Foto Buku Karya Pak Syamsul
Foto Buku Karya Pak Syamsul
daripadanya merupakan foto langka seperti foto bermanfaat bagi orang banyak. Ya, betapa tidak, letusan G. Colo 1983”. Ya, tepat kiranya apa yang
tugas mengamati gunung api atau mendapatkan disampaikan beliau tentang hobbinya itu.
pengalaman scientific melihat gunung api Puluhan foto G. Colo beliau pamerkan bersama
meletus bukanlah tugas yang mudah. Bukan saja 150 foto gunung api lainnya pada pameran foto
ilmu dan biaya, bahkan nyawa pun gunung api tahun 2003 di Auditorium Geologi.
dipertaruhkan untuk itu. Namun, Pak Syamsul Pameran itu mengambil tema tentang foto
menjalaninya dengan tabah, dan menjadikannya gunung api Indonesia yang meletus dalam kurun
tugas itu sebagai jembatan pencapaian hobi tahun 1950-2003.
yang bermanfaat: fotografi gunung api.
Pak Syamsul menuturkan bahwa hobi fotografi Catatan Akhir dan Data Diri beliau muncul sejak beliau duduk di bangku
Masa kerja Pak Syamsul di PVMBG, Badan SMA. Pengalaman beliau belajar fotografi hingga
Geologi, DESDM akan berakhir pada akhir mencapai prestasi puncaknya dalam fotografi
Desember 2007. Mulai Januari tahun depan Pak gunung api beliau ceritakan sebagai berikut:
Syamsul akan memasuki masa pensiun. “...itu bermula dari tawaran seorang teman
Meskipun demikian, kami yakin semangat Pak untuk mengabadikan pesta pernikahan
Syamsul untuk bekerja dan berkarya tak akan kakaknya. Saya nekad menyanggupinya.
pernah padam. Beliau telah mewariskan Hasilnya, dari satu roll film hanya empat jepretan
semangat dan keteguhan dalam bekerja. yang jadi. Sisanya gelap. Dari kejadian itu saya
Yustinus Sulistiyo, salah seorang teman dan anak mengambil banyak pelajaran. Sejak saat itu
buah beliau di BPPTK mengatakan bahwa salah semua buku mengenai fotografi saya cari dan
satu yang dia kagumi dari Pak Syamsul adalah baca”. Hasilnya? Amati foto-foto gunung api
keberaniaannya mengatakan yang benar itu karya beliau, niscaya akan tampak karya serius,
benar dan yang salah itu salah. bermutu, dan berharga tentang fotografi
gunung api. Untuk lebih mengenal beliau, berikut ini data diri Pak Syamsul: Dilahirkan di Wajo, Sulawesi
Untaian kalimat penutup dari Pak Syamsul, Selatan, 12 Desember 1951. Beliau berkenaan dengan hobi beliau saat WG
menyelesaikan SD dan SMP berturut-berturut mewawancarainya, menyiratkan pesan yang
tahun 1965 dan 1968 di Pinrang, Sulawesi dalam tentang ”tradisi” fotografi gunung api di
Selatan dan SMA tahun 1971 di Makassar. tempatnya bekerja. Bahwa kelak setelah beliau
Setelah SMA, beliau melanjutkan ke AGP di pensiun agar ada staf PVMBG yang melanjutkan
Bandung hingga lulus (D3) tahun 1973 dan kegemarannya itu. Simak kutipan kalimat
program diploma spesialisasi seismologi gunung tersebut berikut ini: ”Selama di Vulkanologi (DV
api di Tsukuba, Jepang, lulus pada tahun 1986. hingga PVMBG), sebuah kamera analog buatan
Bekerja sebagai PNS sejak 1983 Direktorat tahun 60-an tak bernomor inventaris menemani
Vulkanologi (PVMBG sekarang), DESDM, hingga saya bekerja. Kamera itu berasal dari Pak Suparto
saat ini. Alamat beliau sekarang adalah: Komp lalu berpindah tangan ke Pak Suratman,
Pasir Pogor, No. 22, Ciwastra, Bandung 40287. keduanya sudah lama memasuki purna bakti.
Telah banyak peristiwa dan gunung api yang saya Selamat menyongsong masa pensiun, Pak abadikan dengan kamera ini. Setelah masa
Syamsul; semoga bahagia dan tetap berkarya pensiun saya datang, saya berniat menitipkan
untuk kemajuan dunia vulkanologi Indonesia!.n kamera ini tersebut kepada salah seorang yang
Tim Warta Geologi
mau melanjutkan kegemaran memotret”. Dengan hobi yang ditekuninya, Pak Syamsul juga
telah mengajarkan kepada kita bagaimana mengubah kesulitan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi diri sendiri dan
Profil 65
Geofoto
Aktivitas Pertambangan Rakyat Memerlukan Pembinaan Melalui Program Konservasi Pertambangan Skala Kecil
Bumi Kita Semakin Penat ,
Tak Adakah Jenak Waktu untuk Segera Memahami dan Bertindak Menyelamatkan Tempat Tinggal Kita?