Apakah prosesnya mulus?

Apakah prosesnya mulus?

Agak sulit juga, terutama dalam hal data-data sanitasi yang tidak lengkap. Belum lagi kalau ada “penumpang gelap”, pihak-pihak yang hanya mengincar kucuran dana tanpa mengindahkan tujuan utama program ini. Memang di situ tantangannya. Makanya kita harus menyelami “ranah musuh” supaya bisa nyambung.

Pendapat Anda tentang program PPSP sendiri?

Banyak diakui oleh teman di Bappeda dan juga walikota, dokumen Buku Putih dan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang merupakan produk PPSP mampu menjawab permasalahan sanitasi yang selama ini mendera Lhokseumawe. Selain proses pembuatannya yang melibatkan banyak pihak, metodologi penyusunannya yang ilmiah pun dinilai mampu dipertanggungjawabkan.

Bisa dijelaskan secara sederhana apa dan bagaimana konsep Rentra AMPL, dan bagaimana kedudukannya dalam sebuah proses perencanaan pembangunan AMPL di deareh? Perencanaan strategis (Renstra AMPL) merupakan sebuah pedoman, arah dan panduan yang perlu dibuat sebuah Pokja AMPL di daerah. Dan dalam sebuah Renstra AMPL yang ada biasanya tercantum sejumlah rencana operasional kerja jangka pendek dan menengah secara taktis, terfokus, dapat diimplementasikan dan terukur. Saat ini memang sudah ada sejumlah pedoman perencanaan lainnya. Namun, sering kali konsep renstra yang dibuat pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak sama atau sejalan. Hal inilah yang kadang membuat target pembangunan AMPL yang dibuat pemerintah pusat tidak tercapai. Karena itu, Renstra AMPL dapat menjadi interface antara dokumen rencana strategis baik milik pemerintah pusat seperti kementerian dengan pemerintah daerah.

Kaitannya dengan dokumen perencanaan lainnya apa saja keunggulan yang bisa di tawarkan dalam sebuah Renstra AMPL? Lahirnya sebuah Renstra AMPL

biasanya disemangati oleh paradigma perencanaan pembangunan agar lebih harmonis dan selaras, baik antara pusat dengan daerah, daerah dengan daerah, dan juga antar instansi dan fungsi pemerintahan lainya. Ini yang bisanya merupakan landasan utamanya. Dalam dokumen sejumlah Renstra AMPL, saya melihat ada tiga hal positif yaitu pertama kualitas dokumen perencanaan pembangunan AMPL menjadi lebih baik di daerah, kedua mendorong kinerja pemerintah daerah lebih terukur, terarah dan sesuai dengan target pencapaianya. Dan ketiga mempererat jaringan kerja dan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, instansi swasta dan peran masyarakat untuk bekerja lebih keras bagi kemajuan daerahnya di bidang AMPL.

Apa saja tantangan Pokja AMPL untuk melahirkan sebuah dokumen perencanaan AMPL yang baik? Tidak bisa dipungkiri sejumlah tantangan terjadi dalam penyusunan sebuah Renstra AMPL seperti lemahnya koordinasi atau kerjasama, tidak adanya kesepahaman atau visi dalam penyusunan acuan, kualitas SDM yang masih kurang di sejumlah daerah dalam bidang AMPL dan kurangnya dokumen perencanaan

yang ada. Sedangkan komitmen atau kepedulian pemerintah daerah pun sangat beragam dalam menyikapi perlunya pokja AMPL menyusun sebuah renstra. Karena itu, penting dilakukan proses internalisasi atau kesepahaman diantara sejumlah pihak dalam memaknai sebuah rencana strategis.

Sebagus apapun rencana strategis yang dibuat oleh pokja AMPL dalam menyusun sebuah Renstra AMPL tentunya tidak akan bermanfaat jika tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Juga sebaliknya untuk menggerakan sebuah Pokja AMPL tentunya tidak mudah, bagaimana mengatasi persoalan ini? Dalam membuat sebuah dokumen perencanaan strategis AMPL tentunya diperlukan kerjasama dan koordinasi yang kuat seluruh anggota pokja. Saya melihat diperlukan sosok atau fi gur yang bersedia bekerja keras, memiliki komitmen kuat bekerja buat kepentingan masyarakat luas di bidang AMPL. Dengan Renstra AMPL yang baik maka tentunya pemerintah pusat dan daerah tentunya akan memiliki kerangka tindak menuju keberlanjutan pembangunan AMPL. [Eko]

Sejumlah dokumen perencanaan muncul di daerah. Renstra AMPL dan SSK mengambil porsi sebagai perencanaan strategis di bidang air minum dan sanitasi. Bagaimana kedua produk tersebut sesungguhnya saling bersinergi dengan sejumlah dokumen yang ada dan mendukung proses perencanaan pembangunan di daerah? Oswar Mungkasa, Mantan Pelaksana Harian Pokja AMPL dan Nugroho Tri Utomo, Koordinator PMU Sekretariat PPSP menjawab pertanyaan besar tersebut.

Oswar Mungkasa