Perencanaan Rangka Menara Metode Analisis Rangka Menara

C. Metode Analisis Rangka Menara

Dalam hal menghitung gaya gaya dalam, tegangan, perpindahan pada suatu struktur harus ditetapkan suatu model analitik yang menyatakan perilaku struktur akibat beban luar yang bekerja. Suatu model yang dapat diterima harus menggambarkan perilaku fisik dari suatu struktur yang ada tetapi mudah atau sederhana untuk dianalisis. Itulah dasar asumsi analisis yang akan menjamin model yang mengatakan problem peninjauan, idealisasi dan pendekatan yang memberi hasil pada suatu solusi yang sederhana.

1. Perencanaan Rangka Menara

Dalam merencanakan suatu rangka menara harus diketahui besarnya beban yang bekerja pada menara. Dalam penulisan tugas akhir ini yang harus diperhatikan agar dapat menentukan dimensi rangka menara adalah gaya gaya batang akibat berat sendiri dan akibat angin sebagaimana tersebut di bawah ini. Gaya batang akibat berat sendiri dan angin dapat dihitung dengan metode sebagai berikut; 1. Metode Analitis Metode Kesetimbangan Titik Buhul 2. Metode Grafis Metode Cremona 3. Metode Analitis dan Grafis Metode Ritter 1. Metode Analitis Kesetimbangan Titik Buhul Pada konstruksi rangka keadaan pada tiap tiap titik buhul harus setimbang. Dalam perhitungan titik buhul mempunyai langkah kerja sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Setiap titik buhul harus dipisahkan. b. Titik buhul harus dalam keadaan setimbang akibat beban luar dan gaya dalam yang bekerja pada titik itu. c. Beban luar dan gaya batang berpotongan di titik buhul tersebut. Maka untuk menghitung gaya gaya yang belum diketahui digunakan dalil ∑H = 0 dan ∑V = 0. d. Dalam menyelesaikan langkah pada point 3 harus dibuat suatu ketentuan yaitu: 1 Gaya batang yang menuju titik buhul dinyatakan dengan tanda negatif. 2 Gaya batang yang meninggalkan titik buhu dinyatakan dengan tanda positif. Dari ketentuan diatas didapat dua persamaan dan gaya gaya batang yang tidak diketahui dalam satu titik buhul adalah dua gaya batang. 2. Metode Grafis Metode Cremona Dalam perhitungan gaya gaya batang dengan metode Cremona, langkah langkah yang ditempuh adalah: a. Hitung gaya reaksi akibat beban luar. b. Perhatikan dan hitung panjang batang dan sudutnya. c. Buat gambar induk dari konstruksi dengan skala panjang. d. Dalam skala gaya tertentu, gambarkan juga gaya gaya luar dan reaksi dengan syarat harus menutup. 1 Urutan penyusunan gaya gaya dibuat konsisten searah putaran jarum jam atau berlawanan putaran jarum jam. Universitas Sumatera Utara 2 Melukis segi banyak gaya gaya harus dilakukan per titik buhul. 3 Ketentuan tanda: a Meninggalkan titik buhul diberi tanda positif. b Menuju titik buhul diberi tanda negatif. 3. Metode Analitis dan Grafis Metode Ritter Dalam perhitungan gaya gaya batang dengan metode Ritter, langkah langkah yang ditempuh adalah: a. Hitung gaya gaya reaksi akibat beban luar. b. Hitung panjang dan sudut batang. c. Dalam perhitungan metode Ritter jumlah gaya batang yang belum diketahui adalah tiga gaya batang. d. Untuk menghitung salah satu gaya batang yang dicari, digunakan dalil momen terhadap titik potong kedua gaya yang belum diketahui. Dalam hal ini maka jumlah momen kedua gaya batang yang belum diketahui adalah nol sehingga kita mendapatkan suatu persamaan dimana gaya batang sedang dicari menjadi satu satunya gaya yang belum diketahui. e. Dalam mengerjakan langkah pada point 4, dibuat suatu ketentuan, yaitu: 1 Gaya gaya batang yang belum diketahui dianggap gaya tarik. 2 Dalam pengambilan jumlah momen terhadap suatu titik searah putaran jarum jam dianggap positif + dan Yang berlawanan arah dianggap negatif -. Universitas Sumatera Utara 3 Jika dalam perhitungan Ritter dikerjakan pada sebelah kiri maka dalam pengambilan jumlah momen semua gaya gaya di sebelah kiri harus selalu diperhitungkan dan sebaliknya jika dikerjakan pada sebelah kanan maka dalam pengambilan jumlah momen semua gaya gaya disebelah kanan harus selalu diperhitungkan.

2. Rangka Batang Menara Air