi Tahun

(RP TRILYUN)

(RP TRILYUN)

Dari Tabel di atas terlihat trend penurunan kontribusi sector pertanian dalam PDRB Kabupaten Tasikmalaya dari 39,28% pada tahun 2014 menjadi 36,48% pada tahun 2016 (menurun 2,8%). Penyebab penurunan kontribusi sector pertanian disebabkan oleh meningkatnya kontribusi nilai tambah di sector lain. Kecilnya nilai tambah komoditas pertanian menjadi perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian RI. Pemerintah membuat kebijakan agar para petani tidak menjual komoditas pertanian dalam bentuk mentah tetapi diolah terlebih dahulu sehingga meningkatkan nilai tambahnya. Disamping itu pemerintah mengusahakan agar komoditas pertanian yang dihasilkan memenuhi standar kualitas sesuai keinginan pasar sehingga mempunyai daya saing di pasar nasional dan pasar internasional.

41 IV -

Dalam rangka peningkatan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian, harus dilaksanakan pengolahan yang diarahkan untuk mewujudkan tumbuhnya usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan harga yang wajar di tingkat petani, sehingga

pendapatan dan kesejahteraannya. Untuk mendukung itu maka harus dilakukan hal- hal sebagai berikut : (1) peningkatan mutu produk dan pengolahan komoditas pertanian menjadi bahan setengah jadi, (2) peningkatkan harga komoditi hasil pertanian dan pembagian keuntungan (profit sharing) yang proporsional bagi petani, (3) penumbuhkan unit-unit pengolahan dan pemasaran hasil pertanian yang dikelola oleh kelompok tani/gabungan kelompok tani atau asosiasi tanaman pertanian, (4) peningkatan efisiensi biaya pengolahan dan pemasaran serta memperpendek mata rantai pemasaran,

9. Pengarusutamaan gender dalam pembangunan, perlindungan perempuan dan anak

Pengarusutamaan Gender menjadi salah satu strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender melalui pengintegrasian, pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan program dan kegiatan pembangunan di daerah, Hal ini belum optimal dilaksankan sehingga dijadikan isu strategis. Pada kenyataannya dan dalam proses perkembangannya di sadari bahwa realisasi dari konsep tersebut tidak sepenuhnya berjalan sesuai harapan.

menjurus kepada ketidakadilan gender dan belum terpenuhinya hak-hak Perempuan dan Anak secara optimal merupakan salah satu kendala dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dalam berbagai kesempatan kerap sekali perempuan sering dijadikan objek eksploitasi serta adanya upaya marginalisasi perempuan, padahal bila ditinjau dari konteks kehidupan masyarakat perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk diperlakukan secara adil dalam berbagai

Pembangunan yang

42 IV - 42 IV -

a) Bias Gender Bias Gender adalah Kebijakan/Program/Kegiatan atau kondisi yang memihak atau merugikan salah satu jenis kelamin. Yang menjadi masalah di Kabupaten Tasikmalaya masih adanya bias gender tersebut, yaitu hak- hak perempuan terabaikan, perempuan belum mendapatkan tempat pada posisi yang strategis, masih dominannya laki-laki pada lingkup eksekutif/pemerintah maupun legislatif seperti akses dan posisi pada jabatan eselon II dan I sangat langka, pimpinan SKPD di Kabupaten Tasikmalaya dari 27 SKPD hanya 1 orang perempuan yang menjadi kepala SKPD, menurut indikator program dalam Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 persentasi perempuan yang menduduki jabatan strategis di eksekutif harus tercapai 30%, yang penting merubah mainset bahwa perempuan harus memiliki kesempatan dan akses pada jabatan strategis seperti di Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat.

