Seputar Geologi Lintasan Geologi
Seputar Geologi Lintasan Geologi
keterampilan bidang terkait. Tanpa adanya SDM Pemda berkewajban dan bertanggungjawab yang kompeten, maka pengelolaan sumber daya
untuk melaksanakan upaya-upaya peningkatan geologi-mineral tidak akan memberikan hasil
kualitas atau kompetensi SDM. Ini adalah peran yang optimal. Oleh sebab itu diperlukan upaya
Pemda sebagai penanggungjawab yang dapat pengembangan kualitas SDM di bidang sumber
dilakukan melalui mulai dari penetapan daya geologi- mineral. Selanjutnya kita akan
kebijakan dan pengaturan hingga pencanangan memandang kualitas SDM di bidang sumber
program dan kegiatan berikut alokasi anggaran daya geologi-mineral sebagai bagian dari
serta pengawasan terhadap pelaksanaannya; kualitas SDM yang berwawasan geologi, yaitu bagian dari masyarakat berwawasan kebumian.
2.Sebagai pelaksana . Sebagai pelaksana atau penyelenggara, Pemda menyelenggarakan
Sejalan dengan implementasi kebijakan Otonomi kegiatan peningkatan kualitas SDM melalui Daerah maka kewenangan yang dimiliki Daerah
berbagai pendidikan, pelatihan dan penyuluhan untuk mengelola sumber daya geologi-mineral
baik bagi aparatur, swasta, LSM-LSM, maupun juga meliputi kewenangan untuk melakukan
masyarakat umum.
upaya peningkatan kualitas atau kompetemsi SDM di bidang pengelolaan sumber daya
3.Sebagai pemesan . Dengan kewenangan tersebut. Kualitas atau kompetensi SDM yang
untuk mengelola sumber daya geologi-mineral, harus ditingkatkan ini meliputi baik SDM
maka Pemda membutuhkan SDM yang aparatur Pemerintah Daerah (Pemda), maupun
berkualitas. Dalam hal ini Pemda dapat memesan SDM mitra Pemda (swasta, LSM, masyarakat
SDM yang berkualitas tersebut kepada lembaga- umum); baik SDM yang bergerak dalam bidang
lembaga pendidikan dan pengembangan yang geologi-mineral maupun SDM yang beraktivitas
ada, seperti perguruan tinggi, dan lembaga- di bidang lainnya. Dalam kaitan kebutuhan akan
lembaga serta asosiasi-asosiasi yang pengembangan SDM yang berwawasan geologi,
menyediakan jasa keahlian terkait. lebih khusus lagi: sumber daya geologi-mineral,
maka Pemda harus menjalankan peran-peran 4.Sebagai penengah atau perantara . berikut secara bersamaan:
Pemda juga dapat menjadi penengah atau Peran Pemerintah Daerah dalam upaya
perantara dalam upaya peningkatan SDM, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia di
perantara antara operator pengelola sumber bidang geologi dan sumber daya mineral
daya geologi-mineral dengan penyelenggara meliputi :
pendidikan dan pelatihan serta pengembangan 1.Sebagai penanggung jawab . Sejalan
SDM bidang terkait sumber daya geologi- dengan kewenangan Pemda dalam
mineral.
implementasi kebijakan Otonomi Daerah, maka
Bencana
Geodiversity Aspek -aspek kebumian selain sumber daya geologi-mineral yang memerlukan peran serta masyarakat berwawasan kebumian 42 W a r t a G e o l o g i . S e p t e m b e r 2 0 0 7
Global Warming
Dalam rangka pengelolaan sumber daya kepemerintahan (Pemerintah, Pemda); dengan geologi-mineral di dan/atau tingkat Daerah,
melibatkan peran serta swasta dan masyarakat Pemda adalah pemeran utama. Sebagai pemeran
umum;
utama, Pemda semestinya mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan dan kemampuan
Dihadapkan pada kekurangan SDM
Daerah dalam pengelolaan sumber daya geologi- pengembangan dan pengelolaan komoditi mienral tersebut. Dibandingkan Pemerintah
yang berasal dari sumber daya geologi-mineral (Pusat), Pemda semestinya lebih spesifik dalam
dan keterkaitan antara komoditi tersebut memahami karakter geologis Daerahnya dan
dengan pengelolaan bidang kebumian lainnya, karakter sosial-budaya masyarakatnya.
