Gambar 2.1 Patogenesis intoleransi glukosa pada penderita obesitas, dikutip dari Bray 2004
Peranan fetuin-A pada keadaan obesitas oleh sel adiposit di hati akibat stres oksidatif dan aktivasi sistim
Reactive Oxigen Spesies
ROS, secara fisiologis menghambat kerja reseptor insulin tirosin kinase yang merupakan
proses regulasi normal fosforilasi reseptor insulin sehingga mengakibatkan gangguan
glucosa-uptake
di hati hingga menyebabkan hiperinsulinemia dan akhirnya terjadi resistensi insulin. Keadaan ini memegang peranan dalam integrasi
metabolisme karbohidrat dan lemak, dan protein.
18
2.2 Fetuin-A
Fetuin-A biasa disebut α2-Heremans-Schemid glycoprotein AHSG
pertama kali dideskripsikan oleh oleh Joseph Heremans dan Karl Schmid pada tahun 1944. Fetuin-A adalah suatu glikoprotein plasma dengan ukuran 49 kD,
disintesa dan di sekresikan oleh sel adiposit di hati dan banyak di jumpai di plasma dan otot rangka yang berfungsi dalam proses mineralisasi dan proses
osteogenesis serta menghambat kerja reseptor insulin, namun saat itu belum diketahui secara pasti peranannya di dalam tubuh. Metode yang ada sekarang
untuk mengukur fetuin-A dalam plasma adalah metode
ultrasensitif enzym-linked immunosorbent assay kit
ELISA.
19,20
. Fetuin-A yang juga merupakan glikoprotein yang terdiri dari dua subunit
rantai yaitu rantai berat
heavy chain
yang tersusun atas 282 asam amino dan rantai ringan
light chain
yang tersusun atas 27 asam amino. Fetuin-A manusia
Universitas Sumatera Utara
merupakan inhibitor alamiah terhadap insulin reseptor yang bekerja melalui berbagai mekanisme yaitu menghambat insulin dalam pengambilan glukosa
glucosa uptake
, menghambat autophosphorilasi insulin reseptor, menghambat aktivitas insulin reseptor-tyrosin kinase, dan sintesis glikogen.
19,20
Pada manusia, kadar fetuin-A secara bermakna lebih tinggi pada keadaan resistensi insulin, termasuk DM tipe 2. Hal ini mengisyaratkan bahwa fetuin-A
mungkin mempunyai fungsi sebagai bahan pro-lipogenik dan akumulasi lemak di hati. Studi eksperimental mengindikasikan bahwa fetuin-A memiliki sifat
aterogenik lipoprotein dan pro-inflamasi.
19
Stefan pada tahun 2011 menerangkan bahwa fetuin-A berkorelasi positif terhadap akumulasi lemak, resistensi insulin
dan dislipidemia gambar 2.2. Konsentrasi normal fetuin-A manusia di dalam plasma adalah berkisar 200-600 mikrogramml.
18,21
Gambar 2.2 Menunjukkan regulasi fetuin-A pada jaringan, dikutip dari Stefan 2011
Pada gambar 2.2, Fetuin-A juga berperan dalam menginduksi fungsi sitokin yang merupakan petanda inflammasi pro-inflammasi sitokin atau
provokasi sitokin, sitokin juga berperan dalam respon imun seluler Peningkatan
Universitas Sumatera Utara
sitokin ini disebabkan keadaan stress oksidatif dan inflammasi. Sitokin ini memicu pelepasan sitokin lainnya hingga keadaan ini diduga memegang peranan
penting dalam proses peradangan kronis jaringan adiposa. Fetuin-A yang merupakan pro atherogenik ini ternyata juga menekan fungsi adiponektin yang
bersifat atheroprotektif. Beberapa fungsi dari fetuin-A seperti pada gambar 2.3, telah diidentifikasi berperan dalam menghambat kerja reseptor insulin tirosin
kinase, meningkatkan respons inflammasi dengan menginduksi sitokin pro- inflammasi, reseptor regenerasi pertumbuhan sel-sel hepatosit dan mensupresi
adiponektin. .
22
Gambar 2.3 Regulasi Fetuin-A terhadap adiposit dan resistensi insulin,
dikutip dari Samir, 2012.
Sejak hipotesis bahwa fetuin-A menunjukkan aktifitas inhibitor terhadap insulin reseptor tyrosin kinase, ini menunjukkan fetuin-A berkaitan dengan
obesitas, resistensi insulin dan metabolik sindroma metabolik. Pada penelitian kaushik tahun 2008 membuktikan peningkatan kadar fetuin-A berhubungan
dengan resistensi insulin dan peningkatan tanda inflammasi.
20
Penelitian Joachim tahun 2010 juga membuktikan bahwa Fetuin-A dan adiponektin merupakan kunci regulasi protein di hati, jaringan lemak yang
Universitas Sumatera Utara
berperan dalam mekanisme resistensi insulin dan penggunaan energi lemak, Peningkatan kadar Fetuin-A terbukti mensupresi adiponektin.
22,23
2.3 Manajemen Klinik Obesitas