Elemen Dasar (basic elements) Perpustakaan digital

b. Perangkat Lunak (Software)

  Perangkat lunak merupakan sarana penunjang dari perangkat keras, perangkat lunak ini dapat berupa software baik itu gratisan maupun berbayar. Untuk menjelaskan tentang pengertian perangkat lunak maka Downing dan Covington (1990) memberikan suatu definisi tentang perangkat lunak dalam sistem komputer dimana perangkat lunak tersebut merupakan suatu kumpulan program yang akan memberitahu komputer, apa yang harus dilakukan. Perangkat keras yang membentuk sistem komputer tidak berarti, tanpa adanya instruksi yang memberitahukan apa yang harus dilakukannya.

  Demikian pula pendapat Maksum dan Darmawiredja (2007) yang memberikan definisi tentang perangkat lunak yang merupakan suatu program komputer yang mencakup sekumpulan aturan atau panduan untuk kelangsungan aktivitas sistem informasi, program aplikasi komputer, program pengembangan dan program sistem operasi (operating system)”.

  Selanjutnya, Dadan Syachrulramdhani (2011) menjelaskan “sebuah perpustakaan digital paling memerlukan dua perangkat lunak utama yaitu perangkat lunak untuk penyimpanan koleksi dan perangkat lunak untuk pencarian koleksi”. Untuk

  penyimpanan

  koleksi, dibutuhkan sebuah sistem manajemen basis data yang bisa mendukung proses penambahan, pengubahan, penghapusan termasuk koleksi, dibutuhkan sebuah sistem manajemen basis data yang bisa mendukung proses penambahan, pengubahan, penghapusan termasuk

  Manajemen basis data tersebut dalam sebuah perpustakaan digital dapat menggunakan sistem operasi windows yaitu sistem operasi komputer yang bersifat proprietary atau sistem operasi unixlinux yaitu sistem operasi komputer yang bersifat open source ataupun berbagai variasinya atau sistem operasi lainnya. Untuk pencarian koleksi umumnya menggunakan interaksi web, yaitu menggunakan web browser melalui aplikasi interface. Web browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan halaman- halaman website yang ada di internet. Web browser yang popular adalah internet explore dan mozilla firefox. Sedangkan aplikasi interface yang popular antara lain senayan, GDL, Igloo, Mysipisis, dll. Sementara itu diantara bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membangunnya mulai dari Java, Perl, python, ASP ataupun PHP.

  Fungsi masing-masing dari beberapa software dalam mendukung dalam pembuatan sistem perpustakaan digital adalah :

  1) Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utamanya adalah

  menghasilkan halaman web yang benar kepada user.

  2) MySQL, merupakan database server. MySQL dapat digunakan

  untuk membuat dan mengelola database beserta isinya, termasuk untuk membuat dan mengelola database beserta isinya, termasuk

  3) PHP, merupakan bahasa pemrograman web yaitu bahasa

  pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting yang memungkinkan membuat halaman web yang bersifat dinamis (http:id.wikipwdia.orgWikiXAMMP).

c. Jaringan Komputer (computer netware)

  Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang merupakan gabungan beberapa komputer terpisah dan software serta perangkat lainnya yang saling berhubungan melalui media komunikasi, terutama untuk melakukan pembagian data digital (data sharing) antar komputer dan tujuan-tujuan lainnya, sebagaimana pendapat Somad bahwa jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainya yang bekerja bersama- sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

  Untuk mencapai tujuan tersebut, Dadan Syachrulramdhani (2011) mengemukakan perlu adanya penggabungan antara teknologi kumputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan.

  Sedangkan pendapat yang senada diungkapkan oleh Maksum Sedangkan pendapat yang senada diungkapkan oleh Maksum

  Untuk mengoptimalkan tujuan tersebut suatu perpustakaan digital memerlukan jaringan komputer (lihat gambar 2.2), baik jaringan lokal (LANintranetektranet), maupun jaringan global (internet) sebagaimana pendapat Pudjiono (tanpa tahun) dalam Dadan Syachrulramdhani (2011), setelah memiliki koleksi digital, PC dan software maka diperlukan jaringan intranet minimal 100 Mbps dan internet (layanan global) minimal 128 Kbps.

  Gambar 2.3

  Diagram Model Jaringan Komputer

  Sumber :

  Diagram

  Model Jaringan Komputer

  menurut Dadan

  Syachrulramdhani (2011)

1) LAN

  Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbits. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

  2) Intranet dan Ekstranet

  Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCPIP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perpustakaan. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi dengan yang lainnya melalui sambungan internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Ekstranet sendiri menurut definisi yang diberikan oleh Dadan Syachrulramdhani (2011) digunakan dalam sebuah perpustakaan mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas di luar, hal ini disebut ekstranet. Perpustakaan dapat melakukan pemblokiran akses ke intranet

  3) Internet

  Interconected network atau lebih dikenal dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia (oleh alat pengatur lalulintas data, yang dinamakan routers) meskipun beda sistem operasi dan mesin. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsug maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone (mekanisme hirarki dari jaringan komputer) dan dibedakan satu dengan yang lain menggunakan unique name yang bisa disebut alamat IP (Internet Protocol) 32 bit.

