8
a. Kualitas utama: 1.
Relevance Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus
relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi di dalam laporan keuangan memilki
kualitas relavan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
2. Reliability
Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal reliable. Informasi memilki kualitas yang handal jika bebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dihandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
faithful representation dari yang seharusnya disajikan secara wajar diharapkan dapat di sajikan.
3. Verifiability
Suatu sarana yang dapat memberikan kesempatan kepada orang-orang tertentu yang bekerja secara terpisah antara satu dengan yang lainnya
untuk mengembangkan ukuran-ukuran yang sama atas bukti, data, dan catatan yang sama.
4. Completeness
Menjelaskan kelengkapan dan kesesuaian antara data akuntansi dan kejadian yang dimaksud untuk disajikan.
b. Kualitas sekunder: 1.
Comparability Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi
harus memiliki prinsip yang sama atau disusun dengan menggunakan metode yang sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan
yang lainnya sehingga agar dapat diperbandingkan.
2. Consistency
Laporan keuangan harus disusun dengan menggunakan metode yang sama sepanjang waktu oleh suatu perusahaan.
2.1.2. Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak
langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, seperti sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang prospek perusahaan
Universitas Sumatera Utara
9 yang mencakup bagian integral dengan tujuan untuk memenuhi tingkat
pengungkapan yang cukup Yadiati, 2007.
2.1.3. Standar Akuntansi
Standar akuntansi merupakan regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Suatu standar dibutuhkan agar manajemen
perusahaan tidak melakukan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Sehingga informasi akuntansi yang terkandung dalam
laporan keuangan akan menjadi sulit dimengerti bagi pihak eksternal perusahaan yang membutuhkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Pertama, berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain
yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan kedalam aktiva,
hutang, modal, pendapatan dan biaya. Hal yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen
laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca. Hal ketiga yang dimuat dalam
standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan
keuangan. Hal keempat adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan
bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan Neraca, Laporan
Universitas Sumatera Utara
10 LabaRugi atau berupa penjelasan notes yang menyertai laporan keuangan
Chariri, 2009 dalam Siregar, 2012.
2.1.4. Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia PABUI