Pemerintah bersama-sama Pemda perlu Peran Daerah dalam pengelolaan sumber daya
mengembangkan masyarakat yang geologi-mineral di era Otonomi Daerah ke depan
berwawasan kebumian. akan semakin strategis. Paradigma pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan harus benar-benar Di dalam misi pengembangan masyarakat
berwasawan kebumian tercakup program menjadi perhatian setiap Pemda dalam peningkatan SDM berwawasan geologi mengelola sumber daya geologi-mineral di meliputi SDM berwawasan sumber daya daerahnya masing-masing. Oleh karena itu geologi-mineral - yang mengetahui serta setiap Pemda hendaknya lebih aktif untuk menguasai keterampilan penentuan program mengambil alih peran Pemerintah dalam prioritas dan fokus wilayah pengembangan pengelolaan sumber daya geologi-mineral sumber daya tersebut; selama ini melalui peningkatan kualitas SDM
terkait. Hal ini merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan fungsi Pemda dalam mengatur dan
Di dalam pengembangan masyarakat
mengurus kepentingan masyarakatnya guna berwawasan kebumian tersebut diperlukan mewujudkan kesejahteraan masyarakat di
tenaga-tenaga ahli kebumian yang berorientasi daerahnya.
pada tiga hal : llmu murni dan teknologinya, lingkungan; dan manajemen
Penutup Sebagai penutup, disampaikan beberapa
Untuk akselerasi penyediaan SDM bidang
rangkuman penting yang perlu mendapat sumber daya geologi-mineral yang kompeten di perhatian Pemda dalam rangka pengelolaan
Daerah, Pemda perlu mengembangkan sumber daya geologi-mineral di daerahnya.
berbagai peran yang menjadi otoritasnya Beberapa rangkuman penting tersebut adalah
melalui jalinan kerjasama dengan berbagai sebagai berikut :
pihak, antara lain: lembaga-lembaga terkait pada Pemerintah, perguruang tinggi-
perguruan tinggi, asosiasi-asosiasi keahlian, Komoditi pertambangan atau sumber daya
geologi-mineral di masa depan umumnya di swasta dan dunia usaha, serta LSM-LSM Indonesia antara lain adalah: batubara, coal-
terkait. Arah pencapaiannya adalah SDM yang bad methane (CBM), panas bumi; tembaga,
kompeten sesuai standar masing-masing emas, perak, timah, nikel dan bauksit. Beberapa
profesi.n
logam lainnya dalam lingkup yang lebih kecil
Referensi
l Adjat Sudradjat, Otonomi Pengelolaan Sumber adalah: seng, bijih besi, timah hitam, mangan.
Daya Mineral dan Pengembangan Masyarakat, LPM, Unpad, 2003;
Di dalam merencanakan program kegiatan
l http://www.stinaresources.com/vanadium.html; pengembangan dan pengelolaan sumber daya
l http://www.webelements.com/webelements/elemen
ts/text/Cs/
geologi-mineral perlu pengoptimalan l http://en.wikipedia.org/wiki/ keterkaitan antara kerangka prioritas program
l http://www.nakertrans.go.id/bnsp/index.php dengan tugas dan fungsi lembaga
l M. Moedjiman, Badan Nasional Sertifikasi Profesi Tonggak Reformasi SDM di Indonesia,
Lintasan Geologi 43
Lintasan Geologi
Penyuluhan Museum Geologi ke Sekolah
Oleh : Julianty M Pusat Sumber Daya Geologi - Badan Geologi
M Sesuai dengan tugas fungsi Museum
useum Geologi dapat dijadikan sebagai pintu gerbang menuju informasi geologi Indonesia.
disebutkan bahwa salah satu fungsi Museum Geologi adalah “... menyelenggarakan dan mengembangkan kerja sama serta pelayanan jasa permuseuman .... “.