Hal – hal lain pada saat ini masih banyak pemimpin pada pekerjaan sebagai buruh pabrik, pembantu rumah tangga, yang secara kodrat sebagaian dalam mengurus keluarga pada saat anak – anak memerlukan kehangatan seorang Ibu.

b) Perlindungan Anak Anak merupakan amanah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang juga merupakan tunas dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa yang mempunyai peran strategis yang mempunyai ciri serta sifat khusus yang menjamin kelangsungan

43 IV - 43 IV -

c) Permasalahan yang ada di Kabupaten Tasikmalaya diantaranya :

a. Masih banyaknya usia pernikahan di bawah umur yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, hal ini sering terjadi pada perempuan yang memiliki pendidikan rendah dan rentan terhadap tidakan kekerasan dalam rumah tangga. Sesuai dengan data yang masuk melalui bidang Keluarga Berencana (KB) usia anak yang melaksanakan perkawinan di tahun 2017 yaitu 2258 Anak terdiri dari 1811 anak laki-laki dan 447 anak perempuan yang melaksanakan perkawinan tersebar di 39 Kecamatan.

b. Banyaknya Kasus kejadian kekerasan terhadap anak diantaranya kasus kenakalan anak, Penelantaran Anak, Pelecehan Seksual, Kekerasan Terhadap Anak baik fisik maupun psikis.

Maka disinilah pentingnya Pengarusutamaan Gender dimasukan dalam penganggarannya di setiap OPD/Sektor karena pencegahan generasi bangsa/keselamatan bukan salah satu urusan dari satu OPD tetapi tanggungjawab kita bersama (pemerintah).

Sedangkan di Kabupaten Tasikmalaya tentang gender belum terrealisasi/belum tergarap, dikarenakan keberpihakan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terhadap isu gender, keberpihakan pada perempuan tentang kesempatan untuk posisi strategis, belum adanya yang memfasilitasi. Dalam Perlindungan Perempuan dan Anak pun tidak di fasilitasi biaya, hal-hal tersebut di atas belum dianggap

44 IV - 44 IV -

Jumlah anak pun lebih banyak namun belum menjadi topik utama penggarapan yang serius, misalnya dengan terjadinya kasus- kasus pelecehan seksual khususnya di bawah umur, yang perlu perhatian besar pemerintah.

1. Berkaitan dengan Kelembagaan Perempuan Sampai saat ini kegiatan kelembagaan perempuan di Kabupaten Tasikmalaya belum dilaksanakan secara maksimal sehingga kegiatan yang berkaitan dengan kelembagaan perempuan seperti Pengarusutamaan Gender (PUG), Perencanaan Penganggaran Yang Responsif Gender (PPRG) belum dilaksanakan. Disebabkan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dan tidak adanya anggaran untuk kegiatan tersebut. Perlu adanya advokasi langsung dari tingkat Provinsi kepada pihak Daerah.

2. Berkaitan dengan Pengembangan Kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Sampai tahun 2016 jumlah Kelompok Pengembangan Kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) di Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 27 Kelompok, rata-rata kelompok berjumlah 10 orang. Jenis usaha kelompok PEKKA mayoritas dalam bidang tata boga yaitu pembuatan makanan ringan. PEKKA merupakan program dan bantuan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.

1) Permasalahan yang dihadapi PEKKA :

a. Tidak tersedianya anggaran untuk Kegiatan PEKKA, sehingga pembinaan ke Kelompok PEKKA yang ada di Kabupaten

berjalan dengan semestinya

Tasikmalaya tidak

b. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), yang ada 1(Satu) orang pendamping PEKKA untuk Kabupaten Tasikmalaya.

45 IV - 45 IV -

2) Solusinya tersebut antara lain :

a. Adanya keberpihakan anggaran untuk kegiatan PEKKA

b. Kelanjutan program PEKKA Menambah Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 38 orang (sesuai jumlah kecamatan yang ada), sehingga pendampingan dapat maksimal dan dapat meningkatkan perekonomian kaum perempuan khususnya perempuan sebagai Kepala Keluarga (PEKKA). Pada saat ini pendamping PEKKA yang ada di Kabupaten Tasikmalaya hanya 1 (satu) orang yang bertugas mendampingi kelompok PEKKA se Kabupaten Tasikmalaya.

c. Menambah honor minimal disesuaikan dengan UMK Kabupaten Tasikmalaya.

3. Berkaitan dengan Kegiatan Pemberdayaan Perempuan

a. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan

b. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

c. Kegiatan Pameran Hasil Karya Perempuan di Bidang Pembangunan

d. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender

e. Kegiatan Kebijakan Perlindungan Perempuan di Daerah

1) Permasalahannya Kegiatan tersebut merupakan Kegiatan Bidang (PPPA), akan tetapi peruntukan anggaran digunakan untuk kegiatan PKK, sehingga Output tidak tercapai.

