Prosedur Penelitian

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam penelitian dariawal samapi akhir. Menurut Moleong (2002) “Tahap-tahap penelitian yang akan dilaksanakan adalah tahap pra lapangan, pekerjaan lapangan, tahap analisis data dan tahap penyusunan laporan” (hlm. 85). Penelitian ini dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yakni dari pengajuan judul, penyusunan proposal dan mengurus perijianan untuk memperlancar jalannya kegiatan.

commit to user

Tahap selanjutnya setelah persiapan peneliti adalah peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumen. Ketiga teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benarbenar valid.

3. Tahap Analisis Data Awal Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan tersebut sesuai dengan yang diharapkan sehingga akan dapat diketahui data-data yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Hal ini dilakukan agar data yang diambil benar-benar sesuai dengan hasil yang telah dirumuskan.

4. Tahap Analisis Data Akhir Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam mengumpulkan data dan merupakan data yang men- dukung tujuan penelitian. Pada tahap akhir ini data dianalis sudah me- lampaui analisis awal. Dengan demikian diharapkan data yang dihasilkan benar-benar valid.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah analisis data akhir adalah menarik kesimpulan yang harus didasarkan pada tujuan penelitian dengan didukung data yang valid sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang dapat di-pertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan Tahap selanjutnya setelah penarikan kesimpulan adalah penulisan laporan hasil penelitian yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah itu dilanjutkan dengan penggandaan laporan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

commit to user

Gambar 3.3 Prosedur penelitian

Penulisan dan penggandaan laporan

Penarikan kesimpulan

Analisis data akhir

Pengumpulan Analisis data awal

data

Persiapan

Pembuatan proposal penelitian

commit to user

HASIL

I.

1. Riwayat Singkat Sol

Pada tahun 20 Akademik Teknik M German Institute (IG Center (SCTC), sebu pemuda dan guru-gu kompetensi dibidang berhasil menempatka Surakarta Competenc kontribusi dalam me serta mewujudkan te Pemerintah Daerah d tersebut, pada tahun mengembangkan kon nambah bidang-bidan pengembangan tekno

Gambar 3. S

BAB IV

IL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian Solo Technopark

2002 Pemerintah Kota Surakarta bekerjasama Mesin Industri (ATMI) dan atas dukungan (IGI) membentuk Surakarta Competency and buah lembaga diklat dibidang mekanik untuk me -guru Sekolah Menengah Kejuruan dalam me

ang mekanik. Dalam tempo yang relatif sing tkan diri sebagai pusat pelatihan mekanik bermu tency and Technology Center (SCTC) berhasil me melatih pemuda penganggur, mengupayakan te terbentuknya jaringan kerjasama antara Pemeri dan industri yang saling melengkapi. Melihat k hun 2006 Pemerintah Kota Surakarta mengg konsep SCTC menjadi lebih luas cakupannya

dang ketrampilan yang sangat diperlukan untuk nologi masa depan yang dinamakan Solo Techno

. Skema sejarah pembentukan Solo Technopark

(Sumber: Solo Technopark)

sama dengan an Indonesia

d Technology mendidik para meningkatkan

singkat SCTC ermutu tinggi. l memberikan tempat kerja, merintah Pusat, t keberhasilan ggagas untuk

nya, dan me- k pemenuhan hnopark.

rk

commit to user

ditindaklanjuti oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai institusi perencana bersama stakeholder kota lainnya khususnya ATMI, mulai mengembangkan konsep technopark sebagai pengembangan dari keberhasilan SCTC, yang kemudian disebut Solo Technopark. Program Solo Technopark dikembangkan melalui sinergi antara dunia pendidikan, bisnis/ industri dan pemerintah kota Surakarta.

Solo Technopark dibentuk berdasar Peraturan Walikota Surakarta Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Solo Technopark Surakarta tanggal 19 Agustus 2009. Pola Tata Kelola yang digunakan oleh Solo Technopark adalah Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) berdasarkan Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 900/65/1/2009. Sedangkan lokasi Solo Technopark yang terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara, Pedaringan, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah dengan luas 7,15 hektar dibangun berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2007.

Solo Technopark (STP) adalah pusat vokasi dan inovasi teknologi, pusat riset teknologi terapan di kota Surakarta, yang dibangun dengan sinergi antara dunia pendidikan, bisnis dan pemerintahan (the triple helix model innovation). Saat ini Solo Technopark memberikan pelayanan pendidikan bidang industri, inkubator bisnis dan teknologi, jasa produksi serta penelitian dan pe- ngembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas daya manusia, me- ningkatkan daya saing dan kinerja dunia usaha dan dunia industri, meningkat- kan pertumbuhan ekonomi daerah, serta memperluas lapangan kerja melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sifat bisnis yang diterapkan adalah sosial ekonomi dan lebih menekankan pada pelayanan sosial masyarakat dan sekaligus sebagai salah satu pusat rujukan layanan teknologi.

