Kebijakan dan Strategi Gambaran Organisasi
2 | P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 0
Pada tahun 2010 terjadi perubahan struktur organisasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan dari berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1575MenkesPerXI2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan menjadi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1144MenkesPerVIII2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan baru berlaku pada Januari 2011, dimana Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan. Bagan struktur organisasi sesuai Permenkes
RI No. 1575MENKESPERXI2005 dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan berdasarkan Permenkes RI No. 1575MenkesPerXI2005
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Sekretariat
Direktorat Jenderal
Direktorat Bina Penggunaan Obat
Rasional Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Direktorat Bina Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan
Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat
Kesehatan Bagian
Program dan Informasi
Bagian Umum dan
Kepegawaian Bagian Hukum,
Organisasi dan Hubungan Masyarakat
Bagian Keuangan
Subdit Bina Obat Esensial
Nasional Subdit
Promosi Penggunaan Obat Rasional
Subdit Standardisasi dan Bimbingan Teknis
Penggunaan Obat Rasional
Subbagian Tata Usaha
Kelompok jabfung
Kelompok jabfung
Kelompok jabfung
Kelompok jabfung
Subbagian Tata Usaha Subdit Kerjasama Profesi
Subdit Farmasi Klinik
Subdit Farmasi Komunitas
Subdit Pemantauan dan Evaluasi Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Subdit Pengelolaan Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan
Subdit Penyediaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
Subdit Produk Diagnostik dan
Reagensia Subdit Alat Kesehatan
Non Elektromedik Subdit Alat Kesehatan
Elektromedik
Subbagian Tata Usaha Subdit Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
Subbagian Tata Usaha
3 | P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 0
Sementara bagan struktur organisasi sesuai Permenkes RI No. 1144MENKESPERVIII2010 dapat dilihat pada
Gambar 2 . Dalam melaksanakan tugasnya Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembinaan kefarmasian dan
alat kesehatan; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan kefarmasian dan alat
kesehatan; dan e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Gambar 2. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan berdasarkan Permenkes RI No. 1144MenkesPerVIII2010
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan
Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian
Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat
Kesehatan Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Bagian Program dan
Informasi Bagian
Kepegawaian dan Umum
Bagian Hukum, Organisasi dan
Hubungan Masyarakat
Bagian Keuangan
Subdit Penyediaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan Subdit Pengelolaan
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Subdit Pemantauan dan Evaluasi Program Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan
Subdit Analisis dan Standardisasi Harga
Obat
Kelompok jabfung
Kelompok jabfung
Kelompok jabfung
Kelompok jabfung
Subdit Penggunaan Obat Rasional
Subdit Farmasi Klinik Subdit Farmasi
Komunitas Subdit Standardisasi
Subdit Standardisasi dan Sertifikasi
Subdit Inspeksi Alat Kesehatan dan PKRT
Subdit Penilaian Produk Diagnostik
Invitro dan PKRT Subdit Penilaian Alat
Kesehatan
Subdit Kemandirian Obat dan Bahan Baku Obat
Subdit Produksi dan Distribusi Narkotika,
Psikotropika, Prekursor, dan Sediaan Farmasi Khusus
Subdit Produksi Kosmetika dan Makanan
Subdit Produksi dan Distribusi Obat dan Obat
Tradisional Sekretariat
Direktorat Jenderal
Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha Subbagian Tata Usaha
4 | P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 0
BAB II PROFIL KEFARMASIAN DAN ALAT
KESEHATAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan periode 2010 – 2014 mengamanatkan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk dapat meningkatkan ketersediaan,
pemerataan, dan
keterjangkauan obat
dan alat
kesehatan serta
menjamin keamanankhasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Untuk itu, dibangun kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mencapai hal tersebut, yaitu kebijakan peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan, peningkatan
produksi dan distribusi alkes dan PKRT, peningkatan pelayanan kefarmasian, peningkatan produksi dan distribusi kefarmasian dengan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Operasionalisasi kebijakan-kebijakan tersebut tidak dapat dilepaskan dari tersedianya
data dan informasi yang lengkap, akurat dan mutakhir terkait bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Ketersediaan data dan informasi tidak hanya penting dalam tahap perumusan
suatu kebijakan, namun juga pada tahap implementasi dan tahap evaluasi. Untuk itu, perlu dirancang berbagai strategi dalam mewujudkan ketersediaan data dan informasi tersebut,
mulai dari entry point, manajemen, pemanfaatan, hingga publikasinya. Data dan informasi yang menjadi sumber dalam penyusunan profil ini didapat dari seluruh Dinas Kesehatan
Provinsi di Indonesia dan seluruh Direktorat di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Melalui profil ini hasil-hasil yang telah dicapai dalam
pelaksanaan program obat dan perbekalan kesehatan sampai dengan tahun 2010 yang berupa cakupan-cakupan program, hasil-hasil kajian dan cakupan sarana produksi dan
distribusi kefarmasian dan alat kesehatan digambarkan dalam bentuk narasi, tabel maupun grafik.
Penyusunan Profil Kefarmasaian dan Alat Kesehatan Tahun 2010 ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi yang berbasis bukti terkait pelaksanaan kegiatan Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sampai dengan tahun 2010 sebagai referensi
5 | P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 0
dalam perumusan kebijakan dan perencanaan bagi Pimpinan dan sebagai referensi bagi pelaksana kegiatan di bidang kesehatan.
Muatan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan ini diarahkan kepada data dan informasi yang mendukung pencapaian indikator Rencana Strategis Renstra Program Kefarmasian
dan Alat Kesehatan hingga tahun 2010 yang mencakup : 1.
peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan 2.
peningkatan produksi dan distribusi alat kesehatan 3.
peningkatan pelayanan kefarmasian 4.
peningkatan produksi dan distribusi kefarmasian 5.
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan
6 | P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 0