PERKEMBANGAN BUDAYA LOGAM DI INDONESIA

D. PERKEMBANGAN BUDAYA LOGAM DI INDONESIA

Kata Kunci logam, perkakas, benda logam,

Pengaruh budaya Dong Son sangat besar terhadap perkembangan

tembikar, manik-manik.

budaya logam di Indonesia. Persebaran budaya logam, terutama perunggu (bronze), di Indonesia dapat terlihat dari tempat-tempat ditemukannya alat pencetakan benda-benda perunggu. Lokasi- lokasi pencetakan tersebut tersebar di Jawa, Bali, Madura. Sementara itu, perkembangan tahap awal budaya logam di Indonesia tersebar di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Kepulauan Talaud dan Maluku Utara, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

1. Tahap Logam Awal di Sumatera

Di Sumatera Selatan, tepatnya di dataran Pasemah, banyak ditemukan kubur batu dari masa Megalitikum. Seorang arkeolog, A.N. van der Hoop pada 1932 berhasil menemukan kubur peti batu di daerah Tegur Wangi. Dari peti kubur tersebut ditemukan manik-manik kaca dan sejumlah benda logam. Benda-benda logam

tersebut, yaitu peniti emas dan tombak besi yang telah rusak. Sementara itu, di Pasemah ditemukan patung manusia dan patung hewan dari bongkahan batu besar. Patung laki-laki diperlihatkan tengah mengendarai gajah atau kerbau dengan memakai kalung, gelang kaki, cawat, jubah, penutup telinga, dan penutup kepala berbentuk meruncing pada bagian dekat punggung. Kepala hewan dan manusia sering diukir dengan sangat detail, sedangkan tubuhnya seringkali dibentuk terlalu kecil sehingga tidak proporsional. Jadi, bila dilihat sepintas pahatan patung tersebut tampak seperti karikatur saja. Sejumlah relief lain menunjukkan pertempuran manusia melawan harimau atau ular. Tampak pula pahatan berbentuk kerbau dan gajah, yang digambarkan sebagai hewan yang dapat dikendalikan manusia.

Gambar 5.13 Gelang dan cincin dari perunggu di Pasemah, Sumatera Selatan.

Sumber Sejarah Nasional Indonesia.

Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

Dari penemuan tadi terlihat perkembangan logam tahap awal di wilayah Sumatera. Melalui teknik pengecoran dan pencetakan logam, masyarakat purba memenuhi kebutuhan hidupnya lebih efisien.

2. Tahap Logam Awal di Jawa

A.R. van der Hoop melakukan penelitian terhadap sejumlah kubur peti batu atau sarkofagus di daerah Gunung Kidul dekat Wonosari, Jawa Tengah. Penelitiannya membuktikan bahwa pada kubur peti batu tersebut terdapat bekal kubur berupa perkakas-perkakas dari besi seperti pisau bertangkai, belati, kapak, cincin perunggu, dan manik-manik kaca. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Heekern pada tahun 1931 di Besuki, Jawa Timur, terhadap sarkofagus tidak berhasil menemukan benda-benda logam.

Situs-situs lainnya di Jawa terdapat di Leuwiliang dekat Bogor, Jawa Barat, dan di Pejaten, Jakarta bagian selatan. Di Leuwiliang berhasil ditemukan sejumlah bekal kubur yang terdiri atas anting-anting perunggu dan topeng dari logam mulia, sedangkan di Pejaten ditemukan cetakan dari tanah liat yang dibakar sebagai tempat membuat beliung perunggu dan pisau. Cetakan tanah liat tersebut ditafsir dibuat pada tahun 200 SM.

3. Tahap Logam Awal di Bali

Sama seperti di Sumatera dan Jawa, penemuan benda-benda logam tahap awal di Pulau Bali berbarengan dengan ditemukannya sejumlah peti kubur (sarkofagus). Sebagian benda-benda logam tersebut telah hancur dimakan usia, namun masih ada yang utuh seperti perhiasan, selubung tangan yang terbuat dari lilitan atau kumparan kawat perunggu, serta alat-alat tani semacam sekop. Di Gilimanuk, situs yang ditemukan berbentuk perkakas logam, tombak besi yang bertangkai, pisau belati besi yang bergagang perunggu, dan manik-manik dari emas. Sedangkan di daerah Pangkung Liplip ditemukan penutup mata dan penutup mulut dari emas.