2) Solusinya, Kegiatan PKK harus disesuaikan dengan judul dan isi kegiatan tersebut kedalam Kelembagaannya yaitu dibidang Pemberdayaan Masyarakat.

4. Berkaitan dengan Kegiatan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).

46 IV -

Kegiatan P2WKSS merupakan program pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan pada aspek pendidikan, kesehatan dan daya beli, terutama bagi keluarga miskin. Sasaran dari kegiatan ini yaitu 100 kepala keluarga binaan.

1) Permasalahan yang dihadapi P2WKSS :

a. Belum maksimalnya komitmen pemerintah daerah terhadap kegiatan P2WKSS

b. Anggaran yang kurang memadai dan tidak tersentralkan pada Kegiatan P2WKSS

c. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)

d. Masih menganggap bahwa P2WKSS hanya merupakan kegiatan

Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) saja, padahal evaluasi atau penilaian

Bidang

Pemberdayaan

penilaian terhadap keberhasilan kabupaten

tersebut

merupakan

e. Kurangnya Kepedulian SKPD dalam Program P2WKSS

2) Solusinya tersebut antara lain :

a. Adanya komitmen pemerintah daerah terhadap kegiatan P2WKSS

b. Adanya anggaran yang di sentralkan dalam satu kegiatan yaitu kegiatan P2WKSS

c. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

d. Menjalin komunikasi dengan CSR/dunia usaha yang ada di Kabupaten Tasikmalaya untuk ikut terlibat dalam kegiatan P2WKS

pembangunan diKabupaten Tasikmalaya juga tidak terlepas dari isu isu strategis pembangunan daerah kabupaten kota yang ada disekitar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, antara lain sebagai berikut :

a. Kabupaten Ciamis

Visi misi dan isu strategis dari RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut :

47 IV -

Visi :

“Ciamis Maju Berkualitas Menuju Kemandirian Tahun 2019”.

Misi :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan efisien dan efektif serta penguatan kemitraan pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat

3. Meningkatkan

kualitas infrastruktur serta pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan

ketersediaan

dan

4. Membangun perekonomian daerah yang tangguh

5. Meningkatkan percepatan pembangunan perdesaaan Adapun isu strategis pembangunan daerahnya adalah sebagai berikut:

1. Kualitas dan kesempatan pendidikan.

2. Aksessibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.

3. Daya beli masyarakat.

4. Ketahanan pangan.

5. Penangulangan kemiskinan pengangguran dan ketenagakerjaan.

6. Kemitraan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam pembangunan.

7. Iklim usaha.

8. Fasiltasi dan pembinaanpelaku UKM.

9. Pengembangan destinasi wisata

10. Pemberdayaan masyarakat

11. Penangulangan bencana dan pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

12. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan

13. Kapasitas keuangan daerah

14. Optimalisasi kinerja pemerintah daerah dan desa

b. Kota Tasikmalaya

Visi misi dan isu strategis RPJMD Kota Tasikmalaya Tahun 2017-2022 adalah :

“Kota Tasikmalaya Yang Religius Yang, Maju dan Mandiri”

48 IV -

Visi tersebut mengandung makna : Religius

: suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya

mempunyai kedalaman penghayatan,

yang

keagamaan dan keyakinannya terhadap Alloh, Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan keikhlasan hati dan dengan seluruh jiwa raga serta memperhatikan tata nilai dan norma serta kearifan lokal.

pengamalan

Maju : suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang kreatif, produktif, inovatif, dan berdaya saing, disiplin, berpendidikan tinggi, sehat lahir dan batin, dapat menjaga tatanan sosial masyarakat dengan toleran, bergotong royong, rasional, arif, adaptif dan responsif terhadap dinamika

ditunjang oleh infrastruktur dasar perkotaan yang memadai, nyaman, bersih dan berwawasan lingkungan

perubahan

serta

Madani : suatu kondisi, sikap dan prilaku masyarakat Kota Tasikmalaya yang sejahtera, maju, beradab dalam membangun, m enjalani, dan mamaknai kehidupannya, menjunjung tinggi etika dan moralitas, taat hukum dan demokratis.