Keberadaan Museum sangat penting bagi masyarakat, dalam hal ini terutama anak- anak sekolah karena museum merupakan tempat menyimpan memori kolektif dan identitas budaya suatu masyarakat dalam bentuk konkret dan nyata (tangible). Dengan mengenal museum diharapkan mereka akan menghargai peninggalan masa lampau (baik objek peninggalan alam maupun buatan manusia) sehingga mereka dapat pula menghargai masa kini untuk kemajuan masa yang akan datang.
44 W a r t a G e o l o g i . S e p t e m b e r 2 0 0 7
Untuk mensosialisasikan keberadaan Museum materi Mengenal Museum Geologi, kemudian Geologi itu, dilaksakanan penyuluhan kepada
dilanjutkan dengan materi Mengenal Geologi. masyarakat terutama kalangan Sekolah. Dasar
Dalam Mengenal Museum Geologi disampaikan pemikiran dilaksanakan penyuluhan mengingat
informasi tentang museum pada umumnya dan bahwa Penyuluhan adalah salah satu bentuk
bagaimana perilaku yang diharapkan ketika pendidikan kepada masyarakat, yang juga dapat
berkunjung ke sebuah museum sedangkan diselenggarakan oleh museum sebagai sebuah
dalam Mengenal Geologi disampaikan geologi lembaga. Dengan melakukan penyuluhan
secara umum.
geologi kepada masyarakat maka Museum Geologi sekaligus juga melakukan kerja sama dengan pihak sekolah dan memberikan p el a y a n a n j a s a p er mu s eu ma n kep a d a masyarakat sesuai dengan Kepmen tersebut di atas. Penyuluhan ini dirancang untuk menanamkan memori kolektif tentang geologi kepada anak sekolah sehingga jika suatu waktu nanti mereka membutuhkan informasi tentang geologi maka mereka akan tahu ke mana harus mencari tahu; atau, jika mereka memiliki informasi penting berkaitan dengan geologi mereka pun tahu ke mana harus memberi tahu.
Penyuluhan merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan informasi geologi secara umum kepada masyarakat. Penyuluhan geologi ke sekolah-sekolah adalah salah satu program Museum Geologi untuk menyebarkan informasi
Para Siswa SMU tengah mengamati beberapa koleksi Museum Geologi geologi kepada masyarakat, dalam hal ini
dalam kegiatan penyuluhan ke sekolah-sekolah komunitas sekolah (guru dan murid). Program ini
bertujuan memasyarakatkan informasi geologi Penyuluhan juga disertai dengan pameran kecil di kepada masyarakat terutama setelah terjadinya
kelas. Untuk pameran disiapkan satu set aneka bencana alam tsunami di Aceh pada tahun 2004 batuan dan mineral, beberapa contoh fosil yang lalu. Dengan memahami informasi geologi, (vertebrata, invertebrata, tumbuhan) serta panel khususnya bencana geologi, diharapkan peraga. Ketika memberikan penyuluhan (dan masyarakat akan lebih siap jika timbul bencana pameran) Museum Geologi berperan sebatas sehingga kerugian akibat bencana dapat pintu gerbang, dari situ disampaikan bahwa dikurangi. pintu gerbang ini menuju ke rumah besar yang
memiliki banyak kamar. Jadi jika ingin Memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah mendapatkan informasi lebih lanjut dan lebih sama dengan menabung untuk jangka waktu
lengkap tentang mitigasi bencana datanglah ke lama. Hasil yang diperoleh dari penyuluhan
Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana tersebut tidak dapat segera dipetik dalam jangka
Geologi, dan seterusnya.