4. Tahap Logam Awal di Sumba

Di Sumba, Nusa Tenggara Barat, ditemukan sejumlah benda- benda logam yang berupa bejana atau tembikar berukuran kecil yang ditempatkan di dalam atau di sekitar tempayan. Ditemukan pula manik-manik gelang dan benda logam lainnya yang difungsikan sebagai bekal kubur yang umum. Selain sebagai bekal kubur, terdapat pula peralatan rumah tangga, bercocok tanam, dan berkebun.

Selain di Nusa Tenggara Barat, ditemukan beberapa benda logam di Nusa Tenggara Timur. Sebuah kapak upacara yang

Sumber: wikiepedia.com.

Gambar 5.14 Candrasa untuk

terbuat dari perunggu ditemukan di daerah Landau, Roti, Nusa

upacara yang ditemukan di

Tenggara Timur. Kapak ini bermotifkan manusia dan memiliki

daerah Pulau Roti, Nusa Tenggara Timur.

desain seperti model yang ditemukan di bagian selatan Pasifik.

Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

5. Tahap Logam Awal di Kepulauan Talaud dan Maluku Utara

Penguburan dalam tempayan ditemukan pula di sebuah goa kecil di Leang Buidane di Pulau Selababu, Kepulauan Talaud. Aslinya, jenazah disimpan di atas lantai gua. Perkakas-perkakas logam yang berada di Leang Buidane di antaranya adalah gelang, beberapa pecahan benda dari besi yang sudah tak berbentuk, serta kerucut perunggu dan satu kapak corong dari tembaga. Ditemukan pula peralatan cetak dari tanah liat bakar sebagai alat untuk mencetak kapak serta benda-benda dari tembaga. Peralatan cetak tersebut membuktikan bahwa benda-benda logam tersebut bukanlah hasil impor dari daerah lain, melainkan hasil produksi penduduk setempat. Namun, apakah alat cetaknya dibuat di tempat yang bersangkutan atau sebelumnya dibawa dari daerah lain? Harus ada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Di daerah Maluku bagian Utara berhasil ditemukan sisa-sisa penguburan dalam tempayan yang terdapat di Goa Uattamdi di Pulau Kayoa. Benda-benda logam yang terdapat di daerah ini sudah tidak utuh, berupa pecahan-pecahan besi dan perunggu. Ditemukan pula manik-manik kaca, mata uang Cina, cangkang kerang besar, dan lain-lain.

6. Tahap Logam Awal di Sulawesi

Sama seperti di daerah lain, di Sulawesi ditemukan pula kuburan dari tempayan, umumnya berada di goa-goa. Tembikar-tembikar yang ada di Sulawesi ini diperkirakan berhubungan dengan tembikar yang ada di daerah Ulu Leang-Leang di Maros, Sulawesi Selatan. Tembikar ini memiliki bidang hiasan yang padat dengan pola hias goresan seperti beberapa tembikar yang ada di Sembiran, Bali.

Di Sulawesi Tengah ditemukan pula beberapa kuburan tempayan, terutama di daerah Bada, sebelah barat Danau Poso. Pada tempayan-tempayan tersebut banyak ditemukan benda- benda logam sebagai bekal kubur dan tembikar berpola hias dan berukir.

Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa asal-usul masyarakat Indonesia yang paling awal berasal dari Vietnam, Cina Selatan. Ini terlihat salah satu dari persebaran benda-benda prasejarah dari logam di sejumlah wilayah di Indonesia yang memperlihatkan kesamaan dengan kebudayaan logam yang

Sumber Indonesian Heritage: Sejarah Awal

ditemukan di Vietnam, khususnya kebudayaan Dong Son. Bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda secara bergelombang

Gambar 5.15 Rincian kotak

memasuki Kepulauan Indonesia. Masing-masing mendiami

pada nekara tipe Dong Son dari Pulau Salayar, Sulawesi

wilayah dan pulau yang berbeda-beda sehingga menghasilkan

Selatan.

budaya yang berbeda pula. Meski asalnya bahasa dan budaya

Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

KEGIATAN 5.4

Pergilah kalian ke museum terdekat. Mintalah kepada gurumu surat pengatar agar kalian diizinkan membawa alat potret. Fotolah satu buah perkakas logam masa prasejarah yang ada di museum tersebut. Buatlah laporan pada kertas kosong mengenai benda logam tersebut! Apa kegunaan dan fungsinya? Pada zaman apa digunakannya? Kapan dan oleh siapa alat tersebut ditemukan? Setelah selesai, kumpulkanlah kepada gurumu!