e Penyesuaian Har ga Satuan diber lakukan sesuai dengan
jadw al pelaksanaan yang ter cantum dalam kontr ak aw al adendum kontr ak.
f Penyesuaian Har ga Satuan bagi komponen peker jaan
yang berasal dar i luar neger i, menggunakan indeks penyesuaian har ga dari negar a asal barang ter sebut.
g Jenis peker jaan baru dengan Har ga Satuan bar u sebagai
akibat adanya adendum kontr ak dapat di berikan penyesuaian har ga mulai bulan ke-13 tiga belas sejak
adendum kontr ak tersebut ditandatangani.
h Jenis
peker jaan yang
ter lambat pelaksanaannya
disebabkan oleh kesal ahan Penyedia diber lakukan penyesuaian har ga ber dasar kan indeks harga terendah
antar a indeks har ga jadw al aw al dengan indeks har ga jadw al pelaksanaan peker jaan.
i Jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diber lakukan penyesuai an harga ber dasarkan indeks har ga pada saat pelaksanaan.
40.2.
Ketentuan lebih lanjut sebagaimana diatur dalam SSKK.
B.5. Keadaan Kahar
41. Keadaan Kahar
41.1.
suatu keadaan yang ter jadi diluar kehendak par a pihak dan tidak dapat diper kir akan sebelumnya, sehingga
kew ajiban yang ditentukan dalam Kontr ak menjadi tidak dapat dipenuhi.
41.2.
Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi : a.
bencana alam; b.
bencana non alam; c.
bencana sosi al; d.
pemogokan; e.
kebakar an; dan atau f.
gangguan industr i l ainnya sebagai mana di nyatakan melalui keputusan ber sama M enteri Keuangan dan
menteri teknis ter kait.
41.3.
Apabila ter jadi
Keadaan Kahar ,
maka penyedi a
memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 empat belas har i sejak ter jadinya Keadaan Kahar , dengan
menyer takan pernyataan Keadaan Kahar dari pejabat yang berw enang.
41.4.
Jangka w aktu yang ditetapkan dalam Kontr ak untuk pemenuhan kew ajiban Pihak yang ter ti mpa Keadaan Kahar
har us diper panjang sekur ang- kur angnya sama dengan jangka w aktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar .
41.5.
Keter lambatan pelaksanaan peker jaan akibat Keadaan Kahar yang dilapor kan paling lambat 14 empat belas har i sejak
ter jadinya Keadaan Kahar , tidak dikenakan sanksi.
41.6.
Pada saat ter jadinya Keadaan Kahar , Kontr ak ini akan dihentikan sementar a hingga Keadaan Kahar ber akhir
dengan ketentuan, Penyedia ber hak untuk mener ima pembayar an sesuai dengan prestasi atau kemajuan
pelaksanaan peker jaan yang telah dicapai. Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memer intahkan secar a tertulis kepada
Penyedia untuk mener uskan peker jaan sedapat mungkin maka Penyedia ber hak untuk mener ima pembayar an
sebagaimana ditentukan dalam Kontr ak dan mendapat penggantian biaya yang w ajar sesuai dengan yang tel ah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum
Kontr ak.
B.6. Penghentian dan Pemutusan Kontrak
42. Penghentian dan
Pemutusan Kontrak
42.1.
Penghentian kontr ak dapat dilakukan kar ena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar .
42.2.
Dalam hal kontr ak dihentikan, maka PPK w ajib membayar kepada penyedia sesuai dengan pr estasi pekerjaan yang
telah dicapai, ter masuk: a.
biaya langsung pengadaan Bahan dan Per lengkapan untuk peker jaan ini. Bahan dan Per lengkapan ini har us
diser ahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;
b. biaya langsung pembongkar an dan demobilisasi Hasil
Peker jaan Sementar a dan Per alatan; c.
biaya langsung demobilisasi Per sonil.
42.3.
Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK.
42.4.
M engesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang- Undang Hukum Per data, pemutusan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila :
a. penyedia
lalai cider a janji
dalam melaksanakan
kew ajibannya dan tidak memper baiki kelalaiannya dalam jangka w aktu yang telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa per setujuan Pengaw as Peker jaan, tidak
memulai pelaksanaan peker jaan; c.
penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 dua puluh delapan har i dan penghentian ini tidak tercantum
dalam pr ogram mutu serta tanpa per setujuan Pengaw as Peker jaan;
d. penyedia ber ada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama M asa Kontr ak gagal memper baiki Cacat
M utu dalam jangka w aktu yang ditetapkan oleh PPK; f.
penyedia tidak mempertahankan keber lakuan Jaminan Pel aksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
kesalahan penyedia sudah melampaui 5 lima perseratus dar i nilai Kontr ak dan PPK menilai bahw a
Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa peker jaan;
h. Pengaw as Pekerjaan memerintahkan penyedi a untuk
menunda pelaksanaan atau kel anjutan peker jaan, dan perintah tersebut tidak ditari k selama 28 dua puluh
delapan hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayar an tagihan
angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana ter cantum dalam SSKK;
j. penyedia
terbukti melakukan
KKN, kecur angan
dan atau pemalsuan dalam pr oses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berw enang; dan atau
k. pengaduan tentang penyimpangan pr osedur , dugaan
KKN dan atau pelanggar an per saingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi
yang berw enang.
42.5.
Dalam hal pemutusan Kontr ak pada masa pelaksanaan dilakukan kar ena kesal ahan penyedia, maka:
a. Jaminan Pelaksanaan di cair kan;
b. Sisa Uang M uka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang M uka dicai rkan; c.
Penyedia membayar
denda apabil a
pelaksanaan peker jaannya ter lambat; dan
d. Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar Hitam.