2. Visi dan Misi Solo Technopark

Visi dari Solo Technopark adalah Solo Technopark (STP) menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia berstandar Internasional dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi melalui kegiatan-kegiatan inovatif. Sejalan

commit to user

utama, antara lain:

a. Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pe-

ningkatan kompetensi sumber daya manusia dan penguasaan iptek.

b. Membangun budaya inovatif, semangat kewirausahaan dan sadar mutu untuk meningkatkan daya saing.

c. Mengembangkan potensi ekonomi dan meningkatkan daya tarik investasi.

3. Tujuan Program Solo Technopark

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui program Solo Technopark antara lain:

a. Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang industri.

b. Memberikan pelayanan penelitian, inovasi dan teknologi bagi UMKM.

c. Memberikan pelayanan bagi tumbuh dan berkembangnya industri/klaster industri baru.

4. Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan

Dalam pola penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang diterapkan, Solo Technopark menyediakan dua fasilitas. Fasilitas tersebut terbagi ke dalam kategori berikut :

a. Pusat Pendidikan dan Aplikasi Praktik (CEPA) Pusat Pendidikan dan Aplikasi Praktik (CEPA) adalah program yang menawarkan program khusus. Program khusus ini tidak hanya diperuntuk- kan bagi para calon peserta didik lulusan SMA/SMK sederajat, tetapi juga diperuntukkan bagi guru sekolah kejuruan dan karyawan industri. Program ini diadakan dalam rangka meningkatkan peluang mereka untuk dapat terjun di pasar tenaga kerja serta juga untuk melengkapi kemampuan yang telah dimiliki. Saat ini sesi pelatihan ditawarkan dalam bidang berikut :

1) Mekanik Manufaktur Program selama sembilan bulan terdiri dari tiga tahap, antara lain:

a) Tahap 1 (Keterampilan Dasar Mekanik

commit to user

c) Tahap 3 (Magang Kerja)

Setelah berhasil menyelesaikan semua tahap program pelatihan, para peserta menerima sertifikat (Sertifikat Keahlian) dan dukungan dalam mencari pekerjaan.

2) Pengelasan Dalam bidang teknologi pengelasan Solo Technopark telah mem- bentuk pusat pengelasan yang menawarkan pelatihan dasar dan lanjut- an serta jasa teknis seputar masalah pengelasan. Solo Technopark juga menawarkan program khusus dimana program ini menjadi unggulan Solo Technopark, pasalnya program ini hanya ada di Solo Technopark yaitu program pengelasan dalam air. Solo Technopark menyediakan tangki dengan ukuran 8 x 8 m dengan kedalaman 10 m. Disini para peserta dapat memperoleh pengalaman langsung dalam mempraktek- kan pengelasan di dalam air.

3) Mekanik Garmen Pada bidang mekanik garmen peserta didik akan diajarkan mengenai teknik mesin, terutama dalam perbaikan dan pemeliharaan selain juga diajarkan aplikasi praktis penggunaan mesin jahit.

2. Teaching Factory Konsep teaching factory merupakan ektensi dari kurikulum sekolah kejuruan pilihan di kota Solo. Pada program ini Solo Technopark me- nyediakan fasilitas lengkap dengan para pelatih yang profesional guna mendukung pelaksanaan program magang (on the job training) di sekolah kejuruan. Program ini bertujuan untuk menghindari adanya kesenjangan praktis dunia industry dengan pelatihan teoretis di sekolah kejuruan.

Saat ini, program pelatihan yang berorientasi aplikasi ditawarkan dalam bidang-bidang berikut:

1) Otomotif Teaching factory memberikan siswa fasilitas perakitan kendaraan bermotor yang dikondisiskan sesuai dengan kondisi industri yang

commit to user

dengan sekolah-sekolah kejuruan berhasil menciptakan mobil yang sekarang sedang panas dibicarakan, yaitu mobil esemka. Unit otomotif juga menawarkan jasa suku cadang dan juga perbaikan.

2) Teknik Mesin Di bidang Teknik Mesin siswa diajarkan bagaimana cara pem- buatan komponen, perakitan parsial, dan final dari mesin serta me- lakukan pemeliharaan dan perbaikan mesin. Untuk menunjang proses pelatihan, pihak Solo Technopark menyediakan beberapa mesin-mesin produksi, antara lain mesin milling, turning dan drilling.