  Internet memiliki jaringan yang luas yang memungkinkan setiap orang yang ada di dunia memiliki akses kedalam jaringan tersebut, hal ini dengan jelas didefinisikan oleh Dadan Syachrulramdhani (2011), dimana Internet terdiri dari sekumpulan jaringan komputer milik perusahaan, institusi, lembaga pemerintah, ataupun penyedia jasa masing-masing jaringan komputer yang terhubung dikelola secara independen. Dengan adanya internet memungkinkan data digital di satu tempat bisa diakses dengan mudah dan cepat dari tempat lain.

  4) World Wide Web (WWW) 4) World Wide Web (WWW)

  Jadi dapat disimpulkan bahwa WWW adalah sekelompok dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan hyperteks link. Dengan mengklik hyperlink, maka bisa berpindah dari satu dokumen ke dokumen lainnya.

  5) Standard Operation Procedure (SOP)

  Elemen dasar ke empat adalah SOP, yang diperlukan diberbagai bidang kegiatan termasuk kegiatan pengembangan perpustakan digital. SOP diperlukan agar proses operasional kegiatan berlangsung secara teratur. Proses yang sudah berlangsung teratur dapat tetap berjalan walaupun orang yang bertanggung jawab pada proses tersebut tidak hadir, karena perannya dapat digantikan orang lain sehingga SOP merupakan suatu rangkaian instruksi tertulis yang mendokumentasikan kegiatan atau proses rutin yang terdapat pada suatu bidang kegiatan.

  Standard Operation Procedure dari beberapa ahli seperti Dadan Syachrulramdhani (2011) mengemukakan SOP sebagai dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap Standard Operation Procedure dari beberapa ahli seperti Dadan Syachrulramdhani (2011) mengemukakan SOP sebagai dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci, tahap

  Perpustakaan digital yang koleksinya berformat digital tersimpan dalam suatu komputer server harus dapat diakses dengan komputer secara cepat dan mudah melalui jaringan komputer. Oleh karena itu maka SOP sangat diperlukan untuk menjalankan operasional sebuah perpustakaan digital agar memberikan manfaat lebih bagi pengguna dan yang menjalankan tugas-tugas sebagai pustakawan. Dalam grand design perpustakaan digital Pustaka Litbangtan, pembuatan SOP terdiri dari:

  a) SOP untuk konversi dokumen

  b) SOP untuk upload ke web

  c) SOP untuk pengolahan dokumen digital

  d) SOP untuk system layanan perpustakaan digital

  e) SOP untuk pemeliharaan jaringan

  f) SOP untuk pemeliharaan web

  6) Manajemen

  Manajemen menjadi sebuah peranan yang sangat penting bagi pengembangan sistem perpustakaan dalam sebuah institusi pendidikan, hal ini ditegaskan oleh Daryono (2008) menyatakan : Elemen dasar kelima adalah manajemen yang secara umum adalah merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

  Oleh karena itu, apabila proses dan sistem perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan tidak baik, maka proses manajemen secara keseluruhan tidak lancar, dan proses pencapaian tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.

  Adapun manajemen perpustakaan digital menurut Arif (2003) adalah “Penerapan teknologi informasi (TI) sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI seperti ini dikenal sebagai Perpustakaan Digital”.

  Sedangkan proses digital itu sendiri merupakan suatu proses yang digunakan untuk merubah data-data yang ada secara fisik diubah menjadi secara digital sehingga dapat diakses oleh banyak orang. Proses digitalisasi ini seperti yang dikemukakan oleh

  Dadan Syachrulramdhani (2011), dapat dilakukan dengan beberapa metode diantaranya :

  a) Acquisition of original digital works, maksudnya adalah mengadakan baik melalui metode membeli atau berlangganan karya digital asli dari penerbit atau peneliti dalam bentuk misalnya jurnal elektronik (e-journal), buku elektronik (e- book) dan data base online seperti Ebsco, Proquest, Science Direct, dan lain-lain.

  b) Acces to external materials, maksudnya adalah perpustakaan harus mempunyai semacam jaringan ke sumber lain yang tidak tersedia secara local yang disediakan melalui website, koleksi perpustakaan lain atau server-server milik penerbit-pennerbit.

  Dibagian akhir diagram di atas ada dua server, yaitu : sebuah server yang berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna di dalam Local Area Network (LAN). Sedangkan server yang terakhir adalah yang terhubung ke internet, berisi metadata dan abstrak karya akhir tersebut.

  Proses lainnya adalah konversi dilakukan jika dokumen sudah dalam bentuk softcopy untuk menyamakan format dan

  penyimpanan dokumen adalah proses penyimpanan dimana termasuk di dalamnya adalah pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek dari dokumen dan proses pengaksesan dan pencarian kembali dokumen adalah proses bagaimana melakukan pencarian kembali dokumen-dokumen yang telah disimpan (Wahono) Terakhir proses pendistribusian dokumen adalah proses penyebarluasan hasil penyimpanan dokumen ke masyarakat pengguna sesuai bentuk penyimpanannya (Dadan Syachrulramdhani 2011).

  Gambar 2.4 Alur Kerja Digitalisasi

  Sumber : Modifikasi Alur Kerja Digitalisasi menurut Dadan Syachrulramdhani,