42.6.
Dalam hal pemutusan Kontr ak pada masa pemelihar aan dilakukan karena kesal ahan penyedia, maka:
a. Jaminan
Pemelihar aan dicair kan
untuk membiayai
per baikan pemelihar aan; dan b.
Penyedia dimasukkan ke dalam Daftar Hitam.
42.7.
Dalam hal pemutusan Kontr ak dilakukan kar ena PPK terlibat penyimpangan pr osedur, melakukan KKN dan atau
pelanggar an per saingan usaha di dalam pelaksanaan pengadaan yang sudah diputuskan oleh instansi berw enang,
maka PPK dikenakan sanksi ber dasarkan per atur an per undang-undangan.
43 . Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan dan
Kontrak Kritis
43.1.
Apabila penyedia terlambat melaksanakan peker jaan sesuai jadw al, maka PPK har us member ikan peringatan secar a
tertuli s atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kr itis.
43.2.
Kontr ak dinyatakan kritis apabil a: a.
Dalam peri ode I r encana fisik pelaksanaan 0 – 70 dari kontr ak, realisasi fisik pelaksanaan ter lambat lebih besar
10 dari r encana; b.
Dalam per iode II rencana fisik pelaksanaan 70 - 100 dar i kontr ak, reali sasi fisi k pelaksanaan terlambat lebih
besar 5 dari r encana; c.
Rencana fisik pelaksanaan 70 - 100 dar i kontr ak, r eali sasi fisik pelaksanaan ter l ambat kur ang dari 5 dar i
r encana dan akan melampaui tahun anggar an ber jalan.
43.3.
Penanganan kontr ak kritis. a.
Dalam hal keter lambatan pada 42.1 dan penanganan kontr ak pada
42.2, penanganan kontr ak kr itis
dilakukan dengan Rapat pembuktian show cause meeting SCM
1 Pada saat kontrak dinyatakan kritis di reksi
pekerjaan mener bitkan sur at peringatan kepada penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM .
2 Dalam SCM dir eksi peker jaan, direksi teknis dan
penyedia membahas dan menyepakati besar an kemajuan fisik yang har us dicapai oleh penyedia
dal am per iode w aktu tertentu uji coba per tama yang dituangkan dalam berita acar a SCM tingkat
Tahap I 3
Apabila penyedia gagal pada uji coba per tama, maka har us diselenggar akan SCM Tahap II yang
membahas dan menyepakati besar an kemajuan fisik yang har us dicapai oleh penyedia dal am per iode
w aktu tertentu uji coba kedua yang dituangkan dalam berita acara SCM Tahap II
4 Apabila penyedia gagal pada uji coba kedua, maka
har us diselenggar akan SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati besar an kemajuan fisik
yang har us dicapai oleh penyedia dal am per iode w aktu tertentu uji coba ketiga
5 Pada setiap uji coba yang gagal, PPK har us
menerbitkan surat peringatan kepada penyedia atas keterlambatan r ealisasi fisik pelaksanaan peker jaan.
b. Dalam hal ter jadi keter lambatan dan akan melampaui
tahun anggar an berjalan akibat kesalahan Penyedia Peker jaan Konstr uksi, sebelum dilakukan pemutusan
kontr ak Penyedia Peker jaan Konstr uksi dapat diber i kesempatan menyelesaikan peker jaan sampai dengan 50
lima puluh hari kalender sejak masa ber akhi rnya pelaksanaan pekerjaan dengan diberlakukan denda
sebesar 1 1000 satu per ser ibu dar i nilai Kontrak atau nilai bagian Kontrak apabila ditetapkan ser ah ter ima
peker jaan
secar a par sial
untuk setiap
har i keterlambatan. Kesempatan menyelesaikan peker jaan
selama 50 lima puluh har i ter sebut dapat melampaui tahun anggar an ber jalan.
c. Dalam
hal penyelesaian
pekerjaan akibat
keterlambatan melampaui tahun anggar an berjalan, diterbitkan adendum untuk mencantumkan sumber
dana tahun anggar an berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan diselesaikan dan memperpanjang masa
ber laku jaminan pelaksanaan.
d. Dalam hal keter lambatan pada 42.2 a atau 42.2 b,
setelah dilakukan penanganan kontr ak kr itis sesuai 42.3 a, PPK dapat langsung memutuskan kontr ak secar a
sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
PPK dapat memutuskan Kontr ak secar a sepihak, apabila: 1
kebutuhan bar ang jasa tidak dapat ditunda melebihi batas ber akhir nya kontr ak;
2 ber dasar kan penelitian PPK, Penyedi a Bar ang Jasa
tidak akan mampu menyelesaikan keseluruhan peker jaan w alaupun diberikan kesempatan sampai
dengan 50 lima puluh har i kalender sejak masa ber akhirnya
pelaksanaan pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan; dan atau
3 setelah
diberikan kesempatan
menyelesaikan peker jaan sampai dengan 50 lima puluh har i
kalender sejak masa ber akhirnya pelaksanaan peker jaan,
Penyedia Bar ang Jasa
tidak dapat
menyelesaikan peker jaan.
44 . Peninggalan
Semua Bahan,
Per lengkapan, Per alatan,
Hasil Peker jaan
Sementar a yang masih ber ada di lokasi kerja setel ah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau kesal ahan penyedia, dapat
dimanfaatkan sepenuhnya
oleh PPK
tanpa kew ajiban
peraw atan pemeliharaan. Pengambilan
kembali semua
peninggalan ter sebut oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah memperti mbangkan kepentingan PPK.
C. Hak dan Kew ajiban Para Pihak