waktu sangat singkat melainkan nanti di kemudian hari. Contoh terbaru mungkin bisa kita
Subjek Penyuluhan
lihat: fosil gigi gajah dari Rancamalang Subjek penyuluhan adalah komunitas sekolah, diserahkan kepada Museum Geologi oleh dalam hal ini anak didik dan guru. Untuk guru penemunya karena dia pernah berkunjung ke baru dua kali penyuluhan yaitu di Jakarta dan Museum Geologi sewaktu masih sekolah dulu. Cimalaka (Sumedang). Penyuluhan kepada guru Bukan tidak mungkin hal semacam ini akan di Jakarta diberikan kepada guru-guru se-DKI terjadi lagi di masa yang akan datang. Atau siapa Jakarta dan dilaksanakan atas kerja sama antara tahu di antara anak-anak ada yang kelak tertarik Museum Geologi dengan Museum Minyak dan untuk menjadi ahli geologi? Gas Bumi serta Dinas Pendidikan Pemerintah DKI
Jakarta. Penyuluhan di Sumedang diberikan Pelaksanaan Penyuluhan kepada guru-guru se-Kecamatan Cimalaka, Penyuluhan didahului dengan memberikan
Kabupaten Sumedang.
Lintasan Geologi 45
Seputar Geologi Lintasan Geologi
Lokasi Penyuluhan Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengingat keterbatasan waktu dan biaya maka
Berikut ini adalah pertanyaan yang sering untuk tahun pertama ini penyuluhan diberikan
diajukan dan hampir selalu muncul di setiap terutama kepada sekolah-sekolah di wilayah
sekolah yakni, Bagaimana cara menghitung Propinsi Jawa Barat. Adapun sekolah yang
umur batuan, membedakan batuan dengan mendapat prioritas adalah sekolah-sekolah di
fosil, proses terbentuknya batuan, membedakan daerah pinggiran yang sulit memiliki akses untuk
fosil dengan bukan fosil, tumbuhan bisa menjadi datang langsung ke Museum Geologi, sekolah-
fosil, dan membedakan batuan di bumi dengan sekolah yang terletak di daerah rawan bencana
meteorit?
geologi, dan sekolah yang secara khusus meminta penyuluhan kepada Museum Geologi.
Kota-kota yang telah dikunjungi untuk penyuluhan adalah Cianjur, Sukabumi, Bogor, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Jakarta. Sekolah yang sudah dikunjungi sampai saat ini berjumlah 56 sekolah.
Untuk tahap awal Museum Geologi lebih banyak bergerak proaktif menawarkan program ini ke sekolah. Diharapkan setelah sekolah mengetahui program penyuluhan ini mereka akan mengambil inisiatif untuk meminta penyuluhan dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Penyerahan Cinderamata dari Museum Geologi Materi Penyuluhan
kepada perwakilan siswa SMU
Seperti telah dikemukakan di atas Museum Geologi memiliki lima pokok bahasan sebagai bahan penyuluhan. Dari kelima pokok bahasan tersebut Mengenal Museum Geologi dan Mengenal Geologi merupakan materi yang selalu disampaikan pada waktu penyuluhan. Selama ini materi penyuluhan belum berorientasi pada kebutuhan sekolah berhubung program ini masih dalam taraf pengenalan dan penjajagan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan sekolah. Diharapkan untuk masa yang akan datang, penyusunan materi penyuluhan akan lebih berorientasi pada kebutuhan sekolah. Apa yang dibutuhkan sekolah, dalam hal ini anak didik, akan tampak dari pertanyaan yang mereka ajukan.
Para siswa SMK 3 Tegal tengah mengamati beberapa koleksi Museum Geologi
Pertanyaan Siswa dan Guru Pertanyaan yang berhasil dikumpulkan, baik
Beberapa pertanyaan tentang fosil para siswa pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun
menanyakan cara menghitung umur fosil, siswa, semuanya berjumlah 332 pertanyaan.
membedakan batuan dengan fosil, proses Pertanyaan sebanyak itu dikelompokkan menjadi
terbentuknya fosil, membedakan fosil dengan empat kelompok pertanyaan, yaitu kelompok
bukan fosil.
pertanyaan tentang batuan dan fosil, kelompok geologi, kelompok evolusi, dan kelompok
Para siswa bertanya juga tentang geologi yakni Museum Geologi.
menanyakan cara menghitung umur bumi, proses terjadinya gunung meletus, proses
46 Warta Geologi.September 2007 46 Warta Geologi.September 2007
Tentang evolusi siswa bertanya apakah manusia berasal dari kera, mengapa kehidupan purba punah, apakah perbedaan manusia purba dengan manusia sekarang, mana yang benar teori Darwin atau Harun Yahya.