Adapun misi dalam upaya pencapaian visi tersebut di atas adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata nilai kehidupan masyarakat yang religius dan berkearifan lokal

2. Mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat

3. Memantapkan infrastruktur dasar perkotaan guna mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan

49 IV -

4. Memenuhi kebutuhan pelayanan dasar masyarakat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

Isu strategis yang dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Tasikmalaya 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut :

1. Tata nilai kehidupan masyarakat dan kebudayaan daerah

2. Penanggulangan kemiskinan

3. Infrastruktur publik, permukiman dan lingkungan hidup

4. Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta daya beli masyarakat

5. Kualitas sumber daya manusia dan pelayanan dasar

6. Pengarusutamaan gender dan ketahanan keluarga

7. Tata kelola tata kelola pemerintahan yang profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel

4.1.1.3 Kabupaten Garut

Visi misi dan isu strategis RPJMD Kabupaten Garut tahun 2014 - 2019 yaitu :

” Terwujudnya Kabupaten Garut Yang Bermartabat, Nyaman dan Sejahtera”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

 Bermartabat :

Memiliki

harga diri serta diperhitungkan baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional.

wibawa,

 Nyaman

Memiliki suasana yang tenang dan damai, sehingga setiap program pembangunan bisa dilaksanakan dengan optimal dan kondusif

 Sejahtera

Hasil pembangunan dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan taraf kehidupan mereka dalam pemenuhan kebutuhannya

50 IV -

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 4 (empat) misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan tata kelola pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, prima untuk mewujudkan kehidupan masyarakat bermartabat dan agamis;

2. Mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal;

3. Mewujudkan kualitas infrastruktur yang memadai serta lingkungan yang sehat, aman dan nyaman;

4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang profesional, amanah serta membangun kehidupan sosial politik yang demokratis dan berbudaya luhur.

Isu strategis

Garut Tahun 2014-209 sebagai berikut:

pembangunan

Kabupaten

1) Aksesibilitas dan Tata Kelola Mutu Pendidikan, Kesehatan dan Peningkatan

Penduduk dan Kesejahteraan Keluarga;

Pengelolaan Pertumbuhan

2) Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial, Kemiskinan, Pengangguran dan Penanggulangan Bencana Alam;

3) Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat dan Ketahanan Pangan;

4) Pengembangan Budaya dan Destinasi Wisata;

5) Penyediaan Infrastruktur Dasar yang Memadai;

6) Penanganan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air;

7) Pelayanan Publik yang Profesional dan Amanah;

8) Peningkatan Partisipasi Masyarakat terhadap Efektifitas Penyelenggaraan Pemerintahan, Kemanan, Kenyamanan, dan Ketertiban Masyarakat.

51 IV -

4.1.1.4 Kota Banjar

Visi, misi dan isu strategis RPJMD Kota Banjar tahun 2014 - 2018 yaitu :

“Dengan Iman dan Taqwa Kita Wujudkan Masyarakat Kota Banjar yang Agamis, Mandiri dan Sejahtera Menuju Banjar Agropolitan”

Untuk merealisasikan visi yang telah ditetapkan yang bertumpu pada potensi sumberdaya dan kemampuan yang dimiliki serta ditunjang dengan semangat kebersamaan, tanggung jawab yang optimal dan proposional dari seluruh pemangku kepentingan kota, maka misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

2. Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Serta Tata kelola pemerintahan secara profesional untuk menjamin terciptanya good governance dan clean government

Adapun isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;

2) Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk;

3) Meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan daya beli masyarakat;

4) Meningkatkan kemandirian pangan;

5) Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin;

6) Meningkatkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan;

7) Meningkatkan kesadaran dan ketaatan aparatur pemerintah terhadap hukum;

8) Meningkatkan kinerja birokrasi yang semakin profesional dan akuntabel.

Berdasarkan uraian dari visi, misi, dan isu strategis daerah sekitar Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi persamaan isu strategis diantaranya Penanggulangan Masalah Kemiskinan, Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, Pengarusutamaan

52 IV -

Gender, Ketahanan Pangan, Pengembangan Destinasi Wisata dan Infrastruktur dari isu strategis yag sama tersebut pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam menyelesaikan permasalahan tidak bisa berdiri sendiri akan tetapi perlu melakukan kerjasama yag sinergis antar kabupaten kota di Priangan Timur.