Mereka juga menanyakan CD yang berisi materi penyuluhan dijual di Museum Geologi, apa tujuan didirikannya Museum Geologi, siapa yang mendirikan Museum Geologi, apakah Museum Geologi suka menjual dan membeli fosil?
Kesimpulan dan Saran Dari beberapa kelompok pertanyaan tersebut, tampak bahwa pertanyaan tentang geologi
Jumlah sekolah yang dikunjungi di tiap kota paling banyak diajukan oleh siswa. Pertanyaan mereka seringkali tidak terduga dan penyuluh kadang-kadang tidak siap dengan jawabannya. Berdasarkan hal tersebut tampaknya pihak Museum Geologi sebaiknya mempersiapkan jawaban standar yang dapat dijadikan pedoman
Sekolah yang dikunjungi berdasarkan tingkatnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Perlu juga kiranya ada kerja sama dengan para ahli di luar Museum Geologi untuk merumuskan hal ini karena ini adalah tanggung jawab kita bersama.
Terima kasih penulis sampaikan kepada para
Klasifikasi pertanyaan
siswa dan guru yang telah berpartisipasi aktif dalam penyuluhan geologi ini dengan mengajukan pertanyaan mengenai Museum Geologi serta Materi yang disampaikan.
Tulisan ini dibuat untuk mengulas apa yang telah dilakukan selama penyuluhan dan apakah penyuluhan ini telah sampai pada sasaran yang diharapkan, baik dari segi materi yang disampaikan maupun cara menyampaikannya. Diharapkan dengan adanya tulisan ini dapat menjadi masukan dalam meningkatkan perbaikan dalam penyampaian informasi geologi kepada masyarakat.n
Lintasan Geologi 47
Georgius Agricola , dikenal sebagai pemrakarsa geologi sebagai bidang ilmu tersendiri. Sebagian besar karyanya dihabiskan dalam menyusun studi sistematis mengenai bumi berikut susunan batuan, mineral dan kandungan fosilnya. Ia turut meletakkan dasar-dasar geologi pertambangan, mineralogi, metalurgi, struktur geologi dan paleontologi.
Georg Bauer, atau lebih sering dikenal sebagai Georgius Agricola, berhasil mengelompokkan mineral berdasarkan warna, densitas, transparansi, rasa, kilap, bentuk dan tekstur. Koleksi pribadinya tersimpan baik mulai contoh- contoh mineral dan batuan dari Joachimstal, Meissen, Schneeberg hingga Pegunungan Jura di Perancis.
Georgius Agricola adalah seorang ilmuwan dan ahli fisika Jerman, dan dikenal sebagai “Bapak Mineralogi”. Ia adalah pionir dalam geologi fisik
dan merupakan ahli peneliti yang membuat klasifikasi mineral secara saintifik. Hasil karya besarnya dituangkan ke dalam sebuah buku yang amat terkenal berjudul “De Re Metallica” (1556). Buku ini menjadi rujukan utama dalam metalurgi dan pertambangan mineral.
Lahir di Glauchau, Provinsi Saxony, Jerman. Agricola mulai belajar sejarah Latin dan Yunani di Universitas Leipzig selama beberapa tahun, sebelum akhirnya beralih minat ke bidang kedokteran yang membawanya berkelana hingga Bologna dan Padova di Italia. Ia menyelesaikan sarjana pada tahun 1526, kemudian mulai membuka praktik profesional dokter. Kliniknya di daerah Joachimsthal merupakan kawasan pertambangan perak terkenal pada tahun 1527. Keberadaanya di wilayah itu membuat ia semakin tertarik mempelajari pertambangan dan geologi. Agricola mulai menyusun tulisan hasil