53 IV -

Tabel 4.3 Isu Strategis Pembangunan

ISU STRATEGIS

ISU GLOBAL

ISU NASIONAL

ISU JAWA BARAT

KOTA TASIKMALAYA

KABUPATEN TASIKMALAYA

I. Tujuan Pembangunan

I. Nawacita

1. Pertumbuhan

penduduk 1. Tata

nilai

1. Penanggulangan

Berkelanjutan (SDGs):

dan persebarannya

kehidupan

kemiskinan

2. Penataan kawasan 1. Menghapus kemiskinan.

1. Menghadirkan

kembali

negara 2. Kualitas dan aksesibilitas

masyarakat

dan

Ibu Kota Kabupaten 2. Menghapus kelaparan dan

untuk melindungi segenap bangsa

pendidikan dan kesehatan.

kebudayaan

Tasikmalaya mewujudkan pertanian yang

dan memberikan rasa aman kepada 3. Pengangguran

dan

daerah

3. Aksesibilitas dan berkelanjutan.

seluruh warga negara.

ketenagakerjaan

2. Infrastruktur

2. Membuat Pemerintah selalu hadir 4. Pertumbuhan ekonomi dan

mutu pelayanan 3. Kesehatan untuk semua umur.

dasar perkotaan,

dasar 4. Pendidikan yang berkualitas dan

dengan membangun tata kelola

pemerataan kesejahteraan

permukiman dan

4. Ketahanan Pangan merata.

pemerintahan yang bersih, efektif,

masyarakat.

lingkungan hidup

5. Penyelenggaraan 5. Kesetaraan gender dan

demokratis, dan terpercaya.

5. Kualitas

dan

cakupan 3. Penanggulangan

3. Membangun

Penanggulangan pemberdayaan perempuan dan

Bencana remaja perempuan.

pinggiran dengan memperkuat

dasar dan strategis

4. Pertumbuhan dan

6. Reformasi Birokrasi 6. Ketersediaan air minum dan

daerah-daerah dan desa dalam 6. Kualitas lingkungan hidup

pemerataan

untuk Pemerintahan sanitasi untuk semua.

kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara

yang Baik dan Efektif 7. Energi untuk semua.

terwujudnya Jabar Green

daya

beli

Berbasis Teknologi 8. Pertumbuhan ekonomi yang

dalam melakukan reformasi sistem

Province.

masyarakat

Informasi inklusif dan lapangan kerja yang

dan penegakan hukum yang bebas 7. Kualitas demokrasi

5. Kualitas

sumber

7. Pengembangan layak.

korupsi,

bermartabat,

dan 8. Kecepatan dan ketepatan

daya manusia dan

destinasi wisata 9. Infrastruktur yang kuat dan

terpercaya.

penanganan bencana serta

pelayanan dasar

8. Peningkatan daya industrialisasi yang

masyarakat 6. Pengarusutamaan

saing produk berkelanjutan.

manusia Indonesia.

terhadap bencana

gender

dan

6. Meningkatkan produktivitas rakyat 9. Pemerintahan daerah yang

pertanian 10. Menurunkan ketimpangan.

ketahanan

9. Pengarusutamaan 11. Kota dan hunian yang inklusif,

efektif dan efisien.

keluarga

Internasional sehingga bangsa 10. Pelestarian nilai – nilai dan 7. Tata

kelola

gender dalam

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

54 IV -

ISU STRATEGIS

KABUPATEN TASIKMALAYA aman dan berkelanjutan.

ISU GLOBAL

ISU NASIONAL

ISU JAWA BARAT

KOTA TASIKMALAYA

pembangunan, 12. Pola konsumsi dan produksi

Indonesia bisa maju dan bangkit

warisan budaya lokal

pemerintahan

perlindungan yang Berkelanjutan.

bersama

bangsa-bangsa

Asia 11. Pengembangan

Industri

yang profesional,

perempuan dan anak 13. Melawan perubahan iklim dan

lainnya.

Wisata Jawa Barat

efektif,

efisien,

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi 12. Penanggulangan penduduk

menggerakkan sektor-

miskin.

akuntabel

14. Konservasi pemanfaatan laut,

sektor strategis ekonomi domestik.

13. Pasar global dan Asean –

pesisir dan laut dalam.

8. Melakukan

revolusi

China Free Trade Area

15. Melindungi dan merestorasi

karakter/mental bangsa.

(ACFTA)

ekosistem, dan perlindungan

9. Memperteguh kebhinekaan dan 14. Pencegahan

16. Masyarakat yang damai, tanpa

kekerasan, pemerintahan yang

Sosial (PMKS).

akuntabel, antikorupsi dan non – II. Standar Pelayanan Minimal

15. Alih fungsi lahan dari

diskriminasi.

Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun

pertanian ke non pertanian

17. Kerja sama internasional yang

2018 tentang Standar Pelayanan

dan penertiban okupasi

semakin kuat.

Minimal Pasal 3 Urusan Pemerintahan

lahan tidur (HGU)

II. Pemberlakuan ASEAN Economic

Wajib yang berkaitan dengan

16. Ketahanan Pangan

Community, ditandai:

Pelayanan Dasar terdiri atas:

17. Keamanan dan ketertiban

1. arus bebas barang bagi negara-

1. pendidikan;

daerah

negara ASEAN;

2. kesehatan;

2. arus bebas jasa dan dampak

3. pekerjaan umum dan penataan

arus bebas investasi;

ruang;

3. arus tenaga kerja terampil; dan

4. perumahan rakyat dan kawasan

4. arus bebas modal.

permukiman; ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan

sosial.

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

55 IV -

Tabel 4.4 Konvergensi Isu Strategis Pembangunan Daerah

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA

NAWA CITA TAHUN 2016-2021

RPJMD PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2013-2018

1 Penanggulangan kemiskinan

Pengangguran dan ketenagakerjaan

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana serta

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

adaptasi masyarakat terhadap bencana

kerangka negara kesatuan.

Penanggulangan penduduk miskin

Kesejahteraan Sosial (PMKS) Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat

2 Penataan kawasan

Ibu

Kota

Kabupaten Tasikmalaya

3 Aksesibilitas dan mutu pelayanan

hidup manusia dasar

Kualitas dan aksesibilitas Pendidikan dan kesehatan

peningkatan kualitas

Kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur strategis pendidikan dan pelatihan dengan program

"Indonesia

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program

Pintar";

"Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

56 IV -

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA

NAWA CITA TAHUN 2016-2021

RPJMD PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2013-2018

kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan

kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan,

penataan

pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

seperti

4 Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan

5 Penyelenggaraan Penanggulangan

Kecapatan dan ketapatan penanganan bencana serta

Bencana

adaptasi masyarakat terhadap bencana

Kualitas lingkungan hidup untuk mendukung terwujudnya Green Province.

6 Reformasi Birokrasi

negara untuk Pemerintahan yang Baik dan Efektif

untuk

Pemerintahan daerah yang efektif dan efisien

Menghadirkan

kembali

melindungi segenap bangsa dan memberikan

Keamanan dan ketertiban daerah

Berbasis Teknologi Informasi rasa aman pada seluruh warga negara, melalui

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

57 IV -

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA

NAWA CITA TAHUN 2016-2021

RPJMD PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2013-2018

politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan

pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi

nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

kepentingan

Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan

kepercayaan publik pada

institusi-institusi

demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.

Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

7 Penataan destinasi wisata

Pelestarian nilai-nilai warisan budaya lokal

Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

58 IV -

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA

NAWA CITA TAHUN 2016-2021

RPJMD PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2013-2018

Pengembangan industri wisata Jawa Barat

domestik.

8 Nilai tambah dan daya saing produk

Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya pertanian

Alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dan

penertiban okupasi lahan tidur (HGU)

saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama

Pasar Global dan ACFTA

bangsa-bangsa Asia lainnya. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

9 Pengarusutamaan gender dalam

Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat pembangunan,

Kualitas Demokrasi

restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan perempuan dan anak

perlindungan

memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.

Perubahan RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2016-2021

59 IV -